11 research outputs found

    UPAYA PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK USIA 2-4 TAHUN MELALUI MEDIA BONEKA JARI DI KB QUR’ANI ‘AISYIYAH II KOTA PROBOLINGGO

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of using finger puppet media on children's self-confidence, and how the results of applying finger puppet media can increase children's self-confidence. The research results in the first cycle increased by 70.3%, and in the second cycle it increased again by 88.9%. From observations made by researchers, it is evident that finger puppet media can increase children's self-confidence. This type of research is classroom action research. Confidence is a measure of how much courage a person has to appear in public, answer questions, and have fun together in activities. Finger puppets are a type of learning media that are played using fingers. Based on preliminary observations conducted by researchers on KB Qur'ani 'Aisyiyah II children, it was found that 60% of them had low self-esteem problems. Data collection techniques used in this study are observation, interviews, and documentation.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media boneka jari terhadap kepercayaan diri anak, dan bagaimana hasil penerapan media boneka jari dapat meningkatkan kepercayaan diri anak. Hasil penelitian pada siklus I meningkat sebesar 70,3%, dan pada siklus II meningkat lagi sebesar 88,9%. Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, terbukti bahwa media boneka jari dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kepercayaan diri merupakan ukuran seberapa besar keberanian yang dimiliki seseorang untuk tampil di depan umum, menjawab pertanyaan, dan bergembira bersama dalam beraktivitas. Boneka jari merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang dimainkan dengan menggunakan jari tangan. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti terhadap anak KB Qur'ani 'Aisyiyah II, ditemukan 60% diantaranya memiliki masalah harga diri rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.   Kata Kunci: Percaya diri, boneka jari, anak usia dini &nbsp

    Democratic parenting in developing Emotional Intelligence and Youth Religiosity in Kramatagung Probolinggo

    Get PDF
    Education for children starts from family because it will determine the character of children in adolescence. The purpose of this study is to determine the role of democratic parenting in building emotional intelligence and religiosity in adolescents. Because without parental guidance the child will experience deviations in the daily behavior. The research subject was in Kramatagung Village, Bantaran District, Probolinggo. In this case, the researcher used descriptive qualitative methods. Observation, interviews, and documentation were used in the data collection techniques and to analyze the data the researcher used data reduction, data presentation, and drawing conclusions techniques. This research showed that the emotional intelligence and religiosity of adolescents in Kramatagung village are categorized as poor, but parents in implementing parenting styles for children in Kramatagung village are quite democratic. Furthermore, based on research it is known that the emotional intelligence and reliability of adolescents in the Kramatagung village are quite an apprehension. The adolescents who are emotionally intelligent and have good religious intelligence are educated by applying democratic parenting. It is the duty of parents to educate, guide, nurture, and always remind also advise the children not to be trapped by world life which increasingly shows freedom in an association. Guidance and education especially in the family are top priorities in addition to other education outside the homePendidikan pada anak berawal dari keluarga karena itu akan menentukan karakter anak pada masa remaja.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran  pola asuh orang tua demokratis dalam membangun kecerdasan emosional dan religiusitas pada remaja.karena tanpa bimbingan orang tua anak akan mengalami penyimpangan dalam berprilaku sehari – hari. Subjek penelitian di Desa Kramatagung Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo. Dalam hal ini Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan pengamatan/observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan bahwasannya kecerdasan emosional dan religiusitas pada remaja di desa Kramatagung dikategorikan kurang baik, akan tetapiorang tua dalam menerapkan pola asuh terhadap anak di desa Kramatagung  sudah cukup demokratis. Lebih lanjut, berdasarkan penelitian diketahui bahwa kecerdasan emosional dan reliusitas remaja pada desa kramatagung cukup mengkhawatirkan. Bahwa remaja yang cerdas secara emosional dan memiliki kecerdasan religious yang baik cara mendidiknya dengan  menerapkan pola asuh demokratis. Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mendidik, membimbing, membina dan selalu mengingatkan, menasehati agar anak tidak terjebak dengan kehidupan dunia yang semakin menunjukkan kebebasan dalam bergaul. Pembinaan dan pendidikan terutama dalam keluarga menjadi prioritas utama di samping pendidikan lain di luar rumah

    The Contribution of The Intensity of Playing Online Games and The Supervision of Both Working Parents Towards Children’s Religiosity

    Get PDF
    This research aims to determine the contribution of the intensity of playing online games and the supervision of both working parents towards the child's religiosity in MAN 2 Probolinggo. There were 100 students of MAN 2 Probolinggo used as the samples. This study used purposive sampling technique with some criteria. In testing the hypothesis, the researcher utilized regression analysis techniques. The method of data collection was through questionnaires given to respondents. Based on the results of data analysis using logistic regression, it can be seen that the partial influence of the intensity of playing online games showed significance value of 0.000, which was smaller than 0.05, and the supervision of both working parents generated its significance value of 0.000 (smaller than 0.05) towards the religiosity of the child. These results indicate that there is influence of the intensity of playing online games and the supervision of both working parents towards the religiosity of the child in MAN 2 Probolinggo

    Pengembangan Media Buku Flanel Berbasis Cerita Rakyat untuk Meningkatkan Empati dan Kemampuan Bercerita Anak Usia 5 – 6 Tahun

    No full text
    Penelitian ini bertujuan: (1) menghasilkan desain media buku flanel seri yang layak menurut ahli untuk meningkatkan kemampuan bercerita dan empati anak usia 5 – 6 tahun, dan (2) menghasilkan media yang efektif dan layak untuk meningkatkan kemampuan bercerita dan empati anak kelompok B. Penelitian pengembangan ini mengacu pada model ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implementation, Evaluate) yang dikembangkan oleh Branch. Pengujian produk dilakukan dengan Quasi Experiment Design (eksperimen semu). Desain rancangan penelitian menggunakan Pretest Posttest Control Group Design. Subjek uji coba produk terdiri dari 80 anak kelompok B TK Muslimat NU Sumbersuko 01 dan TK Dharma Wanita Kabupaten Lumajang. Subjek uji coba produk terdiri dari kelompok kontrol sebanyak 40 anak kelompok B TK Dharma Wanita Kabupaten Lumajang dan kelompok eksperimen sebanyak 40 anak kelompok B TK Muslimat NU Sumbersuko 01. Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, lembar validasi, angket penilaian guru, dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan Independent t-test dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan menurut ahli materi termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dan ahli media termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan bercerita dan empati anak pada hasil akhir antara post perlakuan kelompok kontrol yang tidak menggunakan media buku flanel dengan post perlakuan kelompok eksperimen yang menggunakan media buku flanel. Nilai sig (2-tailed) pada kemampuan bercerita adalah sebesar 0,000 dan empati anak memperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan bercerita dan empati untuk anak, karena nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil (<0,05). Pada penelitian kemampuan bercerita anak ditekankan pada kemampuan menceritakan kembali isi cerita. Kata Kunci: media buku flanel, cerita rakyat, kemampuan bercerita, empati, anak

    Peningkatan Kemampuan Sosial Emosional Anak Kelompok B melalui Kegiatan Mendongeng di RA Hidayat Kota Probolinggo

    No full text
    The pupose of this reseach to describe the application of story telling methods to improve social emotional in childern aged 5 to 6 years. As for the emotional social indikators studied, among others: 1) want to hear other people talk; 2) discipline to dbey the rules; 3) patiently waiting for their turn. Based on observation in group B RA Hidayat kec. Kanigaran there were findings of social emotional problems. This try pe of research is classroom action research, the tecniqius use in data collection are observation. As for the results of the prcycle study, the average grade value obatained by group B childern was only about 45,5 % . In cycle 2 it incresead againby 77 %. Then story telling methods can improve the socid emotional aspects of group B childern in RA Hidaya

    Upaya Guru PAI Dalam Membina Akhlak Siswa SMP Di Era Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya guru PAI dalam membina akhlak siswa selama masa Pandemi Covid-19 di SMPIT Pelita kota Probolinggo, dan hasil upaya guru PAI dalam membina akhlak siswa selama masa Pandemi Covid-19 di SMPIT Pelita kota Probolinggo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa upaya pelaksanaan guru PAI dalam membina akhlak siswa SMP IT Pelita selama era Pandemi Covid-19, dilaksanakan secara kompak yaitu oleh semua elemen yang ada di sekolah baik pendidik maupun tenaga kependidikan. Metode dan alokasi waktu tetap menyesuaikan dengan sistem pada masa Pandemi Covid-19. Selama masa pandemi Covid-19, siswa SMP IT Pelita kota Probolinggo, dalam melaksanakan ibadah kepada Allah, sudah dilaksanakan dengan baik, menerapkan sopan santun, bertanggungjawab, dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Meski sebagian siswa ada yang sudah melaksanakannya dengan kesadaran sendiri tanpa diperintah, namun ada pula sebagian siswa yang masih harus diperintah untuk melaksanakannya

    THE MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MEDIA TEBAK WARNA GAMBAR DI TK IT ABATATSA PASURUAN : MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MEDIA TEBAK WARNA GAMBAR DI TK IT ABATATSA PASURUAN

    No full text
    Abstract Every child has their own way of solving simple problems in using objects in their daily lives. Children are able to use an object based on its function, and recognize various colors. Children's cognitive development can be developed from an early age in various ways. One of them is through the media. Learning media can be used to stimulate aspects of children's cognitive development. Media guess the color of the image is a medium that is used to develop cognitive aspects. This research is a classroom action research (CAR). The research subjects were group B children aged 5-6 years at TK IT Abatatsa Pasuruan. The results of research using guessing color media show that this media can improve cognitive abilities in early childhood. When children play media, children can solve problems by differentiating the colors of the images. So that learning while playing through the media is more fun and further enhances aspects of child development. After using the media, children's cognitive development increased with very good development results obtained by 85%, namely 15 children. Developing according to expectations of 15%, namely 3 children.    Abstrak : Setiap anak mempunyai cara sendiri untuk mengatasi masalah sederhana dalam menggunakan benda di keseharian mereka. Anak mampu menggunakan suatu benda yang &nbsp;berdasarkan fungsinya, dan mengenal beragam warna. kognitif anak bisa dikembangkan sejak dini melalui beragam cara. Salah satunya melalui media . Media pembelajaran bisa digunakan unuk merangsang aspek perkembangan kognitif anak. Media tebak warna gambar merupakan media yang digunakan untuk mengembangakan aspek kognitif. Peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas(PTK) . Subjek penelitian yaitu anak-anak kelompok B usia 5-6 tahun TK IT ABATATSA PASURUAN. Hasil penelitian dari menggunakan media tebak warna gambar menunujukkan bahwa media tersebut bisa meningkatkan kognitif pada anak usia dini. Saat anak bermain media tersebut&nbsp; anak bisa memecahkan masalah dengan membedakan warna warna gambar . Sehingga belajar sambil bermain melalui media tersebut lebih menyenangkan dan lebih meningkatkan dalam aspek perkembangan anak. Setelah menggunakan media tersebut perkembangan kognitif anak meningkat dengan diperoleh hasil berkembang sangat baik sebanyak 85% yaitu 15anak. Berkembang sesuai harapan 15 % yaitu 3anak. Kata Kunci : Kognitif &nbsp;; gambar &nbsp;; tebak warna ; medi

    Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Tapak Suci terhadap Kemampuan Motorik Kasar pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Aba 2 Pendil

    No full text
    Early childhood is an age group that is in a unique development and a lot of children's potential can be developed in this period which is often called the golden age period. In this period the process of development occurs simultaneously in all aspects of child development, one of which is physical motor. However, currently there are many children who are still not interested in motor learning, because they are influenced by gadgets. This research is motivated by the lack of varied learning models so that children's gross motor skills have not developed ideally. Children's physical and motor development can be very important, because of situations for children to adapt survival skills, for example sports consisting of walking, running, jumping, holding objects using both hands &amp; sharing social skills while playing with friends The objective of this study was to determine the effect of Tapak Suci extracurricular activities on children aged 5-6 years. This study uses experimental research methods. Data collection techniques using observation, questionnaires, and documentation. Data analysis used the Kolmogorov Smirnov T-Test. Based on the results of calculations using SPSS 16, a significance value (2-tailed) of 0.00 &lt;0.05 is obtained, then Ho is rejected and Ha is accepted, the conclusion is that there is an influence in Tapak Suci extracurricular activities on children's gross motor skills

    Pengaruh Metode Multiple Intelligence Terhadap Motivasi Belajar Dalam Mata Pelajaran PAI Pada Siswi MA Assulthon Triwung Kidu

    Get PDF
    Multiple intelligence merupakan metode pembelajaran yang ditemukan oleh Howard Gardner, dimana beliau mengatakan bahwa manusia tidak ada yang bodoh, semua memiliki kecerdasan masing-masing. Dalam penelitian kali ini, metode multiple intelligence digunakan sebagai variabel bebas yang dapat mepengaruhi variabel terikat yanga da, yaitu minat belajar siswa. Analisis data menggunakan kualitatif deskriptif dengan berbagai pengujian data melalui uji normalitas, uji linearitas, uji homogenitas, uji hipotesis, deskripsi data serta perbandingan nilai antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Dari hasil analisis data diperoleh nilai R Square sebanyak 0,750 atau sama dengan 75% menunjukkan bahwa variabel bebas yang ada memiliki pengaruh sebesar 75% terhadap variabel terikat

    Penerapan Metode Proper Discussion Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa SMK Assulthoniyah Kota Probolinggo

    Get PDF
    Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk mengenali peningkatan minat belajar lewat metode proper discussion. Subjek dalam riset merupakan murid kelas XI sebanyak 36 siswa (25 putra dan 11 putri) SMK Assulthoniyah Kota Probolinggo. Hasil riset membuktikan kalau: penerapan metode proper discussion dilaksanakan dalam 3 tahapan ialah a). Langkah saat sebelum pertemuan. b). Langkah sepanjang pertemuan serta c) Langkah sehabis pertemuan. Kemudian saat sebelum peneliti melakukan riset di kelas. Peneliti terlebih dulu mengutip informasi murid kepada guru bidang studi Pendidikan Agama Islam selaku perbandingan hasil nilai belajar prasiklus, siklus I dan siklus II. Nilai yang dicapai murid kelas XI saat sebelum diaplikasikan metode proper discussion hanya 25% ini berarti masih di bawah batasan ketuntasan murid. Pada siklus I periset sudah mempraktikkan metode proper discussion nilai yang dicapai murid menggapai 42%. Pada siklus II nilai yang dicapai murid menggapai 86%. Hal ini sudah meyakinkan kalau dengan aplikasi metode proper discussion bisa meningkatkan minat belajar murid khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XI SMK Assulthoniyah Kota Probolinggo
    corecore