222 research outputs found

    Stone Jar In Sumbawa: Distribution, Type, And Technology

    Get PDF
    To the west of Sumbawa there are stone vats, a part of megalithic culture, which spread at several sites in the Regency and City of Bima, Sumbawa Island (West Nusa Tenggara). The study carried out in this area was more focused on site distribution, shapes of jars, and manufacturing techniques. Investigation result reveals eight sites dispersed at the villages of Rora, Palama, and Kumba, where 21 jars are found. The jars consist of 18 bodies and 3 lids. The morphological types show some stone jars that are different from the types found in other parts of Indonesia, such as Napu, Besoa, Bada Valley (Central Sulawesi), Toraja (South Sulawesi), and Samosir (North Sumatra). Interm of technology, it shows that stone jars indicated some traces of scratch on it

    Persebaran dan Bentuk-Bentuk Megalitik Indonesia: Sebuah Pendekatan Kawasan

    Get PDF
    Abstrak. Studi tentang arkeologi kawasan dilandasi oleh pemikiran bahwa ruang merupakan  bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia. Demikian pula dengan kawasan Megalitik Indonesia, merupakan topik yang selalu menarik untuk dikaji. Hadirnya budaya megalitik di lingkup makro dengan berbagai jenisnya memberikan informasi yang sangat berharga sebagai titik tolak kajian arkeologi kawasan serta mata rantai kesinambungan budaya megalitik di Nusantara.Abstract. The Distribution and Forms of Megalithic in Indonesia: A Spatial Approach. Study on spatial archaeology is based on a notion that space is an integral aspect in human life. That is also the case with the megalithic regions in Indonesia, which are always interesting to investigate. The presence of megalithic culture in macro scope, with its various forms, provides valuable information as the starting point in the study of spatial archaeology and part of continuity sequence of megalithic culture in the Archipelag

    Peninggalan Megalitik di Wilayah Perbatasan Kalimantan: Kontak Budaya Antara Kepulauan Indonesia dan Serawak

    Get PDF
    Abstract. As a region in borderline, North Kalimantan is rich of cultures, especially megalithic remains. The lack of facilities and infrastructures resulted in minimum access to these sites, so that explorations can’t be done completely. The problem that appears is that the length of cultural contact between borders is still unknown. The purpose of this study is to explain the connection of megalithic cultures of North Kalimantan (Indonesia), Serawak (Malaysia), and also other megalithic cultures in Indonesia. The method used in this study is cultural diffusion approach through literature studies about megalithic in the border region of North Borneo and Sarawak as well as Indonesia in general. The results shows that the distribution of stone jars in the borderline regions indicated a cultural connection between Sarawak in Malaysia and several places in Indonesia (Central Sulawesi, Samosir, Toraja, and Bima). Abstrak. Sebagai wilayah perbatasan, Kalimantan Utara mengandung kekayaan budaya terkait dengan peninggalan megalitik. Kurangnya sarana dan prasarana mengakibatkan akses ke situssitus tersebut sangat sulit untuk dicapai, sehingga eksplorasi yang telah dilakukan dari beberapa kegiatan belum bisa menjangkau keseluruhan. Permasalahan yang muncul dengan keterbatasan itu adalah belum diketahui secara jelas sejauh mana kontak budaya antara megalitik wilayah perbatasan Kalimantan Utara dengan megalitik yang ada ditempat lain. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan gambaran hubungan antara megalitik di perbatasan Kalimantan Utara dengan megalitik di Serawak serta megalitik di Indonesia. Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan difusi budaya melalui studi literatur hasil-hasil penelitian terhadap megalitik di wilayah perbatasan Kalimantan Utara dan megalitik yang ada di Serawak dan di Indonesia secara umum. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa didasarkan atas persebaran bentuk-bentuk tempayan batu di wilayah perbatasan menunjukkan adanya koneksitas budaya dengan tempayantempayan batu di Serawak dan beberapa tempat lain di Indonesia (Sulawesi Tengah, Samosir, Toraja, dan Bima).

    BERITA PENELITIAN ARKEOLOGI NO. 43

    Get PDF

    Program Komputer Untuk Perhitungan Kolom Beton Akibat Beban Aksial Tekan Dan Lentur Biaksial Pada Rangka Dengan Pengaku (Braced Frame) Dan Tanpa Pengaku (Sway Frame)

    Get PDF
    Column calculation on frame system is a long and iterative process. This program is used to calculate column on general aspects, these aspects are slender, biaxial, braced frame and sway frame. This program uses Borland Delphi 7.0 language. Data input consists of material data (fy, f�c), load data (Pu, M1bx, M2bx, M2sx, M1by, M2byand M2sy), column data (b, h and L) and beam data(bb, hband Lb). The gained result is the table that contains output data of calculation, that is slender limit, k.Lu/r, ψA, ψB, k, δB, δS, Mc, As, As/Ag, β, Pn pl, Pn ada, Mn pl, Mn adafor axe x and axe y. For validation, output of calculation can be compared between manual and program calculation. The results of comparison are the biggest error percentage 0,0054% and smallest error percentage 0% (not difference). This is because in manual calculation there is always rounding every step, while in the computer calculation rounding is done at the end of process. Performance of the program is proper and satisfying to be used in short time and accurate

    Kemiskinan, Pengangguran, dan Pedagang Kaki Lima (Pkl) sebagai Alternatif Solusi

    Full text link
    Solution to overcome the unemployment problems can be done by the way of making someone who expert in entrepreuneur. Because an entrepreuneur hardly assists government in chartered investment counsel recovery. Because they stand in adding national production, creates job activity opportunity, assists government to lessen unemployment, assists government in development averaging, adds resource of stock-exchange for government, adds source of national income with paying tax, and assists government in enriching nation. Keywords: poorness, unemployment, and street trade

    Pengaruh Organizational Culture, Emotional Intelligence, dan Social Intelligence terhadap Employee Engagement : (Studi Pada Karyawan Bagian Non-Medis RSU Universitas Muhammadiyah Malang)

    Get PDF
    Penelitian tentang sumber daya manusia selalu dibutuhkan sesuai tuntutan perkembangan jaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat organizational culture, emotional intelligence, social intelligence, dan employee engagement pada sebuah institusi rumah sakit, sekaligus juga mengetahui pengaruh organizational culture, emotional intelligence, dan social intelligence terhadap employee engagement. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan desain explanatory research melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan instrumen kuisioner skala Likert 1-5 sebagai alat pengumpul data. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase (%) dan analisis regresi linier berganda dengan uji hipotesis t-test. Hasil penelitian menemukan bahwa organizational culture, emotional intelligence, social intelligence, dan employee engagement masing-masing memiliki tingkat persentase yang tinggi atau termasuk dalam kategori baik. Temuan berikutnya, organizational culture dan social intelligence berpengaruh positif signifikan terhadap employee engagement, sedangkan emotional intelligence berpengaruh negatif dan signifikan terhadap employee engagement.Penelitian tentang sumber daya manusia selalu dibutuhkan sesuai tuntutan perkembangan jaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat organizational culture, emotional intelligence, social intelligence, dan employee engagement pada sebuah institusi rumah sakit, sekaligus juga mengetahui pengaruh organizational culture, emotional intelligence, dan social intelligence terhadap employee engagement. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan desain explanatory research melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan instrumen kuisioner skala Likert 1-5 sebagai alat pengumpul data. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase (%) dan analisis regresi linier berganda dengan uji hipotesis t-test. Hasil penelitian menemukan bahwa organizational culture, emotional intelligence, social intelligence, dan employee engagement masing-masing memiliki tingkat persentase yang tinggi atau termasuk dalam kategori baik. Temuan berikutnya, organizational culture dan social intelligence berpengaruh positif signifikan terhadap employee engagement, sedangkan emotional intelligence berpengaruh negatif dan signifikan terhadap employee engagement

    RELEVANSI KURIKULUM CAD SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui relevansi kurikulum CAD SMK bidang keahlian teknik pemesinan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha dan Industri di Daerah Istimewa Yogyakarta (2) mengetahui seberapa besar tingkat relevansi antara kurikulum CAD SMK bidang keahlian teknik pemesinan dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Industri di Daerah Istimewa Yogyakarta dan (3) mengetahui kompetensi yang dibutuhkan di industri namun belum terdapat dalam kurikulum 2013 teknik pemesinan SMK. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini adalah industri di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 10 industri. Sampel yang diambil berjumlah 30 responden dengan menggunakan metode Purposive Sampling pada 3 industri. Perhitungan Jumlah sampel menggunakan nomogram Harry King dengan tingkat kesalahan 10% atau tingkat kepercayaan 90%. Instrumen penelitian berupa angket dengan empat pilihan jawaban bergradasi. Validasi instrumen angket penelitian melalui teknik Expert Judgment. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach yang dihitung menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 25 menunjukkan hasil r hitung sebesar 0,835 sedangkan r tabel 0,811 maka instrumen dinyatakan reliabel. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan persentase dengan kategori penilaian relevan (76-100%), cukup relevan (56-75%), kurang relevan (40-55%), dan tidak relevan (<40%). Hasil penelitian menunjukkan kompetensi CAD dalam Kurikulum 2013 SMK relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri. Besar tingkat relevansi kurikulum CAD SMK dengan kebutuhan industri sebesar 81,67% atau termasuk dalam kategori relevan. Seluruh kompetensi CAD dalam Kurikulum 2013 SMK dibutuhkan oleh industri, namun terdapat beberapa kompetensi yang perlu ditambahkan yaitu Membuat gambar 3D sheet metal, membuat pattern 3D, Membuat gambar 2D sheet metal, memahami proses gambar untuk CNC, dapat mengimport file ke dalam program MasterCAM, Menetapkan ketebalan plat, dan Penggunaan fungsi bending dan roll

    PENGARUH KUALITAS LAYANAN, FASILITAS DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP KEPUASAN SISWA

    Get PDF
    While there is a large number of research work performed on presenting different factors influencing students' satisfaction with Higher Education institutions, there is a need to combine all these efforts and provide a comprehensive framework of factors influencing the students' satisfaction. This study aims to analyse the influence of service quality, facility, learning method on student satisfaction and image as a moderating variable. The respondents of this research are Semarang Sedes Sapentiae High School amounting to 96. The data were processed by using Smart Partial Least Square (PLS) program. The results of this study indicate that the service quality, learning methode influence student satisfaction, while the facility have no significant effect on student satisfaction. The result of the hypothetical test on moderation effect showed that image moderate the correlation between service quality and learning method with the student satisfaction, but image could not moderate the correlation between the facility with student satisfaction.Meskipun ada sejumlah besar penelitian yang dilakukan untuk menyajikan faktor-faktor berbeda yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa/siswa terhadap institusi sekolah, tetap ada kebutuhan untuk menggabungkan semua upaya ini dan menyediakan kerangka kerja yang komprehensif mengenai faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa/siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan , fasilitas, metode pembelajaran terhadap kepuasan siswa dengan citra sekolah sebagai variabel moderating.Responden dalam penelitian ini adalah siswa SMA Sedes Sapentiae Semarang yang berjumlah 96 orang. Data diolah dengan menggunakan program Smart Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas layanan, motode pembelajaran dan citra berpengaruh signifikan terhadap kepuasan siswa, sedangkan fasilitas tidak berpengaruh terhadap kepuasan siswa. Hasil penelitian uji hipotesis efek moderasi menunjukkan bahwa citra dapat memoderasi hubungan antara kualitas layanan dan metode pembelajaran dengan kepuasan siswa, tetapi citra tidak memoderasi hubungan antara fasilitas dengan kepuasan sisw

    Analysis Of Ecotourism Income Organic Vegetables On Agroforestri Land Of Kidul Pujon Village Kecamatan Pujon, Malang District

    Get PDF
    Abstract: The purposes of this study is to determine the increase and development of income through organic vegetable ecotourism on agroforestry land. This research was conducted in Pujon Kidul Village, Tulungrejo Hamlet in June - October 2018.The approach taken is participatory rural assessment, modification of Participatory Rural Appraisal / PRA in agroforestry farmers. The technique of determining respondents in this study uses purposive sampling.Intensive results of agroforestry (agrisilviculture) analysis, average agroforestry farmer income from carrot vegetable crops reached Rp.5568,750, - / harvest, large red chili reached Rp.6,160,000, - / harvest, cabbage reached Rp.2,220,000, - / harvest , mustard reached Rp. 3,077,778, - / harvest, shallot reached Rp. 8,350,000 / harvest, leek onion reached Rp 2,258,333, - / harvest, cayenne reached Rp 9,833,333, - / harvest, brongkoli reached Rp. 4,800,000, - / harvest, and eggplant reach Rp. 195,238, - / harvest. The average farmer income for agroforestry received revenue reaching Rp. 13,603,488, with total costs reaching Rp. 4,468,247, and the average profit reached Rp. 935,242. B / C Ratio value of 3.34. With these average profits, farmers have the potential in terms of economic improvement for forest farmers to live well. The production of Perhutani gum has an average land area of 10.5 ha. From that area it produces sap 267.1 Kg / Ha. The average income from the sale of sap reaches Rp 801.257, - / Ha. The existing stands are P. merksuii with an average diameter of 15.35 cm, average stand height of 15.35 meters, and the average number of stands per hectare as many as 403.95 trees.Farmers need to increase existing land intensification by paying attention to the level of development of agroforestry land so that it can provide optimum ecological and economicimpacts to the community
    corecore