Pengaruh Pendidikan dan Latihan terhadap Kinerja Guru pada SMAN 5 Banda Aceh

Pendidikan dan latihan yang dimaksudkan dadalam skripsi ini adalah pendidikan dan latihan guru PAI dengan adanya pendidikan dan latihan dapat guru memperluaskan pemikiran hidup pendidik karena kebutuhan hidup manusia meningkat seiring dengan perubahan perkembangan pola kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui ada atau tidak tambahan Pendidikan dan Latihan terhadap tenaga Pengajar pada SMAN 5 Banda Aceh.(2) Untuk mengetahi bagaimana dengan Pendidikan dan latihan dapat meningkatkan kinerja guru pada SMAN 5 Banda Aceh.(3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kendala dihadapi SMAN 5 Banda Aceh dalam melaksanakan program Pendidikan dan latihan hasil angket yang dilakukan dengan para guru-guru SMAN 5 Banda Aceh menunjukkan bahwa pendidikan dan latihan sangat berpengaruh terhadap kinerja guru, dimana 60% dari nilai rata-rata guru yang mengagap bahwa pendidikan dan latihan sangat berpengaruh terhadap kinerja guru. Dari hasil analisis tersebut dapat diutarakan bahwa pelaksana Pendidikan dan Latihan Tenaga Pengajar pada SMAN 5 Banda Aceh itu itu ada setiap semister dan pehak sekolah sendiri juga ada peranan dalam melakukan latihan untuk guru, bagaimana juga hubungan Pendidikan dan latihan itu sangat berpengeruh terhadap seorang guru dalam meningkatkan kinerja guru pada SMAN 5 Banda Aceh, dan dalam melaksanakan program Pendidikan dan latihan kepada guru itu sangat berkurang adanya kendala yang dihadapi SMAN 5 Banda Aceh

Nivel de satisfacción del paciente post operado inmediato del cuidado del profesional de enfermería en URPA de una Institución privada, Lima 2022

La presente investigación tuvo como objetivo determinar el nivel de satisfacción del paciente post operado inmediato con anestesia regional, acerca del cuidado del Profesional de enfermería en la Unidad de Recuperación Pos anestésica de una institución privada, Lima – 2022. La metodología fue de enfoque cuantitativo, tipo descriptivo, diseño no experimental y de corte transversal. La muestra estuvo constituida por 80 pacientes post operados inmediatos con anestesia regional del servicio de URPA. Obteniendo como resultados, el 93% de los pacientes post operados se encuentran muy satisfechos, el 8% de pacientes post operados manifiestan estar satisfechos y en poco satisfecho y en nada satisfecho existe un porcentaje del 0%. En la dimensión técnico científico el 93% de los pacientes post operados están muy satisfechos, el 6% de pacientes post operados se encuentras satisfechos, 1% indico que esta poco satisfecho y en cuanto a nada satisfecho tienen un porcentaje de 0%, al igual que en la dimensión humano, el nivel que predomino fue muy satisfechos con un 93% En conclusión, gran porcentaje de los pacientes post operados están muy satisfechos con la atención profesional, científica y humana brindada por el profesional de enfermería

Contact lens education for the practitioners of the future

The World Health Organization has identified a shortage of trained human resources as one of the greatest challenges to increasing the availability of eye care services and reducing preventable visual impairment around the world. Increased prevalence of myopia and new strategies for myopia management have raised the prospect of various interventions, including contact lenses for therapeutic use as well as for refractive correction. More personnel skilled in contact lens fitting will be needed to address potential worldwide demand for these interventions. This review investigates the current status and future requirements of global contact lens education in light of these developments. The COVD‐19 pandemic led educational institutions worldwide to move towards online delivery. An online survey among 546 educators, conducted in May 2020, investigated changes to contact lens education delivery before and after the onset of the pandemic. A total of 214 responses were received from 32 countries. Prior to COVID‐19 restrictions, 23% of educators had conducted more than 50% of their total teaching online; however, 69% expected to conduct more than half of their teaching online by the end of 2020 and 12% anticipated 90% or more of their teaching would be online. Some 76% of educators expected to provide more online lectures after the pandemic and 63% anticipated new methods to deliver practical education. Around half were planning to introduce new teaching online platforms (54%) and more online assessment methods (53%). The global need for increasing numbers of skilled personnel points to a crucial role for educators in teaching the contact lens practitioners of the future. Contact lens education delivery was already evolving prior to COVID‐19, and changes that are currently occurring may lead to permanent differences in the way contact lenses are taught in future. The International Association of Contact Lens Educators (IACLE) provides educators with a standardised global curriculum, online resources and teaching technology that could also serve as a model for wider ophthalmic education in future

Differences in Practitioner Experience, Practice Type, and Profession in Attitudes Toward Growing Contact Lens Practice

OBJECTIVE: To investigate eye care practitioners' attitudes and perceptions toward potential interventions that can enhance contact lens (CL) practice across the world, and how this is influenced by their practice setting. METHODS: A self-administered, anonymized survey was constructed in English and then forward and backward translated into six more languages. The survey was distributed online via social media platforms and mailing lists involving reputed international professional bodies. RESULTS: In total, 2,222 responses from 27 countries with sufficient responses were analyzed (53% females, median age- 37 years). Most of the respondents were optometrists (81.9%) and 47.6% were from stand-alone/independent practices. Median working experience in CL prescribing was 11.0 years (IQR: 18.0, 4-22 years). Over two-third of them declared themselves to be very hopeful (22.9%) or hopeful (45.1%) about the future of their CL practice. Among the potential interventions proposed, continuous update of knowledge and skills and competently managing CL-related complications were rated the most important (median score: 9/10 for each). Practitioners working in national/regional retail chains expressed higher proactivity in recommending CLs (9/10) than those in local chains, hospitals, and universities (for all 8/10, P <0.05). National differences were also identified in eye care practitioner attitudes and perceptions ( P <0.05). CONCLUSIONS: The study provided important information to delineate a variety of elements characterizing CL practice across the world. These insights can serve as a basis to design strategies at national and international levels

UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA TERORISME BERBASIS PERAN SERTA MASYARAKAT OLEH SATUAN BRIMOB KEPOLISIAN DAERAH SUMBAR

Upaya Pencegahan Tindak Pidana Terorisme Berbasis Peran Serta Masyarakat Oleh Satuan Brimob Kepolisian Daerah Sumbar adalah melalui pendekatan kemasyarakatan. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan membuat acara kesenian rakyat seperti randai, melibatkan tokoh agama dengan kegiatan ceramah pada mesjid. Melaksanakan patroli dan dialog sosial dengan pemuda di tingkat Rt dan sekolah atau kampus. Pesan sosial tersebut berisikan informasi dan himbauan agar tidak mengikuti paham radikal dan berhati hati terhadap segala bentuk kegiatan yang mengarah kepada perbuatan terorisme. Bentuk partisipasi yang lain adalah anggota Satbrimob merangkul tokoh masyarakat dan tokoh adat agar meminta setiap orang tua yang ada ikut terlibat dalam memberikan peringatan, pendidikan, maupun pengetahuan terhadap anak-anak. Upaya ini dapat efektif untuk menghadapi persoalan terorisme pasalnya deteksi dini dapat dilakukan keluarga. Kurangnya Sinergitas Antara Pihak Satbrimob dengan Ditintelkam,  dalam Kaitannya Pembinaan ke masyarakat dan dalam memberdayakan masyarakat dalam upaya pemberantasan teorisme. kesan bahwa pemerintah sangat menekankan bahwa urusan pencegahan terorisme adalah urusan pusat. Kegiatan pencegahan yang kerap dilakukan oleh Satbrimob Polda Sumbar menggunakan bahasa yang dianggap terlalu tinggi dan kurang mengindahkan budaya lokal. Satbrimob juga minim dialog langsung di tengah masyarakat untuk menyampaikan narasi pencegahan terorisme. Hal ini berimplikasi pada acapnya pesan yang disampaikan tidak mengena di tingkat masyarakat

PENGARUH INTERAKTIVITAS TERHADAP KEINGINAN BERBAGI INFO DENGAN INTERAKSI PARASOSIAL SEBAGAI MEDIASI

Media sosial adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran berbagai konten informasi dalam lingkungan online. Salah satu fitur penting dalam lingkungan online adalah interaktivitas. Interaktivitas adalah kekuatan pendorong penggunaan media sosial yang membuat individu memiliki rasa ingin saling berbagi informasi dan terlibat dalam sebuah diskusi pada media sosial tampaknya bergantung pada kedekatan, hubungan seperti pertemanan yang terjadi pada sesama pengguna media sosial. Saat individu merasa dekat dan menjalin hubungan dengan individu lainnya dalam media sosial maka akan tercipta interaksi parasosial (PSI) yang merujuk pada respon yang diberikan individu tersebut saat mereka berinteraksi seakan-akan mereka berada di dalam ruangan media sosial yang sukses (Labrecque, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh interaktivitas terhadap keinginan untuk berbagi info dengan interaksi parasosial sebagai mediasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada pengguna media sosial dengan poupulasi yang tidak diketahui secara pasti sehingga teknik menentukan ukuran sampel yang digunakan adalah teknik non-probability sampling. Penelitian ini menggunakan 151 kuesioner yang disebarkan secara online dan offline dan kemudian diolah menggunakan software statistic SPSS v.16 dan program SmartPLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel interaktivitas berpengaruh terhadap keinginan untuk berbagi info yang dimediasi oleh interaksi parasosial. Berdasarkan hasil estimasi dari 4 model regresi yang telah dilakukan peneliti, variabel independen (interaktivitas) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (keinginan untuk berbagi info) dan tetap berpengaruh signifikan setelah dimasukkan variabel mediasi (interaksi parasosial) maka dapat disimpulkan bahwa variabel mediasi pada penelitian ini merupakan variabel mediasi parsial (partial mediation)

Monitoring Potential Agricultural Cold Disaster Area by Multi-factors Correctional ASTER LST A case study in the Shanwei, Southern China

Much more importance is attached to the application of remote sensing technology in such as on disaster monitoring and fast disaster loss evaluation, which can improve the ability of disaster prevention, resistance and reduction. Temperature is one of the most important environment factors that influence the crop growth. In winter, the economic damage of the cash crops is often caused by the cold disaster. The objective of this study is to model the potential spatial distribution of cold disaster by temperature retrieved by ASTER. data and corrects it with the terrain factors. Based on the characters of subtropical climate, topography, vegetation and the ASTER data in Shanwei region, we find out the Thermal IR-emissivity model can separate the surface radiance into temperature and emissivity. Using this method, the spatial distribution map of land surface temperature (LST) is obtained by calculating the clear-sky day-time LST of ASTER data in Shanwei. The calculation result is matched with established DEM from 1:250000 topographic data and has also been validated by the data of ground synchronized observation. Analytical results indicate that the spatial LST distribution map made by the ASTER satellite remote sensing in this research is coherence with the terrain and data of ground observation in a good precision for showing the potential spatial distribution of cold disaster degree of cash crops in winter season, Southern China, such as litchi. ASTER data produced LST is a more effective factor of temperature regionalization in spatial planning than ones from the limited meteorological observation stations at present and has a better precision