32 research outputs found

    DETEKSI FENOTIP ISOLAT Pseudomonas aeruginosa PENGHASIL METALLO BETA-LAKTAMASE (MBL) RESISTEN KARBAPENEM PADA PASIEN INFEKSI DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

    Get PDF
    Resistensi antibiotik pada beberapa tahun terakhir menjadi ancaman yang muncul dan menyebabkan kekhawatiran bagi dunia kesehatan karena semakin meningkatnya bakteri yang resisten terhadap hampir semua golongan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kejadian resistensi Pseudomonas aeruginosa terhadap antibiotik golongan karbapenem dan prevalensi fenotip isolat P. aeruginosa yang memproduksi Metallo Beta-Laktamase (MBL) pada pasien infeksi di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Penelitian dilaksanakan di laboratorium patologi klinik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Mei-Juli 2019. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorium dengan teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling. Bakteri P. aeruginosa diisolasi dari 50 pasien. Pengujian dilakukan meliputi uji sensitivitas antibiotik dengan menggunakan vitek 2 compact dan uji fenotip deteksi MBL dengan menggunakan metode Combined Disk test (CDT). Hasil penelitian bakteri P. aeruginosa yang menginfeksi pasien di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar telah mengalami resistensi terhadap antibiotika golongan karbapenem, sebesar 26% (13/50) dan 46,15% (6/13) Isolat P. aeruginosa yang resistensi terhadap antibiotika golongan karbapenem positif menghasilkan MBL

    PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK PROPOLIS DALAM SEDIAAN SALEP TERHADAP PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus.

    Get PDF
    Propolis adalah resin alami yang dikumpulkan oleh lebah madu dari tumbuhan dan digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional. Sifat antibakteri dan antijamur dari ekstrak propolis telah diselidiki secara ekstensif, namun belum diketahui konsentrasi efektif propolis untuk diformulasikan sebagai salep antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi efektif ekstrak propolis dalam sediaan salep untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi menggunakan kertas cakram dengan masa inkubasi 24 jam. Diameter hambatan yang terbentuk diukur dan dianalisis secara statistik menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan diameter hambatan rata-rata salep propolis 1% sebesar 9,5 mm, 5% sebesar 9,7 mm, 10% sebesar 10,8 mm, dan kontrol positif sebesar 15,5 mm. Hasil analisis statistik nilai F hitung (36,6) > F tabel pada taraf 1% (7,591) dan 5% (4,006), sehingga menunjukkan ada pengaruh variasi konsentrasi ekstrak propolis pada sediaan salep terhadap luas diameter hambatan pada taraf 1% dan 5%. Disimpulkan bahwa konsentrasi yang efektif ekstrak propolis dalam sediaan salep dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah 1%

    Erythrocyte Formation Rate in Wistar Anemia Induced 2,4-Dinitrophenylhydrazine through Intake Maize Biofortified Iron

    Get PDF
    BACKGROUND: Biofortification through Pseudomonas putida IFO 14796 intervention has succeeded to improve iron content in maize grain up to 18.79%. AIM: This study was carried out to assess the effect intake of maize biofortified iron (MBI) on the red blood cell (RBC) formation rate in Wistar rat anemia induced 2,4 dinitrophenylhydrazine. METHODS: Randomized complete design was carried out to assess the effect of MBI on the erythrocyte level with four levels of MBI treatment (R1=10%; R2=12%; R3=14%, and R4=16% of rat body weight [BW]) and one of control (Ro=10% maize non-biofortified iron), and five replications, respectively. Erythrocyte level was measured using the Counting Neubauer Chamber Method after Wistar anemia induced 2,4-dinitrophenylhydrazine (DPNH) after intake MBI for 7 days. Data were analyzed by ANOVA and Fisher’s least significant difference. RESULTS: There was an influence intake of MBI level on the improving rate the erythrocyte formation in Wistar anemia (p < 0.05). Treatment R1 improved to 0.058±0.034% significantly different with R0 (0.006±0.017%), but non-significantly with R2 and R4 at p < 0.05. Linear regression showed the equation, y=−0.002x+0.07; R2=0.69. CONCLUSION: Intake MBI more than 10% BW negatively effect to RBC formation rate of Wistar rat’s anemia

    MOLECULAR CHARACTERIZATION OF GENE 16S rRNA MICRO SYMBIONTS

    Get PDF
    Molecular characterization studies have been conducted 16S rRNA gene micro symbiont of sponge origin Melawai Beach, Balikpapan in East Kalimantan. Objective analysis of histomorphological research, isolation-purification, molecular characterization of micro-symbiont genes in order to search symbiont bacteria that can live in extreme environments contaminated hydrocarbon waste. The research method that morphological identification, isolation-purification and molecular characterization of the 16S rRNA gene with Chain Reaction Polymerization method. The results of histo-morphological analysis concluded sponge samples with species of Callyspongia sp Isolation and purification mikro symbionts of sponge obtained 2 (two) isolates. Characteristics of Isolates 1; spherical shape, colonize and creamy, while isolates 2; jagged shape, oval and white colonies. Molecular characterization of the 16S rRNA gene by PCR, Bacillus subtilis strain BAB-684 identification for isolates one is the number of nucleotide pairs reached 899 bp and the degree of similarity in GenBank reached 89% homologous, while the second is a Bacillus flexus strain PHCDB20 isolates the number reached 950 bp nucleotide pairs with the degree of similarity in GenBank reached 99% homologous.Keywords: Callyspongia sp, micro-symbionts, characterization, gene Molecule

    Isolasi Bakteri Pendegradasi Minyak Solar Dari Perairan Teluk Pare-Pare

    Get PDF
    This study aims to acquire the diesel oil degrading microbia in Pare-Pare port. This study was conducted at the Laboratory of Microbiology, Department of Biology, Faculty of Science and Technology, UIN Alauddin Makassar. The method is descriptive exploratory study. The data was analyzed by tables and graphs. The results showed that three isolates of bacteria isolated from the Pare-Pare Bay that can degrade diesel oil as Bacillus sp., Psedomonas aeruginosa, and Alkaligenes feacalis. P. aeruginosa is the best bacteria in degrading diesel oil

    IDENTIFIKASI GENOTIP CTX-M PADA Escherichia coli PENGHASIL EXTENDED SPECTRUM BETA LACTAMASE (ESBL) YANG RESISTEN PADA CEPHALOSPORIN GENERASI III DI RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mendaptkan gambaran tentang prevalensi kejadian Escherichia coli penghasil ESBL yang resisten terhadap cephalosporin generasi III pada pasien RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan prevalensi genotif CTX-M Escherichia coli penghasil ESBL yang resisten terhadap cephalosporin generasi III pada pasien RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Penelitian dilaksanakan diruang perawatab rawat inap, ruang ICU, ruang HCU, ruang PICU, ruang IGD anak, Infection Center, laboratorium patologi klinik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dan laboratorium mikrobiologi klinik RSP Universitas Hasanuddin Makassar periode Juni 2018 – Agustus 2018. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorium dengan teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling. Bakteri Escherichia coli diisolasi dari 50 pasien. Pengujian dilakukan meliputi uji sensitivitas antibiotika dengan mengunakan metode difusi agar Kirby-bauer dan vitek 2 compact, uji deteksi ESBL dengan metode Double Disc Synergy Test (DDST), Phenotypic Confirmatory Test dan Uji genotip CTX-M Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil penelitian menunjukkan uji sensitivitas antibiotika pada 50 sampel klinik (Urin, Sputum, Darah, Feses, Pus dan Jaringan) yang diuji terhadap antibiotika golongan sefalosporin generasi III yang telah mengalami resistensi sebesar 40 isolat (80%) baik pada Ceftriaxone, Cefotaxime dan Ceftazidine. Pada uji fenotip dengan metode DDST dan Vitek 2 compact ditemukan 40 sampel (80%) positif ESBL pada Antibiotika Cefotaxime+As.Klavulanat (30 ųg/10 ųg ) maupun Ceftazidine+As.Klavulanat (30 ųg/10 ųg ). Pada uji genotip CTX-M di temukan 41 sampel (82%) memiliki gen CTX-M penghasil ESB

    Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kakao sebagai Sumber Bahan Aktif untuk Sediaan Farmasi

    Get PDF
    Kulit buah kakao limbah yang dihasilkan dari pengolahan biji kakao (theobroma cacao L). Saat ini, kulit buah kakao dapat menjadi sumber inokulum penyakit yang signifikan ketika hanya dibuang disekitar tanaman kakao. Kulit buah kakao telah digunakan sebagai pakan ternak, tetapi adanya kandungan theobromin dan lignin maka penggunaannya sebagai pakan ternak masih terbatas. Tulisan ini membahas komponen-komponen kimia seperti : polifenol (tannin dan flavanoid), theobromin, pectin dan fraksi kompleks lignin-karbohidrat (LCC) dalam kulit buah kakao yang dapat dimanfaatkan untuk sediaan farmasi

    Isolation of Lactic Acid Bacteria as a Potential Probiotic in Dangke, A Traditional Food from Enrekang, Indonesia

    Get PDF
    This research is a preliminary study to explore potential probiotics of Lactic Acid Bacteria (LAB) in dangke, a traditional food from cow milk in Enrekang, Indonesia

    EXTENDED SPECTRUM BETA LACTAMASE (ESBL); INDIKATOR RESISTENSI ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN UNTUK PASIEN TERINFEKSI BAKTERI Pseudomonas aeruginosa di RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

    Get PDF
    β-laktamase spektrum luas (ESBL) merupakan suatu kelompok enzim laktamase yang bertanggungjawab terhadap sebagian besar kasus resisten bakteri yang sebagian besar merupakan bakteri gram negatif, terhadap antibiotika β-laktam generasi baru yang kini telah teridentifikasi dalam jumlah besar di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk Memperoleh data prevalensi dari resistensi antibiotika golongan sefalosporin pada bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Mengetahui frekuensi kejadian Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) pada 25 spesimen klinis di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar selama periode April – Juli 2017. Pengujian yang dilakukan meliputi uji sensitivitas antimikroba yang dilakukan dengan mengguakan metode difusi agar Kirby-Bauer dan uji produksi ESBL dengan menggunakan metode double disc synergy test (DDST) dan phenotypic confirmatory test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri Pseudomonas aeruginosa berhasil diisolasi dari semua sampel dengan tingkat keakuratan sebesar (90% - 99%). Pada uji sensitivitas antimikroba ditemukan bahwa dari 25 sampel klinik yang diuji terhadap antibiotika sefalosporin, yang telah mengalami resistensi secara berurutan dari yang terbesar adalah cefotaxime 19 sampel (76%), ceftriaxone 16 sampel (64%), dan ceftazidime 7 sampel (28%). Pada uji produksi ESBL ditemukan 21 sampel (84%) positif ESBL pada antibiotika cefotaxime+as. klavulanat, 21 sampel (84%) positif ESBL pada antibiotika ceftriaxone+as.klavunalat, dan 16 sampel (64%) positif ESBL pada antibiotika ceftriaxone
    corecore