11 research outputs found

    GAMBARAN STATUS EKONOMI KELUARGA TERHADAP KEJADIAN BGM PADA BALITA DI RW VI KELURAHAN SAWUNGGALING SURABAYA

    Get PDF
    Kejadian BGM pada balita adalah gangguan pertumbuhan balita dan perlu perhatian khusus. Pada bulan Januari - Mei tahun 2011 dari 208 balita yang ditimbang didapatkan balita dengan BGM 6,25%, sedangkan standart toleransi pencapaian prevalensi BGM yaitu 5%. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian BGM adalah status ekonomi keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran status ekonomi keluarga terhadap kejadian BGM pada balita di RW VI Kelurahan Sawunggaling Surabaya. Desain penelitian ini adalah Metode deskriptif . Populasinya adalah semua ibu yang memiliki balita BGM sebesar 13 responden, besar sampel 13 responden dengan menggunakan teknik non probability sampling jenis total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis secara deskriptif menggunakan tabel distribusi frekuensi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar (61,4%) responden status ekonomi rendah. Sedangkan sebagian kecil (15,4%) responden status ekonomi menengah dan (23%) responden status ekonomi atas. Simpulan dari penelitian ini adalah status ekonomi keluarga yang rendah cenderung menyebabkan balita mengalami BGM. Oleh karena itu, diharapkan tenaga kesehatan lebih sering melakukan penyuluhan tentang menu seimbang dari bahan makanan yang murah, tetapi mengandung gizi yang cukup serta pemantauan gizi balita melalui posyandu setiap bulan sehingga dapat mendeteksi secara dini bila terdapat masalah-masalah dalam pertumbuhan dan perkembangan balita

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS POWTOON TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI KELAS X SMA

    Get PDF
    The problem in this research is how the development of learning media based powtoon in text report observasions for tenth grade high school students and how the feasibility of media based powtoon in text report observasions for tenth grade high school students. The purpose of this study is to describe the development of learning media based powtoon in text report observasions for tenth grade high school students and to describe the feasibility of media based powtoon in text report observasions for tenth grade high school students. This research uses research and development (rd) method. The result of this study is the creations of learning media based powtoon in text report observations for tenth grade high school students has been validated. Validation is conducted by expert lecturers to test the feasibility of product. The result of the validation is from material expert obtained an  average percentage 82% and the the media expert obtained an average percentage 81.25%. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembanganmedia pembelajaran berbasis powtoon teks laporan hasil observasi kelas X SMAdan bagaimana kelayakan media pembelajaran berbasis powtoon teks laporan hasil observasi kels X SMA. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengembanganmedia pembelajaran berbasis powtoon teks laporan hasil observasi kelas X SMAdan mendeskripsikan kelayakan media pembelajaran berbasis powtoon teks laporan hasil observasi kelas X SMA. Penelitian ini menggunakan metode research and development (rnd).Hasil penelitian ini ialah terciptanya produk media pembelajaran berbasis powtoon teks laporan hasil observasi kelas X SMA yang sudah divalidasi.Validasi dilakukan oleh dosen ahli untuk menguji kelayakan produk.Hasil validasi dari ahli materi diperoleh rata-rata persentase 82% dan ahli media diperoleh rata-rata persentase 81,25%. Keywords: media development, powtoon, text report observation

    PENGALAMAN ORANGTUA DALAM MENGASUH ANAK AUTIS DI KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman orang tua dalam mengasuh anak autis. Bagaimana sikap ayah dan ibu ketika mengetahui anaknya autis? Apa saja upaya yang dilakukan ayah dan ibu dalam mengasuh anak autis? Apa saja kendala yang dihadapi ayah dan ibu dalam mengasuh anak autis? Permasalahan ini berangkat dari fenomena meningkatnya jumlah anak penderita autis di Indonesia khususnya Aceh sementara pengetahuan masyarakat Aceh tentang autis masih sangat minim apalagi ketrampilan dalam mengasuh anak autis. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat dijadikan lesson learned bagi orangtua yang mempunyai anak autis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dan informasi dikumpulkan melalui wawancara mendalam pada orangtua yang mempunyai anak autis di Kota Banda Aceh. Analisa data dilakukan dari sejak awal penelitian sampai dengan pelaporan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua orangtua mengetahui anaknya menderita autis sejak lahir. Demikian juga dengan sikap dan penerimaan orangtua beragam bentuknya ketika mengetahui anaknya menderita autis. Konsekuensi dari sikap dan penerimaan orangtua ini akan sangat mempengaruhi pola asuh orangtua terhadap anak penderita autis. Pola asuh anak autis memiliki bentuk dan cara yang spesifik karena mereka memiliki keterbatasan dalam kontak mata, pendengaran dan komunikasi sehingga orangtua dituntut untuk mampu melatih kemandirian anak dalam melakukan aktivitas kesehariannya dengan pendisiplinan dan kepatuhan serta juga dengan memperhatikan nutrisi yang boleh dikonsumsi. Untuk mengatasi beragam permasalahan terkait pola asuh anak autis maka orangtua anak autis perlu mendapat dukungan dari keluarga besar, masyarakat, dan pemerintah terkait kebutuhan informasi dan fasilitas dalam mengasuh anak autis

    Pemanfaatan Jalur Pemandu Tunanetra Pada Pedestrian Di Kota Semarang

    Get PDF
    Penyediaan jalur pemandu di Kota Semarang dilatarbelakangi oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no.30 tahun 2006 dan Perda Kota Semarang no 14 tahun 2011-2031 yang menyatakan bahwa pengembangan fasilitas pejalan kaki harus dilengkapi dengan aksesibilitas, dengan tetap memperhitungkan penggunaannya bagi penyandang cacat. Sayangnya, penataan itu kurang disertai dengan perencanaan yang matang, karena tidak memperhatikan keamanan, kenyamanan dan aksesibilitas bagi tunanetra yang menggunakan jalur pemandu. Dalam penelitian ini metode pendekatan yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif, sementara teknik analisis yang digunakan adalah distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil observasi, jalur pemandu di Kota Semarang jarang dimanfaatkan oleh tunanetra, hal ini disebabkan oleh hampir secara keseluruhan tunanetra tidak mengetahui penyediaan jalur tersebut. Menurut mereka pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi terkait penyediaan jalur. Alasan lain adalah penyediaan jalur pemandu baru disediakan di Kawasan Simpang Lima dan Tugu Muda dimana dikawasan tersebut banyak terdapat ruang publik, aktivitas pemerintahan dan aktivitas perdagangan jasa sementara pada hasil analisis ditemukan bahwa tunanetra sangat jarang melakukan aktivitas ke ruang publik. Selain itu jarak antara rumah tunanetra dengan lokasi penyediaan jalur cukup jauh, karena tunanetra sendiri lebih banyak yang bertempat tinggal dikawasan pinggiran seperti di kawasan Pedurungan, Mijen dan lainnya. Hal ini yang menyebabkan minimnya jumlah tunanetra yang memanfaatkan jalur pemandu di Kota Semarang

    Pemanfaatan Jalur Pemandu Tunanetra Pada Pedestrian Di Kota Semarang

    Get PDF
    Penyediaan jalur pemandu di Kota Semarang dilatarbelakangi oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no.30 tahun 2006 dan Perda Kota Semarang no 14 tahun 2011-2031 yang menyatakan bahwa pengembangan fasilitas pejalan kaki harus dilengkapi dengan aksesibilitas, dengan tetap memperhitungkan penggunaannya bagi penyandang cacat. Sayangnya, penataan itu kurang disertai dengan perencanaan yang matang, karena tidak memperhatikan keamanan, kenyamanan dan aksesibilitas bagi tunanetra yang menggunakan jalur pemandu. Dalam penelitian ini metode pendekatan yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif, sementara teknik analisis yang digunakan adalah distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil observasi, jalur pemandu di Kota Semarang jarang dimanfaatkan oleh tunanetra, hal ini disebabkan oleh hampir secara keseluruhan tunanetra tidak mengetahui penyediaan jalur tersebut. Menurut mereka pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi terkait penyediaan jalur. Alasan lain adalah penyediaan jalur pemandu baru disediakan di Kawasan Simpang Lima dan Tugu Muda dimana dikawasan tersebut banyak terdapat ruang publik, aktivitas pemerintahan dan aktivitas perdagangan jasa sementara pada hasil analisis ditemukan bahwa tunanetra sangat jarang melakukan aktivitas ke ruang publik. Selain itu jarak antara rumah tunanetra dengan lokasi penyediaan jalur cukup jauh, karena tunanetra sendiri lebih banyak yang bertempat tinggal dikawasan pinggiran seperti di kawasan Pedurungan, Mijen dan lainnya. Hal ini yang menyebabkan minimnya jumlah tunanetra yang memanfaatkan jalur pemandu di Kota Semarang

    DAMPAK EKSTERNALITAS INDUSTRI TAHU TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN BOALEMO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksternalitas positif dan eksternalitas negatif industri tahu terhadap kehidupan masyarakat di Kecamatan Wonosari. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Dalam penelitian ini terdapat 40 responden terdiri dari 4 industri tahu di Kecamatan Wonosari, 17 orang masyarakat, 5 orang peternak dan 14 orang sebagai pedagang. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eksternalitas positif yang dirasakan masyarakat di Kecamatan Wonosari terhadap keberadaan industri tahu di antaranya memudahkan mendapatkan tahu, memenuhi kebutuhan tahu masyarakat, ekosistem sungai yang tidak terganggu sehingga masyarakat masih dapat memenuhi kebutuhan ikan dari sungai di sekitar industri dan masyarakat tidak merasa terganggu dengan kegiatan yang dilakukan oleh industri tahu. Sedangkan eksternalitas negatif yang dirasakan masyarakat di Kecamatan Wonosari terhadap keberadaan industri tahu di antaranya tidak memberdayakan masyarakat sebagai karyawan dan kurangnya pemanfaatan limbah industri tahu dalam menunjang kegiatan ekonomi masyarakat misalnya bertani dan beternak

    Pengaruh (+)-2,2'-Episitoskirin A dalam Menurunkan Peradangan Hati Mencit (Mus musculus) yang Diinfeksi Staphylococcus aureus

    Get PDF
    Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi baik hewan, tumbuhan, maupun mikroorganisme. Diaporthe sp. merupakan jamur endofit yang hidup pada tumbuhan gambir. Jamur ini dapat memproduksi metabolit sekunder yang bernama (+)-2,2’-Episitoskirin A. Senyawa tersebut memiliki kemampuan sebagai antimikrobia terutama terhadap Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus merupakan bakteri penyebab infeksi terbesar di dunia. Asia merupakan benua dengan kejadian methicillin-resistant S. aureus (MRSA) tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari (+)-2,2’-Episitoskirin A terhadap hati mencit yang terinfeksi S. aureus. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit jantan. Mencit dibagi menjadi enam kelompok perlakuan. Perlakuan pertama merupakan kontrol negatif (tanpa perlakuan), kelompok kedua sebagai kontrol positif (perlakuan S. aureus kelompok ketiga diinjeksi S. aureus dan dicekok (+)-2,2’-Episitoskirin A dosis 50 mg/kg BB (P1), kelompok keempat diinjeksi S. aureus dan dicekok (+)-2,2’-Episitoskirin A dosis 100 mg/kg BB (P2) dan kelompok kelima diinjeksi dengan S. aureus kemudian dicekok (+)-2,2’-Episitoskirin A dosis 200 mg/kg BB (P3). Hewan uji dinekropsi dan dikoleksi hatinya untuk histologi. Hasil pemeriksaan histopatologis memperlihatkan adanya peradangan pada hati semua perlakuan kecuali kontrol negatif. Dosis efektif (+)-2,2’-Episitoskirin A yang dapat mengurangi tingkat peradangan akibat infeksi S. aureus adalah 50 mg/kg BB

    MENGENAL FAKTOR RESIKO ASMA SERTA PENCEGAHAN DAN PENANGANANNYA

    Get PDF
    Webinar ini dilakukan oleh mahasiswa program studi profesi apoteker secara daring karena terkendala pandemi COVID-19. Webinar ini bertujuan agar masyarakat memahami dan mengetahui tentang faktor resiko asma serta pencegahan dan penanganannya. Kegiatan webinar dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital, yaitu Zoom Meeting dengan total peserta 93 orang. Webinar dilaksanakan pada tanggal 16 November 2021 jam 09.00 wib sampai 10.00 wib. Metode penilitian : Indikator dari webinar ini didapat dari hasil pengisian pretes dan post test melalui google form oleh peserta yang diisi saat acara webinar berlangsung. Hasil:Berdasarkan hasil yang didapat  dari data pada pre-test dan post-test terdapat kenaikan pada jumlah jawaban pada postest. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemahaman pesertaterhadap materi yang diberikan adalah cara penyampaian daripemateri yang ringan, lugas dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami peserta tanpa bertele-tele.

    Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Marketing Pada Pt. Agung Automall Sm. Amin Pekanbaru

    Get PDF
    This study is intended to examine the effect of employee placement on employee performance at PT. Agung Automall SM Amin Pekanbaru. The purpose of this study was to determine the effect of placement of employees has an influence on employee performance at PT. Agung Automall SM Amin Pekanbaru. The population in this study is the marketing staff at PT. Agung Automall SM Amin Pekanbaru. While the sample was taken as many as 50 people, the sampling technique used a census (saturated sampling). The data analysis used in this research is simple descriptive and linear analysis. Based on the results of simple regression analysis shows that the employee placement variable has a significant and positive effect on employee work performance. The amount of contribution given by employee placement variables is indicated by the determination coefficient value R Square (R2) of 0.675 or 67.5% while the remaining 32.5% is influenced by other factors that have nothing to do with this research

    Oral subchronic toxicity of (+)-2,2’epicytoskyrin a on male mice (

    Get PDF
    (+)-2,2’Epicytoskyrin A (EpiA) is a secondary metabolite derived from an endophytic fungus Diaporthe sp. associated with the Gambier plant. EpiA has been reported to possess anticancer, antifungal, and antibacterial activities. In a mouse model, EpiA was also shown to low oral toxicity. Until now, there is no negative effect of EpiA reported yet. This study aimed to study the subchronic toxicity of this component in mice. This study used 60 male mice (Mus musculus) which were divided into four groups of treatments. Parameters that were analyzed were body weight, food consumption, blood chemicals, and histology. The results showed no significant difference in body weight gain and food consumption in all groups. Blood chemicals analysis showed increasing AST and ALT in dosage 12.5 mg/kg BW groups at day 90. Histological changes showed fatty degeneration and hydropic degeneration in the liver and mild inflammation in the kidney. No irreversible toxic effect of this component. So it can be beneficial for plant-based drug discovery. On the other hand, this study provides information about the safety of the development of EpiA as a drug candidate
    corecore