235 research outputs found

    Kajian Tingkat Laju Limpasan Permukaan dan Erosi Berdasarkan Pengelolaan Tanaman Pertanian Sistem Agroforestry di DAS CiantenCipancar, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

    Full text link
    Peningkatan kawasan budidaya pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) berimplikasi pada peningkatan laju limpasan dan erosi. Sistem agroforestry dapat menurunkan tingkat erosi melalui pengelolaan tanaman pertanian di bawah tegakan tanaman tahunan Jati putih (Gmelina arborea sp.). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat laju limpasan permukaan dan erosi yang terjadi di DAS pada beberapa jenis sistem tanam agroforestry. Di kawasan DAS Cianten-Cipancar terdapat beberapa tanaman yang dibudidaya petani yaitu jagung, kunyit, kacang merah dan cabe rawit lokal. Guna mengkaji tingkat laju limpasan permukaan dan erosi pada kawasan DAS tersebut maka didesain 3 plot percobaan yang melibatkan 4 jenis tanaman hortikultura. Plot 1 menggunakan pola tanam tumpangsari (kunyit, jagung, kacang merah, cabe rawit lokal). Plot 2 menggunakan pola tanam tumpangsari (kunyit, jagung, kacang merah). Plot 3 menggunakan pola tanam monokultur cabe rawit lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limpasan rata-rata pada masing-masing plot (1-3) adalah 0.28 mm, 0.55 mm, 0.94 mm pada tingkat curah hujan rata-rata 21.6 mm. Intensitas hujan pada masing-masing plot (63.4 mm/jam, 51.6 mm/jam, 63.4 mm/jam) menyebabkan terjadinya limpasan dan erosi masing-masing sebesar 0.83 mm, 29.67 kg/ha, 1.59 mm, 275.01 kg/ha, 5.0 mm, 464.78 kg/ha. Erosi rata-rata yang terjadi adalah 9.27 kg/ha (Plot 1), 55.65 kg/ha (Plot 2) dan 101.23 kg/ha (Plot 3). Jumlah kejadian hujan selama penelitian adalah 30 kali dengan total curah hujan 647.11 mm. Curah hujan terkecil sebesar 0.2 mm mengakibatkan limpasan pada Plot 3 sebesar 0.01 mm dan erosi 1.13 kg/ha namun pada Plot 1 dan Plot 2 tidak terjadi limpasan dan erosi

    Improvement of Soil Physical Properties of Cambisol Using Soil Amendment

    Get PDF
    Managing dryland requires intergrated knowledges on soil, water and plants relationship in order to achieve maximum yield. Using local and unused resource is important not only in aspect of reducing pollution but low price and also affordable for farmers. Thus, using amendment from in situ resources is suggested by many experts. This amendment used is assumed it could contribute improvement physical properties of soil and result better yields. This study aimed to studi more deeply on how much of soil amendment might improve physical properties of Cambisol under dryland environment and furthermore find out the crop response to soil amendments. The research was conducted during July to Oct. 2016 at Gampong Paud, Muara Tiga District, Pidie District, Aceh Province  with the altitude ± 30 m asl and slope 0-3 %.  A Randomized Completely Block Design (RCBD) with two factors replicated three times was used. First factor was soil amendment consisting of 4 levels ; no amendment (control), cow manure amount 10 ton ha -1, straw compost 10 ton ha-1, and  cow manure 10 ton ha -1 + compost 10 ton ha-1. The second factor was 5 varieties of peanut: Tuban, Hypoma 2, Bima, Kelinci and Gajah. The parameters observed were soil bulk density, permeability, total soil porosity, aggregate stability index, soil water holding capacity at water potential -3 and -15 bar.  Results of our studies showed soil amandement improves some soil physical properties, combination amendment with variety of peanuts resulted significant effects to soil physical properties, and combination treatments mostly influenced soil physical properties at soil depth of 0 -20 cm.  Addition of 10 tons ha -1 cow manure or 10 ton ha -1  straw compost  is enough to improve soil physical propertie

    Kontribusi Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah "Wanita Mandiri" Kabupaten Boyolali

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah “Wanita Mandiri” Kabupaten Boyolali. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini mengambil lokasi di KJKS “Wanita Mandiri” Kabupaten Boyolali. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan KJKS “Wanita Mandiri” Kabupaten Boyolali dengan jumlah ± 200 pelanggan. Sampel diambil sebanyak 127 orang pelanggan dengan teknik insidental sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana, uji F, uji keberatian, sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Berdasar hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut Y = 10,076 + 0,176X, artinya kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas pelayanan. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini terbukti dari hasil uji normalitas yang memperoleh nilai probabilitas diatas taraf signifikansi 5% (0,05) yaitu kualitas pelayanan (X) sebesar 0,139 dan kepuasan pelanggan (Y) sebesar 0,056, maka dapat dikatakan kualitas pelayanan (X) dan kepuasan pelanggan (Y) berdistribusi normal. (2) Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini terbukti dari hasil uji linearitas yang memperoleh nilai Fhitung = 0,925 < Ftabel = 1,807 dan probabilitas diatas taraf signifikansi 5% (0,05) yaitu = 0,524 > 0,05, maka dapat disimpulkan kualitas pelayanan (X) dengan kepuasan pelanggan (Y) mempunyai hubungan yang linear. (3) Kualitas pelayanan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh nilai Fhitung = 7,385 > Ftabel = 3,917 dan probabilitas = 0,008 < 0,05. (4) Hasil perhitungan sumbangan efektif menunjukkan bahwa kontribusi kualitas pelayanan (X) terhadap kepuasan pelanggan (Y) adalah sebesar 5,6%. Sehingga kualitas pelayanan (X) menyumbang sebesar 5,6% dalam meningkatkan kepuasan pelanggan (Y). Kata kunci: Kontribusi kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan

    Penggunaan pakan alami Chlorella sp. dan Thalassiosira sp. untuk mempercepat perkembangan dan meningkatkan sintasan larva udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada stadia zoea sampai mysis

    Get PDF
    Penelitian bertujuan mengevaluasi penggunaan pakan alami mikroalga Chlorella sp. dan Thalassiosira sp. yang diberikan secara tunggal dan kombinasi terhadap sintasan dan perkembangan larva udang vaname stadia zoea sampai mysis. Penelitian merupakan penelitian eksperimen menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL), sebagai perlakuan adalah pakan alami Chlorella sp. dan Thalasissira sp. dengan komposisi tunggal dan gabungan, diberikan pada larva udang vaname, masing-masing dengan 3 kali ulangan. Perlakuan penelitian terdiri dari Chlorella sp. 100% (A) Thalassiosira sp. 100% (B), Chlorella sp. dan Thalassiosira sp. 50 % :50% (C), Chlorella sp. dan Thalassiosira sp. 25% : 75% (D) dan Chlorella sp. dan Thalassiosira sp. 75% : 25% (E). Hewan uji adalah larva udang vaname stadia zoea 1 sampai mysis 3 dipelihara menggunakan wadah berupa ember dengan kapasitas 20 liter, dipelihara selama enam hari dan diberi pakan dengan dosis yang berbeda pada setiap perlakuan dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali/hari. Parameter yang dikaji adalah perkembangan larva, sintasan dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan perkembangan larva udang vaname pada lima perlakuan komposisi pakan alami tidak menunjukkan adanya perbedaan.&nbsp; Lama waktu yang dicapai stadia zoea 1 sampai zoea 3 dicapai selama 3 hari.&nbsp; Stadia mysis 1 sampai mysis 3 berlangsung selama 3 hari. Sedangkan penggunan pakan alami Chlorella sp. dan Thalassiosira sp. secara tunggal atau kombinasi diperoleh sintasan terbaik pada perlakuan D yaitu 92%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pakan alami Thalassiosira sp. secara tunggal maupun kombinasi dengan Chlorella sp dapat mempercepat perkembangan dan meningkatkan sintasan larva udang vaname lebih tinggi dibandingkan dengan Chlorella sp secara tunggal

    Improvement of Soil Physical Properties of Cambisol Using Soil Amendment

    Get PDF
    Managing dryland requires intergrated knowledges on soil, water and plants relationship in order to achieve maximum yield. Using local and unused resource is important not only in aspect of reducing pollution but low price and also affordable for farmers. Thus, using amendment from in situ resources is suggested by many experts. This amendment used is assumed it could contribute improvement physical properties of soil and result better yields. This study aimed to studi more deeply on how much of soil amendment might improve physical properties of Cambisol under dryland environment and furthermore find out the crop response to soil amendments. The research was conducted during July to Oct. 2016 at Gampong Paud, Muara Tiga District, Pidie District, Aceh Province with the altitude ± 30 m asl and slope 0-3 %. A Randomized Completely Block Design (RCBD) with two factors replicated three times was used. First factor was soil amendment consisting of 4 levels ; no amendment (control), cow manure amount 10 ton ha -1, straw compost 10 ton ha-1, and cow manure 10 ton ha -1 + compost 10 ton ha-1. The second factor was 5 varieties of peanut: Tuban, Hypoma 2, Bima, Kelinci and Gajah. The parameters observed were soil bulk density, permeability, total soil porosity, aggregate stability index, soil water holding capacity at water potential -3 and -15 bar. Results of our studies showed soil amandement improves some soil physical properties, combination amendment with variety of peanuts resulted significant effects to soil physical properties, and combination treatments mostly influenced soil physical properties at soil depth of 0 -20 cm. Addition of 10 tons ha -1 cow manure or 10 ton ha -1 straw compost is enough to improve soil physical propertie

    PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH (KAR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG SOLO

    Get PDF
    Peran perbankan dalam rangka menyejahterakan ekonomi suatu negara melalui pinjaman kredit yang disalurkan kepada masyarakat. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor cabang Solo adalah salah satu bank yang mempunyai fasilitas kredit yaitu kredit agunan rumah (KAR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian kredit serta kelebihan dan kelemahan prosedur pemberian kredit agunan rumah (KAR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor cabang Solo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 dan bertempat di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Jl. Slamet Riyadi No. 282 Solo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis data primer dan data sekunder, sumber data yang diperoleh yaitu data yang berkaitan dengan prosedur pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. kantor cabang Solo. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik pembahasan yang digunakan adalah analisis deskriptif. Pembahasan penelitian ini menjelaskan tentang prosedur pemberian kredit pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor cabang Solo dari permohonan kredit sampai dengan realisasi kredit. Kelebihan dari prosedur pemberian kredit ini proses pengajuan kredit yang mudah dan cepat. Kelemahan dari prosedur ini banyaknya kredit bermasalah karena kelalaian pihak analis dalam menganalisis data calon debitur. Saran dari pembahasan penelitian ini yaitu untuk menambah jumlah dan meningkatkan kualitas SDM pada bagian kredit untuk meningkatkan mutu pelayanan kredit dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menganalisis calon debitur apakah layak mendapat pinjaman kredit. Kata kunci : Prosedur Pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR

    Improving Surabaya River Water Quality By Observing Hydrological System Including Pollutant Sources and Optimizing Monitoring System

    Get PDF
    Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas sebagai DAS terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur secara perlahan terkontaminasi oleh air buangan dampak dari pembangunan di Pulau Jawa, Indonesia. Sungai Surabaya, sebagai salah satu cabangnya, pada hakikatnya mengalir sepanjang beberapa kabupaten dan kota menuju Laut Jawa digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari termasuk sebagai air minum. Namun, banyaknya polutan yang masuk mencemari Sungai Surabaya menyebabkan kualitas air Sungai Surabaya menjadi buruk. Selain itu, pemerintah masih menitik-beratkan pada kuantitas seperti kontrol banjir, namun kualitas dan sistem monitoring sebagai salah satu aspek terpenting untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan institusi masih belum dikontrol sepenuhnya. Tujuan tugas akhir ini adalah memfokuskan area-area yang berpotensial membuang air limbahan terhadap Sungai Surabaya dalam rangka untuk memberikan rekomendasi dalam optimalisasi sistem monitoring. Pada tahap awal dilakukan tinjauan pustaka untuk pendapatkan pengetahuan awal dan kemudian dilakukan wawancara dengan ahli. Data sekunder kemudian digunakan untuk melakukan studi ini dan perhitungan air buangan dilakukan dalam rangka untuk mengestimasi area yang berpotensi membuang air limbahan. Evaluasi monitoring dan beberapa rekomendasi dibuat dengan tujuan memperbaiki kualitas air Sungai Surabaya. Berdasarkan perhitungan air buangan, ditemukan bahwa lebih dari 60 desa yang terletak sepanjang Sungai Surabaya berdampak kepada kualitas air sungai karena membuang air limbah domestik dengan atau tanpa pengelohan air limbah, seperti fasilitas sanitasi, menuju Sungai Surabaya. Diestimasikan air buangan yang masuk dapat mencapai 15207.20 m3/day, dengan beban BOD dari air limbah domestik dapat mencapai 7749.34 kg/day dan konsentrasi BOD rata-rata adalah 482.97 mg/L. Data sekunder dari Balai Besar Wilayah Sungai Brantas menunjang status air Sungai Surabaya sebagai air tercemar dengan membuktikan bahwa 6 dari 12 parameter yang dikontrol, termasuk parameter kimia dan parameter fisika, tidak memenuhi standar sebagai air kelas II sebagaimana telah ditetapkan oleh pemerintah. Data dari Program Penilaian Peringkat Kinerja perusahaan (PROPER) oleh Kementrian Lingkungan Hidup juga menunjukan bahwa setidaknya 16 industri melebihi kapasitas air limbah buangan yang diizinkan. Dengan bantuan Google Earth, dapat dilihat bahwa lokasi monitoring yang ada tidak sepenuhnya mengontrol area dan industry yang mencemari Sungai Surabaya sementara waktu yang dilakukan untuk memonitor Sungai Surabaya sangat kurang. Berdasarkan analisa diatas yang telah dilakukan, beberapa rekomendasi dibuat untuk optimalisasi sistem monitoring dengan harapan dapat memperbaiki kualitas sungai air Surabaya. Solusi dari tugas akhir ini adalah menambah lokasi-lokasi berpot ensi untuk dimonitor, pemakaian data logger, melakukan biomonitoring, dan penelitian lebih dalam untuk kemungkinan pengaplikasian sensor kualitas air kreatif. ============================================================================== Brantas River Basin as the second basin in East Java Province eventually contaminated by the wastewater as one of the impacts of development in Java Island, Indonesia. Surabaya River, as one of the sub-branches, flowing along some districts and cities toward the Java Sea that is being utilized by the community for daily needed including drinking water. On the other hand, more pollutants are flowing into Surabaya River, lead its quality becomes poor. Monitoring system has an important role to give information for the users and the government as a first step in order to make an integration and improvement over both the quality and the quantity. While the institution focus on quantity such as flood control, its quality has not been fully controlled yet, and monitoring stay behind. The purpose of this study is focusing on which areas are potentially flows excessing wastewater in order to conduct recommendation on optimizing the monitoring system in Surabaya River. A literature review was performed in order to obtain preliminary knowledge, and interview with experts were then conducted. Secondary data is used during this study, and analysis of wastewater is conducted in order to estimate which area(s) potentially dispose the wastewater. Evaluation of monitoring and some solutions are undergone in order to improve the quality of Surabaya River. Based on wastewater discharge calculation, it is found that more than 60 villages located along Surabaya River affected the quality by disposing the domestic water to Surabaya River, with and without wastewater treatment first such as sanitation facilities. It can be estimated that domestic waste flows to Surabaya River approximately 15207.20 m3/day, with estimation BOD loads from domestic wastewater up to 7749.34 kg/day and the average BOD concentration from domestic wastewater is 482.97 mg/L. Secondary data from Basin Authority of Brantas River in 2015 support the state of poor quality in Surabaya River by showing 6 of 12 measured parameters, including physical and chemical parameters, do not achieve the standard to be stated as the second class, as it stipulated by the government. Data from National Evaluation on Environmental Management (PROPER) by Ministry of Environment also shows that at least 16 industries excessing the allowed capacity of industrial wastewater. Based on observation at monitoring location(s) by using Google Earth, the existing location(s) are not fully controlling the villages and industries while the frequency of monitoring the quality is very limited. Based on SWOT analysis, some solutions are made in order to optimize the monitoring system that can lead to improvisation of Surabaya River water quality. These solutions include adding new potential location(s), attaching a data logger, the use of biomonitoring, and creative water quality sensor

    PERBEDAAN TINGKAT ONLINE SHOPPING DITINJAU DARI ORIENTASI LOKUS KONTROL PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SURABAYA (UBAYA)

    Get PDF
    Abstract The study was aimed at examining the differences of onlineshopping frequency between female students at Psychology Faculty of Universitas Surabaya (UBAYA). The samples in this study were 60 students who obtained student&rsquo;s population of 300 female students in Faculty of Psychology, University of Surabaya (UBAYA) through purposive sampling technique.Data analysis in this study used a quantitative approach or a statistical formula Chi-Square (X2) test with Yates correction. The results obtained from 32 female students who have an internal locus of control, with 20 female student who has a often frequency of onlineshopping. While those with an external locus of control there are 28 female students, with 25 having a often frequency of onlineshopping. The conclusions obtained that individuals with an external locus of control tend to be oriented more frequent onlineshopping compared to individuals who have an internal locus of control-oriented. Keywords : onlineshopping, and locus of control Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan frekuensi onlineshopping yang ditinjau dari orientasi lokus kontrol pada mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (UBAYA). Sampel pada penelitian ini adalah 60 mahasiswi yang didapatkan dari 300 populasi mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (UBAYA) melalui teknik purposive sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif atau secara statistik dengan rumus Chi-Square (X2) dengan uji koreksi Yates. Hasil penelitian yang diperoleh dari 32 mahasiswi yang memiliki internal lokus kontrol, dengan 20 mahasiswi yang memiliki frekuensi onlineshopping sering. Sedangkan yang memiliki eksternal lokus kontrol terdapat 28 mahasiswi, dengan 25 yang memiliki frekuensi onlineshopping sering. Kesimpulan yang diperoleh individu dengan lokus kontrol yang berorientasi eksternal cenderung lebih sering melakukan onlineshopping dibandingkan dengan individu yang memiliki lokus kontrol yang berorientasi internal. Kata kunci : onlineshopping dan lokus kontro

    EFEKTIVITAS METODE PEMBERIAN TUGAS PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD NEGERI GAROT GEUCEU ACEH BESAR

    Get PDF
    ABSTRAKDevianti, Inda.2017.Efektivitas Metode Pemberian Tugas Pada Pembelajaran IPA di SD Negeri Garot Geuceu Aceh Besar. Skripsi JurusanPendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing:(1)Drs. Suid AB, S.Pd, M.Pd(2) Dra. Rosma Elly, M.PdKata Kunci :Efektivitas, Metode Pemberian TugasDalam konteks penggunaan metode mengajar di kelas, salah satu metode yang sering di gunakan oleh guru kepada siswa adalah metode pemberian tugas. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis tugas yang diberikan oleh guru pada pembelajaran IPA di SD Negeri Garot Geuceu Aceh Besar dan untuk megetahui efektifitas tugas yang yang diberikan oleh guru pada pembelajaran IPA di SD Negeri Garot Geuceu Aceh Besar.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas II,III,V dan VI di SD Negeri Garot Geuceu Aceh Besar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Guru kelasdi SD Negeri Garot Guceu Aceh Besar menerapkan metode pemberian tugas pada pembelajaran IPA. Tugas yang diberikan kepada siswa bermacam-macam ada tugas secara berkelompok dan tugas secara mandiri. Tugas tersebut diberikan kepada siswa berupa tugas berbentuk pertanyaan pilihan ganda, essay, uraian, pengamatan/percobaan, dan tabel/grafik. Tugas-tugas tersebut diberikan untuk melatih siswa dalam memahami dan menguasai materi yang berhubungan dengan pelajaran IPA.Simpulan penelitian ini adalah metode pemberian tugas efektif diterapkan dalam pelajaran IPA, karena siswa dapat lebih memahami materi yang diajarkan kepadanya dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Dengandemikian,siswa terlatih untuk berpikir dan mengolah informasi secara mandiri. Sehingga, siswa dapat menyimpulkan sendiri makna yangterdapat dalam pembelajaran khususnya pada materi pelajaran IPA. Tugas yang diberikan juga melibatkan keaktifan, percaya diri, tanggungjawab dan disiplin. Pada akhirnya siswa dapat menguasai materi dengan baik

    Pola Perubahan Penggunaan Lahan Sub Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikujang

    Get PDF
    Abstrak. Sub Sub DAS Cikujang merupakan salah satu bagian dari Sub DAS Cimanuk hulu yang dapat menyumbang sedimen ke waduk Jatigede yang berasal dari erosi sebagai akibat perubahan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kondisi fisik lahan. Hasil kajian memperlihatkan  pola perubahan penggunaan lahan di Sub Sub DAS Cikujang periode 1994-2009, terjadi perubahan penggunaan lahan dari kawasan lindung menjadi kawasan budidaya seluas 742,20 ha. Kawasan lindung pada tahun 1994 seluas 3.213,03 ha menurun menjadi 2.470,83 ha pada tahun 2009 dan kawasan budidaya pada tahun 1994 seluas 9.532,41 ha meningkat menjadi 10.274,61 ha pada tahun 2009 dengan laju perubahan 185,55 ha/tahun. Laju penurunan luasan hutan primer mencapai 54,45 ha/tahun, dan pada tahun 2009 tidak terdapat lagi lahan dengan fungsi sebagai hutan primer. Laju penurunan luasan hutan sekunder mencapai 135,90 ha/tahun dari 2.995,25 ha pada tahun 1994 menjadi 2.451,65 ha pada tahun 2009. Pola perubahan penggunaan lahan di Sub Sub DAS Cikujang sebagian besar dipengaruhi dengan pola perubahan hutan primer dan hutan sekunder pada kawasan lindung. Sedangkan pola perubahan penggunaan lahan pada kawasan budidaya dipengaruhi pola perubahan lahan kebun campuran, tegalan/ladang, perkebunan, dan sawah Land-Use Change Pattern in Cikujang Catchment Area Abstract. Cikujang catchment area is one part of the subzone Cimanuk that can contribute sediment upstream reservoirs to Jatigede derived from erosion as a result of changes in land use that is not in accordance with the physical condition of the land. Based on analysis result of land-use change pattern in Cikujang catchment area in 1994 – 2009 period, land-use had changed 742,20ha from protected areas to cultivated areas, where protected area had decreased from 3.213,03ha in 1994 to 2.470,83ha in 2009 and cultivated area had increased from 10.274,61 ha in 1994 to10.274,61 ha in 2009 with changing rate ha/year. The rate of decreasing primary forest area was 54.45ha/year, as a result there was no land function as primary forest in 2009.  The rate of decreasing secondary forest area was 135,90ha/year ranging from 2.995,25ha in 1994 to 2.451,65ha in 2009. Land-use change pattern in Cikujang catchment area dominantly was influenced by changing pattern of protected forest and secondary forest in protected area, but in cultivated area land-use change pattern was influenced by changing pattern of farm, grassland, and rice field
    corecore