82 research outputs found

    IMPLIKASI ARTIFICIAL INTELLIGENCE TERHADAP PELAYANAN BANTUAN HUKUM BAGI PENYANDANG DISABILITAS

    Get PDF
    Bangsa Indonesia saat ini berada dalam krisis penegakan hukum. Dalam praktiknya, aparat penegak hukum cenderung mengabaikan hingga menganut ketidakpedulian terhadap keadilan hukum yang  menimbulkan penurunan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum. Adapun kelompok yang paling rentan mengalami ketidakadilan akibat krisis penegakan hukum adalah masyarakat penyandang disabilitas. Pada dasarnya ketidaksempurnaan itu tidak boleh menjadi penyebab hilangnya harkat dan martabat masyarakat penyandang disabilitas. Adapun terdapat urgensi penelitian ini yakni dikarenakan adanya terdapat krisis penegakan hukum sehinggadalam mencegah terjadinya pengabaian hak yang mengarah kepada diskriminatif bagi masyarakat penyandang disabilitas didalam praktik penegakan hukum diperlukan pembahasan mengenai pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) bagi  masyarakat penyandang disabilitas menjadi hal yang penting dan aktual untuk dilakukan pengkajian lebih lanjut. Penelitian ini berfokus kepada pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) sebagai alat bantu pemberian bantuan hukum bagi masyarakat penyandang disabilitas agar tercapainya penegakan hukum yang memenuhi nilai keadilan, nilai kepastian dan nilai kemanfaatan. Spesifikasi dalam penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Data yang dianalisis yakni data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung melalui teknik studi kepustakaan.Bangsa Indonesia saat ini berada dalam krisis penegakan hukum. Dalam praktiknya, aparat penegak hukum cenderung mengabaikan hingga menganut ketidakpedulian terhadap keadilan hukum yang  menimbulkan penurunan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum. Adapun kelompok yang paling rentan mengalami ketidakadilan akibat krisis penegakan hukum adalah masyarakat penyandang disabilitas. Pada dasarnya ketidaksempurnaan itu tidak boleh menjadi penyebab hilangnya harkat dan martabat masyarakat penyandang disabilitas. Adapun terdapat urgensi penelitian ini yakni dikarenakan adanya terdapat krisis penegakan hukum sehinggadalam mencegah terjadinya pengabaian hak yang mengarah kepada diskriminatif bagi masyarakat penyandang disabilitas didalam praktik penegakan hukum diperlukan pembahasan mengenai pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) bagi  masyarakat penyandang disabilitas menjadi hal yang penting dan aktual untuk dilakukan pengkajian lebih lanjut. Penelitian ini berfokus kepada pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) sebagai alat bantu pemberian bantuan hukum bagi masyarakat penyandang disabilitas agar tercapainya penegakan hukum yang memenuhi nilai keadilan, nilai kepastian dan nilai kemanfaatan. Spesifikasi dalam penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Data yang dianalisis yakni data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung melalui teknik studi kepustakaan

    HUBUNGAN FAKTOR DEMOGRAFI, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT PENYAKIT, DAN METODE KB DENGAN KELUHAN PERIMENOPAUSE PADA PEDAGANG SERABI AMBARAWA, SEMARANG

    Get PDF
    Pada tahun 2016 di Indonesia telah mencapai 14 juta perempuan menopause atau 7,4% dari total populasi yang ada. Peningkatan usia harapan hidup menyebabkan jumlah perempuan menopause akan semakin meningkat.Pedagang serabi Ambarawa dengan rentang usia memasuki usia menopause dan tempat berjualan di daerah rawan polusi. Dimana disebutkan wanita yang sering terpapar asap kendaraan dan menghirup udara tercemar dapat mengakibatkan sel telurnya menjadi tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya muncul berbagai keluhan menopause yang akan menurunkan kualitas hidup seorang wanita menopause. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan faktor demografi, aktivitas fisik, riwayat penyakit, dan metode kb dengan keluhan perimenopause pada pedagang serabi Ambarawa, Semarang.Jenis penelitian yang digunakan adalah Explanatory Research dengan pendekatan Cross Sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang serabi yang berusia 40-55 tahun yaitu sejumlah 41 orang yang kemudian diambil seluruhnya sebagai responden penelitian.Persentase tertinggi sebesar 65,9% responden berumur ≥ 50tahun, status perkawinan 78,0% memiliki suami, 46,3% berpendidikan tamat SD, 83,3% memiliki aktivitas fisik tinggi, 65,9% tidak memiliki riwayat penyakit, dan 68,3% pernah menggunakan KB hormonal selama ≥ 3 bulan beruturut-turut. Berdasarkan uji statistik Chi Square menunjukkan terdapat hubungan aktivitas fisik dengan keluhan perimenopause (p=0,015). Variabel yang tidak berhubungan yaitu faktor demografi, riwayat penyakit, dan metode KB. Berdasarkan uji regeresi logistic dengan metode enter menunjukan ada pengaruh aktivitas fisik dengan keluhan perimenopause pada pedagang serabi Ambarawa, Semarang (p= 0,030 : OR=20,312; CI=1,348-306,110). Saran bagi peneliti selanjutnya yaitu untuk meneliti dengan meninjau dari berbagai faktor / variabel lainnya yang belum diungkapkan dalam penelitian ini .Bagi pedagang serabi agar meningkatkan aktivitas fisik seperti olahraga agar dapat mengurangi keluhan perimenopause Kata Kunci: keluhan perimenopause, aktivitas fisik, pedagang serab

    Peran 3D Animator dalam Pembuatan Animasi TV Series di Studio Viva Fantasia Animation

    Get PDF
    Perkembangan teknologi yang begitu pesatnya juga berdampak pada industri animasi. Peningkatan jumlah studio animasi menunjukkan adanya peningkatan demand masyarakat untuk menonton animasi. Salah satu bagian penting dalam produksi animasi adalah animator, yang bertanggung jawab untuk memberikan gerakan pada karakter. Penulis mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung menjadi seorang 3D animator ketika melaksanakan magang di Viva Fantasia Animation Studio selama 4 bulan dan mengerjakan serial televisi Mini Beat Power Rockers dan Tiger Bayu. Pengalaman penulis selama melakukan kerja magang akan diuraikan dalam laporan ini. Ada banyak ilmu baru yang penulis dapatkan, dimulai dari mengetahui lebih dalam mengenai prinsip-prinsip animasi, cara membuat gerakan yang natural, hingga penguasaan software baru. Penulis belajar mengenai tahapan yang ditempuh oleh animator dalam menghasilkan sebuah shot animasi, yang dimulai dari blocking, splining, hingga polishing. Meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti kesulitan dalam memahami feedback, kendala pada hardware, maupun kendala lainnya, penulis juga menemukan solusi dalam menyelesaikan kendala tersebut dengan mengkomunikasikannya ke pihak studio. Semua hal tersebut memberikan pengalaman secara langsung dan nyata kepada penulis mengenai cara kerja industri animasi di Indonesia dan menambah ilmu penulis, baik itu adalah hard skills maupun soft skills

    Perancangan Warna dalam Menunjukkan Perubahan Emosi Tokoh Utama "Acek Aseng" pada Film Animasi Hybrid "Furewell"

    Get PDF
    Warna adalah salah satu aspek visual dalam film yang memiliki peranan yang penting, namun seringkali terabaikan. Warna dikatakan merupakan salah satu bahasa yang dapat digunakan dalam menyampaikan emosi secara langsung dalam film. Melihat pentingnya peranan yang dimiliki oleh warna, penelitian ini akan berfokus pada perancangan warna dalam menyampaikan emosi tokoh utama pada film animasi pendek hybrid "Furewell". Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah teori mengenai color script dan teori warna. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah melalui kajian literatur serta observasi film animasi lain dan melakukan eksperimen warna untuk mendapatkan suasana yang sesuai dengan emosi tokoh. Hal tersebut kemudian dimasukkan untuk menjadi rancangan warna pada film animasi ini. Penulis ingin menerapkan warna yang hangat untuk menggambarkan suasana senang dan warna yang dingin untuk menggambarkan suasana sedih

    PENGARUH KUALITAS AUDIT DAN TENURE AUDIT TERHADAP AUDIT REPORT LAG DENGAN SPESIALISASI AUDITOR INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

    Get PDF
    This study aims to determine whether the audit quality variable and tenure audit of audit report lag with industry auditor specialization as a moderating variable. The theory used in this study is agency theory and signaling theory. The population of this study is all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2016-2018. The data used are secondary data and the sampling technique used in this study is purposive sampling. The results obtained showed that audit quality variables and audit tenure had no effect, and moderating variables were not able to moderate the audit quality variables and tenure audits of audit report lag. Keywords: Audit Quality, Tenure Audit, Report Lag Audit, Industrial Auditor Specializatio

    ANALISIS PEMBENTUKAN KATA DAN MAKNA DARI SENMONYOUGO YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES PEMBUATAN ANIME BAGIAN COMPOSITING (SEBUAH KAJIAN MORFO-SEMANTIK)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan kata serta perubahan makna dari kosakata yang digunakan dalam proses pembuatan anime bagian compositing. Hal ini dilatarbelakangi oleh proses pembuatan anime banyak melibatkan negara lain selain Jepang termasuk Indonesia, sehingga menyebabkan bertambahnya lapangan pekerjaan terhadap mahasiswa lulusan Pendidikan Bahasa Jepang. Disamping itu, terdapat banyak istilah khusus yang hanya digunakan dalam bidang memproduksi anime dan tidak dipelajari selama perkuliahan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh Chaer (2002) mengenai makna setelah terjadi pembentukan kata secara inflektif dan derivatif serta teori yang dikemukakan oleh Tsujimura (2000) mengenai proses pembentukan kata. Metode penelitian menggunakan metode analisis deskriptif, dengan jumlah 25 data yang digunakan dalam proses pembuatan anime bagian compositing. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa proses pembentukan istilah dalam bagian compositing sebanyak 64% melalui proses peminjaman, sebanyak 56% melalui proses pemenggalan. Kemudian diketahui pula setelah terjadi pembentukan kata sebesar 84% tidak mengalami perubahan makna dan 16% mengalami perubahan makna. *********** This study aims to determine the process of word formation and changes in the meaning of the vocabulary used in the process of making compositing anime. Motivated by the process of making anime involving many countries other than Japan including Indonesia, thus causing increased employment opportunities for fresh graduate from Japanese Language Education. In addition, there are many special terms that only used in the work of producing anime and not learned during lectures. This study used the theory by Chaer (2002) about the meaning after the word formation by inflective and derifative that also stated in research on word formation by Tsujimura (2000). The study method used is analytic descriptive that will analyze the 25 sample in compositing. Through the sample that has been processed, the result shows that after the word formation 84 percent word formation doesn't shows any changes but the other 16 percent does

    Avaliação microbiológica de hemocomponentes

    Get PDF
    Orientador: Aline Borsato HauserCoorientadores: Adriana Nascimento de Araújo Buchmann, Larissa Morato Luciani RichterMonografia (graduação) - Universidade Federal do Paraná, Setor de Ciências da Saúde, Curso de Graduação em FarmáciaInclui referênciasResumo : O uso racional de hemocomponentes implica em criterioso controle para garantir a segurança biológica e a esterilidade da bolsa a ser transfundida. Caso contrário, há possibilidade de reação transfusional que pode variar entre manejável, casos graves como sepse e até mesmo óbito. Apesar dos protocolos que orientam ações de segurança nos hemocentros, não é raro ocorrer subnotificação devido a múltiplos fatores, como estado do paciente, contaminante ou uso de antibióticos. O objetivo foi demonstrar o índice de positividade e prevalência dos microrganismos (MO) e conhecer o perfil das amostras positivas no Hemepar. Material e Métodos: Revisão da literatura e levantamento dos dados encontrados nos frascos que positivaram entre 2010 e 2020 no Hemepar em Curitiba-PR. Foram relatados os MO identificados ao longo dos dez anos, e analisados quanto ao perfil do MO encontrado e tipo de amostra, podendo ser do controle de qualidade e de reações transfusionais provenientes de bolsas ou de pacientes. Resultados: Foram encontradas 1077 amostras, sendo 95 espécies de MO e 03 casos de Criptococcus neoformans. Os MO mais encontrados foram Propionibacterium acnes (13,18%), Staphylococcus epidermidis (11,42%) e Klebsiella pneumoniae (4,36%). Foi observada uma mudança no perfil de MO encontrados conforme as amostras e casos de contaminação microbiológica das bolsas dos pacientes. Discussão: Foram encontradas bactérias do ambiente, comensais, patogênicas e leveduras. Os MO mais prevalentes foram comensais da pele com característica oportunista, bem como patógenos associados ao ambiente hospitalar, corroborando com os dados da literatura. Também foram observados MO recém-descritos na literatura. Em alguns casos a detecção somente foi possível graças à tecnologia de biologia molecular. Conclusão: O controle de qualidade no Hemepar vem sendo realizado de forma adequada e representativa, sendo que o perfil dos MO, do tipo de amostra e a frequência, mostraram diversidade e a importância do levantamento realizado. A biologia molecular mostrou ser um investimento necessário para prevenção no risco microbiológico. Conclui-se assim, a importância dos estudos na área microbiológica para aumentar o conhecimento e evitar reações transfusionais, minimizando riscos para o paciente.Abstract : The rational use of blood components implies careful control to ensure the biological safety and sterility of the bag to be transfused. Otherwise, there is the possibility of a transfusion reaction that can vary between manageable, severe cases such as sepsis and even death. Despite the protocols that guide safety actions in blood centers, it is not uncommon for underreporting to occur due to multiple factors, such as the patient's condition, contaminant or use of antibiotics. The objective was to demonstrate the index of positivity and prevalence of microorganisms (OM) and tok now the profile of positive samples in Hemepar. Material and Methods: Literature review and survey of data found in vials that tested positive between 2010 and 2020 at Hemepar in Curitiba-PR. The MO identified over the ten years were reported, and analyzed regarding the profile of the MO found and type of sample, which could be from quality control and transfusion reactions from bags or patients. Results: 1077 samples were found, 95 species of OM and 03 cases of Criptococcus neoformans.The MO most found were Propionibacterium acnes (13.18%), Staphylococcusepidermidis (11.42%) and Klebsiella pneumoniae (4.36%). A change was observed in the OM profile found according to samples and cases of microbiological contamination of patient bags. Discussion: Environmental, commensal, pathogenic and yeast bacteria were found. The most prevalent OM were skin commensals with opportunistic characteristics, as well as pathogens associated with the hospital environment, corroborating data in the literature. Newly described OMs in the literature were also observed. In some cases detection was only possible thanks to molecular biology technology. Conclusion: The quality control in Hemepar has been carried out in an adequate and representative way, and the profile of the OM, the type of sample and the frequency, showed diversity and the importance of the survey carried out. Molecular biology has shown to be a necessary investment for preventing microbiological risk. This concludes the importance of studies in the microbiological area to increase knowledge and avoid transfusion reactions, minimizing risks for the patient
    corecore