22 research outputs found

    Efektivitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Timur

    Get PDF
    Fokus penelitian ini adalah mengevaluasi efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Calon Kepala Sekolah di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pendidikan dan pelatihan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan  Provinsi Jawa Timur yang meliputi (a) pre test, (b) post tes, (c) wawancara serta evaluasi dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Calon Kepala Sekolah di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Timur berjalan efektif dan efisien. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu situasi dab kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian yang bertujuan untuk melihat kondisi secara langsung efektivitas penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan kemudian disesuaikan dengan kondisi nyata yang terjadi di lapangan. Implikasi yang diharapkan mengacu  pada Permendiknas  Nomor 19  Tahun  2007 tentang standar  pengelolaan sekolah, kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan  (1) perencanaan program,  (2) pelaksanaan rencana kerja, (3) pengawasan dan evaluasi, (4) kepemimpinan sekolah,  (5) sistem informasi sekolah

    Analisis Persebaran Pedagang Kaki Lima (PKL) Berdasarkan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 30 Tahun 2013 Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web (Studi Kasus: Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi)

    Get PDF
    Pedagang Kaki Lima (PKL) merupakan pelaku ekonomi di sektor informal yang diyakini dapat menyediakan lapangan kerja baru untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi dimana keberadaannya juga dibutuhkan oleh golongan masyarakat menengah ke bawah untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak tersedia di sektor formal. Akan tetapi, keberadaan PKL di sisi lain dianggap mengganggu kepentingan publik karena lokasi berdagangnya yang masih memanfaatkan fasilitas umum. Meskipun demikian, Bupati Kabupaten Banyuwangi telah membuat kebijakan mengenai pembinaan PKL yang diatur dalam Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 30 Tahun 2013. Oleh karena itu, dibangunlah suatu Sistem Informasi Geografis berbasis Web (WebGIS) yang dapat digunakan sebagai media promosi PKL, sistem inventarisasi data PKL, serta media untuk memonitoring kegiatan PKL terutama bagi PKL yang masih melanggar aturan. Pembangunan WebGIS menggunakan teknologi LeafletJS. Setelah itu juga akan dilakukan analisis pola persebaran PKL dengan menggunakan metode Average Nearest Neighbor (ANN) serta analisis kesesuaian lokasi PKL dengan metode analisis spasial untuk mengetahui jumlah PKL yang berjualan di kawasan terlarang sesuai dengan yang ada di peraturan. Hasil dari penelitian ini yaitu WebGIS dengan tampilan 5 halaman, antara lain: halaman utama, halaman peta, halaman database, halaman login/register, dan halaman admin dilengkapi dengan fitur-fitur yang mendukung. Dari hasil perhitungan uji kebergunaan WebGIS, didapatkan persentase skor kelayakan sebesar 81,2% yang berarti kategori sangat layak. Adapun hasil pengolahan metode ANN, didapatkan pola persebaran PKL di Kecamatan Banyuwangi adalah mengelompok (clustered). Dari total 172 PKL yang ada di Kecamatan Banyuwangi, didapatkan sekitar 56 atau 33% PKL yang melanggar atau masih berjualan di kawasan terlarang

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS GUIDED DISCOVERY SEBAGAI PENUNJANG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMKN 5 SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Kurikulum 2013 menuntut pembelajaran yang berpusat pada siswa, salah satunya pembelajaran guided discovery yang cocok untuk membelajarkan konsep-konsep. Selain itu, di SMKN 5 Surabaya belum tersedia perangkat pembelajaran berbasis guided discovery. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembalajaran berbasis guided discovery yang layak dan dapat digunakan sebagai penunjang implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran Teknik Elektronika Dasar Kelas X di SMKN 5 Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadopsi model 4D (define, design, develop, dan disseminate), namun hanya dilakukan sampai tahap develop. Perangkat yang dikembangkan diujicobakan pada 18 siswa kelas X SMKN 5 Surabaya. Kelayakan teoritis didapatkan melalui validasi para ahli, sedangkan keterlaksanaan dan ketuntasan indikator pembelajaran siswa didapatkan melalui pengamatan pembelajaran dan penilaian ketuntasan indikator. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak dan dapat digunakan dalam pembelajaran di SMKN 5 Surabaya. Kelayakan perangkat pembelajaran secara teoritis sebesar 84,80% (layak), keterlaksanaan pembelajaran sebesar 95,55% (sangat baik), serta ketuntasan indikator kompetensi sikap dengan sikap sangat baik mencapai 38,89%, sikap baik mencapai 61,11%,sedangkan ketuntasan indikator kompetensi pengetahuan dan keterampilan masing-masing mencapai 100%. Kata Kunci: Kurikulum 2013, Perangkat Pembelajaran, Guided Discovery.   Abstract Curriculum 2013 requires student-centered learning, one of them is guided discovery learning that suitable for learning concepts. In addition, at SMK 5 Surabaya didn’t have guided discovery-based learning device. Therefore, this study aims to generate feasibility of learning device-based guided discovery and can be used to support the implementation of curriculum 2013 on the subject of Basic Electronic Engineering Grade X in SMKN 5 Surabaya. This development research adopt 4D models (define, design, develop, and disseminate), but it will be done at develop stage. This learning device will be tested on 18 students of grade X SMK 5 Surabaya. Theoretical feasibility obtained from validation experts, while the implementation and completeness indicators of student learning gained through observation and assessment of learning completeness indicator. Data were analyzed by descriptive quantitative. The results showed that the developed learning device feasible and can be used for teaching at SMK 5 Surabaya. The result of theoretical feasibility reaches 84.80% (feasible), implementation reaches 95.55% (very good), as well as the completeness of competence attitude indicator with an excellent attitude reaches 38.89%, good attitude reaches 61.11%, whereas completeness indicators of knowledge and skills competency indicators respectively reaches 100%. Keywords: Curriculum 2013, Learning Device, Guided Discovery

    IMPELEMENTASI METODE KONSENSUS TERDISTRIBUSI RATA - RATA PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN DI DALAM SWITCHGEAR ROOM

    Get PDF
    Perkembangan jaringan sensor nirkabel saat ini sudah sangat pesat diberbagai sektor. Salah satu implementasi jaringan sensor nirkabel yaitu untuk monitoring suhu dan kelembaban. Dalam monitoring suatu ruangan atau area yang cukup luas dibutuhkan banyak node yang terpasang pada titik tertentu. Dengan banyaknya penginderaan oleh masing-masing node sehingga diperlukan satu data yang dapat mewakili area tersebut. Untuk mendapatkan satu data yang dapat mewakili data pada area itu, diperlukan suatu metode konsensus. Dalam penelitian ini digunakan Metode Konsensus Terdistribusi Rata-rata untuk mendapatkan perwakilan data dari suatu jaringan sensor nirkabel suatu area. Setelah dilakukan pengujian dan simulasi jarak jangkau ideal antar node JSN adalah 30 meter dimana prosentase rata-rata kesalahan deteksi mencapai 0%. Dan kemampuan maksimum adalah 33 meter dengan prosentase rata-rata kesalahan deteksi 46%. Jika diberi penghalang antar node JSN maka jarak yang bisa dijangkau menjadi semakin pendek, dengan jarak ideal 16 meter dengan prosentase rata-rata kesalahan deteksi 0% dan jarak terjauh mencapai 21 meter dengan kesalahan deteksi 50%. Hasil simulasi metode konsensus memperlihatkan semakin banyak slot yang terisi oleh data hasil konsensus tentangga maka semakin cepat dan mudah tercapai konvergensi dalam hal ini hasil monitoring mempresentasikan keadaan yang sebenarnya

    ALTERNATIF PENGGUNAAN SERATECENG GONDOK (EICHHORNIA CROSSIFES) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADACAMPURAN BETON DITINJAU TERHADAP KUAT TEKANNYA

    Get PDF
    In this increasingly advanced era, the more development is carried out, the increasing scale of development. It shows more and more concrete needs in the future. The purpose of this study is to find out and analyze the addition of water hyacinth fiber as a mixture on concrete. Data analysis methods begin with the investigation of cement material, fine aggregate, coarse aggregate, and water hyacinth material. Concrete is added with water hyacinth fiber with addition variations of 0%, 1%, 3% and 5%. Test object used in the form of a cylinder with size ø 15 cm x 30 cm. Concrete mix design uses ASTM method. In the process of making water hyacinth fiber begins with cutting the water hyacinth by 3-5 cm, then milling it into fiber. The next step is drying into the sun and then into the oven at 150ºC. From the results of the research conducted at the Civil Engineering Laboratory of Lamongan Islamic University, the results showed that there was a decrease in strength in the variation of the addition of water hyacinth 1% and 3% but experienced an increase in the 5% variation. It is known that the correlation of concrete compressive strength at 28 days is 0% at 86.27 Kg/cm2, 1% at 60.66 Kg/cm2, 3% at 55.27 Kg/cm2 and 5% at 57.97 Kg/cm2. Keywords: Water Hyacinth; Concrete; Compressive StrengthDi era yang semakin maju ini, semakin banyak pembangunan dilakukan, semakin besar skala pembangunan. Ini menunjukkan semakin banyak kebutuhan konkret di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penambahan serat eceng gondok sebagai campuran pada beton. Metode analisis data dimulai dengan investigasi bahan semen, agregat halus, agregat kasar, dan bahan eceng gondok. Beton ditambahkan dengan serat eceng gondok dengan variasi penambahan 0%, 1%, 3% dan 5%. Benda uji yang digunakan berupa silinder dengan ukuran ø 15 cm x 30 cm. Desain campuran beton menggunakan metode ASTM. Dalam proses pembuatan serat eceng gondok diawali dengan memotong eceng gondok sebanyak 3-5 cm, kemudian digiling menjadi serat. Langkah selanjutnya adalah menjemur ke matahari dan kemudian ke oven pada 150 ºC. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan kekuatan variasi penambahan eceng gondok 1% dan 3% tetapi mengalami peningkatan variasi 5% . Diketahui bahwa korelasi kuat tekan beton pada 28 hari adalah 0% pada 86,27 Kg / cm2, 1% pada 60,66 Kg / cm2, 3% pada 55,27 Kg / cm2 dan 5% pada 57,97 Kg / cm2. Kata kunci: Eceng Gondok; Beton; Kuat Tekan

    Development of Authentic Assessment with Project Based Learning Approach in Primary School Students

    Get PDF
    This research is a research on the development of authentic assessment instruments. The types of data used in this study are quantitative and qualitative data. Quantitative data comes from scores of assessment experts, learning experts, and practitioners. Qualitative data includes comments and suggestions for product improvements from assessment experts, learning experts, and practitioners. The products produced in this research and development are in the form of Project Task Books and Authentic Assessment Instruments on Project-Based Learning Theme 8. The Project Project, Project Book product, refers to the Authentic Assessment Instrument on Project-Based Learning. The Project Task Book is used in Theme 8 Subtheme 3. Students must complete two project assignments. The results of the product feasibility test show that the Project Task Book is very feasible to implement. First, feasibility is assessed from content validity of 87%, construct validity of 87%, and practicality of 78%. The Authentic Assessment Instrument product on Project-Based Learning Theme 8 refers to three feasibility aspects. First, the feasibility of the guideline target is 83%. Second, the feasibility of the content of the guidelines is 88%. Third, the feasibility of the code of practice is 75%. This product can be an alternative for teachers to assess students' abilities in project assignments. Teachers can use this assessment instrument product more creatively and innovatively, for example, by designing project assignments according to the region. This product can be disseminated in teacher competence, educational journals, and social media

    Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Waktu Penyelesaian Audit (Timeliness)(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Otomotif yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014)

    Get PDF
    This study aimed to examine the effect of firm size, solvency, profit / loss of the company, leverage, and firm size to audit completion time (timeliness). The population in this study is a subsector of automotive manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2010-2014. Samples were selected using purposive sampling method, ie a total of 18 companies. The analysis method used The analysis method used is multiple regression analysis. The results showed that the variable leverage as measured by the DER and firm size as measured by a dummy variable affects the timeliness, while the size of the company measured by ln (total assets), solvency as measured by DTA, and the profit / loss of the company as measured by the dummy is not effect on timeliness

    STUDI PENGOLAHAN SAMPAH SABUT KELAPAMENJADI MINYAK ASAP CAIR

    No full text
    Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah rumit, dikarenakankurangnya pemahaman masyarakat terhadap akibat-akibat yang dapat ditimbulkanoleh sampah, kurangnya dana pemerintah untuk mengusahakan pembuangansampah yang baik dan memenuhi syarat. Produk sisa/ buangan dari aktifitaspenjualan kelapa muda adalah sampah yang berupa sabut dan tempurung kelapamuda. Meskipun sampah ini tergolong sampah organik, tetapi tidak mudah teruraioleh mikroorganisme. Selain kulit kelapa yang berupa tempurung dan sabut kelapayang memiliki ukuran yang cukup besar bobot yang memadai. Hal inimengakibatkan dalam pembuangan limbah ini sering terjadi penumpukan danterkadang sering menjadi tempat perindukan nyamuk vektor penyakit. Hasilpenelitian sebelumnya bahwa sabut kelapa muda dapat diolah menjadi asap cair(bahan organik pengawet makanan) dan briket (bahan bakar organik), dan ternyataapabila diolah selain dapat menghasilkan nilai ekonomi, juga akan meningkatkankualitas kesehatan lingkungan. Asap cair dijual dengan harga bervariatif sesuaidengan jenis grade, harga umumnya per liter untuk grade 1 Rp 30.000, grade 2 Rp25.000, dan grade 3 Rp 19.000. Berdasarkan hal ini, kami ingin menelitibagaimanakah rancang bangun alat pengolahan sabut kelapa muda menjadi asapcair cair dan briket bagi lingkungan dalam upaya melestarikan lingkungan yangbersih.Pengolahan sabut kelapa muda menjadi asap dan briket dengan metodepirolisis (dekomposisi kimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atausedikit Oksigen atau reagen lainnya). Jenis penelitian yang digunakan adalahdengan pra eksperimen dengan rancangan penelitian Post Test Only Design

    Optimalisasi Pemanfaatan Akun Pembelajaran untuk Kegiatan Pembelajaran Daring

    No full text
    Pembelajaran di sekolah yang dilakukan selama ini adalah pembelajaran tatap muka (luring) dimana siswa dan guru saling berinteraksi secara langsung tanpa adanya sekat/pemisah. Ketika wabah covid-19 melanda Indonesia awal April 2020, pembelajaran luring terhenti beberapa bulan, yang menyebabkan guru mencari alternatif untuk melakukan pembelajaran daring. Penelitian ini akan mencoba melihat proses pembelajaran daring, serta kendala yang dihadapi masing-masing guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dengan observasi dan wawancara, sumber datanya adalah guru dan siswa Sekolah Dasar kelas V dan VI. Hasil proses pembelajaran daring dilaksanakan dirumah dengan menggunakan aplikasi Google Classroom, Google Meet dan Google Drive. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa dengan memanfaatkan akun pembelajaran belajar.id guru dan siswa dapat mengoptimalkan pembelajaran daring di masa pandemi covid-19. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi Sekolah Dasar dengan menggunakan akun pembelajaran belajar.id merupakan salah satu alternatif pilihan pembelajaran daring yang di fasilitasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan bekerjasama dengan Refo Indonesi
    corecore