373 research outputs found
Effects of modified lifestyle intervention education on arterial stiffness, inflammatory and metabolic risk markers in overweight and obese subjects
Obesity is a global epidemic disease affecting almost all parts of the world. The prevalence of obesity has increased rapidly in the last ten years in Malaysia. Obesity increases the risk of medical problems and cardiovascular diseases. Lifestyle modification by improving dietary intake combined with increasing physical activity is the recommended method for the improvement in body composition.
The objective of this study is to determine the effects of lifestyle intervention education on weight loss and anthropometric measurements, arterial stiffness, metabolic and inflammatory cardiovascular risk markers.
This prospective intervention study involved 25 overweight and obese subjects (21 females and 4 males; mean age 36.8 years) who completed a nine months education programme on modified lifestyle intervention. During the intervention, all subjects were regularly counselled to increase physical activity levels by Sports Science lecturer and to modify their diet by dietitians. Study measurements were performed at baseline, 3, 6, and 9 months. Arterial stiffness was estimated non-invasively using pulse wave velocity (PWV) and augmentation index (AI) obtained via pulse wave analysis (PWA). Anthropometric measurements (weight, height, body mass index,
waist and hip circumference), body composition (body fat percentage and visceral fat), blood pressure, lipid profile, and fasting plasma glucose were also measured. Levels of the inflammatory marker, high sensitivity C-reactive protein (hsCRP) and homeostasis model assessment (HOMA) for insulin sensitivity (HOMA% S), insulin secretory capacity (HOMA% B), and insulin resistance (HOMA-IR) were also measured in this study.
There were significant reductions in body weight (75.8 ± 15.1 kg vs 73.6 ± 17.1 kg, p = 0.019), waist and hip circumferences (89.2 ± 8.3 cm vs 86.4 ± 9.4 cm, p = 0.013 and 107.2 ± 10.0 vs 104.0 ± 11.8 cm, p=0.005) after nine months intervention. Body fat percentage and visceral fat levels were marginally reduced (p = 0.058 and p = 0.059). Significant improvements were seen in aortic systolic blood pressure (p = 0.02), serum fasting insulin (p = 0.001), HOMA% S (p = 0.003), HOMA% B (p = 0.002), HOMA-IR (p=0.007) and hsCRP (p=0.01) after 9 months. However, no significant differences were seen in arterial stiffness parameters, brachial blood pressure, fasting plasma glucose and lipid profile after intervention.
Nine months lifestyle intervention education programme resulted in a small but significant weight loss which was associated with significant improvements in waist and hip circumference, systolic aortic blood pressure, insulin sensitivity, insulin resistance and hsCRP
Synthesis And Characterization Of Calcium Oxide And Magnesium Oxide Supported Calcium Oxide For Carbon Dioxide Adsorbent
Kebanyakan kajian melaporkan kalsium oksida (CaO) yang digunakan untuk penyingkiran karbon dioksida (CO2) mengalami ketidakstabilan struktur, lalu mengurangkan kapasiti penjerapan dan serapan kebolehkitar semula. Oleh itu, matlamat utama kajian ini adalah untuk menghasilkan CaO dengan luas permukaan yang tinggi dan kestabilan struktur yang baik untuk memperluaskan penggunaan CaO sebagai penjerap CO2. Kesan pelarut, masa, suhu tindakbalas dan pengkalsinan untuk pembentukan fasa CaO daripada Ca(OH)2 melalui kaedah pemendakan telah dikaji. Kemudian, penambahan MgO kepada CaO untuk melambatkan pensinteran dan seterusnya menambah baiki serapan kebolehkitar semula CO2 yang telah dikaji. Didapati etanol/air ternyahion (etanol/DIW) dan dimethylformamide/air ternyahion (DMF/DIW) dengan isipadu pelarut 78 ml/02 ml yang dihasilkan pada 35 °C selama 30 minit menghasilkan struktur “pod” yang homogen. Pelarut jumlah etanol dan DMF yang tinggi etanol/DIW dan DMF/DIW dengan isipadu pelarut (78 ml/02 ml dan 80 ml/0 ml) bertindak sebagai ejen pengehad yang baik untuk menyekat pertumbuhan Ca(OH)2 hablur pada arah (1010) manakala mendorong pertumbuhan anisotropik ke arah (0001). Secara perbandingan, hasil penjerap dalam etanol/DIW mempunyai luas permukaan yang paling tinggi (30.45 m2/g), isipadu liang yang tinggi (0.235 cm3/g) dan diameter liang kecil (3.8 nm) berbanding dengan DMF/DIW yang mempunyai luas permukaan (20.66 m2/g), isipadu liang (0.111 cm3/g) dan diameter liang (19.02 nm), masing-masing. Masa tindak balas menentukan pembentukan struktur yang homogen manakala suhu menentukan keboleh larutan ion kalsium. Kapasiti penjerapan awal adalah 60% (16 mmol CO2/g penjerap) dan berkurang kepada 35% (8 mmol CO2/g penjerap) selepas 10 kitaran pengkarbonan. Ini berlaku kerana masalah pensinteran. Walau bagaimanapun, penambahan MgO dalam julat 5 hingga 30% berat telah memperbaiki mikrostuktur dengan menunjukan kesan pensinteran dengan kestabilan struktur yang tinggi. Penambahan 5 dan 10% berat MgO kepada CaO menghasilkan penjerap dengan luas permukaan tinggi dan meningkatkan rintangan pensinteran sepanjang pelbagai kitaran penjerapan CO2. Yang paling pentingnya, CaO dengan 10% berat MgO menunjukkan kapasiti penjerapan CO2 yang malar (50%) selama 10 kitaran pengkarbonan. Tanpa penambahan MgO, kapasiti CaO tulen berkurang sebanyak 35% manakala dengan penambahan 10% berat MgO kapasitinya adalah malar. Kesimpulannya, keputusan kajian ini telah menunjukkan 10 wt% MgO adalah memadai untuk membentuk penjerap dengan luas permukaan yang tinggi dengan kestabilan struktur yang baik untuk meningkatkan keupayaan kitaran penjerapan CO2.
________________________________________________________________________________________________________________________
Many studies reported that calcium oxide (CaO) used for CO2 removal suffer from structural instability, thus reduced the adsorption capacity and sorbent recyclability. Therefore, the ultimate aim of this work was to produce CaO with high surface area and good structural stability for widespread application of CaO as CO2 sorbents. The effect of solvent, time, temperature of the reaction and calcination for the formation of CaO from Ca(OH)2 phase via precipitation method was investigated. Then, the addition of MgO in CaO to delay sintering and consequently improved sorbent recyclability was studied. It was found that ethanol/deionized water (ethanol/DIW) and dimethylformamide/deionized water (DMF/DIW) with volume of 78 ml/02 ml for 30 minutes at 35 °C produces homogenous pods structure of Ca(OH)2 sorbent. Solvent with high amount of ethanol/DIW and DMF/DIW with volume (78 ml/ 2 ml and 80 ml/0 ml) acts as good capping agent to suppress the growth of Ca(OH)2 crystal at (1010) direction while induce anisotropic growth along (0001) direction. Comparatively, the sorbent produce in ethanol/DIW have highest surface area (30.45 m2/g), high pore volume (0.235 cm3/g) and small pore diameter (3.8 nm) than DMF/DIW which have surface area (20.66 m2/g), pore volume (0.111 cm3/g) and pore diameter (19.02 nm). The time of reaction determines the formation of homogeneous structure while temperature determines the solubility of the calcium ions. The adsorption capacity was 60% (16 mmol CO2/sorbent) subsequently reduced to 35% (8 mmol CO2/g sorbent) after 10 cyclic carbonation. This is due to sintering problem. However, the addition of MgO in the range of 5 to 30 wt% have improves the microstructure whereby demonstrated less sintering effect with high structural stability. The 5 and 10 wt% of MgO added CaO exhibited high specific surface areas and enhanced the sintering-resistant over multiple cycles for CO2 adsorption. Most importantly, 10 wt% MgO added CaO sorbent showed constant CO2 adsorption capacity (50%) over 10 carbonation cycles. Without MgO addition, the CO2 capacity of pure CaO decreases by 35 wt% but with 10 wt% MgO remained constant. In summary, the results of this research showed 10 wt% MgO is sufficient to form sorbents with high surface area with good structural stability for enhanced cyclic CO2 adsorption capacity
Pengaruh Resiko, Kualitas Manajemen, Ukuran Dan Likuiditas Bank Terhadap Capital Adequacy Ratio Bank-Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
The purposive of this research is to examine the effect of risk, management quality, size and liquidity toward Capital Adequacy Ratio (CAR). This research designed as an explorative research with used purposive sampling method to take the data. Data for this study was collected is publication financial report of banks listed in Indonesian Stock Exchange the period 2003-2008. Statistical analysis by using method of Ordinary Least Square (OLS) and Fixed Effect Method. Result of best examination by using method of Fixed Effect Method. The result of research indicated that index risk (risk of asset turnover), management quality, and asset liquidity have the negative impact toward Capital Adequacy Ratio (CAR). While liquidity of liability have the positive impact toward Capital Adequacy Ratio (CAR)
Model Pengelolaan Sumber Daya Ikan Berbasis Karakteristik Potensi Perairan Aceh Barat (Study Kasus: Hasil Tangkapan Per Unit Upaya (CPUE) di Perairan Meulaboh)
Tujuan penelitian ini adalah 1) menentukan jenis ikan unggulan; 2) menghitung potensi ikan unggulan dan 3) menyusun model pengelolaan sumberdaya Ikan Berbasis Karakteristik Potensi Perairan Aceh Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan jenis komoditi ikan unggulan dilakukan dengan metode skoring dan kajian stok sumberdaya ikan dengan menggunakan model produksi surplus adalah untuk menentukan tingkat upaya optimum, serta pengelolaan sumberdaya ikan berbasis potensi perairan Kabupaten Aceh Barat menggunakan metode Interpretative structural modeling (ISM). Berdasarkan hasil analisis CPUE (cact per unit effort) ikan di Kabupaten Aceh Barat menunjukkan bahwa hubungan antara Effort dan CPUE diperlihatkan pada persamaan linier Y = 20,65-0,243x. Intercept persamaan adalah 20,65 sedangkan slope -0,243. Ini berarti bahwa jika X=0 atau dengan kata lain tidak ada penambahan upaya maka CPUE akan bertahan pada angka 20,65 ton/effort standar. Kemiringan persamaan regresi adalah sebesar -0,243 artinya jika effort terus ditambah tanpa memperhatikan MSY maka akan terjadi penurunan CPUE sebesar 0,243 ton/ effort standar ikan. Oleh sebab itu semua pihak yang terkait dengan pengelolaan perikanan berbasis karakteristik wilayah perlu memperhatikan sumberdaya ikan dengan efisien sehingga akan tetap terjaga keberlanjutan sumberdaya.The aims of this research are 1) to determine the fish featured; 2) to calculate the fish featured and 3) to develop the fisheries resources management model based on the potential characteristic of West Aceh waters. The method used in this study for determining the commodity of fish featured carried out with the scoring method and the fish stock assessment by using a surplus production model for determining the optimum level of effort, as well as the fish resources management based on potential of West Aceh waters using Interpretative structural modeling (ISM). Based on the CPUE analysis (Catch Per Unit Effort) in West Aceh shows that the relationship between Effort and CPUE shown in the linear equation Y = 20,65-0,243x. Intercept equation is 20.65 while the slope -0.243. This means that if X = 0, or in other words no additional effort will then CPUE stands at 20.65 ton/standard effort. The slope of the regression equation is -0.243 means that if the effort continues without regard to MSY then there will be a decline in CPUE on 0,243 ton/effort fish standard. Therefore, all stakeholders that related to the fisheries management based on the characteristics of a region needs to pay attention to the fish resources efficiently so that the resources will remain sustainable
Synthesis of Ti02 N anosized Powder Photocatalyst Via Solgel Method for Bacteria Inactivation Application
Titanium dioxide (Ti02) is the most widely used photocatalyst and has been applied for water and
air purification and disinfection of microorganism. Anatase structured Ti02 is a wide bandgap (3.2
eV) semiconductor which, under UV light, is able to degrade chemicals and cell components of
microorganisms. In this study, Ti02 nanopowder photocatalyst was synthesized by sol-gel process
using a titanium chelate compound, titanium (di-isopropoxide) bis(acetylacetonate) (PTP) as the
precursor. The precursor was hydrolyzed under an acidic catalyst condition, followed by reflux for
15 minutes and 1 hour. The precipitate powder obtained after filtration was calcined at 400°C. XRD
analysis confirmed that the Ti02 powders A (15 minutes reflux) and B (1 hour reflux) have strongest
peak at 25° which indicates anatase crystal structure. The particle size of powder A was smaller than
the powder B as proved by calculation using Scherrer's equation. The crystallization temperature
of Ti02 powder A was higher due to its smaller particles that needed more heat to crystallize than
powder B as confirmed by TGIDTA. FESEM analysis showed powder A have homogenous spherical
shape, contrast to powder B showing inhomogenous spherical shape and connected particle. The Ti02
photocatalyst activity in killing bacteria was investigated for 5 hours by varying the concentration 'of
Ti02 and UV light intensity
PERANAN BEBERAPA FAKTOR TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) DI KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR
FARAH DIANA "Peranan Beberapa Faktor Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pengembangan Kecamatan (PPK) Di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar" di bawah bimbingan Dr. Ir. Mustafa Usman, M.S selaku pembimbing utama dan lr. Agustina Arida. M.Si selaku pembimbing kedua.Pelaksanaan Kegiatan PPK di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar sampai saat ini sudah berjalan dengan baik, walaupun masih terdapat sebagian masyarakat yang kurang berpartisipasi atau berperan serta aktif dalam kegiatan PPK tersebut. Hal ini dapat terlihat dari cukup baiknya keikutsertaan masyarakat secara langsung dalam setiap tahapan pelaksanaan kegiatan PPK Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan PPK mengandung pengertian adanya keterlibatan masyarakat secara aktif dalam setiap kegiatan program. yaitu dari perencanaan, palaksanaan, pengendalian dan pelestarian kegiatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berperan terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan PPK di Kecamatan Darul Imarah.Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar dengan menggunakan metode survey. Pengumpulan data primer langsung dari masyarakat sampel melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Data sekunder diperoleh dari literature dan dokumen dari instansi yang terkait dengan penelitian ini. Pengambilan desa sampel dilakukan secara sengaja dengan asumsi bahwa desa sampel tersebut sudah dapat mewakili desa-desa PPK lainnya di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Tiga desa yang dipilih sebagai daerah penelitian yaitu; Lampeuneurut Gampong, Punie dan Gue Gajah. Dari setiap desa tersebut diambilsampel sebesar 10% dari jumlah populasi secara Stratified Random Sampling sehingga terpilih 92 orang individu sampel.Hasil penelitian dengan menggunakan sistem skoring menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan PPK di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar cukup tinggi. Hasil analisis faktor-faktor yang berperan terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan PPK berdasarkan Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs) yang diuji dengan statistik uji-t pada tingkat signifikan untuk tes dua sisi dengan df = 90 dan @ = 0,05 menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat hanya berhubungan dengan faktor pendidikan, sedangkan untuk faktor umur, pendapatan dan tanggungan tidak berhubungan
KAJIAN YURIDIS PELAKSANAAN PENGHAPUSAN JAMINAN FIDUSIA SECARA ELEKTRONIK DI KOTA BANDA ACEH
KAJIAN YURIDIS PELAKSANAAN PENGHAPUSAN JAMINANFIDUSIA SECARA ELEKTRONIK DI KOTA BANDA ACEH Farah Diana M. Nur Rasyid Azhari Yahya ABSTRAK ***Pendaftaran jaminan fidusia seharusnya diakhiri dengan penghapusanjaminan fidusia. Hal ini berguna untuk mengembalikan hak pemberi jaminanfidusia atas obyek jaminan fidusia yang sebelumnya diserahkan secarakepercayaan kepada penerima jaminan fidusia. Kurang tegasnya pengaturanmengenai penghapusan jaminan fidusia berakibat penerima fidusia akan lebihmemilih tidak melakukan penghapusan jaminan fidusia. Dengan demikian, pihakyang dirugikan adalah debitor sebagai pemberi fidusia. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk:1) mengetahui dan menjelaskanperan dan tanggung jawab perusahaan pembiayaan konsumen dalam penghapusanjaminan fidusia. 2) mengetahui dan menjelaskan akibat hukum yang timbul ketikaperusahaan pembiayaan konsumen tidak melakukan penghapusan jaminan fidusia. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriftifanalitis dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris yang mengacu padanorma-norma hukum yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Yuridisempiris yang digunakan dalam penelitian ini berusaha menganalisa permasalahanyang ada dalam masyarakat dengan mendasari aturan hukum yang ada. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) setiap aturan hukumyang mengatur tentang jaminan fidusia selalu mewajibkan kreditor sebagaipenerima fidusia untuk melakukan penghapusan jaminan fidusia. Dengandemikian Perusahaan Pembiayaan sebagai kreditor berkewajiban untukmenghapus objek jaminan fidusia setelah kredit dilunasi oleh pihak debitor. 2) Produk hukum yang mengatur tentang jaminan fidusia masih dirasakan lemahsehingga belum memberikan perlindungan dan kepastian hukum yang maksimaluntuk semua pihak yang terlibat dalam jaminan fidusia. Perusahaan pembiayaan konsumen sebagai kreditor disarankan memahamibetul tentang pentingnya penghapusan jaminan fidusia sehingga pihak debitortidak merasa dirugikan oleh pihak kreditor dengan tidak dihapuskannya jaminanfidusia tersebut. Kepada Kanwil Hukum dan Hak Asasi Manusia disarankan agaruntuk segera melakukan penyempurnaan terhadap produk hukum yang berkaitandengan jaminan fidusia. Dalam produk hukum selanjutnya diharapkan benarbenardapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi semua pihakyang terkait dengan jaminan fidusia. Perbaikan tersebut harus memuat aturan yang tegas dengan mencantumkan sanksi bagi penerima fidusia yang tidakmelakukan penghapusan jamina fidusia. Kata Kunci : Penghapusan Jaminan Fidusia, Tanggung Jawab Perusahaan Pembiayaan
URGENSI BAHASA ARAB DALAM TINJAUAN ILMU TANZILIYAH
Arabic is the language of communication for Muslims. Arabic is the language of the Qur'an which has many features. Therefore, to understand the contents of the Qur'an, humans need to master Arabic well. In the Qur'an it has been explained about Islamic scientific orientation including tanziliyah science. To understand the knowledge contained in the Qur'an, Arabic appears as a tool and means for humans to understand it. The purpose of this study is to find out how the urgency of Arabic is in Islamic scientific orientation in terms of the tanziliyah aspect. This study uses a qualitative approach with descriptive analysis method. This study uses two data sources. That includes primary and secondary data. The analysis technique and also data collection in this study is to use a documentation study. The results of this study indicate that Arabic has a very important urgency in reviewing the tanziliyah aspect. Mastery of Arabic in the orientation of tanziliyah knowledge is very important in the implementation of worship to Allah SWT
Pembelajaran PAI Berbasis Media Information and Communication Technologies Dengan Model Contextual Teaching and Learning di MAN 1 Lamongan
ABSTRACTThe involvement of technology in the era of the industrial revolution 4.0 in all areas of human life has become a necessity, including in the field of education. This study aims to reveal how efforts to apply technology-based Islamic Religious Education learning at Islamic High School of Lamongan respond to the challenges and needs of society in the digital era. Implementation of based learning in the model contextual learning and teaching carried out through two stages, namely the stage of designing the learning model and implementation by the teacher. The implementation stage is divided into three stages, namely: (a) opening, which contains the delivery and teaching of Islamic Education knowledge material, (b) implementation, a group project of students in associating the material with actual events in the real world and their experiences, (c) closing which contains reflection and evaluation of the learning process. In the learning process, students are given the freedom and supported to utilize technology with laptop/smartphone devices and application software to facilitate student learning. The results of the study show that learning Al-Qur'an Hadith with information and communication Technologies based learning media is in this model succeeded in increasing students' interest in learning, critical thinking power, and creative competence of students in understanding and processing information and knowledge learned collaboratively. Keywords: PAI Learning, information and communication, contextual learning and teaching, Islamic High School of LamonganABSTRAKKeterlibatan teknologi di era revolusi industri 4.0 di segala bidang kehidupan manusia sudah menjadi keniscayaan, termasuk dalam bidang pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana upaya penerapan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi di MAN 1 Lamongan dalam merespon tantangan dan kebutuhan masyarakat di era digital. Implementasi pembelajaran berbasis Information and Communication Technologies dalam model Contextual Learning and Teaching dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap mendesain model pembelajaran dan pelaksanaan oleh guru. Dalam tahap pelaksanaan ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: (a) pembukaan, yang berisi penyampaian dan pengajaran materi pengetahuan PAI, (b) pelaksanaan, berisi projek kelompok siswa dalam mengaitkan materi dengan kejadian-kejadian aktual di dunia nyata dan pengalamannya, (c) penutup yang berisi refleksi dan evaluasi proses pembelajaran terkait materi yang dipelajari. Dalam proses belajarnya, siswa diberikan kebebasan dan didukung untuk memanfaatkan teknologi dengan perangkat laptop/smartphone dan software aplikasi seperti search engine, microsoft office, youtube, akses wifi gratis, untuk mempermudah belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Al-Qur’an Hadis dengan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam model Contextual Learning and Teaching berhasil dalam meningkatkan minat belajar, daya berpikir kritis, dan kompetensi kreatif siswa dalam memahami dan mengolah informasi pengetahuan yang dipelajari secara kolaboratif. Kata kunci: Pembelajaran PAI, Information and Communication Technologies, Contextual Learning and Teaching, MAN 1 Lamonga
- …