109 research outputs found

    EVALUASI TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP LUAS PASAR PAGESANGAN KOTA MATARAM

    Get PDF
    Aktifitas pengunjung pasar Pagesangan Kota Mataram yang semakin padat menyebabkan jumlah permintaan akan area parkir semakin besar, tetapi karena terbatasnya lahan saat ini, sehingga sangat sulit sekali para pengunjung pasar mencari tempat parkir yang aman dan nyaman. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei yang dilakukan secara sistematik dan diolah dengan metode statistika dan dibantu oleh aplikasi microsoft excel. Berdasarkan hasil analisa karakteristik parkir dengan waktu pengamatan selama tiga hari selam 6 jam atau 360 menit,akumulasi parkir maksimum kendaraan motor sebesar 472 yaitu pada hari rabu jam 8.00 – 9.00 Wita. Dan akumulasi maksimum kendaraan roda empat hari sabtu sebesar 7 pada jam 10.00 – 11.00 Wita dan hari minggu sebesar 7 pada jam 10.00 – 12.00 wita . dan akumulasi maksimum cidomo pada hari sabtu sebesar 66 dan pada jam 11.00 – 12.00 wita .volume maksimum motor sebesar 1105 pada hari rabu pada jam 7.00 – 8.00 Wita,kendaraan roda empat sebesar 13 hari minggu jam 10.00 – 11.00 Wita dan kendaraan cidomo sebesar 84 hari sabtu pukul 9.00 – 10.00 Wita & 11.00 – 12.00 Wita. perhitungan rata rata durasi parkir kendaraan roda dua yaitu 4,06 ( jam),kendaraan roda empat sebesar 4,59 (jam) dan kendaraan cidomo sebesar 3,53 (jam). kapasitas ruang parkir motor sebesar 2145,03 hari minggu ,sedangkan roda empat/mobil sebesar 19,890 hari rabu dan cidomo sebesar 92, hari sabtu. Indeks Parkir maksimum motor yaitu 12,103 %, roda empat yaitu 3,5 % dan cidomo 13,25% ,nilai indeks parkir (IP) lebih dari satu ( >1 ). tingkat pergantian kendaraan cidomo lebih tinggi dibandingkan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.Pemodelan ruang parkir motor menggunakan pola parkir dua sisi dengan sudut 90° dan pola parkir satu sisi dengan sudut 90° dan untuk kendaraan mobil menggunakan pola parkir satu sisi dengan sudut 90°

    STRATEGI BAURAN PEMASARAN PENGGILINGAN SAGU SEBAGAI PAKAN TERNAK DI GAMPONG IMBUDE KECAMATAN KUTABLANG KABUPATEN BIREUEN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi bauran pemasaran penggilingan sagu sebagai pakan ternak di gampong Imbude kecamatan Kutablang kabupaten Bireuen. Penelitian ini dilaksanakan di desa Juli Mee Teungoh Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Data dianalisis menggunakan analisa SWOT.Berdasarkan hasil analisis faktor internal dapat diidentifikasi bahwa kekuatan utamanya adalah Potensi Sumber Daya Alam Sagu, sedangkan kelemahan utama adalah tidak adanya promosi. Peluang utama adalah adanya lembaga simpan pinjam.Berdasarkan hasil analisis SWOT, pemasaran sagu pakan akan tepat apabila  melakukan strategi Diversifikasi, Hal ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar). Kata Kunci :Analisis, SWOT, dan Bauran Pemasaran

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIA SMP AL MA’ARIF BANTUL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VIIA SMP AL Ma’arif Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas VIIA SMP Al Ma’arif Bantul. obyek penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif antara guru mata pelajaran dan peneliti. Desain penelitan menggunakan desain Kemmis dan Mc Taggart dengan tahapan penelitian yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Hal ini terbukti dari: (1) Nilai rata-rata tes hasil belajar pada saat pra siklus 46,56 (kategori kurang) kemudian pada siklus I meningkat mencapai 72,92 (kategori tinggi), pada siklus II mencapai 84,72 (kategori amat tinggi). Persentase ketuntasan belajar siswa pada tes hasil belajar pra siklus 29,17% pada siklus I mencapai 95,83% dan pada siklus II mencapai100% (2) Pelaksanaan pembelajaran diperoleh hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yang dilakukan pada siklus I mencapai 97,22% (kategori baik) dan pada siklus II mencapai 100% (kategori baik)

    PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RUNGE-KUTTA ORDE LIMA

    Get PDF
    Tugas akhir ini membahas penyelesaian sistem persamaan Lotka-Volterra dengan menggunakan metode Runge-Kutta orde lima. Sistem persamaan Lotka-Volterra merupakan salah satu model matematika tentang interaksi dua spesies antara mangsa dan pemangsa yang berbentuk sistem persamaaan diferensial non linear. Sehingga sistem persamaan Lotka-Volterra tidak mendapatkan solusi eksaknya atau hanya mendapatkan solusi hampirannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan solusi numerik dari sistem persamaan Lotka-Volterra dengan menggunakan metode Runge-Kutta orde lima serta titik keseimbangan dari sistem persamaan Lotka-Volterra dengan menggunakan bantuan Matlab dan Maple. Metode Runge-Kutta orde lima merupakan salah satu metode numerik. Namun sebelum itu, kita harus menentukkan koefisien-koefisien yang terdapat pada sistem persamaan Lotka-Volterra, nilai awal populasi mangsa dan pemangsa dan waktu. Berdasarkan hasil dan pembahasan didapatkan solusi numerik dari sistem persamaan Lotka- Volterra dengan koefisien-koefisien = 1.5; = 0.03; = 0.5; = 0.01, dengan bantuan Matlab didapatkan hasil perhitungan saat = 50 dan â„Ž= 0.5 yaitu 50 = 31.92502175354165 dan 50 = 33.22062987731075. Sehingga dapat diartikan bahwa jumlah spesies mangsa dan pemangsa dalam suatu populasi setelah 50 hari secara berturutturut adalah 32 ekor dan 34 ekor. Diperoleh pula titik ekuilibrium (kritis) dari sistem persamaan Lotka-Volterra pada titik (50,50) yang berarti bahwa keseimbangan bagi populasi mangsa dan pemangsa yaitu 50 ekor dan 50 ekor di suatu daerah. Jika setiap koefisien-koefisien dari sistem persamaan Lotka-Volterra diubah maka akan mempengaruhi jumlah populasi mangsa dan pemangsa

    Implementasi Kode Etik Kepala Sekolah Dalam Membentuk Profesionalisme Kinerja Tenaga Kependidikan Terhadap Pengembangan Mutu di Lembaga Pendidikan Islam

    Get PDF
    Kode etik merupakan seperangkat aturan yang mengatur tata cara dan perilaku yang harus dipatuhi oleh seorang kepala sekolah. Implementasi kode etik ini penting untuk membentuk profesionalisme tenaga kependidikan, karena dengan mematuhi kode etik, tenaga kependidikan akan terbiasa melakukan tugas dengan profesional dan mampu mengelola sekolah dengan baik. Selain itu, implementasi kode etik juga dapat membantu dalam pengembangan mutu lembaga pendidikan Islam, karena dengan mematuhi kode etik, tenaga kependidikan akan lebih fokus dan mampu mengelola sekolah dengan baik, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan yang diberikan. Oleh karena itu, penting bagi kepala sekolah untuk memahami dan mengimplementasikan kode etik dengan baik agar dapat membentuk profesionalisme tenaga kependidikan dan mengembangkan mutu lembaga pendidikan Islam Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana untuk membentuk profesionalisme tenaga kependidikan dalam mengembangkan mutu lembaga pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan secara objektif mengenai implementasi kode etik kepala sekolah dalam membentuk profesionalisme tenaga kependidikan terhadap pengembangan mutu di lembaga pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan yang penelitiannya dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis informasi yang tersedia dalam literatur-literatur yang terkait dengan topik yang diteliti. Metode yang digunakan dalam studi kepustakaan ini meliputi pencarian dan pengumpulan data dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, buku, laporan, dan lain-lain, serta analisis dan interpretasi data yang terkumpul. Studi kepustakaan ini dilakukan sebagai langkah awal dalam penelitian, sebelum melakukan penelitian lapangan atau eksperimen

    Lembaga Pendidikan Islam Berbasis Kewirausahaan

    Get PDF
    Lembaga pendidikan Islam dengan pendekatan bisnis juga harus memiliki sistem dan infrastruktur yang dijiwai oleh budaya perusahaan yang unggul (great corporate culture). Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan kegaitan usahanya. Pendidikan kewirausahaan, juga memungkinkan individu bekerja dan berkarya di bidang yang diminati, karena mereka berusaha menciptakan pekerjaan mereka sendiri. Implikasinya, tentu akan meningkatkan etos dan durabilitas kinerja. Hal ini akan menghindari jumlah karyawan yang bekerja dengan perasaan terpaksa dan cenderung berprinsip ABS (asal bapak senang), sehingga membuat perahu perusahaan berat untuk berlayar karena banyak pekerjaan tambalan yang harus dilakukan.Pendidikan yang berwawasan kewirausahaan, adalah pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikululm yamg dikembangkan di lembaga pendidikan Islam. Kerangka pengembangan kewirausahaan dikalangan tenaga pendidik dirasakan sangat penting, karena pendidik adalah agen of change yang diharapkan mampu menanamkan ciri-ciri, sifat dan watak serta jiwa kewirausahaan atau jiwa entrepreneur bagi peserta didiknya. Di samping itu, jiwa entrepreneur juga sangat diperlukan bagi seorang pendidik, karena melalui jiwa ini, para pendidik akan memiliki orientasi kerja yang lebih efisien, kreatif, inofatif, produktif, dan mandiri

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DIPADUKAN DENGAN TIPE TALKING STICK UNTUK KEAKTIFAN BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TEUNOM KABUPATEN ACEH JAYA

    Get PDF
    ABSTRAKDarmiyanti, Devi. 2020. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Facilitator and Explaining dipadukan dengan tipe Talking Stick Untuk keaktifan belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri1Teunom Kabupaten Aceh Jaya. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing:(1)Drs. Mawardi, M.Hum., M.A.(2) Nurasiah, S.Pd., M.PdKata Kunci : Students Facilitator and Explaining, Talking Stick, Keaktifan, SMP Negeri 1 TeunomSalah satu upaya mengatasi masalah kurangnya keaktifan belajar siswa adalah dengan penerapkan model pembelajaran kooperaif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining dipadukan dengan tipe Talking Stick untuk keaktifan belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Teunom. Metode Penelitian ini ialah kualitatif dengan jenis penelitian deskripstif. Subjek penelitian ialah siswa kelas VIII b yang berjumlah 24 orang siswa, diambil berdasarkan referensi guru mata pelajaran IPS, dengan mempertimbangkan keadaan siswa kelas tersebut yang kurang aktif sehingga memungkin untuk peneliti memeproleh data. Teknik Pengumpulan data menggunakan observasi. Berdasarkan hasil analisis data lembar observasi diketahui bahwa siswa dapat terlibat secara aktif, hal ini dibuktikan dengan pencapaian indikator keaktifan belajar siswa yang telah ditetapkan dan mencapai tujuan pembelajaran. Secara keseluruhan dikelas penelitian tingkat keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPS sebesar 78% kecenderungan 78 ? 60 yang termasuk kedalam kategori sangat tinggi. Dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining dipadukan dengan Talking Stick dapat meningkatkan keaktfan belajar IPS siswa kelas VIII b SMP Negeri 1 Teunom, Aceh Jaya

    IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TAHUN 2016-2020

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Implementasi Program Keluarga Harapan dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten Indragiri Hilir dan Untuk mengetahui Apa saja faktor Pendukung dan Faktor Penghambat keberhasilan Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam pengentasan  kemiskinan di Kabupaten Indragiri Hilir. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi, kemudian menggunakan Teknik Analisa yaitu Reduksi Data, Pemaparan Data dan Kesimpulan. Adapun teknik menentukan Informan menggunakan purposive sampling. Teori yang digunakan adalah Teori dari David C.Korten tentang Implementasi Program yang terdiri dari 3 elemen yaitu Elemen Program, Elemen Organisasi Pelaksana dan Sasaran Program. Hasil penelitian menunjukan bahwa (a) elemen Program Implementasi Program Keluarga Harapan sudah baik dikarenakan beberapa aspek yaitu jelasnya tujuan dan adanya anggaran yang digunakan untuk pelaksana (b) Elemen Organisasi pelaksana sudah sangat efektif dalam pengimplementasian PKH dalam pengentasan kemiskinan sudah dilaksanakan dengan baik dan efektif sesuai dengan hasil yang didapatkan di lapangan UPPKH Meningkatkan kualitas pendampingan dari segi pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan pengembaangan serta membangun inovasi-inovasi yang membantu perekonomian masyarakat untuk pengentasan kemiskinan di Kabupaten Indragiri Hilir (c) elemen sasaran programnya yang jelas dengan data yang melewati DTKS dan diproses oleh Kementerian social.     Kata Kunci : Implementasi, Program Keluarga Harapan, Kemiskinan   &nbsp
    • …
    corecore