THE EVALUATION OF EIGHT PILLARS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) IMPLEMENTATION AND THEIR IMPACT ON OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) AND WASTE

In this global era where the level of competition is higher, in addition to the influence of the suitable marketing strategy is also required strategy from the side of production/productivity. PT. XYZ is a company engaged in the manufacturing of snacks especially biscuits. The problem that often occurs in this company is the number of biscuits that are not in accordance with the standard and the production does not reach the target set because the machine suddenly breaks down frequently. To overcome the problems PT. XYZ then choose to implement the Total Productive Maintenance (TPM) strategy. This study aims to evaluate the implementation of 8 TPM Pillars and measure the effects on manufacturing performance in the form of Overall Equipment Effectiveness (OEE) and Waste. This study uses questionnaire-based survey method. The number of samples distributed is 40 units. Which returned and filled 33 questionnaires and which is worth to be processed as many as 30 samples. Then tested the validity and reliability of data using SPSS program. Validity critical value R = 0.361 for n = 30 and error rate 5%. For reliability test, R value = 0.60 was selected. From the validity test, there are 7 items of questions that are not valid so it is not included in the next process. For the reliability test of the questionnaire is quite reliable with the value of Cronbach's alpha of 0.811. From the CFA analysis, only 6 of 8 TPM pillars are significant while for manufacturing performance only OEE variable is significant. Correlation between 8 Pillars of TPM and manufacturing performance is Strong enough with a value of R = 0.862, which also means 74.3% (R2) variable manufacturing performance can be explained/influenced by variable 8 Pillar TPM and 26.7% the rest by other variables

MODEL MULTI KRITERIA GUNAANALISIS PEMILIHAN SISTIM PEMBAWAAIR BAKU

Data dari Kota Semarang menyebutkan target pemenuhan cakupan penduduk tahun 2010 untuk akses air bersih hanya 61,58 persen dari target 75,29 persen total penduduk. Salah satu hambatan pemenuhan target layanan air bersih adalah gangguan kontinuitas pasokan air baku dari waduk Kedung Ombo melalui saluran air bairn Klambu-Kudu sepanjang ± 40,558 km. Upaya memperbaiki sistim saluran Kelambu-Kudu agar dapat memasok air baku IPA Kutlu di Kota Semarang dapat efisien dan optimal perlu dilakukan perbaikan sistim saluran air baku dengan membangun berbagai kombinasi jenis saluran yang sesuai dengan kondisi fisik daerah yang dilaluinya. Penelitian ini adalah upaya dalam menentukan metode dan model multi kriteria guna memilih jenis dan kombinasi saluran air baku yang paling optimal dan efisien sebagai sistim pemasok air baku Kota Semarang

Comparative Analysis of Firewood Fuel and Teak Wood Charcoal in a Model Scale Boiler Combustion Room with a Steam Pressure of 500 KPa

65 HalamanSemakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia akan berdampak pada semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dengan semakin majunya perkembangan manusia maka bidang teknologi nya pun ikut berkembang . pada penelitian ini peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui perbandingan bahan bakar pada boiler skala model dengan tekanan uap 500 kPa dengan menggunakan bahan perbandingannya yaitu bahan bakar arang kayu jati dan bahan bakar kayu bakar dimana dicari lebih efisien penggunaan bahan bakar yang tepat. Pada penelitian ini menggunakan metode merancang boiler skala model dan melakukan eksperimen pada boiler skala model . Pada boiler skala model menggunakan bahan bakar jenis kayu bakar .setelah melakukan penelitian maka hasil yang di dapat dari hasil penelitian adalah pada efisiensi bahan bakkar menggunakan kayu bakar di dapatkan efisiensi 29 % dan dengan menggunakan arang kayu jati sebesar 47 % dan hasil dari perpindahan panass pada tekanan 500 kPa dengan menggunakan kayu bakar adalah 2054,66 watt dan dengan menggunakan arang kayu jati adalah 3775,36. The increasing needs of human life will have an impact on the development of science and technology. With the advancement of human development, the field of technology also develops. In this study, the aim of this study was to determine the ratio of fuel in a model scale boiler with a steam pressure of 500 kPa by using the comparison material, namely teak charcoal fuel and firewood fuel, where more efficient use of the right fuel is sought. This research uses the method of designing a model scale boiler and conducting experiments on a model scale boiler. On a model scale boiler using firewood type fuel. After doing research, the results obtained from the research are on the efficiency of fuel using firewood, the efficiency is 29% and by using teak charcoal is 47% and the results of the heat transfer at 500 kPa pressure using firewood is 2054.66 watts and using teak charcoal is 3775.36 watts

Immunoinformatics Analysis of SARS-CoV-2 ORF1ab Polyproteins to Identify Promiscuous and Highly Conserved T-Cell Epitopes to Formulate Vaccine for Indonesia and the World Population

SARS-CoV-2 and its variants caused the COVID-19 pandemic. Vaccines that target conserved regions of SARS-CoV-2 and stimulate protective T-cell responses are important for reducing symptoms and limiting the infection. Seven cytotoxic (CTL) and five helper T-cells (HTL) epitopes from ORF1ab were identified using NetCTLpan and NetMHCIIpan algorithms, respectively. These epitopes were generated from ORF1ab regions that are evolutionary stable as reflected by zero Shannon’s entropy and are presented by 56 human leukocyte antigen (HLA) Class I and 22 HLA Class II, ensuring good coverage for the Indonesian and world population. Having fulfilled other criteria such as immunogenicity, IFNγ inducing ability, and non-homology to human and microbiome peptides, the epitopes were assembled into a vaccine construct (VC) together with β-defensin as adjuvant and appropriate linkers. The VC was shown to have good physicochemical characteristics and capability of inducing CTL as well as HTL responses, which stem from the engagement of the vaccine with toll-like receptor 4 (TLR4) as revealed by docking simulations. The most promiscuous peptide 899WSMATYYLF907 was shown via docking simulation to interact well with HLA-A*24:07, the most predominant allele in Indonesia. The data presented here will contribute to the in vitro study of T-cell epitope mapping and vaccine design in Indonesia

Practical Work Report for Designing Vertical Boiler Biomass Fuel Pressure 2 Kg/cm2

44 HlmSetelah melaksanakan proses pembuatan alat Boiler vertikal bahan bakar biomassa ini, dapat ditarik kesimpulan antara lain: 1. Pada proses pembuatan boiler harus benar-benar memperhatikan segala sambungan pada boiler karena apabila terdapat kebocoran pada penyambungan maka uap akan sulit untuk mencapai tekanan yang kita inginkan. 2. Hasil perancangan konstruksi boiler jenis vertikal dengan spesifikasi sebagai berikut: a. jenis uap: uap jenuh, b. temperatur operasi: 90-132 derajat celcius, c. tekanan: 2 kg/ cm2, d. bahan bakar: kayu dan arang, e. volume air maksimal: 17 liter 3. Setelah peneliti melakukan uji coba dengan uap bertekanan 2 kg/ cm uap mampu bertahan secara kontinu selama 5 menit. Saran 1. Konstruksi boiler yang sudah di rancang telah memenuhi standar perancangan. 2. Perancangan boiler ini menghasilkan bentuk atau dimensi boiler, untuk mengetahui penggunaan boiler diharapkan ada penelitian lebih lanjut untuk menganalisis efisiensi dan kinerja boiler yang sudah dirancang

Penerapan IoT (Internet Of Things) Untuk Pencegahan Dini Terhadap Kejahatan Begal

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah sistem penanggulangan tindak krimimal begal. Sistem dibangun dengan konsep Internet of Thing dengan menggunakan teknologi mikrokontroler. Sistem dirancang untuk dapat mengirimkan data lokasi dan detak jantung korban kriminal begal secara waktu sebenar. 10 lokasi dipilih untuk menguji keakuratan data lokasi dan 6 sampel mahasiswa dipilih untuk menguji data detak jantung. Hasil dari penelitian didapati bahwa sistem yang dibangun dapat mengirimkan data lokasi dengan akurat dengan rata-rata jarak (0.54 +- 0.75) meter, t(9) = -1.223, p = .234. Sedangkan untuk data detak jantung didapati tidak ada perbedaan antara data dari sistem berbanding dengan data sebenar (t(5) = -2.123, p = .223). Untuk perbaikan pada sistem, perlu ditambahkan beberapa variabel seperti suhu badan dan getaran