19 research outputs found

    PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN INVERS DAN DETERMINAN MATRIKS

    Get PDF
    Pemberian motivasi belajar dapat meningkatkan kualitas belajar dan tercapainya tujuan pembelajaran. Namun dalam pelaksanaannya, peneliti menemukan beberapa permasalahan siswa dalam pembelajaran matematika. Pertama, kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya pelajaran matematika dalam implikasi kehidupan sehari-hari. Kedua, kemampuan siswa dalam memahami konsep dasar matematika masih sangat rendah. Ketiga, siswa memiliki paradigma yang tidak tepat terhadap pelajaran matematika, sehingga tidak memiliki gairah belajar matematika. Hal ini mengakibatkan siswa memiliki motivasi belajar yang rendah terhadap pembelajaran matematika, ditunjukkan melalui respon siswa saat pembelajaran berlangsung dan hasil penilaian tengah semester yang tidak mencapai nilai ketuntasan minimum. Oleh karena itu, peneliti mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran, yaitu pembelajaran kooperatif tipejigsaw dengan melakukan dua siklus pada pelaksanaan tindakan penelitian. Pelaksanaanpenelitian ini dilakukan sejak 3 November 2020 – 25 Maret 2021 yang melibatkan siswa kelas XI pada pembelajaran Matematika Wajib tentang Invers dan Determinan Matriks. Metode penelitianyang dilakukan adalah metode penelitian tindakan kelas model Pelton dengan lima tahapan penelitian, antara lain identifikasi masalah, pengumpulan data, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, dan hasil penilaian. Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus 1 adalah 89,6% dan siklus 2 adalah 81,81% dengan acuan kriteria ketuntasan belajar minimum mata pelajaran Matematika, yaitu 75. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat mendorong motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran invers dan determinan matriks. Hal ini dibuktikan dari cakupan nilai siswa yang tuntas dari KBM (Ketuntasan Belajar Minimum), meskipun persentase nilai siswa menurun pada 2 siklus penerapan tindakan dan satu tahap evaluasi tambahan penelitian

    Peran Pendeta dalam Penggembalaan Orangtua Serani di Jemaat GMIT Maranatha Teunbaun: Perspektif Pastoral

    Get PDF
    Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis peran pendeta dalam penggembalaan orangtua serani di Jemaat GMIT Maranatha Teunbaun, ditinjau dari perspektif pastoral. Peran pendeta dalam penggembalaan akan dianalisis berdasarkan lima fungsi pastoral, yaitu menyembuhkan, mendukung, membimbing, memulihkan dan mengasuh yang dikemukakan oleh Clinebell. Adapun hal yang melatarbelakangi tulisan ini ialah, fungsi pastoral dari seorang pendeta dalam melakukan penggembalaan bagi orangtua serani yang masih kurang diperhatikan. Kenyataan yang terjadi ialah pendeta di Jemaat GMIT Maranatha Teunbaun memahami dengan benar defenisi maupun tujuan dari penggembalaan, akan tetapi dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan. Pada tulisan ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif dan memakai teknik wawancara mendalam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, fungsi pastoral dari pendeta dalam memberikan penggembalaan masih perlu untuk dibenahi. Hal ini dikarenakan, proses penggembalaan tersebut hanya berisikan pertanyaan yang akan diberikan bagi calon orangtua serani seputar kesiapan dan tanggung jawab mereka, mengarahkan prosesi untuk pelayanan baptisan kudus, sementara itu upaya dari gereja melalui pendeta dalam melaksanakan pertemuan khusus dengan orangtua serani, kurangnya pendekatan dari gereja untuk memulihkan kembali citra orangtua serani dalam menjalankan tanggung jawab mereka belum nampak dalam proses penggembalaan yang dilakukan oleh pendeta. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pemahaman tentang peran pendeta dalam menjalankan fungsi pastoral dan dapat menjadi bekal bagi calon-calon pendeta untuk memperhatikan penggembalaan bagi orangtua serani dikemudian hari

    Analisis Interaksi Obat Penyakit Ginjal Kronik di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang

    Get PDF
    Interaksi obat penting untuk diperhatikan, dicegah, dan ditangani karena dapat mempengaruhi kerja dari obat dengan mengubah kadar obat dalam darah, meningkatkan risiko efek samping atau toksisitas obat, dan dapat memperparah kondisi medis tertentu yang dimiliki pasien, termasuk Penyakit Ginjal Kronik (PGK). Masalah interaksi obat akibat polifarmasi pada pasien dengan PGK menjadi penting karena efek dari interaksi obat dapat mempengaruhi keberhasilan terapi, padahal PGK sendiri merupakan kondisi dengan berbagai komorbid yang harus dikontrol. RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes sebagai satu-satunya RS rujukan pemerintah tingkat provinsi di Nusa Tenggara Timur membutuhkan data deskriptif interaksi obat PGK agar dapat dilakukan langkah perbaikan ke depannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan interaksi obat PGK di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang pengambilan datanya dilakukan secara retrospektif. Teknik systematic sampling digunakan untuk memilih 100 sampel dari 400 populasi PGK. Selanjutnya 16 sampel dieksklusi sehingga hanya 84 sampel yang dianalisis. Interaksi obat secara potensial ditemukan pada 72 pasien (85,7%) dan tertinggi pada tingkat keparahan sedang (68,0%). Interaksi obat paling banyak berpotensi terjadi antara furosemid dan golongan Angiotensin Converting Enzyme-inhibitor

    Uji Efektivitas Pertumbuhan Rambut Sediaan Emulsi Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Mangkokan (Polyscia Scutellaria) dan Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb), Pada Kelinci Jantan (Oryctolagus Cuniculus)

    Get PDF
    Hair loss is a disorder or disorder in which hair is detached from the scalp or body skin so that it interferes with the various biological functions of the hair on the body (Stephani et al., 2018). The purpose of this study was to determine the combination of the ethanol extract of mangkokan leaf and pandan wangi leaf emulsion at a concentration ratio of 50:50, 70:30, 80:20 and to determine the optimal concentration of the combination of the ethanol extract of mangkokan leaves and pandan wangi leaves which has effectiveness as hair grower on the back of male rabbits.The method used in this research is the Tanaka method. This study made 3 sample formulas with the active ingredient combination of ethanol extract of mangkokan leaves and fragrant pandanus leaves with a concentration ratio of 50:50, 70:30, 80:20, a concentration of 0% without additives (negative cont rol), and a positive control (hair growth preparations. which contains minoxidil 2%) with base emulsion control. The treatments were carried out every day with an application volume of 1 ml for each concentration for 14 days. Based on the results obtained, it shows that in group I the mean value of positive control and formula II is the same, namely 1.99 mm. This shows that formula II has the same effectiveness as positive control. In group II, the mean value of positive control and formula II is the same, namely 1.98 mm. This shows that formula II has the same effectiveness as positive control. Meanwhile, in group III, the mean value of positive control and formula II was the same, namely 1.96 mm. This shows that formula II has the same effectiveness as positive control.   Keywords: Hair Grower, Mangkokan Leaves (Polyscias scutellaria), Pandan Wangi Leaves (Pandanus Amaryllifolius Roxb).Kerontokan rambut merupakan suatu gangguan atau kelainan dimana rambut terlepas dari kulit kepala ataupun kulit tubuh sehingga mengganggu berbagai fungsi biologis rambut terhadap tubuh (Stephani et al., 2018). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi sediaan emulsi ekstrak etanol daun mangkokan dan daun pandan wangi pada perbandingan konsentrasi 50:50, 70:30, 80:20 dan untuk mengetahui konsentrasi optimal dari kombinasi ekstrak etanol daun mangkokan dan daun pandan wangi yang mempunyai efektivitas sebagai penumbuh  rambut pada punggung kelinci jantan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Tanaka. Penelitian ini membuat 3 formula sampel dengan bahan aktif  kombinasi ekstrak etanol daun mangkokan dan daun pandan wangi dengan perbandingan konsentrasi 50:50, 70:30, 80:20, konsentrasi 0% tanpa bahan (kontrol negative), dan kontrol positif (Sediaan penumbuh rambut yang mengadung  minoxidil 2%) dengan kontrol base emulsi.  Perlakuan dilakukan setiap hari dengan volume pengolesan 1 ml setiap konsentrasi selama 14 hari. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pada kelompok I dengan nilai rata-rata kontrol positif dan  formula II adalah sama yaitu sebesar 1,99 mm. Hal ini menunjukan formula II memiliki efektivitas yang sama dengan kontrol positif. Pada kelompok II dengan nilai rata-rata kontrol positif dan  formula II adalah sama yaitu sebesar 1,98 mm. Hal ini menunjukan formula II memiliki efektivitas yang sama dengan kontrol positif. Sedangkan pada kelompok III dengan nilai rata-rata kontrol positif dan  formula II adalah sama yaitu sebesar 1,96 mm. Hal ini menunjukan formula II (70:30) memiliki efektivitas yang optimal pada punggung kelinci jantan hampir sama dengan kontrol positif. Kata kunci: Penumbuh rambut,daun mangkokan (Polyscias  scutellaria), daun   pandan wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb)

    Penerapan akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat penilaian kinerja pada bagian produksi PT. Serba Guna Prima

    No full text
    Setiap perusahaan yang didirikan oleh seorang atau sekelompok orang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka laba secara otomatis dapat diperoleh. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajemen harus mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Keadaan ini menuntut manajemen puncak untuk mendelegasikan wewenang yang disertai dengan sistem pengendalian, pengawasan serta penilaian kinerja manajer di bawahnya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menerapkan akuntansi pertanggungjawaban. Pada perusahaan pengelolaan kayu PT. Serba Guna Prima, penulis belum melihat diterapkannya akuntansi pertanggungjawaban. Oleh sebab itu, penulis mencoba membahas dan mengintepretasikan data yang ada pada bagian produksi dengan cara membandingkan realisasi pembiayaan dan anggarannya agar dapat diketahui penyimpangan yang telah terjadi. Melalui laporan pertanggungjawaban dari bagian persiapan bahan, bagian pembentukan dan bagian penyelesaian, manajemen dapat mengukur efektif dan efisiennya biaya produksi dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian, perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dalam menentukan bagian mana yang banyak mengeluarkan biaya yang nantinya akan berpengaruh pada pengambilan keputusan serta peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan

    PENGARUH RASIO (LIPID PADAT SETIL PALMITAT DAN LIPID CAIR MINYAK KEDELAI) TERHADAP STABILITAS DAN EFEKTIVITAS RESVERATROL (DALAM SISTEM NLC) SEBAGAI ANTI AGING

    No full text
    Resveratrol is antioxidant of polyphenol class that can counteract free radials of UV causing premature aging. Resveratrol also works by lowering the transcription factor of Activator protein 1 (AP-1) and nuclear factor of kappa beta (Nf-kB) that plays a role in the pathogenesis of skin aging. Resveratrol is water-insoluble and light-sensitive (Amri et al, 2012). Therefore, to overcome the obstacles of resveratrol active substance stability for topical antioxidant preparation, it is necessary to design a delivery system that can effectively protect antioxidant and also support the working mechanism of the antioxidant. In this study, resveratrol was made in NLC delivery system with various comparisons of solid lipid and liquid lipid matrix to obsevere its effect on characteristics, effectiveness on penetration and collagen density in vivo, as well as stability test of 30-day storage at room temparture (pH, particle size and polydispersity index). The measurement of pH was using pHmeter, viscosity was using cone and viscometer plate, particle size and polydispersity were using Delsa Nano Particle Size Analyzer, particle morphology was using Transmission Electrone Microscopy (TEM) and trapping effectiveness was using centrifugation method which then seen using UV spectrophotometer at 306nm. The determination of penetration effectiveness was performed in vivo using male mouse back sking with Rhodamin B marker observed using fluorescence microscope at 2nd, 4th, and 6th hours. The effectiveness on antiaging was performed using the male mouse back skin treated for 28 days, after which preparations were performed to be observed with light microscope and the collagen density was calculated based on histopathology scoring

    Asuhan Kebidanan Berkelanjutan Pada NY.N.B G4P2A1AH2 UK 37-38 Minggu Di Praktik Mandiri Bidan (PMB) Tanggal 22 Maret sampai dengan 6 Mei 2023

    No full text
    Latar Belakang: Angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2019 AKI sebanyak 163 per 1.000.000 Kelahiran Hidup dan AKB sebanyak 7,7 per 1.000 Kelahiran Hidup. Angka kematian ibu (AKI) pada tahun 2017 terdapat 162 kasus, kemudian ditahun 2018 menjadi 158 kasus, dan ditahun 2019 menjadi 118 kasus kematian ibu. Angka kematian bayi di NTT menurun yakni pada tahun 2017 total 1044 kasus, kemudian ditahun 2018 menurun menjadi 913 kasus dan ditahun 2019 tercatat ada 243 kasus (Profil Kesehatan NTT, 2019).Tujuan Penelitian: Menerapkan Asuhan Kebidanan Berkelanjutan pada Ibu N.B di Praktik Mandiri Bidan (PMB) Periode 22 Maret sampai dengan 6 Mei 2023. Metode Penelitian: Studi kasus menggunakan metode penelaahan kasus, lokasi studi kasus di Praktik Mandiri Bidan (PMB), subyek studi kasus adalah ibu N.B dilaksanakan tanggal 22 Maret 2023 sampai 6 Mei 2023 dengan menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan metode Varney dan pendokumentasian SOAP, teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil: Ny N.B selama masa kehamilannya melakukan 3 kali kunjungan antenatal care dan penulis melakukan 1 kali kunjungan rumah dan ibu dalam keadaan sehat, proses persalinan Normal spontan pervaginam, pada masa nifas penulis melakukan 4 kali kunjungan rumah dan tanda-tanda vital ibu dalam batas normal, Bayi baru lahir penulis melakukan 3 kali kunjungan dan tanda-tanda vital bayi dalam batas normal, konseling ber-KB ibu memilih KB Metode Amnorhea Laktasi.Simpulan: Penulis telah menerapkan asuhan kebidanan berkelanjutan pada ibu N.B. yang di tandai dengan ibu sudah mengikuti semua anjuran, keluhan ibu selama hamil teratasi, ibu melahirkan di fasilitas kesehatan, masa nifas berjalan normal, bayi berjalan dengan normal, dan ibu memilih KB Metode Amnorhea Laktasi yaitu kontrasepsi yang mengandalkan Air Susu Ibu (ASI) saja tanpa pemberian makanan tambahan atau minuman apapun

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BOOKLET BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK POKOK BAHASAN INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN

    Full text link
    Berdasarkan hasil analisis kebutuhan kendala yang dihadapi yakni desain pembelajaran yang kurang menarik, sehingga siswa menjadi jenuh dan kurang aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa booklet berbasis pendekatan saintifik pokok bahasan interaksi makhluk hidup dengan lingkungan yang layak digunakam dakam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Assure, model ini terdiri dari kina langkah yaitu (a) Analisis siswa (b) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus, (c) Memilih media atau paket pembelajaran, (d) Memanfaatkan materi pembelajaran (e) Meminta Respon siswa. Tenik pengumpulan data dilakukan dengan pembagian kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknkk analisis deskriptif kualitatif dan analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian uji vakidasi ahli materi diperoleh 87,5%, Uji ahki desain diperoleh 94,56%, uji ahli media diperoleh 94, 64%, uji kelompok kecil diperoleh 90,51% dan uji kelompok besar diperoleh 90,91%. Sesuai dengan hasil penelitian, jumlah keseluruhan hasi persentase adakah 91,62% dengan kualifikasisangat baik. Persentase penwlitian menunjukan adanya respon positif. Dengan demikian disimpulkan bahwa booklet berbasis pendekatan saintifik pokok bahasan interaksi makhluk hidup dengan lingkungan layak digunakan sebagai media pembelajaran di SMP Negeri 20 Kota Kulang</jats:p

    Uji Efektivitas Pertumbuhan Rambut Sediaan Emulsi Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Mangkokan (Polyscia Scutellaria) dan Pandan Wangi (Pandanus Amarylifolius Roxb), pada Kelinci Jantan (Oryctolagus Cuniculus)

    No full text
    Kerontokan rambut merupakan suatu gangguan atau kelainan dimana rambut terlepas dari kulit kepala ataupun kulit tubuh sehingga mengganggu berbagai fungsi biologis rambut terhadap tubuh (Stephani et al., 2018). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi sediaan emulsi ekstrak etanol daun mangkokan dan daun pandan wangi pada perbandingan konsentrasi 50:50, 70:30, 80:20 dan untuk mengetahui konsentrasi optimal dari kombinasi ekstrak etanol daun mangkokan dan daun pandan wangi yang mempunyai efektivitas sebagai penumbuh  rambut pada punggung kelinci jantan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Tanaka.Penelitian ini membuat 3 formula sampel dengan bahan aktif  kombinasi ekstrak etanol daun mangkokan dan daun pandan wangi dengan perbandingan konsentrasi 50:50, 70:30, 80:20, konsentrasi 0% tanpa bahan (kontrol negative), dan kontrol positif (Sediaan penumbuh rambut yang mengadung  minoxidil 2%) dengan kontrol base emulsi.  Perlakuan dilakukan setiap hari dengan volume pengolesan 1 ml setiap konsentrasi selama 14 hari. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pada kelompok I dengan nilai rata-rata kontrol positif dan  formula II adalah sama yaitu sebesar 1,99 mm. Hal ini menunjukan formula II memiliki efektivitas yang sama dengan kontrol positif. Pada kelompok II dengan nilai rata-rata kontrol positif dan  formula II adalah sama yaitu sebesar 1,98 mm. Hal ini menunjukan formula II memiliki efektivitas yang sama dengan kontrol positif. Sedangkan pada kelompok III dengan nilai rata-rata kontrol positif dan  formula II adalah sama yaitu sebesar 1,96 mm. Hal ini menunjukan formula II (70:30) memiliki efektivitas yang optimal pada punggung kelinci jantan hampir sama dengan kontrol positif

    Analisis Interaksi Obat Penyakit Ginjal Kronik di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang

    No full text
    Interaksi obat penting untuk diperhatikan, dicegah, dan ditangani karena dapat mempengaruhi kerja dari obat dengan mengubah kadar obat dalam darah, meningkatkan risiko efek samping atau toksisitas obat, dan dapat memperparah kondisi medis tertentu yang dimiliki pasien, termasuk Penyakit Ginjal Kronik (PGK). Masalah interaksi obat akibat polifarmasi pada pasien dengan PGK menjadi penting karena efek dari interaksi obat dapat mempengaruhi keberhasilan terapi, padahal PGK sendiri merupakan kondisi dengan berbagai komorbid yang harus dikontrol. RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes sebagai satu-satunya RS rujukan pemerintah tingkat provinsi di Nusa Tenggara Timur membutuhkan data deskriptif interaksi obat PGK agar dapat dilakukan langkah perbaikan ke depannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan interaksi obat PGK di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang pengambilan datanya dilakukan secara retrospektif. Teknik systematic sampling digunakan untuk memilih 100 sampel dari 400 populasi PGK. Selanjutnya 16 sampel dieksklusi sehingga hanya 84 sampel yang dianalisis. Interaksi obat secara potensial ditemukan pada 72 pasien (85,7%) dan tertinggi pada tingkat keparahan sedang (68,0%). Interaksi obat paling banyak berpotensi terjadi antara furosemid dan golongan Angiotensin Converting Enzyme-inhibitor.</jats:p
    corecore