15 research outputs found

    Identifikasi Daerah Asal dan Kualitas Nutrisi Dedak Padi sebagai Bahan Pakan yang Dipasarkan di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur

    Get PDF
    Kupang City is a potential market to sell rice bran because it is widely used as feed for pigs and poultry. However, information about the nutritional quality of rice bran circulating in Kupang City is not widely available. The research aims to identify the origin and nutritional quality of rice bran sold in traditional markets in Kupang City. The research’s respondents numbered seven people and were determined on the total side. The methods used in the research are quantitative descriptive and literature studies. Research variables include the region of origin and nutritional quality of rice bran. The research data was analyzed through tabulation, displayed in the form of a table, and analyzed descriptively, while rice bran samples from various traditional markets for nutritional quality testing used proximate analysis. The results showed that the rice bran marketed in Kupang City came from the Provinces of East Nusa Tenggara (NTT) and West Nusa Tenggara (NTB). The nutritional quality of rice bran in the form of water content and crude fat is by SNI requirements in quality I, II, and III, ash content is by SNI requirements in quality III, while the content of crude protein and crude fibre is not following the specification standards of SNI requirements, both quality I, II, and III. It was concluded that the low quality of rice bran in the traditional market of Kupang City requires additional fermentation treatment by farmers to increase protein content and digestibility and is optimal for use for the growth of poultry and monogastric livestock.   Key words: area of origin, rice bran, Kupang city, nutritional quality, proximate   ABSTRAK Kota Kupang merupakan pasar potensial untuk menjual dedak padi karena banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak babi dan unggas. Namun demikian informasi mengenai kualitas nutrisi dari dedak padi yang beredar di Kota Kupang belum banyak tersedia. Penelitian bertujuan mengidentifikasi daerah asal dan kualitas nutrisi dedak padi yang dijual pada pasar - pasar tradisional di Kota Kupang. Responden penelitian berjumlah 7 orang dan ditentukan secara total samping. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif dan studi literatur. Variabel penelitian meliputi daerah asal dan kualitas nutrisi dedak padi. Analisis data penelitian dilakukan melalui tabulasi, ditampilkan dalam bentuk tabel, dan dianalisis secara deskriptif, sedangkan sampel dedak padi dari berbagai pasar tradisional untuk pengujian kualitas nutrisi digunakan analisis proksimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dedak padi yang dipasarkan di kota kupang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) maupun Nusa Tenggara Barat (NTB). Kualitas nutrisi dedak padi berupa kadar air dan lemak kasar sesuai dengan persyaratan SNI pada mutu I, II, dan III, kadar abu sesuai persyaratan SNI pada mutu III, sedangkan kandungan protein kasar dan serat kasar tidak sesuai dengan standar spesifikasi persyaratan SNI baik mutu I, II, maupun III. Disimpulkan bahwa rendahnya kualitas dedak padi di pasar tradisional Kota Kupang membutuhkan tambahan perlakuan fermentasi oleh peternak sehingga dapat meningkatkan kandungan protein maupun kecernaan serta optimal untuk digunakan bagi pertumbuhan ternak unggas dan monogastrik.

    Produktivitas Padang Penggembalaan Alam di Desa Noemuke Kecamatan Amanuban Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan

    Get PDF
    Pemeliharaan ternak sapi melalui sistem semi intensif di padang penggembalaan alam Desa Noemuke, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) terhambat oleh produksi hijauan yang berfluktuasi setiap musim. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur produksi hijauan segar, bahan kering dan komposisi botanis di padang penggembalaan alam pada awal musim kemarau. Metode yang digunakan adalah survey, observasi dan pengukuran langsung di lapangan. Produksi hijauan dianalisis menggunakan metode Halls, dan komposisi botanis dianalisis menggunakan metode urutan bobot kering (dry weight rank). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan produksi hijauan segar dan bahan kering masing-masing 1,59 ton/ha dan 1,15 ton/ha. Komposisi botanis yaitu rumput 90,14%, leguminosa 5,36%, dan gulma 4,50%. Dapat disimpulkan bahwa produksi hijauan segar dan kering di padang penggembalaan alam Desa Noemuke masih rendah dan komposisi botanis tidak ideal. Disarankan agar meminimalisasi spesies gulma yang tidak palatabel untuk dimanfaatkan sebagai pupuk bokashi

    PEMANFAATAN TANAMAN HERBAL UNTUK MENCEGAH PENYAKIT AYAM BROILER DI KELOMPOK PETERNAK DESA NOELBAKI

    Get PDF
    Penanganan penyakit hewan menggunakan obat sintetik dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan residu dan mempengaruhi kualitas produk. Pengabdian bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani ternak "Veto Mone dan Kutulak" dalam melakukan pencegahan penyakit melalui penerapan sistem pemeliharaan ayam broiler yang ramah lingkungan dan pembuatan jamu yang bersumber dari tanaman herbal. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian meliputi penyuluhan, demonstrasi plot, dan pendampingan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian, antara lain: 1) panduan pemeliharaan ayam broiler ramah lingkungan sebanyak 8 eksemplar; dan 2) jamu herbal yang difermentasi sebanyak 5 liter. Kegiatan pengabdian telah memberikan manfaat positif bagi anggota kelompok tani ternak terutama dalam mengetahui teknik pembuatan dan aplikasi jamu herbal dalam pemeliharaan ayam broiler. Kata kunci: Broiler, Herbal, Jamu, Pencegahan, Penyakit ABSTRACT Handling of animal diseases using synthetic drugs in the long term can use residues and affect product quality. The service aims to increase the knowledge and skills of members of the farmer group "Veto Mone and Kutulak" in preventing disease through the application of an environmentally friendly broiler chicken maintenance system and making herbal medicine sourced from herbal plants. The methods used in community service activities include counseling, demonstration plots, and mentoring. The results obtained from the community service activities include: 1) environmentally friendly broiler chickens maintenance guidelines of 8 copies, and 2) fermented herbal medicine as much as 5 liters. The service has given a positive impact on the farmers especially in knowing the technique of making an application of herbal medicine in the maintenance of broiler chickens. Keywords: Broiler, Herbs, Herbal, Prevention, Diseas

    PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN DAN LIMBAH TERNAK UNTUK PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DESA OEBELO, KABUPATEN KUPANG

    Get PDF
    Desa Oebelo memiliki prospek untuk pengembangan peternakan sapi potong. Namun demikian, kontribusi pengelolaan limbah pertanian masih perlu ditingkatkan akibat kurangnya pengetahuan tentang pengolahan limbah batang dan daun jagung serta feses ternak sapi. Kegiatan pengabdian bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengolah limbah pertanian sehingga dapat mendukung pengembangan sistem usaha tani terpadu di Desa Oebelo. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melibatkan kelompok tani ternak Syalom dan Elsadai. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian meliputi penyuluhan, demonstrasi plot pembuatan silase dan bokashi pupuk kandang, serta evaluasi dan pendampingan. Luaran yang dihasilkan meliputi produk silase lamtoro sebanyak 250 kg, silase jerami jagung sebanyak 450 kg, bokashi pupuk kandang sebanyak 1.200 kg, dan pendapatan mitra per proses produksi sebesar Rp.850.000,-. Kegiatan pengabdian memberikan manfaat dalam penguasaan teknologi pembuatan silase dan bokashi pupuk kandang. Anggota mitra kelompok tani juga membangun komitmen untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dengan terus mengolah limbah pertanian sehingga dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan kualitas lingkungan. Kata kunci: Bokashi, Desa Oebelo, Fermentasi, Lingkungan, Silase ABSTRACT The village of Oebelo has prospect in beef cattle farming development; nevertheless, farming waste management to contribute a value-added is still required to be improved due to the lack of knowledge on cultivating corn stalk and leaves waste as well as cattle feces. The empowerment program aims to improve knowledge, attitude, and skill among the farmers on cultivating farming waste to development of integrated beef cattle farming activities in Oebelo. The program has been involving Syalom and Elsadai farmer groups. The methods that had been practiced in the field project were extension, practice, and simulation of silage technique and bokashi organic fertilizer, evaluation and mentorship. The result of the program including silage products of plant type as follows: Lamtoro plant (Leucaena leucocephala) silage as 250 Kg and corn stalk silage as 450 Kg, and bokashi organic fertilizer as 1,200 Kg. During each of the production phases, villagers who involved in this program earned 850,000 rupiahs. The empowerment program has given an impacttransfer technology of silage and bokashi organic fertilizer. Post-project, all beef cattle farmers have been establishing a joint commitment to implement the knowledge they gain and keep cultivating farming waste to give value-added and improving the quality of the environment. Keywords: Bokashi, Oebelo Village, Fermentation, Environment, Silag

    Produksi Jerami Arbila (Phaseolus Lunatus L) Pascapanen Akibat Penambahan Level Bokashi Feses Sapi dan Chromolaena yang Berbeda

    Get PDF
    ABSTRAKArbila merupakan legume pakan yang jeraminya merupakan pakan hijauan yang berkualitas bagi ruminansia, dan produksi jeraminya ditentukan oleh kualitas tanah. Level bokashi yang ditambahkan mempengaruhi kualitas tanah, yang tentu berdampak pada produksi jerami arbila. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi produksi jerami arbila pasca panen akibat pemberian level bokashi yang berbeda. Penelitian tersebut telah dilaksanakan selama 5 bulan di Desa Noelbaki. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, terdiri atas P0 = tanpa bokashi (kontrol), P10 = penambahan bokashi 10 ton/ha, P20 = bokashi 20 ton/ha, P30 = bokashi 30 ton/ha, P40 = bokashi 40 ton/ha. Variabel yang diamati adalah  produksi bahan segar jerami (PBSJ) (ton/ha), produksi bahan kering jerami (PBKJ), produksi bahan organik jerami  (PBOJ) arbila. Data yang diperoleh dianalisis varians dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil analisis varians menunjukkan bahwa level pemberian pupuk bokashi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap PBSJ arbila serta berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap PBKJ dan PBOJ arbila. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui rataan PBSJ arbila berkisar 0,46-2,52 ton/ha, PBKJ arbila berkisar 0,07-0,18 ton/ha, dan PBOJ arbila berkisar 0,04-0,16 ton/ha. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa nilai PBSJ, PBKJ dan PBOJ arbila tertinggi terdapat pada perlakuan P40. Disimpulkan bahwa semakin meningkatnya level bokashi Chromolaena dan feses sapi, produksi jerami arbila semakin tinggi. Level bokashi feses sapi dan Chromolaena terbaik adalah 40 ton/ha.Kata kunci: arbila, bokashi, jerami, hijauan ABSTRACTArbila’s straw is a quality feed for ruminants. Production of these straw is determined by soil quality. The level of bokashi added influences the quality of the soil and therefore influences the straw production. This research aimed to evaluate arbila’s straw production post-harvest in different levels of bokashi. This research was carried out for 5 months at Noelbaki. The experimental design used was a randomized block design (RBD) with 5 treatments and 4 replications consisting of P0 = without bokashi (control), P10 = addition of 10 tons of bokashi / ha, P20 = 20 tons of bokashi / ha, P30 = 30 tons of bokashi / ha, P40 = bokashi 40 tons / ha. The observed variables were the straw fresh weight production (SFW) (tons/ha), straw dry matter production (SDM) (tons/ha), straw organik matter production (SOM) (tons/ha). Data were analyzed for variance and continued with Duncan test. Analysis of variance showed that the level of bokashi fertilizer had a very significant effect (P <0.01) on SFW and significantly affected (P <0.05) SDM and SOM. The average SFW in this study ranged from 0.46 to 2.52 tons/ha, HDM ranges from 0.07 to 0.18 tons/ha, and SOM ranges from 0.04 to 0.16 tons/ha. Duncan's test shows that the highest SFW, SDM and SOM are found in P40. It was concluded that arbila’s straw production increases with the level of Chromolaena and cattle manure bokashi added. Highest production was shown in group with 40 ton/ha bokashi.Keywords: bokashi, forage, Phaseolus lunatus L, stra

    Keragaman dan Intensitas Infeksi Endoparasit Gastrointestinal pada Sapi Bali dengan Sistem Ekstensif di Kabupaten Kupang

    Get PDF
    Tanah Putih Village has the potential for the development of Bali cattle because it has extensive grazing land and the majority of farmers raise Bali cattle. The aim of the study was to obtain data on the diversity and intensity of gastrointestinal endoparasitic infection in Balinese cattle with an extensive breeding system in Tanah Putih Village, Kupang Timur District, Kupang Regency, East Nusa Tenggara Province. Gastrointestinal endoparasitic diversity was identify using sedimentation and flotation methods while the intensity of endoparasitic infection was carried out using McMaster method, while data on the diversity and rates of gastrointestinal endoparasitic infection were analyzed descriptively. The results of the study on the diversity of gastrointestinal endoparasites found there are five types of nematode worm eggs namely Haemonchus contortus, Oesophagostomum radiatum, Strongyloides papillosus, Bunostomum phlebotomum, and Trichostrongylus axei. Factors that support the diversity of endoparasites are feed sources, livestock populations, and grazing rotation. The average number of worm eggs found based on the total eggs per gram of faeces for Haemonchus contortus as many as 100 eggs and the other four types of worm eggs amounted to 50 eggs. The average number of eggs indicates that endoparasitic infections in these animals fall into the mild intensity category, is influenced by season, feed source, and age of livestock. The five types of gastrointestinal endoparasites found namely Haemonchus contortus, Oesophagostomum radiatum, Strongyloides papillosus, Bunostomum phlebotomum, and Trichostrongylus axei

    Pemberdayaan Peternak Sapi Pola Paronisasi melalui Pembuatan Pupuk Bokashi di Desa Oeletsala, Kabupaten Kupang

    Get PDF
    Oeletsala Village is an area in Kupang Regency that dominates the community who runs a business of feedlot (paronization) of Bali cattle. Paronization activities were implemented hereditary, but less explored the utilization of livestock waste (feces) causing environmental pollution and supporting the population of flies as a mechanical vector of thelaziasis. This community service aims to improve the knowledge and skills of farmer group partner members related to making bokashi fertilizer. Community service activities are conducted in the Nij Baki Group, which has 24 members. Implementation of activities methods include extension, plot demonstration, assistance, and evaluation. The results of activities achieved were the production of 300 kg Bokashi fertilizer and the revenue from the sale of Bokashi fertilizer amounted to IDR 375.000. Community service activities have provided positive benefits in the form of increased knowledge about the benefits of Bokashi fertilizer (87.50%) and skills for making bokashi fertilizer (79.17%)

    Demokrasi Dan Budaya Politik Indonesia

    No full text
    Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu Negara sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga Negara) atas negara untuk di jalankan oleh pemerintahan Negara tersebut. Budaya politik sangat berpengaruh untuk melihat tingkat kehidupan demokratis suatu Negara. Budaya politik merupakan variabel determinan atau berpengaruh terhadap sistem politik. Demokratisasi tidak berjalan baik apabila tidak di tunjang oleh terbangunnya budaya politik yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Indonesia adalah sebuah wilayah dengan karasteristik budaya masyarakat yang unik dan kompleks. Dilihat dari segi asal-usulnya, masyarakat indonesia merupakan produk sejarah dari campuran berbagai macam ras, yang membangun kehidupan bersama dan bersebaran, dari banyak pulau/kepulauan, dengan identitas religus yang di pengaruhi oleh terutama empat corak agama besar (Hindu, Budha, Islam, dan Kristen), dan terdiri dari ratusan jumlah etnik dengan bahasa yang berlainan, dan sebagainya. Demokrasi tidak hanya merupakan bentuk pemerintahan, tetapi tetapi menjadi sistem politik

    Hak Untuk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sebagai Warga Negara Indonesia

    No full text
    Pelayanan kesehatan sangat berpengaruh penting di dalam masyarakat, demi untuk mewujudkan harkat dan martabat setiap individu maupun kelompok orang. Oleh sebab itu, dalam memberikan pelayanan kesehatan juga harus memiliki rasa tanggung jawab untuk menangani pasien serta memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien sehingga pasien mendapatkan pelayanan yang layak dan baik. Dalam pelayanan kesehatan juga dapat memberikan pemahaman khusus kepada setiap orang untuk menjaga pola hidup yang teratur karena kesehatan merupakan dasar kebebasan manusia dalam melakukan berbagai aktifitas, sehingga kesehatan patut di jaga melalui pola hidup yang teratur dengan memenuhi aspek yang di butuhkan tubuh yaitu kandungan gizi, istirahat yang cukup dan berolahraga secara teratur

    Wawasan Nusantara

    No full text
    Wawasan Nusantara merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Perjuangan pengembangan Wawasan Nusantara ini masih terus berjalan. Konsepsi atau wawasan nusantara ini antara lain telah dan akan selalu mendukung kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia perlu dipertahankan diperjuangkan dengan gigih didalam negeri atau di dunia Internasional. Namun demikian perlu disadari kesatuan dan persatuan yang merupakan titik sentral wawasan nusantara itu bukan merupakan satu-satunya isi dari wawasan nusantara. Dalam rangka memahami konsep Wawasan Nusantara menjadi melembaga pada semua komponen masyarakat Indonesia, adalah yang paling utama adalah menciptakan rasa nasionalisme kepada bangsa kita sendiri yang kaya akan segala potensi yang ada dialam Indonesia dan juga berusaha untuk dapat mempertahankan kesatuan dan persatuan kita untuk mempertahankan integritas bangsa Indonesia
    corecore