45 research outputs found

    Identifikasi Tipe Dehidrasi dan Profil Elektrolit Mayor pada Pasien Kucing di Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi dan Beberapa Klinik Hewan di Wilayah Yogyakarta

    Get PDF
    Dehydration is defined as a lack of body fluids followed by loss of electrolytes, and changes in acid-base balance. The type of dehydration is limited based on the concentration of sodium in serum at the time of dehydration. Maintenance of osmotic pressure and distribution of several compartments of body fluids are the main functions of the four major electrolytes, namely sodium (Na +), potassium (K +), chloride (Cl‾), and bicarbonate (HCO3‾). Sodium is the most cation in extracellular fluid, most potassium cation in intracellular fluid and chloride is the most anion in extracellular fluid. The purpose of this study was to identify the type of dehydration and to determine the major electrolyte profile in cats in Yogyakarta and its surroundings. This study used 18 sick cats that were thought to be dehydrated, marked by decreased skin turgor, CRT> 2 seconds, and 12 cats that were suspected of having electrolyte balance disorders with symptoms of ascites, uropoetic disorders. Blood was drawn for all cats to measure Pack Cells Volume (PCV) levels. Patient clinical data and patient diagnosis were recorded, cats with changes in serum PCV levels were separated for examination of levels of sodium, chloride, potassium using Seamaty SMT-120V. The type of dehydration is identified based on the sodium level in the serum of a dehydrated cat. The results showed that most of the cat patients were dehydrated had low serum sodium levels (hyponatremia). There was 1 cat patient had low chloride levels. Potassium levels in cats with UT obstruction increased, which led to a decrease in the Na: K ratio. Cat bicarbonate levels did not show any change. From the results of the study it was concluded that dehydration in cats at Prof. Soeparwi is hypotonic dehydration (71%). The sodium profile mostly decreased, chloride and bicarbonate levels did not change, while there were changes in potassium levels in patients with UT disorders. The advice given is to check electrolytes before doing fluid therapy. Prior to electrolyte testing, dehydrated cats can be given a sodium solution.

    Memori Besar Dalam Secercah Perati

    Get PDF
    Photobox saat ini menjadi salah satu tren yang masih diminati oleh khalayak di Salatiga. Photobox dianggap sebagai salah satu hiburan yang menjadi sebuah trend. Biasanya khalayak mengunjungi photobox bersama kerabat, kekasih, hingga keluarga mereka. Photobox bisa ditemui di mall, cafe, hingga tempat khusus untuk photobox. Setelah berfoto kita dapat langsung memperoleh hasil cetaknya dengan frame khusus yang dapat dipilih sebelumnya. Hasil foto juga dapat dikirim langsung melalui e-mail. Karya ini menjadi sebuah rancangan produksi sebuah video feature yang mengangkat mengenai fenomena adanya photobox yang masih tetap eksis hingga saat ini. Di tengah perkembangan dunia fotografi dan studio foto saat ini yang kian pesat, kehadiran photobox masih memiliki tempat di hati para penggemarnya dengan tampilan yang lebih kekinian. Trend photobox juga mulai merambah pada pengguna Instagram dan TikTok di berbagai kota di Indonesia, khususnya Salatiga yang membagikan pengalamannya berfoto di photobox. Seperti data yang telah diperoleh, setiap hari pasti ada yang mengunjungi photobox di Kota Salatiga. Difusi Inovasi menjadi teori utama dalam perancangan produksi video feature audio-visual ini. Menurut Rogers (1995) teori Difusi Inovasi adalah sebuah proses inovasi yang dikomunikasikan dengan saluran tertentu dari waktu ke waktu di antara para anggota sebuah sistem sosial. Adanya inovasi yang disebarkan (difusi) oleh media massa akan mempengaruhi khalayak. Sehingga apa yang diceritakan dan dilakukan oleh pengunjung photobox kepada orang disekitarnya akan mengubah persepsi khalayak untuk turut menggunakan photobox juga. Selain itu, teori Framing juga menjadi acuan perancang dalam membuat video ini. Teori Framing sendiri dalam komunikasi massa merupakan sebuah teori mengenai bagaimana sebuah pesan dalam media massa mendapatkan perspektif. Ini sangat relevan dengan diambilnya point of view pengunjung photobox dengan video yang dibuat. Dasar dari teori Framing adalah memusatkan perhatian pada peristiwa tertentu dan memaknainya kemudian.Photobox is currently one of the trends that are still in high demand by audiences in Salatiga. Photobox is considered as one of the entertainments that have become a trend. Usually, audiences visit photoboxes with their relatives, lovers, and even their families. Photoboxes can be found in malls, cafes, and special places for photoboxes. After taking a photo, we can immediately get the printout with a special frame that can be selected beforehand. Photos can also be sent directly via e-mail. This work becomes a production plan for a feature video that raises the issue of the photobox phenomenon which still exists today. In the midst of the rapid developments in the world of photography and photo studios, photobox still has a place in the hearts of its fans with a more up-to-date look. The photobox trend has also begun to spread to Instagram and TikTok users in various cities in Indonesia, especially Salatiga who shared their experience taking photos in photobox. According to the data that has been obtained, every day someone visits the photobox in Salatiga City. Diffusion of Innovation is the main theory in designing the production of this audio-visual feature video. According to Rogers (1995), the theory of Diffusion of Innovation is an innovation process that is communicated through certain channels from time to time among members of a social system. The existence of innovation spread (diffusion) by the mass media will affect the audience. So that what is told and done by photobox visitors to people around them will change the audience's perception to also use photobox. Apart from that, Framing theory is also a design reference in making this video. Framing theory itself in mass communication is a theory about how a message in mass media gains perspective. This is very relevant to taking the point of view of photobox visitors with the videos they make. The basis of the Framing theory is to focus on certain events and interpret them later

    HUBUNGAN TINGKAT INTERAKSI PENDUDUK KE AREA FUNGSI PUSAT KEGIATAN DESA DENGAN TINGKAT KEMISKINAN DI DESA TERTINGGAL (Studi Kasus Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo)

    Get PDF
    Karangpatihan village is a one name in Balong Districk, Ponorogo Regency. In wich there are hot issues highly people with poor of nutrient. Based information on 1.573 families, 1.203 under poverty -lines or more of 80%. The bad news is 43 families or 111 person suffer mentally retardation. That condition is a impact of destitue and unknowing health information become poverty system. Based rural-urban and the implication of the theory, highly interaction people to the center of activity village area make morely accept the effect, minimalize isolation, much information transfer, more oportunity works, more highly income oportunity, poverty reduction, and the village become left behind again. This research purposes to know the corelation level of interaction people to the center of activity village with poverty level in the village with left behind condition. With argumentation that village with left behind condition is have not comunication and information facilities, so the one way people get information is directly interaction comunication with the other else.ussualy it happens in the center of activity village. The center of activity village is a first point are accepted the impact from their relation with the city and information transfer much happens here. The research method using survey kuantitatif explanatory method to knowing correlation level was happened between variables, that is interaction dan income as poverty measurement. Correlation test using Spearmean correlation test and continued with descriptif statistic analyze. Corelation result is different an other part of village (called dusun), level of correlation Dusun Krajanis “High”, level of correlation Dusun Bibis is “Medium”, level of correlation Dusun Bendo is “Low”, and level of correlation Dusun Tanggungrejo is “Medium”. In addition identifi result of variabel that influens level of interaction of independent variabel is different too. Generally, level of interaction corelation influence level of income as poverty mesurement is 51%, but this level can’t make more change or more significant to poverty level, because the level income and poverty lines have a large of distant. So poverty people comunities more and more need positive impact fron interaction has been transfer information, it be able to rising opprtunity people income. Keyword : “Interaction, Poverty, Corelation

    Pola Kasus Penyakit Viral pada Anjing di Rumah Sakit Prof. Soeparwi Tahun 2017-2019

    Get PDF
    Beberapa permasalahan pemilik anjing di Yogyakarta adalah tingginya kasus penyakit anjing khususnya penyakit virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kejadian penyakit virus pada pasien anjing di Rumah Sakit Hewan Prof Soeparwi (PSAH) tahun 2017 - 2019 berdasarkan musim. Penelitian ini menggunakan rekam medis pasien PSAH yang dikategorikan berdasarkan infeksi penyakit virus yang didiagnosis. Data penyakit dianalisis secara diskriptif berdasarkan kasus penyakit menurut etiologi dan musim. Kedua data tersebut diolah menggunakan Microsoft Excel. Selama 3 tahun terakhir (2017-2019) sebanyak 210 penyakit infeksi virus yang didiagnosis pada pasien anjing di PSAH. Jumlah kasus meningkat dari 54 kasus (2017), 75 kasus (2018), dan 81 kasus (2019). Kasus tertinggi didiagnosis Canine Papillomavirus (105 kasus) kemudian disusul canine adenovirus (61 kasus), Canine Parvovirus (30 kasus), dan virus Canine Distemper (14 kasus). Berdasarkan musim, sebagian besar kasus menunjukkan jumlah kasus yang tinggi pada musim hujan kecuali Canine Distemper dengan jumlah kasus yang hampir sama pada setiap musim. Penyakit-penyakit tersebut juga menunjukkan pola yang sama setiap tahun. Penelitian ini menemukan jumlah kasus penyakit yang disebabkan oleh Canine Papillomavirus, Canine Adenovirus, dan Canine Parvovirus, lebih tinggi pada musim hujan dibandingkan musim kemarau. Sedangkan kasus canine distemper relatif sedikit dan memiliki pola yang sama di setiap musim. Temuan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi pemilik anjing dan dokter hewan untuk mencegah penyakit viral tersebut

    A COMPARATIVE ANALYSIS OF SMEAR TEST AS WOMEN’S SEXUAL HEALTH RIGHTS IN INDONESIA AND THE UNITED KINGDOM

    Get PDF
    Abstract Smear Test is a test that functions as a preventive measure against cervical cancer. It is important to know in advance that the process of this test will be through the cervix, so this gives rise to differences of opinion, there are several opinions that state the importance of carrying out this test because it is the initial process in detecting cervical cancer. However, there are also several countries that believe that matters related to sex and sexuality are taboo. This will further complicate efforts to protect sexual health. This article aims to examine further the views on the Smear Test which are linked to the issue of women’s sexual health rights while also examining its benefits. In the research and research process, the author will use qualitative methods and library research to obtain the necessary data. Comparative studies will also be used in comparative analysis of women’s rights to Smear Tests in the Indonesian jurisdiction compared to the UK jurisdiction and several other countries as an additional reference. Based on previous research, the author believes that Indonesia must reflect on developed countries in terms of state efforts to increase protection of the sexual health rights of its people. Overall, there are two different views from the pro and con groups regarding the implementation of the Smear Test. However, in the end the Smear Test must still be recognized by the Government as an effort to prevent its people from problems related to sexual health. Abstrak Smear Test adalah sebuah tes yang berfungsi sebagai tindakan prefentif terhadap penyakit kanker serviks. Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa tes tersebut prosesnya akan melalui leher rahim (serviks) sehingga hal tersebut menimbulkan perbedaan pendapat, ada beberapa pendapat yang menyatakan pentingnya tes tersebut untuk dilakukan karena merupakan proses awal dalam mendeteksi penyakit kanker serviks. Meski demikian, terdapat pula beberapa negara yang percaya bahwa hal-hal yang berhubungan dengan seks maupun seksualitas merupakan suatu hal yang tabu. Hal ini akan semakin mempersulit upaya untuk melindungi kesehatan seksual. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai pandangan terhadap Smear Test yang dikaitkan dengan isu hak kesehatan seksual perempuan sekaligus juga mengkaji manfaatnya. Dalam proses riset dan penelitian, Penulis akan menggunakan metode kualitatif serta penelitian kepustakaan untuk memperoleh data yang diperlukan. Studi komparatif juga akan digunakan dalam menganalisis perbandingan atas hak perempuan terhadap Smear Test dalam yurisdiksi Indonesia dibandingkan dengan yurisdiksi Inggris serta beberapa negara lainnya sebagai referensi tambahan. Berdasarkan penelitian yang ada sebelumnya, Penulis berpendapat bahwa Indonesia wajib berkaca pada negara-negara maju dalam hal upaya negara untuk meningkatkan perlindungan terhadap hak kesehatan seksual masyarakatnya. Secara keseluruhan, terdapat dua pandangan yang berbeda dari kelompok pro maupun kontra mengenai implementasi Smear Test ini. Namun, pada akhirnya Smear Test tetap harus diakui oleh Pemerintah sebagai upaya untuk menghindari masyarakatnya dari permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan seksual

    Prevalensi Dan Faktor Resiko Penyakit Footrot Pada Sapi Perah Di Kabupaten Sleman

    Full text link
    Kajian epidemiologis penyakit footrot telah dilaksanakan terhadap 769 ekor sapi perah dari 193 peternak di kabupaten Sleman Yogyakarta. Prosedur pengambilan sampel dilakukan dengan kombinasi antara sampling tiga tahapan dan klaster, yaitu Kecamatan, Desa, dan peternak. Hewan dikatakan positif footrot klinis, apabila menunjukkan adanya kerusakan jaringan antara belahan kuku, ada atau tidaknya bengkak dan pincang. Kajian ini bertujuan untuk mendeteksli 1) prevalensi penyakit footrot pada sapi perah di kabupaten Sleman, dan 2) mendeteksi faktor-faktor yang berhubungan dengan prevalensi penyakit pada ternak sapi perah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi footrot klinis pada tingkat peternak adalah sebesar 12,9%(25/193). Pada tingkat petemak faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit adalah drainase(p<0,01), pengalaman beternak (p<0,01), umbaran(p <0,01), p otong kuku (p<0,05), kebersihan kandang (p<0,05), dan jumlah kepemilikan(p<0,01). Faktor-faktor lain seperti pendidikan, pengetahuan footrot, permukaan kandang dan lantai kandang tidak berasosiasi terhadap terjadinya footrot klinis

    Evaluation of ultraviolet-C lamps sterilization in veterinary operating theatre

    Get PDF
    Ultraviolet (UV) lamp is the simplest method for sterilizing operating theatre. This method is effective, easily operated, and does not require high cost. Furthermore, there were several studies of microorganism contamination in the air and surface at human operating theatre. However, studies in veterinary operating theatre related to the effectiveness of UV light on sterilization process is still limited, especially in Indonesia. Bacterial contamination samples were collected three times each in three different conditions: A) before surgery and without UV, B) before surgery but UV was already used, and C) after surgery and UV was already used. Samples were taken with settle plate and swab method for collecting the air and operating table contamination, respectively. One-way repeated measures ANOVA determined that there was statistically significant difference in the number of bacterial contaminations between three conditions (A, B, and C) in settle plate method (p=0.009), as well as in swab method (p=0.010). The result revealed that the UV light was effective to sterilize operating theatre, which can be seen from the significant decreases on the number of bacterial contaminations before and after the UV was used, both in settle plate and swab method. The result of this study supported the theory that the UV light can reduce the air bacterial and surface contamination at operating theatre. However, the result of microorganism contaminations in this study was still not appropriate based on the standard minimum of total bacterial in the operating theatre from The Ministry of Health, Republic of Indonesia. Consequently, the use of another method of sterilization at the operating theatre is still required for a better sterilization result

    PREVALENSI DAN FAKTOR RESIKO PENYAKIT FOOTROT PADA SAPI PERAH DI KABUPATEN SLEMAN

    Get PDF
    Kajian epidemiologis penyakit footrot telah dilaksanakan terhadap 769 ekor sapi perah dari 193 peternak di kabupaten Sleman Yogyakarta. Prosedur pengambilan sampel dilakukan dengan kombinasi antara sampling tiga tahapan dan klaster, yaitu Kecamatan, Desa, dan peternak. Hewan dikatakan positif footrot klinis, apabila menunjukkan adanya kerusakan jaringan antara belahan kuku, ada atau tidaknya bengkak dan pincang. Kajian ini bertujuan untuk mendeteksli 1) prevalensi penyakit footrot pada sapi perah di kabupaten Sleman, dan 2) mendeteksi faktor-faktor yang berhubungan dengan prevalensi penyakit pada ternak sapi perah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi footrot klinis pada tingkat peternak adalah sebesar 12,9%(25/193). Pada tingkat petemak faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit adalah drainase(p<0,01), pengalaman beternak (p<0,01), umbaran(p <0,01), p otong kuku (p<0,05), kebersihan kandang (p<0,05), dan jumlah  kepemilikan(p<0,01). Faktor-faktor lain seperti pendidikan, pengetahuan footrot, permukaan kandang dan lantai kandang tidak berasosiasi terhadap terjadinya footrot klinis.Kata kunci: prevalensi, footrot, sapi perah, Slema

    Akumulasi Fibrin dalam Anterior Chamber Pada Kucing Penderita Tripanosomiasis dan Feline Immunodeficiency Virus

    Get PDF
    Tripanomiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Tripanosoma sp, protozoa hemoflagellata dari kelas Zoomatigophora dan famili Tripanosomatidae. Tripanosomiasis banyak dijumpai di daerah tropis dan menyerang berbagai hewan domestik seperti kuda, sapi, kerbau, onta, anjing, kucing dan tikus. Feline immunodeficiency virus (FIV) dikenal sebagai  feline AIDS adalah spesies virus dalam genus Lentivirus, menyebabkan penurunan sistem imun pada kucing dimana tubuh tidak dapat mengatasi serangan dari berbagai sumber penyakit lain sehingga muncul infeksi tambahan. Umumnya kucing tidak menimbulkan gejala klinis infeksi FIV meskipun telah berlangsung beberapa tahun. Seekor kucing domestik jantan, 3 tahun didiagnosis Tripanosomiasis dan positif FIV. Kedua mata terlihat berwarna keputihan, berawal dari mata kiri, berukuran kecil yang berkembang secara progresif selama 2 minggu, diikuti penurunan nafsu makan serta kondisi badan yang semakin kurus. Kucing berasal dari kucing jalanan, dan gemar memakan tikus maupun burung, serta belum dilakukan vaksinasi. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan mukosa anemik, dehidrasi, oedema di daerah submandibular hingga bahu, BCS 4/9, dan uveitis anterior. Hasil pemeriksaan hematologi dan kimia darah menunjukkan anemia normositik-hipokromik, trombositophenia, normal leukosit total dengan peningkatan relatif monosit, nilai SGPT dan SGOT yang sangat tinggi, peningkatan creatinin dan penurunan total kolesterol. Hasil pemeriksaan rapid test menunjukkan positif antibodi FIV (Feline Immunodeficiency Virus), negatif Feline Leukemia Virus, serta negatif  toksoplasma. Pemeriksaan apus darah menunjukkan mild anemia tanpa polikromasia, dan ditemukan flagellata Trypanosoma sp. Akumulasi fibrin di dalam anterior chamber yang bersifat progresif-bilateral disertai dengan aqueous flare dan normal retina merupakan gambaran anterior uveitis sebagai gejala klinis yang menciri dari Tripanosomiasis pada kucing dan infeksi FIV

    Pollution Load Allocation on Water Pollution Control in the Citarum River

    Get PDF
    The Citarum River is a strategic river in Indonesia, but has poor water quality.  The existing pollution control program has no impact on the river's water quality, because it uses a regulatory approach and prioritizes industrial sources. To improve the quality of the river, every pollutant source needs to reduce the pollution load discharged into the river based on the ability of the river to receive pollution. The purpose of this study was to measure pollution load allocation based on the total maximum daily load (TMDL) of the river. The results show that non-point sources contribute the highest pollution load (85%) compared with point sources (15%). The results of the measurement of pollution load allocation showed that the highest contribution of pollution load was from domestic waste (83.5%), followed by industrial waste (6.6%). The target of pollution load reduction for domestic sources is 81.8%, and for industries is 79.5%. The improvement of river water quality should be started at tributaries and domestic sources. This study can be used by local governments to develop water pollution control programs, for instance as a basis for determining the wastewater discharge permit of pollutant sources and permit trading
    corecore