24 research outputs found

    ANALISIS DAYA DISKRIMINASI AITEM DAN RELIABILITAS SKALA SCHOOL WELL-BEING PADA SISWA SMA

    Get PDF
    Kesejahteraan siswa di sekolah sangat penting untuk menjadi perhatian dikarenakan merupakan tolak ukur kualitas kehidupan siswa di sekolah secara fisik dan psikologis. Siswa yang merasa bahagia dan puas dengan sekolahnya diketahui akan menunjukan hasil yang positif baik pada prestasi maupun perilakunya di sekolah. Beberapa riset terdahulu melakukan pengukuran kesejahteraan siswa di sekolah dengan mengadaptasi School Well-Being (SWB) Model (Konu & Rimpela, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis daya diskriminasi aitem dan reliabilitas pada skala SWB yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan konteks budaya di Indonesia. Responden dalam penelitian ini berjumlah 200 yang merupakan siswa SMA. Hasil analisis dan seleksi aitem menunjukkan bahwa hasil modifikasi aitem-aitem SWB dari skala aslinya secara keseluruhan memiliki daya beda dan reliabilitas yang baik meskipun masih dibutuhkan perbaikan di beberapa aitem yang memiliki daya beda <0.25

    SELF-EFFICACY DAN STRES KERJA PADA PEKERJA KONVEKSI DI MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Stres kerja yang berkepanjangan dapat berdampak pada penurunan kinerja karyawan atau pekerja. Hal tersebut yang membuat para pekerja harus lebih memahami self-efficacy pada masing-masing individu, ketika suatu individu mempunyai self-efficacy yang tinggi, maka akan tercapai tujuan yang diinginkan khususnya bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kontribusi self-efficacy dan stres kerja pada pekerja konveksi di masa pandemi COVID-19 dengan jumlah responden 79 pekerja konveksi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik non-probabilitas sampling, menggunakan sampel sampling aksidental yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Alat ukur yang digunakan yaitu adaptasi dan modifikasi dari skala Job Stress Scale (JSS) dan General Self-efficacy Scale (GSE). Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment. Berdasarkan analisis data yang diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.024 (p < 0.05), sehingga hipotesis yang diajukan diterima, dapat dikatakan ada kontribusi self-efficacy dan stress kerja pada pekerja konveksi di masa pandemi COVID-19. Besar kontribusi selfefficacy dan stres kerja pada pekerja konveksi di masa pandemi COVID-19 adalah 6.4%, sedangkan sisanya 93.6% dipengaruhi faktor lain di luar penelitian seperti faktor demografis, karakteristik atau kepribadian individu, karakteristik lingkungan kerja

    PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA ANAK USIA DINI DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN SOSIAL ANAK DI PAUD NURUL ILMI TEGINENENG PESAWARAN

    Get PDF
    ABSTRAK Keterampilan Sosial (social Skill ) merupakan keterampilan membina hubungan dengan orang lain artinya kemahiran dalam menggunggah tanggapan yang dikehendaki oleh orang lain. Unsur dalam keterampilan sosial meliputi: Pengaruh, komunikasi, koloborasi dan kerjasama, serta empati. Keterampilan sosial anak akan mampu menggungkapkan perasaan baik positif maupun negatif dalam hubungan interpersonal, tanpa harus melukai orang lain. Penelitian ini dilatar belakangi oleh belum berkembangnya ketrampilan social yang dimiliki peserta didik, adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari layanan bimbingan kelompok pada anak usia dini dengan teknik role playing dalam meningkatkan ketrampilan social anak di PAUD Nurul Ilmi Tegineneng Pesawaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan jenis penelitian yang digunakan true eksperimen design. Sampel dalam penlitian ini berjumlah 17 peserta didik, dan terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen berjumlah 10 peserta didik dan kelompok control berjumlah 7 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini yaitu menggunakan angket ketrampilan social, observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai pendukung. Pada kelompok eksperimen peneliti memberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing, sedangkan pada kelompok control peneliti mengguankan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat peningkatan ketrampilan social setelah dilaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing dengan hasil uji wilxocon menyatakan bahwa nilai sig lebih <0,05 maka ha diterima, diketahui bahwa sig kelas ekperimen memiliki sig 005 sehingga hipotesis diterima, maka dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing pada anak usia dini berpengaruh dalam meningkatkan ketrampilan social anak di PAUD Nurul Ilmi Tegineneng Pesawaran. iv Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan maka peneliti merekomendasikan kepada khususnya peserta didik, agar dapat berantusias dan selalu semangat dalam belajar dan mengembangkan minat dan bakat secara kreatif, bagi guru diharapkan kedepannya agar dapat selalu memanfaatkan teknik teknik baru yang sesuai dengan kurikulum pembelajaran, dan bagi peneliti diharapkan agar dapat melakukan penelitian yang lebih luas dan komprehensif mengenai teknik role playing khusunya dalam meningkatkan ketrampilan social. Kata Kunci : Layanan Bimbingan Kelompok, Teknik Role Playing, Ketrampilan Sosial v ABSTRACT Social Skills (social skills) were skills in building relationships with other people, meaning proficiency in uploading responses desired by others. Elements in social skills include: influence, communication, collaboration and cooperation, and empathy. Children's social skills will be able to express both positive and negative feelings in interpersonal relationships, without having to hurt others. This research was motivated by the undeveloped social skills of students, as for the purpose of this study to determine the effect of group guidance services in early childhood with role playing techniques in improving children's social skills in PAUD Nurul Ilmi Tegineneng Pesawaran. The research method used in this research was quantitative method with the type of research used is true experimental design. The sample in this study amounted to 17 students, and was divided into two groups, namely the experimental group with 10 students and the control group with 7 students. The data collection technique used in this paper was using social skills questionnaires, observations, interviews, and documentation as support. In the experimental group, the researchers provided group guidance services with role playing techniques, while in the control group the researchers used group guidance services with discussion techniques. Based on the results of the study, it was known that there was an increase in social skills after implementing group guidance services with role playing techniques with the Wilxocon test results stating that the value of sig was more than 0.05 then ha is accepted, it is known that the sig of the experimental class has sig 005 so that the hypothesis was accepted, it can be concluded that Group guidance services with role playing techniques in early childhood have an effect on improving children's social skills at PAUD Nurul Ilmi Tegineneng Pesawaran. Based on the results of the research that has been explained, the researcher recommends to especially students, in order to be vi enthusiastic and always enthusiastic in learning and develop interests and talents creatively, for teachers it was hoped that in the future they can always take advantage of new engineering techniques that are in accordance with the learning curriculum, and for researchers are expected to be able to conduct wider and comprehensive research on role playing techniques, especially in increasing Keywords: Group Guidance Services, Role Playing Techniques, Social Skill

    Modifikasi Elektroda Menggunakan Alginat dan Nanopartikel Fe3O4 untuk Biosensor Glukosa

    Get PDF
    Salah satu cara untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah adalah dengan menggunakan biosensor. Biosensor glukosa banyak dikembangkan dengan berbagai metode. Salah satunya adalah dengan metode elektrokimia. Metode elektokimia yang digunakan adalah voltametri siklik. Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi elektroda pendeteksi elektrokimia dengan penambahan alginat dan nanopartikel Fe3O4 untuk meningkatkan kinerja biosensor glukosa secara elektrokimia. Alginat digunakan sebagai matriks amobilisasi untuk enzim GOD dan akan diamobilisasi pada elektroda. Modifikasi dilakukan menggunakan nanopartikel Fe3O4 yang dapat meningkatkan konduktifitas dari elektroda. Elektroda modifikasi Alginat - Fe3O4 menghasilkan arus lebih tinggi dibandingkan elektroda dengan hanya alginat sehingga kinerja biosensor meningkat. Kondisi optimal yang diperoleh dari pendeteksi elektrokimia dengan komposit Alginat- Fe3O4 yaitu penambahan Fe3O4 sebesar 0,1 gram/mL alginat; scan rate yang diberikan sebesar 0,1 mV/detik; pH larutan buffer sebesar pH 7; konsentrasi buffer sebesar 0,1 mM; dan suhu sebesar 40°C. Batas analit terkecil yang dapat dideteksi oleh elektroda modifikasi sebesar 2,81 mM dan konsentrasi analit terkecil yang memenuhi kriteria akurasi dan presisi adalah sebesar 9,51 m

    Implementasi kewajiban orang tua terhadap pendidikan anaknya prespektif UU No. 1 Tahun 1974 : studi kasus pada keluarga buruh pabrik di Dusun Pucungan Desa Gedong Kabupaten Wonogiri

    Get PDF
    Kewajiban orang tua terhadap anak, yang utama adalah memberikan pendidikan yang layak. Orang tua sebagai pendidik utama, dalam lingkungan keluarga memberikan nilai-nilai keagamaan dan kepribadian adalah suatu hal yang mutlak, untuk membentuk karakter anak dengan kepribadian yang baik meskipun tanpa pengawasan dan penjagaan keluarga. Kewajiban orang tua terhadap anaknya tercantum secara khusus dalam Bab X pada UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, ketentuan tersebut didukung pula dengan regulasi lain yang berlaku di Indonesia. Keluarga yang kedua orang tuanya bekerja, tetap memiliki kewajiban untuk mendidik anaknya meskipun dengan waktu yang terbatas. Subjek Penelitian ini adalah keluarga buruh di Dusun Pucungan, Gedong, Wonogiri. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana implementasi kewajiban orang tua terhadap pendidikan anaknya dan bagaimana tinjauan UU No. 1 Tahun 1974 terhadap implementasi kewajiban tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan normatif-empiris. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari wawancara dan dokumentasi pada keluarga buruh di Dusun Pucungan, Gedong, Wonogiri. Data yang didapatkan kemudian dianalisis secara deskriptif melalui uji validitas dengan melakukan wawancara. Tidak hanya pada orang tua, melainkan pada anak dan nenek/kerabat selaku pengawas ketika orang tua bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kewajiban orang tua dapat disimpulkan dalam tiga kategori: 1) Mendidik dengan Pemahaman Agama, 2) Mendidik tanpa Pemahaman Agama, dan 3) Tidak Melaksanakan Kewajiban Mendidik. Beberapa keluarga sudah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam UU Perkawinan, dan sebagian lainnya belum melaksanakan kewajibanny sesuai dengan ketentuan dalam UU Perkawinan dikarenakan kurangnya waktu yang dimiliki oleh orang tua dan kurang tegasnya orang tua dalam memberikan arahan kepada anaknya

    Efektifitas Pemberian Tepid Sponge Bath Dengan Suhu Air Hangat 32° C Dan 37° C Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam Di ruang Anggrek RSU Dr. Iskak Tulungagung Penelitian Quasy Eksperimental

    Get PDF
    Tepid sponge bath is a therapeutic bath by washing all around of the body with warm water to decrease body temperature. Tepid sponge bath with warm water could decrease body temperature by evaporation and convection. Warm water that used were 32°C (nail warm) and 37°C (warm). The aimed of this study was to compare the effectivity of tepid sponge bath with 32°C and 37°C wam1 water on decreasing body temperature at toddler with fever. The design in this study was a quasy experimental, pre and post test design. The population was toddler who had body temperature 2':38°C which treated in anggrek pediatric room dr. Iskak public hospital Tulungagung. The sample were recruited by using purposive sampling technique. The sample were 26 respondents who met to the inclution criteria and divided into two group which 13 respondents which received tepid sponge bath with 32°C and 13 respondents which received tepid sponge bath with 3 7°C warm water. The independent variable was tepid sponge bath and dependent variable was body temperature. Data were collected by using digital termometere and noted in respondent observation. Data were analyzed by using Pair t-Test to know the effectifity of tepid sponge bath with 32°C and 3 7°C warm water on decreasing body temperature, and Mann Withney U-Test to know the comparation of the effectivity among both of them. The result showed that there was an effectivity on decreasing body temperature by giving tepid sponge bath with 32°C and 37°C warm water with significance level p=O.OOO and there was a difference decreasing body temperature among both of them with significance level p=0.016. It can be concluded that tepid sponge bath with 37°C warm water was more effective than tepid sponge bath with 32°C warm water. Further studies should observe the effectivity of tepid sponge bath with more specific age, fever character and more time and respondent

    The Effectiveness of Tepid Sponge Bath with 32oc and 37oc to Decrease Body Temperature at Toddler with Fever

    Full text link
    Introduction: Tepid sponge bath is a therapeutic bath by washing all around of the body with warm water to decrease body temperature. Warm water that used were 32oC (nail warm) and 37oC (warm). The aimed of this study was to compare the effectivity of tepid sponge bath with 32oC and 37oC warm water on decreasing body temperature at toddler with fever. Method: A quasy experimental pre post test design was used in this study. The population was toddler who had body temperature ≥38oC which treated in anggrek pediatric room dr. Iskak public hospital Tulungagung. There were 26 respondents recruited by using purposive sampling technique and divided into two group, each of 13 respondents received tepid sponge bath with 32oC and others received tepid sponge bath with 37oC warm water. The independent variable was tepid sponge bath and dependent variable was body temperature. Data were collected by using digital termometere and noted in respondent observation, then analyzed by using Paired t-Test and Mann Withney U-Test. Result: The result showed that there was an effectivity on decreasing body temperature by giving tepid sponge bath with 32oC and 37oC warm water with significance level p=0.000 and there was a difference decreasing body temperature among both of them with significance level p=0.016. Discussion: It can be concluded that tepid sponge bath with 37oC warm water was more effective than tepid sponge bath with 32oC warm water. Further studies should be observed the effectivity of tepid sponge bath with more specific age, fever character and more time and respondent

    THE EFFECTIVENESS OF TEPID SPONGE BATH WITH 32OC AND 37OC TO DECREASE BODY TEMPERATURE AT TODDLER WITH FEVER

    Get PDF
    Introduction: Tepid sponge bath is a therapeutic bath by washing all around of the body with warm water to decrease body temperature. Warm water that used were 32oC (nail warm) and 37oC (warm). The aimed of this study was to compare the effectivity of tepid sponge bath with 32oC and 37oC warm water on decreasing body temperature at toddler with fever. Method: A quasy experimental pre post test design was used in this study. The population was toddler who had body temperature ≥38oC which treated in anggrek pediatric room dr. Iskak public hospital Tulungagung. There were 26 respondents recruited by using purposive sampling technique and divided into two group, each of 13 respondents received tepid sponge bath with 32oC and others received tepid sponge bath with 37oC warm water. The independent variable was tepid sponge bath and dependent variable was body temperature. Data were collected by using digital termometere and noted in respondent observation, then analyzed by using Paired t-Test and Mann Withney U-Test. Result: The result showed that there was an effectivity on decreasing body temperature by giving tepid sponge bath with 32oC and 37oC warm water with significance level p=0.000 and there was a difference decreasing body temperature among both of them with significance level p=0.016. Discussion: It can be concluded that tepid sponge bath with 37oC warm water was more effective than tepid sponge bath with 32oC warm water. Further studies should be observed the effectivity of tepid sponge bath with more specific age, fever character and more time and respondent

    ``ANALISA TUNDAAN AKIBAT PENUTUP PALANG PINTU KERETA API (RUAS JALAN SULTAN AGUNG DESA KEPANJEN KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG )

    Get PDF
    ABSTRAK Perlintasan yang terbentuk dari pertemuan antara dua jenis prasarana transportasi yaitu jalan raya dengan jalan rel merupakan bentuk pertemuan yang sering menimbulkan tundaan, seperti pada perlintasan di jalan Sultan Agung Desa Kepanjen Kabupaten Malang iniTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kendaraan dan panjang antrian tundaan yang terjadi akibat kereta api perlintasan nutup pada setiap lajur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data Primer didapat dengan cara survei langsung di lokasi penelitian meliputi survei kondisi dan geometrik jalan, survei geometik dan titik pengamatan pertama sampai ketiga, sedangkan data sekunder didapat dari jadwal kedatangan kereta api. Untuk Perhitungan Tundaan, Kerapatan, Kecepatan, dan volume ini mengacu pada Pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesiia 1997 dan menggunakan Metode Greenshield untuk menganalisis hubungan Kecepatan dengan Kerapatan, Volume dengan Kecepatan. Berdasarkan hasil analisa didapatkan durasi penutup terlama hari Jum’at pukul 14.49 dan durasi penutup tercepat hari Minggu pukul 16.55. Volume arus lalu lintas minimal hari Jum’at sebesar 2681,6 smp/jam dan volume lalu lintas maksimal hiri Minggu sebesar 2797,6 smp/jam. Kecepatan Kendaraan melintas setelah kereta api melintas terlama hari Senin selama 16.56 menit dan yang tercepat hari Rabu selama 14.14 menit. Kerapatan terpanjang pada hari Minggu sebesar 174,8 meter dan terpendek hari Selasa sebesar 133,6 meter. Sedangkan hasil menggunakan metode Greenshield hubungan Kecepatan dengan Kerapatan diperoleh nilai maksimum hari Selasa sebesar 56,3 km/jam dan nilai minimum hari Kamis sebesar 51,6 km/jam. Hubungan Volume dengan Kecepatan nilai maksimum hari Minggu sebesar 9445,9 smp/jam dan nilai minimum hari Selasa sebesar 5786,8 smp/jam. Kata Kunci : Tundaan, Panjang Antrian, MKJI 1997, Metode Greenshield. ABSTRACT Crossings that are formed from the meeting between two types of transportation infrastructure, namely highways and railroads are a form of meeting that often causes delays, such as the crossing on Jalan Sultan Agung, Kepanjen Village, Malang Regency. railroad crossings are closed on each lane. This research was conducted using primary data and secondary data. Primary data was obtained by direct survey at the research site including road condition and geometric surveys, geometric surveys and the first to third observation points, while secondary data was obtained from train arrival schedules. For the calculation of delay, density, speed, and volume, this refers to the 1997 Indonesian Road Capacity Manual and uses the Greenshield Method to analyze the relationship between Speed and Density, Volume and Speed. Based on the analysis results, the longest closing duration is Friday at 14.49 and the fastest closing duration is Sunday at 16.55. The minimum traffic volume on Friday is 2681.6 pcu/hour and the maximum traffic volume on Sunday is 2797.6 pcu/hour. The speed of the vehicle passing after the train was the longest on Monday for 16.56 minutes and the fastest on W ednesday for 14.14 minutes. The longest density on Sunday is 174.8 meters and the shortest on Tuesday is 133.6 meters. The results using the Greenshield method of speed-density relationship obtained a maximum value on Tuesday of 56.3 km/hour and a minimum value of 51.6 km/hour on Thursday. The relationship between Volume and Speed, the maximum value on Sunday is 9445.9 pcu/hour and the minimum value on Tuesday is 5786.8 pcu/hour.Keywords : Delay, Queue Length, MKJI 1997, Greenshield Method
    corecore