11 research outputs found

    PENERAPAN CERITA RAKYAT TANGKUBAN PERAHU MENGGUNAKAN VISUAL NOVEL (VN) DENGAN MENGGUNAKAN REN’PY

    Get PDF
    Visual Novel termasuk salah satu jenis permainan petualangan, yang difokuskan di bagian penceritaan, sehingga pemain seringkali hanya membaca novel di komputer pribadi yang menampilkan gambar beserta teks dan suara. Seringkali pemain diharuskan untuk memilih di antara pilihan-pilihan yang ada untuk melanjutkan ke jalan cerita selanjutnya, dan setiap pilihan yang diambil dapat memengaruhi jalan cerita dari Visual Novel yang sedang dimainkan. Istilah lain untuk Visual Novel adalah novel game atau sound novel (novel bersuara). Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk membuat penyampaian cerita Tangkuban Perahu menjadi lebih interaktif. Game visual novel ini dibangun menggunakan game engine Ren’Py dengan bahasa pemograman Python yang telah disederhanakan

    Optimasi Parameter Permesinan Terhadap Waktu Proses Pada Pemrograman Cnc Milling Dengan Berbasis Cad/cam

    Get PDF
    The milling process is one of many machining processes for manufacturing component. The length of time in the process of milling machining is influenced by selection and design of machining parameters including cutting speed, feed rate and depth of cut. The purpose of this study to know the influence of cutting speed, feed rate and depth of cut as independent variables versus operation time at CNC milling process as dependent variables. Each independent variable consists of three level of factors; low, medium and high.Time machining process is measured from operation time simulation program, feed cut length and rapid traverse length. The results of statistically from software simulation MasterCam X Milling, then do the comparison to CNC Milling machine.  The data from experiments was statistically analyzed by ANOVA and Regression methods by software Minitab 16.Results show that the greater feed rate and depth of cut shorten the operation time of machinery, whereas cutting speed is not a significant influence. The depth of cut has the highest contribution to the value of 49.56%, followed by feed rate 43% and cutting speed 0.92%. Optimal time of machining process total is 71.92 minutes, with machining parameter on the condition cutting speed is 75360 mm/minutes, the feed rate is 800 mm/minutes and depth of cut = 1 mm. Results of comparison time machining process in software Mastercam X milling with CNC Milling machine indicates there is the difference not significant with the value of 0,35%

    Monitoring of Biodiesel Transesterification Process Using Impedance Measurement

    Get PDF
    Transesterification is commonly used to produce biodiesel from methylester. In order to control the conversion process it is often useful to employ process monitoring and in particular monitor the mass transfer processes that limit the initial reaction rates. Such monitoring of the initial phase of reaction may provide opportunity for process optimization. Previous work has identified many methods to monitor reaction progress. This paper proposes the use of a simple method which is able to provide information regarding the progress of mass transfer and chemical reaction during biodiesel production. The process uses impedance measurement. The experimentally determined impedance results clearly show the two important phases of the transesterification reaction, a mass transfer control phase followed by a kinetically controlled phase

    Optimalization of Temperature to Control Araecerus Fasciculatus De Geer (Coleoptera: Anthribidae) on Nutmeg

    Get PDF
    The exported nutmeg of Indonesia is frequently affected by the coffee bean weevil, Araecerus fasciculatus de Geer (Coleoptera: Anthribidae), so that it should be fumigated prior to export. CH3Br is an effective fumigant as quarantine measure for export products for 24 h, but this fumigant has been prohibited. Therefore, air temperature treatment is one of the alternative strategies. This research was aimed to determine the optimum air temperature in controlling A. fasciculatus on nutmeg. Healthy nutmeg, infected and A. fasciculatus-containing nutmeg, as well as individual adults of A. fasciculatus were treated with air temperature of 30−70°C for 1−24 h. The optimum air temperature was the lowest temperature which could kill 100% of examined insects. The results showed that 100% mortality of A. fasciculatus adults outside nutmeg occurred at air temperature of 45°C for 12 h or 50°C for 6 h. Meanwhile, 100% mortality of life stadium of A. fasciculatus inside nutmeg happened at air temperature of 55°C for 24 h. The raising of air temperature at 30−50°C for 24 h decreased the water content of nutmeg from 5.59±0.25 to 3.79±0.24%. The increment of temperature from 50 to 55°C for 24 h reduced the weight of nutmeg from 5.20±0.72 to 5.04±0.70 g. Air temperature treatment at 45−50°C for 12−24 h could eliminate adults of A. fasciculatus on exported nutmeg and air temperature of 55°C for 24 h could remove all life stadia of A. fasciculatus within nutmeg. IntisariBiji pala ekspor Indonesia sering diserang oleh kumbang bubuk biji kopi, Araecerus fasciculatus de Geer (Coleoptera: Anthribidae), sehingga harus difumigasi sebelum diekspor. Tindakan karantina pada produk ekspor yang sering menggunakan CH3Br efektif selama 24 jam, namun fumigan ini sudah dilarang. Oleh karena itu, perlakuan suhu udara merupakan salah satu alternatifnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu udara optimal untuk mengendalikan A. fasciculatus pada biji pala. Biji pala yang sehat, biji pala yang terserang dan berisi serangga A. fasciculatus serta imago A. fasciculatus diperlakukan dengan suhu udara 30−70°C selama 1−24 jam. Suhu udara optimal yaitu suhu terendah yang dapat membunuh 100% serangga uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% mortalitas imago A. fasciculatus di luar biji pala terjadi pada suhu udara 45°C selama 12 jam atau 50°C selama 6 jam. Sementara itu, mortalitas 100% stadia hidup A. fasciculatus di dalam biji pala terjadi pada suhu udara 55°C selama 24 jam. Kenaikan suhu udara 30−50°C selama 24 jam menurunkan kadar air biji pala dari 5,59±0,25 menjadi 3,79±0,24%. Peningkatan suhu dari 50 menjadi 55°C selama 24 jam menurunkan berat biji pala dari 5,20±0,72 menjadi 5,04±0,70 g. Perlakuan suhu udara 45−50°C selama 12−24 jam dapat mengeliminasi imago A. fasciculatus pada biji pala ekspor dan suhu udara 55°C selama 24 jam dapat mengeliminasi semua stadia hidup A. fasciculatus di dalam biji pala

    Simulator Pesawat Melewati VHF Omnidirectional Radio Range (VOR)

    Get PDF
    Penerbangan pesawat terbang komersial selalu mengikuti flight plan yang dibuat, flight plan dibuat pilot berdasarkan airways yang sudah ada. Airways menghubungkan antara airport dengan VOR/DME, dimana VOR/DME dalam penerbangan dikenal sebagai peralatan navigasi udara . VOR/DME diperlukan penerbang supaya tidak kehilangan arah sehingga pesawat dapat terbang ke airport tujuan. Instrument HSI memberikan visualisasi bearing, course, from to dan deviasi VOR/DME tujuan. Informasi dari HSI merupakan informasi yang digunakan pilot untuk sampai ke VOR/DME berikutnya. Tujuan penelitian adalah membuat perangkat lunak simulasi pergerakan pesawat melewati VOR, metode pengembangan perangkat lunak menggunakan model Prototype dengan cara melihat perangkat yang sudah ada. Simulasi dan pemodelan dilakukan dengan meletakkan VOR/DME pada latitude dan longitude sesuai dengan letak di darat, kemudian memodelkan letak VOR/DME menggunakan peta MapX4.5, pesawat dikondisikan terbang pada airport yang ditentukan, instrument  HSI dimodelkan dengan menggunakan GL Studio, dengan menggunakan bahasa pemrograman C#,  data VOR/DME Indonesia dan airport Indonesia disimpan dalam Excell. Hasil perhitungan kemudiandivisualisasikan pada instrument HSI, hasil visualisasi instrumen dibandingkan dengan Garmin Integrated Flight Deck (GIFD) Trainer, version 14.01 pada kondisi yang sama

    Dari The Quarrymen Hingga The Beatles: kisah perjalanan panjang dan berliku

    No full text
    Buku ini membahas tuntas perjalanan The Beatles di pentas dunia, dari masa kelahiran hingga kebangkrutannya. Kebangkitan The Beatles diawali oleh munculnya lagu Love Me Do pada 24 Oktober 1962 yang laris di pasaran. Inilah single pertama yang menghantarkan mereka menjadi kelompok musik pop tersukses di dunia masa itu. Setelah satu dasawarsa berhasil menaklukkan dunia, The Beatles akhirnya terpecah dan bubar pada awal 1970-an

    Simulasi Pergerakan Pesawat Mendekati dan Melewati Navaids(vor)

    Full text link
    Pesawat terbang merupakan sarana transportasi umum yang operasionalnya tidak dapat dilakukan oleh setiap orang, tetapi harus mendapatkan pendidikan khusus sebagai penerbang/pilot. Penerbangan dengan pesawat terdiri dari 3 (tiga) Fasa, yaitu take-off, cruise to destination, dan landing. Pilot berkewajiban untuk memilih atau menentukan rute penerbangannya yang akan dilalui dengan mempertimbangkan perkiraan cuaca (termasuk angin), konsumsi bahan bakar, dan kemampuan (performance) pesawat. Jika visibility baik, pilot dapat melakukan penerbangan mengikuti aturan VFR , tetapi jika visibility di bawah persyaratan minimum maka pilot harus mengikuti IFR. Ketika harus mengikuti IFR, maka penerbangannya berada di bawah kendali pengatur lalu lintas udara. Airways adalah jalur-jalur fiktif diudara yang dibentuk oleh gelombang elektromagnet yang dipancarkan peralatan elektronik di bumi yang dikenal dengan VOR/DMF. Instrument pesawat yang digunakan untuk menampilkan informasi VOR adalah OBS atau CDI. Indicator display yang digunakan selain CDI adalah HSI. Dalam setiap penerbangan pilot akan melewati airways, dimana airways tersebut menghubungkan airport-VOR-NDB, sehingga dengan menggunakan alat dalam pesawat pilot tidak akan salah dalam menerbangkan pesawat. Simulasi yang akan dibuat adalah saat pesawat menuju atau melewati sebuah navaids, dengan mensimulasikan alat/instrumen yang terdapat dalam pesawat terbang

    Analisis Motivasi Belajar Intrinsik pada Pembelajaran Matematika Kelas XI SMA Negeri 1 Kedungreja

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalis motivasi belajar intrinsik pada pembelajaran matematika siswa SMA Negeri 1 Kedungreja. Subjek pada penelitian ini adalah seorang guru matematika dan 20 siswa kelas XI-MIPA 4 SMA Negeri 1 Kedungreja. Deskriptif kualitatif adalah metode yang digunakan pada penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 15 orang siswa dengan kategori motivasi belajar intrinsik tinggi dan 5 orang siswa berkategori sedang. Analisis rata-rata skor per indikator untuk kedua kategori motivasi belajar intrinsik menunjukkan bahwa semua indikator berada pada kategori tinggi baik motivasi tinggi maupun sedang. Namun selisih rata-rata skor yang paling tinggi di antara ketiga indikator lain adalah pada indikator kebiasaan baik dengan nilai selisih 0.81. Penghitungan tersebut juga terkonfirmasi melalui wawancara bahwa siswa bermotivasi belajar intrinsik tinggi akan mempelajari materi sebelumnya jika besok adalah jadwal pelajaran matematika, sedangkan siswa dengan kategori motivasi belajar intrinsik sedang menyatakan bahwa jika besok adalah jadwal pelajaran matematika mereka hanya melihat materi sebelumnya
    corecore