337 research outputs found

    Peningkatan Keterampilan Tentang Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Pembelajaran Model Elaborasi (EB) Siswa Kelas X TPM A SMK Negeri 1 Jenangan

    Get PDF
    Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa keterampilan siswa untuk dalam bidang Matematika khususnya pada kompetensi dasar Mendeskripsikan persamaan dan fungsi kuadrat sangat rendah, yakni hanya 52,78% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas belajar dan nilai rerata yang dicapai hanya 58,61. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Elaborasi. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Elaborasi diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa terampil dalam Mendeskripsikan persamaan dan fungsi kuadrat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 45 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan Mendeskripsikan persamaan dan fungsi kuadrat melalui metode Elaborasi pada siswa Kelas X TPM A, SMK Negeri 1 Jenangan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Peranan Model Pembelajaran Elaborasi dalam meningkatkan keterampilan Matematika materi ajar Mendeskripsikan persamaan dan fungsi kuadrat ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) mulai dari siklus pertama sampai siklus terakhir, yakni : pada siklus I 68,61; siklus II 73,06; dan siklus III 77,22. Selain ditandai adanya peningkatan mean skor juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 61,11%, siklus II meningkat menjadi 72,22%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 91,67%

    OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (STUDI KASUS PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG KEUANGAN NASIONAL BANDA ACEH)

    Get PDF
    Proyek pembangunan gedung bertingkat merupakan contoh kegiatan proyek yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. proyek tersebut mempunyai kegiatan-kegiatan yang banyak. Pada proyek tersebut permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana menentukan jadwal proyek sehingga proyek tersebut dapat diselesaikan dengan waktu yang optimal, sehingga penjadwalan dengan menggunakan diagram jaringan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satu metode jaringan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan durasi proyek tersebut adalah Precedence Diagram Method (PDM). Penjadwalan aktivitas pada PDM ini dilakukan dalam tiga tahap, antara lain perhitungan maju, perhitungan mundur, dan perhitungan float time. Hal ini dilakukan untuk mencari kegiatan krisis pada proyek tersebut. kegiatan krisis merupakan kegiatan yang tidak boleh mengalami penundaan waktu karena dapat mengakibatkan perubahan durasi proyek secara keseluruhan. Data yang digunakan dalam contoh sebagai penerapan dari metode ini data sekunder (dari buku)dan data primer (observasi lapangan) pada proyek dengan menggunakan metode Precedence Diagram Method antara lain waktu optimal yang diperlukan adalah 252 hari dan 4 kegiatan krisis yang waktu pelaksanaannya tidak boleh ditunda. Kata kunci : PDM, jalur krisis, backward, forwar

    Preferensi Tikus terhadap Beberapa Jenis Umpan yang Berbeda di Kawasan Pemukiman

    Get PDF
    This study aims to determine the preferences of rats for different types of feed in the residential area of ​​RT 6 and RT 8, Kandang Limun Village, Muara Bangkahulu District, Bengkulu City. The method used was random sampling with 20 clip-type mouse traps and four different types of feed baits distributed randomly around the residential areas of RT 6 and RT 8 in Kandang Limun Village. The rat collection was carried out in five replications and the number was counted, identified and preserved. Rat morphometry data were analyzed quantitatively and described descriptively. The results showed that there were two types of rats with a total of 13 individuals collected, namely Rattus tanezumi (12 individuals) and Suncus murinus (1 individual). The level of preference of rats for salted fish is 6%, sweet potato and corn is 3%, while cassava is the least preferred feed (1%). In conclusion, two species of rats were found in the residential area of ​​RT 6 and RT 8, Kandang Limun Village. The rats prefer salted fish bait than sweet potato, corn and cassava.  Keywords: Settlement, Preference, Rat, Bai

    Rearing of Local Earthworms in The Mixed Media of Bagasse and Fish Waste

    Get PDF
    This study aims to determine the preference of earthworms to a media, their population growth in the media, and their ability to produce vermicompost. This study was designed with a completely randomized design consisted of three (3) treatments and each treatment consisted of 7 replications. The treatments in this study were 3 species of local earthworms (Pheretima javanica, Pheretima asiatica, and Pontoscolex corethrurus). The rearing media used was the mixture of bagasse and fish waste. The parameters studied were the time needed by the earthworms to enter the media, the earthworms population growth rate, and the time needed by the earthworms in producing vermicompost. The results showed the three species tested could be lived on mixed media of bagasse and fish waste. The worm's preference to the media was determined based on the time of earthworms entering media. The fastest was Pheretima javanica (0.23 minutes), followed by Pheretima asiatica (3.09 minutes) and Pontoscolex corethrurus (6.94 minutes) (p<0.05). The population growth rate between Pheretima javanica (5.85) and Pheretima asiatica (5.71) was not significantly different, but both significantly higher than Pontoscolex corethrurus (0.29 individual/month). The time for vermicompost formation in Pheretima javanica (6 weeks) and Pheretima asiatica (6 weeks) was not significantly different, but they were significantly lower from the time for vermicompost formation in Pontoscolex corethrurus (8 weeks)

    Enhancing oral communication skills using mobile phones among undergraduate english language learners in Malaysia

    Get PDF
    The study introduced the use of mobile phones in an English language learning course to second-language learners studying at a higher-education institution in Malaysia. Mobile phones have multifunctional capabilities that can be used anytime and anywhere at the convenience of the learners; therefore, the study aimed to investigate the possibility of using mobile phones as tools to improve the oral interaction skills of the learners. The study explored the basic functions built into mobile phones relevant for an oral communication skills course. A class of 50 learners was assigned as the treatment group and another class of 26 learners as the no treatment group. The treatment group was introduced to the audio recording devices in mobile phones and encouraged to practice the tasks assigned before the evaluation. This study adopted a quantitative research design, and the tools employed were a survey questionnaire and the course assessments. Data in the classroom were collected over a 10-week period. The findings demonstrated an increase in the performance of the learners at the end of the semester; nevertheless, the results must be interpreted with caution as use of mobile phones only started in week 5 of the 10-week semester which may not have given learners sufficient time to master the skills required to use them optimally for language learning.

    Locally-Generated Revenue as A Capacity Parameters of New Regional Autonomy Management

    Get PDF
    Non-human resources play a role in the implementation of the New Autonomous Region (DOB) one of which is the financial resources of the region. In order for the financial capacity of the region can be managed optimally then the appropriate method is to increase its management capacity. The study was conducted in Seluma District as the autonomy mandate of new autonomous regions. The objective of the research is to analyze the extent of the financial management capacity of Seluma Regency as a DOB provider. The research approach is done by qualitative descriptive method, data source is derived from secondary data in the form of, records of financial condition, documentation, financial report that is Report of Result of Inspection (LHP) from BPK, report of APBD realization and regulations related to financial management implementation. Primary data comes from interviews and FGDs to informants. Data analysis through data collection, data condensation, data presentation and decision making or data verification. The results show that the financial management capacity of Seluma Regency has not been done effectively and efficiently, confirmed by the following conditions: 1) the results of supervision of the implementation of the work program found many cases of TGR; 2) low PAD that only contribute 3% range to APBD; 3) financial management got WDP opinion from BPK during last 3 years

    Pengetahuan dan Sikap Lansia Tentang Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kampala Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai

    Full text link
    Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah yang luas dengan jumlah penduduk yangsangat besar. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi tercapainya tujuan pembangunan kesejahteraanmelalui Indonesia sehat 2013, yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidupsehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanyamasyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dandengan perilaku kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia.Diperoleh gambaran secara umum tentang tingkat pengetahuan lansia terhadap hipertensi diWilayah Kerja Puskesmas kampala sinjai. Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnyasecara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankanfungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yangdiderita (Constantinides, 1994).Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif karena berujuan untukmenggambarkan keadaan atau status fenomena. Dalam hal ini peneliti hanya ingin mengetahui hal-halyang berhubungan dengan keadaan sesuatu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yangakan mengukur/menilai pengetahuan dan sikap lansia terhadap hipertensi di wilayah kerja puskesmaskampala sinjai.Saran Demi meningkatkan keilmuan dan mutu asuhan keperawatan yang di berikan,di harapkan diperhatikan pengembangan informasi khususnya tentang pengetahuan dan sikap yang erat hubungannyaterhadap hipertensi.Sehingga baik masyarakat khususnya lansia dan perawat atau pekerja sosial sebagaipemberi pelayanan mendapat kepuasan masing-masin

    Peningkatan Pemahaman Konsep Tentang Eksponen Dan Logaritma Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Penerapan Model Think-Pair-Share Siswa Kelas X RPL C SMK Negeri 1 Jenangan Kabupaten Ponorogo

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2x45 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan Pemahaman Konsep tentang Mendeskripsikan Konsep Eksponen dan Logaritma melalui metode Think-Pair-Share Siswa Kelas X RPL C SMK Negeri 1 Jenangan Kabupaten Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Peranan Model Pembelajaran Think-Pair-Share dalam meningkatkan kemampuan Matematika materi ajar Mendeskripsikan Konsep Eksponen dan Logaritma ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : pada siklus I 66,29; siklus II 73,71,  dan siklus III 81,43. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan prosentasi ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu siklus I hanya 34,29%, siklus II meningkat menjadi 54,29%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 81,43% Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan Model Pembelajaran Think-Pair-Share dalam proses pembelajaran dapat meningkatan pemahaman konsep Matematika pada materi ajar Mendeskripsikan Konsep Eksponen dan Logaritma

    STUDI KASUS PADA KELUARGA Tn. ” M ” DENGAN BRONKHITIS DIPUSKEMAS BAROMBONG KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut, khususnya pembangunan bidang kesehatan maka sangat diperlukan adanya dukungan sumber daya manusia profesi kesehatan yang cakap dan menguasai bidang profesinya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan. Perawatan merupakan salah satu komponen pembangunan dibidang kesehatan, oleh sebab itu perawatan merupakan bagian integral dari sistem kesehatan nasional, pengaruh yang pesat dari bidang teknologi, sosial, serta kedokteran mengakibatkan bertambahnya tuntutan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik.Bronkitis adalah suatu peradangan dari bronkioli, bronkus dan trakea oleh berbagai sebab (Purnawan Junadi,2016). Tujuan Penelitian diperolehnya gambaran secara umum tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan keluarga Tn.”M” dengan Bronchitis dipuskesmas Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Metode penelitian dengan pendekatan studi kasus untuk asuhan keperawatan, maka pendekatan yang digunakan adalah proses keperawatan mulai dari pengkajian, penyusunan diagnosa, perencanaan, tindakan dan evaluasi Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dan hasil pelaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn. “M” dengan Bronkhitis di puskesmas Barombong, maka penulis menyimpulkan beberapa hal, yaitu :Bronkhitis adalah suatu peradangan dari bronkhioli, bronkus dan trakea oleh berbagai sebab, Penyakit bronchitis adalah merupakan penyakit yang harus mendapat penatalaksanaan yang baik dan apabila tidak ditangani akan menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat bahkan dapat menimbulkan kematian, Didalam asuhan keperawatan keluarga pada Tn.”M” ternyata ditemukan tiga masalah kesehatan antara lain mengalami bronchitis, personal hygiene dan sanitasi lingkungan. Intervensi yang di lakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain memberikan penyuluhan dan memberi motivasi pada pasien dan keluarga,Setelah melakukan pembinaan keluarga pada Tn.”M” dengan masalah bronchitis, personal hygiene dan sanitasi lingkungan, ternyata keluarga dapat lebih memahami dan mengerti tentang cara perawatan penyakit bronchitis., Didalam pelaksanaan tindakan keperawatan terutama mengenai pelaksanaan asuhgan keperawatan keluarga pada Tn.”M” dengan masalah bronchitis, personal hygiene dan sanitasi lingkungan maka perlu untuk meningkatkan kerja sama yang baik antara petugas kesehatan dengan klien keluarga dan masyarakaat. Saran diharapkan kepada keluarga setelah dilakukan pembinaan agar hendaknya mengubah prilaku, pengetahuan dan pemahaman yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan sehingga tercipta kondisi-kondisi yang memungkinkan keluarga untuk hidup sehat dan dapat mencegah atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam ruang lingkupnya sebagai unit pelayanan kesehatan. Puskesmas, Pada usaha perawatan keluarga hendaknya menggunakan pendekatan yang sistematis untuk mengidentifikasi masalah kesehatan secara cepa, Libatkan keluarga dalam penentuan diagnosa, rencana Asuhan Keperawatan, maupun pelaksanaan tindakan untuk memaksimalkan hasil yang diperoleh dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,Perlu adanya peningkatan informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan guna meningkatkan pemahaman keluarga dan masyarakat terhadap suatu penyakit yang dialami dan masalah kesehatan yang terkait dengan kehidupan orang banyak, melalui preventif, dan promosi kesehatan. Institusi, hendaknya mahasiswa lainya menindaklanjuti pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga terutama yang bermasalah serius, setelah ujian akhir program ini diperpanjang guna keefektifan tindakan dan evaluasi yang dilakuka

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF

    Get PDF
    Metode mengajar berupa ceramah yang digunakan oleh guru selama ini,dirasakan kurang cocok untuk diterapkan dikelas karena membuat siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah penggunaan Media Manipulatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V tentang Penjumlahan Pecahan dengan penyebut yang berbeda. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1103 Marenu semester satu tahun pembelajaran 2023/2024 yang berjumlah 21 siswa terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Keberhasilan penelitian ini diamati berdasarkan ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari nilai tiap siklus perbaikan pembelajaran. Siswa dinyatakan tuntas dalam hasil belajar apabila mencapai nilai 60 sedangkan kelas dinyatakan tuntas apabila terdapat 80% siswa yang mendapatkan nilai 60 atau lebih. Berdasarkan data yang diperoleh pada pra siklus, dari 21 siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar sebanyak 9 siswa (42%). Pada siklus I sebanyak 16 siswa (76%), sedangkan siklus II sebanyak 19 siswa (90%). Dengan melihat persentase ketuntasan siswa pada siklus II yang melebihi 80% atau tepatnya (90,4%) maka kelas tersebut dapat dinyatakan tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas V Tentang Penjumlahan Pecahan dengan penyebut yang berbeda pada SD Negeri 1103 Marenu dinyatakan meningkat. Oleh karena itu, guru disarankan agar dapat mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Media Manipulatif karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa
    corecore