15 research outputs found

    Peningkatan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Didik Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak Pertiwi 01 Gantiwarno Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Tahun 2011/2012 (Penelitian Tindakan Kelas)

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa pada anak di Taman Kanak-Kanak Pertiwi 01 Gantiwarno, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan mulai bulan Desember 2011 sampai bulan Maret 2012 dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK pertiwi 01 Gantiwarno. Data yang dikumpukan berupa kemampuan berbahasa anak dan proses penerpan metode bermain peran dalam pembelajaran.Data dianalisis dengan metode komparatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan bahasa anak dengan menggunakan metode bermain peran mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hal ini dapat terbukti bahwa terjadi peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus III. Kemampuan anak meningkat dari prasiklus 28% menjadi 59,9%pada siklus I, Siklus II 76,2%, dan pada siklus III manjadi 81,3%. Dengan demikian didapat kesimpulan dari penelitian ini bahwa metode bermain peran dapat menigkatkan kemampuan bahasa anak keompok B TK Pertiwi 01 Gantiwarno, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganya

    Analisis Resiko Soil Transmitted Helmint di Sekolah Dasar di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat

    Get PDF
     AbstractBackground: Based on quantity of target at elementry school student’s in helmint elemination program on Health Department Ciamis 2007, prevalence in elementry school at Raja Desa Village are 15%. it’s happen because not health beahaviour and poor sanitation. This research aims is to know a prevalence and risk factor about soil transmitted helminth in elementry school at Padaherang Subdistict.Method: This research conducted with cross sectional study, using simple random sampling and analysis with Pearson Correlation. Sample size in this research is 364 students from  one until four class at 5 elementry school in Padaherang Subdistrict. Feces have been examined with flooting methode using NaCl. This methode can found eggs worm and what spesies they are, but can not examined grade or level of infection. Resembling with collecting feces sample at field, respondence questioned about they’re knowledge, behaviour and environment in home and school.Result: A student’s positive helminth are 110 from 364, so a prevalence in student at elementry school are 30,21%. From 110 student’s, 58 student infected by Ascaris lumbricoides, 47 student infected Trichuris trichiura and 5 student are multiple infection by both of them. Only knowledge is relationship with infection, behavior, school environment and house environment is not any relationship.Conclusion: Knowledge is a basic element from behavior, promotion with health education is very important to up level of health. But, it’s not easy, need long time programme to made it succesfuul. Cooperation with all element and sector is needed to elimination this disease. Keywords. Ascaris lumbriocoides,Prevalence, Soil transmitted helminth, Elementry school, Trichuris trichiura  AbstrakLatar Belakang: Berdasarkan jumlah sasaran siswa sekolah dasar program kecacingan tahun 2007 Dinas Kesehatan Ciamis menyebutkan bahwa prevalensi infeksi cacing usus pada siswa sekolah dasar di Desa Rajadesa sebesar 15%. Hal ini terjadi karena beberapa perilaku tidak sehat yang masih dilakukan dan sanitasi yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dan prevalensi kecacingan pada anak-anak SD di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan dengan studi cross sectional, pengambilan sampel dengan simple random sampling dan dianalisis dengan menggunakan korelasi Pearson. Jumlah Sampel dalam penelitian ini adalah 364 siswa yang terdiri dari kelas 1 hingga kelas 4 di 5 Sekolah Dasar  di Kecamatan Padaherang. Tinja yang telah diperiksa menggunakan NaCldengan metode acak . Metode ini dapat menemukan telur cacing dan jenis cacingnya, tetapi tidak dapat diperiksa kadar atau tingkat infeksi. Selain dengan mengumpulkan sampel tinja di lapangan, responden juga ditanya tentang pengetahuan, perilaku dan lingkungan rumah dan sekolah.Hasil Penelitian: Dari 364 sampel yang diperiksa 110 sampel positif kecacingan sehingga prevalensi kecacingan pada anak SD di Kecamatan Padaherang sebesar 30,21%. Dari 110 siswa, 58 siswa yang terinfeksi oleh cacing Ascaris lumbricoides, 47 siswa yang terinfeksi Trichuris trichiuradan 5 mahasiswa yang beberapa infeksi oleh keduanya. Hanya pengetahuan yang berhubungan dengan infeksi kecacingan, sedangkan variabel perilaku, lingkungan sekolah dan lingkungan rumah tidak terdapat hubungan.Kesimpulan: Pengetahuan adalah dasar dari perilaku, promosi dengan pendidikan kesehatan sangat penting untuk meniingkatkan kesehatan. Tetapi, itu tidak mudah, butuh waktu lama untuk mensukseskan program tersebut. Kerjasama dengan semua elemen dan sektor sangat diperlukan. Kata Kunci: AscarisLumbriocoides, Prevalensi, Soil transmitted helminth, sekolah dasar, Trichuris trichiura

    PERAN PETUGAS KESEHATAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU PASCA MDGs 2015

    Get PDF
    Angka kematian ibu di Indonesia masih jauh dari tujuan dalam Millenium Development Goals (MDGs) yaitu tujuan yang ke lima. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah juga sudah maksimal, akan tetapi angka  kematian ibu di Indonesia masih jauh  dari  target MDGs yang  diharapkan yaitu  102 per 100.000 kelahiran hidup. Oleh karena itu berbagai upaya tetap harus dilanjutkan dan dilaksanakan. Empat terlalu dan tiga terlambat yang menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia merupakan tanggung jawab bersama, sehingga perlunya peran tenaga kesehatan masyarakat dalam meningkatkan kembali pemberdayaan masyarakat yang sudah luntur dimasyarakat, optimalisasi kegiatan posyandu dalam peningkatan pengetahuan, cepat tanggap dalam mengambil keputusan, dan memudahkan akses pelayanan kesehatan. Dan kepemimpinan kesehatan masyarakat juga merupakan suatu peran yang harus dikembangkan oleh tenaga kesehatan masyaraka

    PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PROFESIONALISME GURU PAUD DIKECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI

    Get PDF
    Pendidikan anak usia dini perlu penanganan yang khas dibandingkan dengan pendidikan lainnya karena anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan dan cara belajar yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih tua, sehingga diperlukan sosok guru yang pandai, cerdas, terampil, bermoral dan berpengetahuan luas serta memiliki sikap profesionalisme agar anak dapat berkembang secara optimal. Pemberian kompensasi yang layak akan berpengaruh positif terhadap guru, karena tidak dapat dipungkiri bahwa kompensasi menjadi tujuan utama untuk sebagian besar guru yang bekerja di dalam suatu lembaga pendidikan sehingga seorang guru yang memiliki motivasi kerja tinggi akan berupaya meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan kualitas kerjanya. Penelitian ini dilaksanakan di 15 PAUD yang berada di kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi dan menggunakan metode penelitian survey, yaitu untuk mengetahui pengaruh dari kompensasi (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap profesionalisme guru (Y). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Adapun teknik analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows 21. Subyek pada penelitian ini adalah guru PAUD dikecamatan Margoyoso Kabuaten Pati. Penelitian ini dilakukan untuk mencari jawaban apakah suatu variabel bebas (independent) dapat mempengaruhi variabel terikat (dependent). Variabel penelitian ini terdiri dari; (1) Variabel Bebas atau independent variabel meliputi kompensasi (X1) dan motivasi kerja (X2); dan (2) Variabel terikat atau dependent variabel yaitu profesionalisme guru (Y). Adapun harapan penulis dalam penelitian ini (1) kompensasi berpengaruh terhadap profesionalisme guru (2) Motivasi Kerja berpengaruh terhadap profesionalisme guru (3) Kompensasi dan motivasi kerja bersama- sama berpengaruh terhadap profesionalisme guru khususnya guru PAUD di wilayah kecamatan margoyoso kabupaten pati

    Supporting Akreditasi LAM Teknik: Evaluasi Implementasi MBKM di Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

    Get PDF
    The fulfillment of the students’ rights to study for three semesters outside study programs is one program of Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) or Freedom to Learn-Independent Campus policy. The MBKM program has begun to be implemented at the Faculty of Science and Technology (Saintek) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta for almost 4 semesters. An evaluation has been conducted using the CIPP (Context, Input, Process and Product) evaluation model to assess its effectiveness. The results of the evaluation indicate that the program has had a positive impact on student achievement, although it has not yet met the standard for LAM Engineering accreditation that is having a certain number of outbound participants with a minimum of 20 credits. However, the program is trending in a positive direction, and it is hoped that it will continue to improve and provide benefits for all stakeholders particularly in support of LAM Engineering accreditation assessments

    ANALISIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS II SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Kurikulum 2013 menekankan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik. Tahapan kegiatan dalam pendekatan saintifik adalah mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan pendekatan saintifik pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik kelas 2 di SD Taquma Surabaya. Teknik pengumpulan data adalah observasi proses pembelajaran, wawancara kepada guru tematik kelas II, dan dokumentasi saat proses pembelajaran. Data pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikumpulkan akan dikelompokkan dan dianalisis sesuai dengan fokus penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebanyak 60% telah dilaksanakan sesuai dengan pendekatan saintifik, sedangkan 40% belum terlaksana

    Penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di perkampungan budaya Betawi Setu Babakan

    No full text
    Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam, telah memberikan pengaruh pada sikap masyrakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dan masyarakat Betawi secara keseluruhan dalam menerima dan memilih bentuk kesenian yang mampu mewakili identitas etnis mereka. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif-analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk mengetahui kronologi peristiwa, proses serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek. Berangkat dari kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam maka masalah pokok dalam penulisan skripsi ini adalah, bahwa ada indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek sehingga masyarakat Betawi yang identik dengan Islam dengan mudah dapat menerima dua kesenian tersebut. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan penulis, bahwasannya proses penerimaan tari Ronggeng Blantek dan Gambang Kromong pada masyarakat muslim Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Bababakan didasari pada konsistensi yang kuat serta pengejawantahan sikap dan perilaku masyarakat muslim Betawi terhadap Islam. Serta adanya peran pemerintah daerah dalam menjaga dan melestarikan kesenian tersebut. Kini seni musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek telah melekat sebagai kesenian masyarakat Betawi

    Penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

    No full text
    Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam, telah memberikan pengaruh pada sikap masyrakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dan masyarakat Betawi secara keseluruhan dalam menerima dan memilih bentuk kesenian yang mampu mewakili identitas etnis mereka. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif-analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk mengetahui kronologi peristiwa, proses serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek. Berangkat dari kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam maka masalah pokok dalam penulisan skripsi ini adalah, bahwa ada indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek sehingga masyarakat Betawi yang identik dengan Islam dengan mudah dapat menerima dua kesenian tersebut. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan penulis, bahwasannya proses penerimaan tari Ronggeng Blantek dan Gambang Kromong pada masyarakat muslim Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Bababakan didasari pada konsistensi yang kuat serta pengejawantahan sikap dan perilaku masyarakat muslim Betawi terhadap Islam. Serta adanya peran pemerintah daerah dalam menjaga dan melestarikan kesenian tersebut. Kini seni musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek telah melekat sebagai kesenian masyarakat Betaw

    STATUS GIZI BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA DI DESA GIRISEKAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANGGANG II KABUPATEN GUNUNGKIDUL

    No full text
    Background: The increasing number of elderly population has an impact on the pattern of degenerative diseases, metabolic diseases and psychosocial disorders. One of the factors that trigger hypertension is an unbalanced nutritional status. Excess nutrition is associated with prosperity and lifestyle. The occurrence of hypertension is influenced by unhealthy diet, smoking habits, alcohol consumption, stress and lack of physical activity. Research objectives: To know the relationship between nutritional status and the incidence of hypertension in the elderly in Girisekar Village, the working area of Panggang II Public Health Center, Gunungkidul Regency.Research method: Analytical survey research with cross sectional study design. The population in this study were elderly> 60 years who were active in the elderly posyandu. Sampling with simple random sampling, the number of samples is 191 people. Data collection tools for questionnaires and measurement of BMI and blood pressure. Data analysis using the Spearmen Rank test.Results: The results showed that the nutritional status of underweight had level 1 hypertension with 23 people (23.9%), normal nutritional status had level 1 hypertension with 35 people (36.5%) and fat nutritional status had level 1 hypertension. 38 people (39.6%). The Spearmen Rank test shows that the value of p = 0.001, which means there is a relationship between nutritional status and the incidence of hypertension in the elderly in Girisekar Village, the working area of Panggang II Public Health Center, Gunungkidul Regency.Conclusion: The higher the nutritional status or fat, the higher the risk of experiencing hypertension in the elderly in Girisekar Village, the working area of Panggang II Health Center, Gunungkidul Regency.

    HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA

    No full text
    Penyakit tidak menular masih menyumbangkan angka kematian tertinggi di Indonesia terutama hipertensi. Salah satu yang menjadi factor hipertensi adalah aktivitas fisik. Sampai saat ini hipertensi masih menjadi problem kesehatan khususnya di wilayah kerja Puskesmas Berbah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui derajat hipertensi, mengetahui aktivitas fisik, dan menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Berbah. Populasi penelitian ini adalah 340 responden penderita hipertensi. Sampel penelitian ini menggunakan teknik purpoive sampling sehingga diperoleh sampel sebesar 68 responden. Fokus penelitian ini adalah kejadian hipertensi dan aktivitas fisik. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis menggunakan SPSS dengan uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan Hipertensi dengan Derajat 2 sebanyak 62% lebih tinggi dibandingkan dengan Hipertensi Derajat 1 yaitu sebesar 38%. Aktivitas fisik 54% beraktivitas cukup. Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan hipertensi (P value = 0,029). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penderita hipertensi yang kurang melakukan aktivitas fisik memiliki peluang 1,591 kali mengalami hipertensi derajat II jika dibandingkan dengan penderita hipertensi yang cukup melakukan aktivitas fisik
    corecore