2,766 research outputs found

    The Determinants and Outcomes of Forward-Looking Disclosure Evidence from Companies listed in Indonesia

    Get PDF
    The aim of the study was to examine the determinants and outcomes of forward-looking disclosure. The determinants of forward-looking disclosure were solvability, profitability, liquidity, firm size, and sector type. Meanwhile, the outcomes were firm performance and market performance. The population of this research was all companies listed in Indonesia Stock Exchange and published their annual report in the year of 2012-2015. The total samples were 119 companies selected using purposive sampling. The data in this study was analyzed using Multiple regression analysis with SPSS 22. The result of this study demonstrated that profitability, firm size, and sector type positively affected on forward-looking disclosure. Meanwhile, leverage and liquidity negatively affected on forward-looking disclosure. However, there were no influence between forward-looking disclosure to firm performance. The limitation in this study is only focused on financial aspect of the companies. There are non-financial aspects can be used as proxies of firm characteristics and the outcomes of forward-looking disclosure

    THE PROTECTION OF CHILD LABOUR IN INDIA

    Get PDF

    PRARANCANGAN PABRIK ASAP CAIR DARI SERBUK GERGAJI KAYU MERANTI MENGGUNAKAN PROSES FAST PYROLYSIS DENGAN KAPASITAS 2.000 TON PERTAHUN

    Get PDF
    ABSTRAKPrarancangan pabrik asap cair ini menggunakan metode pirolisis cepat dengan bahan baku sebuk gergaji kayu meranti. Serbuk gergaji kayu meranti diperoleh dari aktivitas penggergajian kayu yang ada di Kalimantan Barat. Kapasitas produksi pabrik ini adalah 2.000 ton/tahun dengan masa operasi 330 hari kerja dalam setahun. Bentuk perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan menggunakan metode struktur garis dan staf. Kebutuhan tenaga kerja yang direncanakan untuk penjalankan perudahaan ini berjumlah 155 orang. Lokasi pendirian pabrik asap cair direncanakan akan didirikan di Desa Batas Nangka Kecamatan Menukung Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat dengan luas tanah 6.178 m2. Sumber air pabrik ini berasal dari Sungai Kapuas, Provinsi Kalimantan Barat dengan total kebutuhan air sebesar 2.270 m3/jam, serta untuk memenuhi kebutuhan listrik sebesar 865 kW diperoleh dari generator diesel. Dari hasil analisa ekonomi diperoleh :1.Fixed Capital Investment (FCI)= Rp. 351.141.000.0002.Working Capital Investment (WCI)= Rp. 65.855.000.0003.Total Capital Investment (TCI)= Rp. 439.038.000.0004.Total Production Cost (TPC)= Rp. 140.785.000.0005.Sales Cost (SC)= Rp. 226.181.000.0006.Laba Bersih= Rp. 64.177.000.0007.Net Present Value= Rp. 615.587.000.0008.Pay Out Time (POT)= 4,2 tahun9.Break Event Point (BEP)= 50 %10.Internal Rate of Return (IRR)= 25,08 %Berdasarkan studi kelayakan teknis dan ekonomi diatas maka dapat disimpulkan bahwa prarancangan pabrik asap cair dari serbuk gergaji kay meranti ini layak dilanjutkan ke tahap kontruksi

    PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK DAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS INFORMASI Survey pada PT Pos Indonesia

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti secara empiris mengenai pengaruh dukungan manajemen puncak dan struktur organisasi terhadap kualitas sistem informasi akuntansi dan dampaknya pada kualitas informasi pada PT Pos Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling purposive. Sampel yang diperoleh yaitu sebanyak 43 yang terdiri atas manajer dan asisten manajer. Teknik analisa yang digunakan adalah uji parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh signifikan terhadap kualitas sistem informasi akuntansi. Struktur organisasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas sitem informasi akuntansi. Kualitas sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas informasi. Kata kunci: Dukungan Manajemen Puncak, Struktur Organisasi, Kualitas Sistem Informasi Akuntansi, Kualitas Informasi

    PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN YANG BERKUNJUNG DI KAWASAN WISATA GUNUNG GALUNGGUNG

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengaruh dari komponen – komponen kualitas produk wisata terhadap kepuasan wisatawan yang berkunjung di Kawasan Wisata Gunung Galunggung. Berdasarkan data bahwa kunjungan wisatawan telah mengalami penurunan pada tahun 2009 sebanyak -47,2% dan 2010 sebanyak -29,7%. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh kualitas produk wisata terhadap kepuasan wisatawan. Komponen produk wisata sendiri antara lain mutu daya tarik wisata, mutu atraksi wisata, mutu sadana penunjang wisata dan mutu aksesibilitas. Tujuan penelitan adalah untuk mengidentifikasi kualitas produk wisata, kepuasan wisatawan dan bagaimana pengaruh antara produk wisata terhadap kepuasan wisatawan guna untuk meningkatkan kembali kunjungan wisatawan berdasarkan data kuantitatif dengan sampel sebanyak 100 orang. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriftif dan verifikatif dengan metode regresi linier sederhana untuk menganalisis pengaruh kualitas produk wisata terhadap kepuasan wisatawan dengan hasil persamaan yaitu Y = 8,841 + 0,211X. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kualitas produk wisata di KWGG dinilai cukup berdasarkan persepsi wisatawan. Kepuasan wisatawan juga dinilai cukup serta pengaruh kualitas produk wisata terhadap kepuasan wisatawan termasuk dalam kategori sedang dengan koefisien determinasi sebesar 40,3%. Di sinilah penulis merumuskan komponen – komponen kualitas produk wisata lain yang berkontribusi terhadap kepuasan wisatawan yang mempengaruhi arus kunjungan wisatawan di Kawasan Wisata Gunung Galunggung. Output dari penelitian ini adalah sebagai masukan bagi pihak yang berkepentingan dalam mengambil kebijakan untuk perencanaan dan pengelolaan yang tepat sehingga berdampak bagi kemajuan kawasan ini ke depannya. Rekomendasi dari penulis mengenai KWGG yaitu agar penelitian ini dapat mengedukasi wisatawan untuk memelihara KWGG seperti menjaganya dari kasus vandalisme dan kebersihan kawasan. Kata Kunci : pengaruh, kualitas produk wisata, kepuasan wisata

    Manufacturing the other in PostRevolutionary Cuban politics: emigrants

    Get PDF
    En este artículo —elaborado a partir de una metodología deductiva— se propone el análisis de los usos que de los emigrados ha hecho la política postrevolucionaria cubana —sea de acercamientos o de extrañamientos— y discute las perspectivas de este proceso para el futuro de la sociedad cubana. La emigración cubana ha significado para el estado insular tanto una fuente de ingresos económicos, como de recursos políticos. Su uso ha implicado su construcción ideológica como representante de un pasado sin regreso, y como tal, fue estigmatizado y convertido en eje de una política “denunciante” y excluyente. En la actualidad, sin embargo, la sociedad cubana —emigrada e insular— se torna crecientemente transnacional. Ello constituye una oportunidad para el despegue de la isla tras un cuarto de siglo de depresión y empobrecimiento, pero para ello se requieren políticas de acercamiento y un cambio radical en la propia concepción de la ciudadanía.  This article —based on a deductive methodology— analyses the uses that the post-revolutionary Cuban policy has made of emigrants —be it of closeness or estrangement— and discusses the perspectives of this process for the future of Cuban society. Cuban emigration has meant for the island state both a source of income, as well as political resources. It has been ideologically built as representative of a past without a return, and as such it was stigmatised and excluded. Nowadays, however, the Cuban society, as a result of the intensification of links between both parties, becomes increasingly transnational. This is an opportunity for the launch of the island’s society after a quarter of a century of depression and impoverishment, but to do so, it requires policies of rapprochement and a radical change in the very conception of citizenship
    corecore