10 research outputs found
Analisa Ketidakpastian Pengujian Resistance Model Kapal LCT 1000 DWT
Uji tahanan yang dilakukan di tangki tarik memiliki kesalahan (ketidakpastian) pada hasil. Analisa ketidakpastian dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas data percobaan dan menyediakan perkiraan kuantitatif kesalahan percobaan. Metodologi analisa ketidakpastian, prosedur, dan hasil disajikan untuk uji tahanan model kapal LCT 1000 DWT skala (λ) 15 dengan ukuran model kapal L = 3,997 M, B = 1000 M, T = 0,167 M, WSA = 4,089 M2, Prosedur dirangkum dan mengikuti International Towing Tank Conference (ITTC) Kualitas Manual Prosedur. Hasil penelitian menunjukkan nilai ketidakpastian sebesar 1,27% dari kecepatan 1,3271 m/s dan nilai ketidakpastian sebesar 4,79% dari tahanan 1,2771 kg.Keywords : Uncertainty analysis, Procedures, Ship model test
DEVELOPMENT OF MODEL-DRIVEN DECISION SUPPORT SYSTEM TO SCHEDULE UNDERWATER HULL CLEANING
Maritime industries are constantly searching for a method to enhance ship efficiency, with increasing concern about the environmental impact and rising fuel prices. Marine biofouling is one of the factors that increase ship fuel consumption. However, removing the fouling of the ship requires effort for hull maintenance. Due to the trade-off between conducting maintenance and performance degradation, this study presents the development of a Model-Driven Decision Support System (MD-DSS) to predict the optimum time for underwater hull cleaning for biofouling management. Five stages (sub-models) are employed to develop a DSS, namely: ship resistance estimation, estimation of additional resistance due to biofouling, an iterative-based method for determining the best time to conduct the hull cleaning, and an analysis report. The implemented algorithm was validated by comparing its result with a manually scheduled maintenance date. The DSS is able to determine the best time (date) for maintenance in all given scenarios. By giving two scenarios of different maintenance costs and different fuel prices, the optimisation results produce the same number of maintenances. Within 60 months, four to five hull cleanings are required. It is also found that when the optimal number of maintenances is known, then increasing this number will not have any impact on reducing the hull cleaning costs because the reduction in fouling does not significantly reduce the costs incurred for maintenance. During several trials of the DSS, it is shown that the system can generate maintenance schedules for different time intervals of ship operation within an acceptable time. It takes approximately 52 minutes, 12 minutes, and 5 minutes consecutively to determine the maintenance schedules for ship operation intervals of 5 years, 2.5 years, and 1 year
Kajian Keselamatan Aktivitas Transportasi Laut terhadap Collision pada Bouy No. 15 Alur Pelayaran Barat Surabaya
Kajian keselamatan aktivitas transportasi laut terhadap tubrukan kapal merupakan hal yang penting dilakukan bukan hanya untuk mengetahui safety level pada sebuah alur pelayaran, namun juga untuk mengurangi potensi kejadian tubrukan. Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Gresik dan Pelabuhan Teluk Lamong, Jawa Timur, yang berada di Alur Pelayaran Barat Surabaya memiliki peranan yang besar dalam aktivitas ekspor impor dan perdagangan nasional jalur laut. Untuk lebih mengembangkan perekonomian nasional, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia akan mengembangkan Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Perak dan Sekitarnya Secara Terintegrasi, dimana salah satu pengembangannya adalah pembangunan dermaga yang akan dikelola oleh PT. Berlian Manyar Sejahtera, yang berada di sekitar Bouy No.15. Pada skripsi ini menyajikan kajian keselamatan terhadap tubrukan kapal di Bouy No.15 Alur Pelayaran Barat Surabaya dengan metode IWRAP dan simulasi impak hasil tubrukan dilakukan dengan metode Finite Element Analysis. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui batas aman jumlah kapal yang diperbolehkan beroperasi di APBS setiap tahunnya. Data jumlah kapal yang berlayar di APBS didapatkan dari Pelindo sebagai Otoritas Pelabuhan di Indonesia. Hasil yang didapatkan berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap head on collision, drifting collision, overtaking collision, dan crossing collision adalah sebesar 0.420, 0.940, 0.940, dan 0.605 secara berurutan, yang berarti frekuensi dari masing-masing jenis tubrukan dapat diterima jika mengacu pada keadaan future condition dimana frekuensi tubrukan dapat diterima bila bernilai dibawah satu. Dari analisis perhitungan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa jumlah maksimal kapal yang dapat berlayar di Alur Pelayaran Barat Surabaya pada future condition adalah sebanyak 49.640 kapal/tahu
Pemilihan Supplier Dan Penjadwalan Distribusi CNG Dengan Pemodelan Matematis
Pemilihan supplier yang optimal merupakan salah satu strategi bagi suatu Perusahaan guna meningkatkan profit yang dimiliki Perusahaan dan juga berperan dalam penentuan operasional pendistribusian CNG menuju konsumen. Dalam melakukan pemilihan dipengaruhi oleh faktor kuantitaf yang terdiri atas harga gas, kualitas gas, ketepatan waktu pengiriman dan biaya distribusi, serta dipengaruhi oleh faktor kualitatif yang terdiri atas factor-faktor subjektif Perusahaan dalam melakukan pemilihan supplier. Dari setiap kriteria akan dilakukan pembobotan untuk mendapatkan indeks dari tiap kriteria. Berdasarkan metode yang digunakan terpilih dua supplier untuk membantu distribusi, adalah PT. CNG Plant, Gresik dengan 0,5 MMSCFD dan PT. CNG Plant, Pasuruan dengan 0,45 MMSCFD. Setelah melakukan pemilihan supplier tahapan selanjutnya adalah menyusun penjadwalan distribusi dengan menggunakan metode Vendor-Managed Inventory (VMI), dimana dengan menggunakan metode ini, Perusahaan memiliki peran untuk mengatur jadwal distribusi gas menuju Perusahaan. Dilakukan dua jenis skenario dan dua model untuk melakukan penjadwalan, dimana skenario 1 PT. Mini CNG plant, Blora mampu mendistribusikan sendiri dan skenario kedua supplier lain ikut membantu. Hasil yang didapatkan dengan menggunakan metode VMI lebih optimal dibandingkan dengan replikasi penjadwalan yang didapatkan dari hasil optimasi jangka waktu yang lebih pendek
IMPROVEMENT OF THE PROCESS OF NEW BUSINESS OF SHIP BUILDING INDUSTRY
Shipbuilding industry is an industry group which has high risk. For that reason, the managementshould include risk assessment. The production process of new buildings in theshipbuilding industry is grouped into three major parts, namely the work of design, materialprocurement and production processes. Each stage of the production process will bring therisk and will accumulate on the overall risk. If the risk is not anticipated, the possibility ofdelays in the production process will be even greater. Risk assessment performed on eachproduction process by using a probabilistic approach to the principle of multiplication in thetheory of opportunity. Risk analysis performed on the construction of fast patrol boats was inthe construction number 268, 269 and 270 on the PT. PAL Indonesia. From the analysis, itwas obtained the greatest probability of occurrence of sequential delay which is in the processof the material, the production, and design group. The potential for loss is due to the riskof unanticipated costs due to factors affected by delays in production processes. Performancefactors are still required for further study
Pemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis
Pemilihan supplier yang optimal merupakan salah satu strategi bagi suatu perusahaan guna meningkatkan profit yang dimiliki perusahaan dan juga berperan dalam penentuan operasional pendistribusian CNG menuju konsumen. Dalam melakukan pemilihan dipengaruhi oleh faktor kuantitaf yang terdiri atas harga gas, kualitas gas, ketepatan waktu pengiriman dan biaya distribusi, serta dipengaruhi oleh faktor kualitatif yang terdiri atas factor-faktor subjektif perusahaan dalam melakukan pemilihan supplier. Dari setiap kriteria akan dilakukan pembobotan untuk mendapatkan indeks dari tiap kriteria. Berdasarkan metode yang digunakan terpilih dua supplier untuk membantu distribusi, adalah PT. CNG Plant, Gresik dengan 0,5 MMSCFD dan PT. CNG Plant, Pasuruan dengan 0,45 MMSCFD. Setelah melakukan pemilihan supplier tahapan selanjutnya adalah menyusun penjadwalan distribusi dengan menggunakan metode Vendor-Managed Inventory (VMI), dimana dengan menggunakan metode ini, perusahaan memiliki peran untuk mengatur jadwal distribusi gas menuju perusahaan. Dilakukan dua jenis skenario dan dua model untuk melakukan penjadwalan, dimana skenario 1 PT. Mini CNG plant, Blora mampu mendistribusikan sendiri dan skenario kedua supplier lain ikut membantu. Hasil yang didapatkan dengan menggunakan metode VMI lebih optimal dibandingkan dengan replikasi penjadwalan yang didapatkan dari hasil optimasi jangka waktu yang lebih pendek
PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING AUTOMATIC INDENTIFICATION SYSTEM (AIS) BERBASIS WEBSITE SECERA REAL TIME
Konsekuensi dari sebuah negara maritim adalah adanya peningkatan kecelakaan laut, Jenis kecelakaan yang terjadi adalah tenggelam (37%), kandas (13%), tubrukan (15%), kebakaran (18%) dan jenis kecelakaan lainnya (17%) Sedangkan penyebab kecelakaan kapal adalah 37% human error, 23% kesalahan teknis, 38% karena kondisi alam dan 2% untuk penyebab lainnya. Hal ini disebabkan karena lemahnya sistem identifikasi terhadap kapal yang melintasi perairan Indonesia. Peneliti sebelumnya melakukan integrasi data Automatic Identification System(AIS) dengan Shipping DatabasedanInformation System (GIS)yang memungkinkan melakukan estimasi pencemaran udara.Pengembangkan sistem prioritas inspeksi kapal berdasarkan tingkat resiko yang dimiliki oleh masing-masing kapal.Serta pengukuran tingkat penggunaan bahan bakar berbasis AIS. Akan tetapi penelitian sebelumnya belum menjadi sebuah sistem monitoring yang dapat diakses secara real time, dengan demikian penelitian ini melakukan pengembangan sistem monitoring data AISberbasis website secara real time.Dari sistem monitoring ini dapat dilakukan pemantauan dan identifikasi kapal yang melintasi area pelayaran dalam coverage perangkat AIS. Kata Kunci - AIS, WebsiteMonitoring , Real Time
Studi Rantai Pasok LNG: Pemanfaatan Gas Bumi sebagai Bahan Bakar Wahana Transportasi Laut
Biaya kebutuhan bahan bakar di kapal merupakan komponen yang tertinggi dalam pengoperasian kapal. Salah satu upaya untuk mengurangi biaya kebutuhan bahan bakar ini adalah dengan menggunakan alternatif bahan bakar gas. Selain itu dapat menghemat biaya operasional kapal, penggunaan gas sebagai bahan bakar juga dapat mengurangi emisi kapal. Studi ini bertujuan untuk mengkaji pengggunaan gas bumi menjadi bahan bakar di kapal dengan cara modifikasi sistem untuk fuel system kemudian menentukan lokasi bunkering LNG dan skema pengisian bahan bakar (bunkering) LNG. Analisis penentuan lokasi bunkering dilakukan dengan metode Greedy Random Search untuk mencoba semua alternatif dari semua variabel kemungkinan (possible variable). Hasil dari modifikasi adalah dengan menambahkan gas transfer dari replace menuju ke main engine meliputi LNG Replace, LNG Cryogenic Pump, Heat Exchanger, Gas Valve Unit (GVU), dan Conversion System. Pemilihan skema bunkering menggunakan pembobotan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Alternatif lokasi bunkering yang terpilih adalah di pelabuhan Merak, Pelabuhan Ketapang Pelabuhan Lembar, Pelabuhan di Makassar, Pelabuhan di Surabaya, Pelabuhan di Sorong, Pelabuhan di Ambon, Pelabuhan di Semarang, Pelabuhan di Jakarta, dan Pelabuhan di Jayapura. Skema bunkering LNG yang dipakai pada setiap pelabuhan adalah Truck to Ship, sesuai dengan opsi yang terpili
Using Sensitivity Analysis for Selecting of Ship Maintenance Variables for Improving Reliability of Military Ship
ABSTRACT This paper describes the original Analytic Hierarchy Process (AHP) as it i