34 research outputs found

    PERBUATAN MELAWAN HUKUM TERHADAP USAHA PETERNAKAN DI DAERAH PEUKAN BADA

    Get PDF
    ABSTRAKIKRAR CARDOVA;PERBUATAN MELAWAN HUKUM TERHADAP USAHA PETERNAKAN DI DAERAH PEMUKIMAN WARGA PEUKAN BADA 2016Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (v, 51) pp., bibl., appM. JAFAR, S.H., M.Hum. Pendirian peternakan harus mengikuti prosedur sesuai dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan dalam Pasal 2, Pasal 3 Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 13 tahun 2010 tentang Izin Gangguan. Namun dalam kenyataannya pendirian peternakan di Aceh Besar tidak sesuai dengan ketentuan tersebut sehingga menimbulkan perbuatan melawan hukum yang diatur dalam Pasal 1365 sampai Pasal 1368 KUH Perdata. Peternakan ayam yang tidak terkendali ini membawa dampak negatif terhadap masyarakat sehingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan mengharuskan adanya ganti kerugian yang setimpal sesuai yang dialami oleh masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pertanggung jawaban pihak peternakan terhadap perbuatan melawan hukum yang membuat warga mengalami kerugian, faktor penyebab terjadinya perbuatan melawan hukum dalam pendirian usaha peternakan di daerah pemukiman serta penyelesaian terkait ganti kerugian yang disebabkan perbuatan melawan hukum.Data dalam penulisan skripsi ini dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan berupa data sekunder yang diperoleh dari serangkaian kegiatan membaca, mengutip dan menelaah buku-buku, literatur, dan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek penelitian dan penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer dari hasil wawancara.Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pertanggung jawaban pihak peternakan terhadap perbuatan melawan hukum berupa penyemprotan pembasmi lalat, pembagian keuntungan dari usaha peternakan yang diberikan kepada desa sebagai bentuk ganti kerugian. Faktor penyebab terjadinya Perbuatan Melawan Hukum dalam pendirian usaha peternakan di daerah pemukiman antara lain pendirian usaha peternakan sudah sejak lama dengan persetujuan perangkat desa, pemilik dan pengelola usaha peternakan tidak mengusai cara menjalankan usaha peternakan dengan benar sehingga usaha berjalan tidak sesuai prosedur salah satunya tidak memperhatikan kebersihan peternakan. Penyelesaian terkait ganti kerugian yang disebabkan oleh perbuatan melawan hukum yang dilakukan peternak yaitu melalui jalan damai dengan cara mufakat yang dilakukan dengan beberapa tahap yaitu memberikan laporan kepada pemilik peternakan, musyawarah sampai memperoleh kesepakatan. Disarankan kepada pemilik usaha peternakan agar dapat menjalankan usahanya dengan tata cara yang sesuai aturan dan di lokasi yang tepat. Dalam hal ini pemerintah juga harus turun tangan terutama dalam sektor peternakan dan kesehatan, sehingga dapat memastikan bahwa setiap usaha-usaha berjalan dengan baik dan tidak mengganggu kesehatan masyarakat

    FASILITAS PELAKSANAAN PELAPORAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDA ACEH

    Get PDF
    Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama adalah salah satu unit kerja dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang melaksanakan pelayanan di bidang perpajakan kepada masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai wajib pajak maupun belum di dalam ruang lingkup wilayah kerja Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Banda Aceh beralamat di Jl. Tgk. H. M. Daud Beureueh No. 20 Banda Aceh. Telp 28246/22520, Fax 22145.Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sejak tanggal 12 Februari 2018 s.d 12 April 2018 dan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dimulai pada pukul 08.00 s.d 17.00 WIB.Penulisan Laporan Kerja Praktik (LKP) ini bertujuan untuk mengetahui fasilitas yang terdapat dalam pelaksanaan pelaporan kewajiban perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Banda Aceh sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 dan Peraturan Perpajakan lainnya.Fasilitas dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan terdapat dua macam cara, yaitu:1.Fasilitas keringanan dalam pelaksanaan pelaporan pajak 2.Fasilitas pembebasan atas pelaporan pajak dengan kriteria tertentuData yang digunakan untuk mendukung penulisan Laporan Kerja Praktek (LKP) ini dikumpulkan dari berbagai informasi yaitu dengan cara studi kepustakaan, observasi, dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak tertentu.Dalam pelaksanaan pelaporan kewajiban perpajakan yang digolongkan dalam fasilitas keringanan adalah e-filing, e-spt, e-form, dan e-faktur. Fasilitas pembebasan atau pelaporan yang dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT adalah SPT Masa PPh Pasal 21/26 Nihil, SPT Masa PPh pasal 25, SPT Masa PPN KMS ,PPN 1107 PUT dengan memenuhi kriteria tertentu

    Pengaruh Kontrol Otoritas dan Strategi Bisnis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) Pada Perusahaan Farmasi Di Palembang

    Get PDF
    This research aims to examine influenceof control authorities and business strategy towards informationmanagement accounting systems (SI AM) on the company pharmacy in Palembang. The population used in the studyin the i that is p erusahaan f armasi in Palembang. Samples in research use respon en Pharmaceutical companyManager in Palembang that understands the systems account information tansi was man ajemen (SI AM). Dataresearch results processed by downloading will double the ber linear esi regr yan g showed positive and significanteffect of controling formal management accounting information system (SIAM). Control authority in formalinfluential positif and significantly limited management accounting information system (SIAM). Influential businessstrategy positively and significantly to management accounting information system (SIAM).Keywords: Control Authority, Business Strategy, Management Accounting Information System

    To identify primary care interventions that reduce hospitalisation of people over 65 due to ambulatory care sensitive conditions

    Get PDF
    Objetivos: Estudiar la percepci贸n de los profesionales de atenci贸n primaria (AP) sobre las enfermedades que con mayor frecuencia provocan hospitalizaciones en mayores de 65 a帽os, analizar la concordancia con el listado ACSC (Ambulatory Care Sensitive Conditions) e identificar las intervenciones prioritarias que podr铆an reducir o evitar dicha hospitalizaci贸n. Dise帽o y m茅todo: Estudio Delphi con expertos de AP procedentes de 7 centros de salud de Granada durante 2005. An谩lisis descriptivo del consenso obtenido mediante cuestionarios autoadministrados. Resultados: Las enfermedades que causan en mayor medida ingresos en mayores de 65 a帽os son: enfermedad pulmonar obstructiva cr贸nica (EPOC) agudizada, insuficiencia card铆aca descompensada, accidente cerebrovascular y ca铆das-traumatismos. Las enfermedades analizadas forman parte del listado de ACSC salvo las ca铆das y los procesos cancerosos. El porcentaje estimado de hospitalizaciones evitables desde AP oscila entre el 20% para procesos cancerosos y el 70% para las descompensaciones diab茅ticas, y es superior al 50% para la EPOC, las hemorragias digestivas y la diabetes. Las intervenciones prioritarias para disminuir los ingresos hospitalarios abarcan la prevenci贸n primaria, el diagn贸stico precoz y el tratamiento correcto, con una gran variabilidad en la efectividad y la factibilidad percibida para cada intervenci贸n concreta. Conclusiones: Las principales causas de ingresos hospitalarios en mayores de 65 a帽os est谩n incluidas como ACSC. Las actuaciones prioritarias para reducir las hospitalizaciones evitables desde AP son intervenciones mixtas a las que, en su mayor parte, se les atribuye una efectividad y una factibilidad superiores al 50%.Objectives: To study how primary care (PC) professionals perceive the pathologies that tend to cause hospitalisation of people over 65 most frequently, and to study their consistency with the list of ACSCs (Ambulatory Care Sensitive Conditions). To identify prior PC interventions that could reduce or prevent hospitalisation due to those pathologies. Design and method: A Delphi study with PC experts from 7 health care centres in Granada, Spain, during 2005. A descriptive analysis of the consensus obtained via self-administered questionnaires. Results: The diseases that cause the bulk of admissions in people over 65 are: acute COPD, non-compensated cardiac failure, cerebro-vascular accident, and falls-traumas. The pathologies analysed form part of the list of ACSCs, with the exception of falls, listed as the fourth cause, and cancer processes, listed as the sixth cause. The hospitalisation rates that could be avoided with prompt and effective PC varies between 20% for cancer processes to 70% for non-compensated diabetes. The rate is over 50% in COPD, digestive haemorrhages, and diabetes. The key interventions for reducing hospitalisations are primary prevention care, early diagnosis, and correct treatment. Effectiveness and feasibility vary widely for each particular intervention. Conclusions: The principal causes of hospitalisation in people over 65 are included as ACSC. Priority actions to reduce avoidable hospitalisations from PC are multi-modal interventions, the majority of which are over 50% effective and feasible

    Tinjauan Sikap Masyarakat Pengguna Sepeda Motor Dalam Mengutamakan Keselamatan Berlalu Lintas (Studi Kasus : Kecamatan Lubuk Alung, Sumatera Barat)

    No full text
    Now a days, motorcycle is one of important transportation in our society. Especially for Lubuk Alung's society, motorcycle not only important for resident but also for tourists. But, as a rider they have to obey to the rules. As a good rider, the riders should have some document such as driving license, vehicle document and good habit. By those reason, the researcher decide to research how Lubuk Alung's society in driving motorcycle is. The purpose of this research is to determine the behavior of motorbike users and how much their level of awareness in prioritizing traffic safety. The benefit is to provide knowledge about motorbike riding behavior and as a guide for law enforcers to follow up on riders who violate the road. Researcher give questioner to 100 respondents, there are 28 questions that divided into two variables; Vehicle Document and Habits of Driver. The answer from the correspondence is processed by IBM SPSS Statistic and Microsoft Excel to get the validity and reliability. After that, the result analyze by mean frequent. The result shows that the data is valid, because all validity results show r count is greater than r table. From this research, researcher gets there are variations habit from the riders. The conclusion of the research is most of LubukAlung's Societies have good habit in riding motorcycle. With the highest coefficient value of 0.527, that is, I always turn on the headlights when riding a motorcycle during the day

    INVENTARISASI DAN TINGKAT SERANGAN PENYAKIT PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI KECAMATAN SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

    Get PDF
    Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman komersial penghasil minyak nabati yang paling produktif di dunia. Dalam usaha peningkatan produksi kelapa sawit serangan penyakit merupakan salah satu faktor pembatas, diantaranya adalah penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh jamur Ganoderma boninense dengan tanaman kelapa sawit sebagai inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari data tentang penyakit-penyakit utama yang menyerang tanaman kelapa sawit dan tingkat serangannya di Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. Penelitian telah dilaksanakan pada Oktober 2019 s.d Januari 2020. Lokasi penelitian di perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya dan Laboratorium Kampus III Universitas Andalas, Dharmasraya. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, sampling secara purposive sampling dengan kriteria yang digunakan yaitu : penentuan lokasi sampel adalah luas lahan berkisar 1 ha, tanaman diambil adalah tanaman kelapa sawit yang telah menghasilkan, berumur 8-10 tahun dan ditemukan adanya gejala serangan penyakit utama. Pengambilan sampel dilakukan secara langsung pada tanaman yang menunjukan gejala serangan. Pengamatan yang dilakukan yakni kondisi pertanaman kelapa sawit, identifikasi patogen penyebab penyakit dan tingkat serangannya pada tanaman kelapa sawit. Hasil penelitian yang didapat dari inventarisasi penyakit utama pada tanaman kelapa sawit dan tingkat serangannya di Kecamatan Sitiung, didapatkan 1 jenis penyakit yang menyerang pada pertanaman kelapa sawit yaitu penyakit bercak daun dengan patogen penyebab penyakitnya adalah jamur Curvularia sp. Persentase serangan tertinggi 100 % dan terendah 96,6 %, sedangkan intensitas serangan tertinggi 45,83 % dan terendah 41,67 %. Jadi intensitas serangan penyakit ini tergolong dalam kategori tingkat kerusakan sedang

    RESILIENSI PEREMPUAN PEKERJA INFORMAL BERPERAN GANDA (STUDI KASUS BURUH GENDONG DI PASAR GIWANGAN YOGYAKARTA)

    No full text
    Perempuan berperan ganda yang bekerja di sektor informal mengalami kesulitan antara bekerja dan mengurus rumah. Umumnya perempuan pekerja informal dihadapkan dengan berbagai masalah seperti upah yang tidak tentu dalam pemenuhan ekonomi, keselamatan kerja, dan diskriminasi gender. Perempuan bekerja terkadang mengalami masalah beban ganda yang mengharuskan perempuan bekerja mencari nafkah dan mengurus pekerjaan rumah yang mana seringkali menyebabkan tekanan fisik dan mental seseorang. Hal ini dialami oleh perempuan buruh gendong di Pasar Giwangan yang menjalani peran ganda yakni bekerja dan mengurus rumah. Dengan adanya kesulitan tersebut tentu dapat mempengaruhi kondisi mental/ psikis terhadap adanya tekanan dan kesulitan buruh gendong dan bagaimana mencapai resiliensi untuk bangkit dari kesulitan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami buruh gendong sebagai pekerja informal berperan ganda dan bagaimana resiliensinya mengatasi kesulitan yang dilaluinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data lapangan atau field research jenis studi kasus. Penelitian ini melibatkan empat informan utama dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yakni observasi non partisipan, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang diuji dengan keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menemukan terdapat kesulitan yang dialami buruh gendong yang terbagi menjadi dua yakni kesulitan di sektor domestik dan kesulitan di sektor publik yang semuanya dialami oleh empat informan. Kesulitan di sektor domestik diantaranya adalah ketidaksetaraan pembagian peran dan pembagian waktu. Sedangkan sektor publik yakni upah tidak tentu dan pelecehan seksual. Dalam menghadapi kesulitan tersebut, buruh gendong memiliki faktor pembentukan resiliensi dan level resiliensi yang berbeda. Level 1 resiliensi (survive/ bertahan) dicapai oleh Ibu TI, level 2 resiliensi (recovery / pemulihan) dicapai oleh Ibu AR, sedangkan level 3 (thriving/ berkembang) dicapai oleh dua informan yakni Ibu SM dan Ibu PN. Ditemukan juga bahwa resiliensi setiap informan dipengaruhi oleh dukungan sosial baik keluarga maupun lingkungan kerja
    corecore