DISPARITAS PUTUSAN HAKIM TERHADAP KASUS TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA (Studi Putusan Nomor 76/Pid.B/2023/PN. Blk dan Putusan Nomor 97/Pid.B/2023/PN. Nnk)

Criminal disparity is a difference in the form of criminal punishment but with the same criminal offense that can be compared. This study discusses the disparity of judge's considerations in two different judge's decisions, but with the same case, namely Decision Number 76/Pid.B/2023/PN.Blk and Decision Number 97/Pid.B/2023/PN.Nnk regarding the crime of premeditated murder. The purpose of this research is to find out the judge's considerations in deciding the two decisions and the disparity between the two decisions. This research uses normative juridical research methods, including Law Approach, Case Approach, and Comparative Approach. The results of this study indicate that there is a difference in sentencing for the same criminal offense because the defendant in Decision Number 76/Pid.B/2023/PN.Blk was sentenced to imprisonment for 10 (ten) years while the defendant in Decision Number 97/Pid.B/2023/PN.Nnk was sentenced to death. Sentencing disparities often occur because Judges are free to impose criminal penalties and judges must still be more thorough in carrying out their considerations and weighing the legal reasons of the parties at trial in order to produce fair sentences for defendants and society

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAJELIS HAKIM MENOLAK PERMOHONAN CERAI TALAK AKIBAT PERNYATAAN SAKSI SALING BERTOLAK BELAKANG YANG MENYEBABKAN TIMBULNYA ASAS UNUS TESTIS NULLUS TESTIS

In writing this final assignment, the author examines the verdict in the Divorce and Talak case, which was decided at the Malang Regency Class 1A Religious Court, which adjudicated Divorce Divorce Case Number 2163/Pdt. G/2023/PA.Kab.Mlg. The decision in this case rejected the divorce petition submitted by the petitioner on the basis that the statements of the witnesses presented by the petitioner contradicted each other's statements during the evidence, so that only one witness was deemed to know the problems faced by the petitioner and the respondent. By using the principle of "Unus Testis Nullus Testis" as a consideration and stating that only 1 witness is deemed to be known by the applicant, while there are 2 witnesses presented by the applicant, there is 1 witness who is deemed not to know about the dispute in the house. Petitioner and Defendant Steps. Therefore, the author is interested in raising this issue with the title "Judicial Analysis of the Decision of the Panel of Judges Rejecting the Application for Divorce and Divorce Due to Conflicting Witness Statements Which Cause the Principle of "Unus Testis Nullus Testis" to emerge as research material for the author based on the experience of the author who has followed the agenda. The trial and preparation of files in this case are used as material for analysis

PENGEMBANGAN MEDIA LATIHAN KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MODUL WIFI PADA OLAHRAGA BULUTANGKIS

Penelitian ini bertujuan untuk membuat media atau alat bantu latihan kelincahan (agility) berbasis modul wifi pada olahraga bulutangkis. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode Research and Development (R&D). Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif yang tergabung dalam UKM Bulutangkis UPI, yang terbiasa melakukan latihan, dan mempunyai skill dalam olahraga bulutangkis. Sampel yang akan diambil sebanyak 4 orang dari jumlah banyaknya mahasiswa aktif yang tergabung dalam UKM Bulutangkis UPI. Instrumen yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan melakukan validasi oleh validator terhadap produk yang telah dibuat. Validasi ini bertujuan untuk memastikan apakah rancangan produk yang diciptakan lebih efektif atau tidak. Untuk melakukan validasi terhadap media latihan kelincahan ini, maka peneliti harus mendatangkan para pakar yang terkait dalam bidang temuan atau alat yang diciptakan atau diproduksi. Media latihan kelincahan (agility) berbasis modul wifi ini merupakan media latihan kelincahan yang dirancang dengan teknologi wireless (software dan hardware) dan pertama kali dibuat di UPI bahkan di Indonesia. Dalam penggunaannya, media latihan ini terdiri dari 4 slave dan penempatan masing-masing slave LED di lapangan tersebut ditentukan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan hasil uji coba dengan para pakar olahraga dan teknik, media latihan kelincahan (agility) berbasis modul wifi pada olahraga bulutangkis ini berjalan dengan baik, dan layak untuk dikembangkan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti. ; This research is aimed to create a media or supporting device in order to train the agility skill based on Wi-Fi module in badminton. The research using Research and Development (R&D) method and the participants of this research are college students who are members of UPI Badminton Student’s Activity Unit (UKM), experienced and skillful in badminton training. The selected sample is 4 students from all the active members of the Badminton organization. The instruments being used by the researcher is testing the validity by the validator of the created product. The purpose of the validity is to ensure whether the product’s design is effective or not. Thus, in order to test the validity of the media, the researcher needs to invite the experts related to the field of finding or the device which is being produced. The Wi-Fi module-based agility training media is a media designed using wireless technology (software and hardware) which is the first created in UPI, even in Indonesia. In its use, the training media consists of 4 slaves and the placement of each LED slave in the field dependent according to the needs. Based on the result of the trials with the sport and technique experts, the Wi-Fi module-based badminton agility training media runs properly and is qualified to be developed in accordance with what is expected by the researcher

Perbandingan Komunitas Kupu-kupu pada Berbagai Tipe, Karakteristik, dan Gangguan Lingkungan Hutan Kota

Butterfly has many ecological roles and it can be found in a wide range of habitats in urban areas. Urban forest as one of the butterfly habitat in urban areas has high conservation value, in contrast, environmental disturbances have been indicated causes various changes in urban forest environmental condition and affect communities that exist within it, including butterfly. This research aims to compare and analyze butterfly communities in various types, characteristics, and environmental disturbances of urban forest. The surveys were carried out at four types of urban forest (residential, industrial, recreational,and highway types) in East Jakarta Municipality on three different periods (dry, dry-wet transitional, and wet seasons) from October 2014 to Januari 2015 by using Pollard Transect method. Study showed that butterfly diversity was decreasing within increasing degree of environmental disturbance. Transitional period and urban forest in residential area had the highest species richness and diversity, moreover, recreational and residential types of urban forest had the highest community similarity in all seasons

PENGABDIAN KULIAH KERJA NYATA KELOMPOK 172 SEBAGAI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA NAMAN JAHE KECAMATAN SALAPIAN

Pengabdian Kuliah Kerja Nyata Kelompok 172 Sebagai Pemberdayaan Masyarakat Di desa Naman Jahe Kecamatan Salapian. Latar Belakang : Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program pengabdian masyarakat yang umumnya diwajibkan dalam pendidikan tinggi di Indonesia. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari di kampus dalam konteks nyata di masyarakat. KKN juga dikenal sebagai salah satu upaya untuk memberdayakan masyarakat, terutama di daerah pedesaan, yang sering kali menghadapi berbagai tantangan dalam aspek ekonomi, sosial, dan infrastruktur. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil : Kegiatan kuliah kerja nyata ( KKN ) memiliki beragam dampak positf pada masyarakat di Desa naman Jahe yang menjadi tujaun program kerja tersebut

URGENSI HUKUM TERHADAP PERLINDUNGAN DATA PRIBADI PENGGUNA APLIKASI PINJAMAN FINTECH ONLINE ILLEGAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Perkembangan fintech peer-to-peer lending membuka peluang besar bagi pelaku usaha didalam jasa pinjam meminjam uang berbasis online. Banyak sekali oknum pelaku usaha yang menyalahgunakan data pribadi dari konsumennya. Dikarenakan oknum tersebut menjalankan usahanya yang tidak memiliki izin resmi dari OJK, kemudian banyak menjebak masyarakat sehingga masyarakat banyak yang terkena dampak serta menimbulkan berbagai kerugian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penegakan hukum serta pertanggungjawaban hukum pada pelaku usaha yang menjalankan usahanya secara illegal. Metode yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif yakni pendekatan undang-undang atau penelitian hukum dan penelitian konseptual dengan penyusunan, pengumpulan data dan menjelaskan data yang diperoleh. Hasil penelitian ini adalah memperketat dalam menindaklanjuti oknum yang menjalankan perusahaannya yang belum memiliki izin dari OJK agar para pelaku usaha taat pada aturan yang berlaku dan tidak melakukan tindakan yang merugikan kembali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pelaku usaha wajib menaati aturan yang berlaku dan melakukan serta menjalankan usahanya wajib berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelanggaran terhadap aturan yang telah diatur akan dikenakan sanksi sesuai dengan undang- undang yang sesuai.The development of fintech peer-to-peer lending opens up huge opportunities for entreprenuers in online lending services. There are a lot of businessmen who misuse the personal data of their customers. Because of the fact that they run their business without the official permission of the OJK, then a lot of people are trapped so that many people are affected and cause various losses. The purpose of this research is to find out law enforcement as well as legal liability of entrepreneurs who conduct their business illegally. The method used is a normative jurisprudential approach, i.e. legal approach or legal research and conceptual research with compilation, data collection and explanation of the data obtained. The result of this research is to tighten up the follow-up of those who run their companies who have not yet had permission from the OHK so that the perpetrators obey the rules in force and do not commit harmful actions. Th conclusion of this study is that the entrepreneur is obliged to abide by the rules in force and to carry out and conduct his business is mandatory under the rules of the laws in force. Violations of the rules that have been established will be punishable in accordance with the relevant laws

Tindak Tutur Ekspresif Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IX SMP Negeri 43 Padang

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif guru dan strategi bertutur yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas IX SMP Negeri 43 Padang. Tindak tutur ekspresif merupakan salah satu bagian penting yang digunakan selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, tindak tutur yang disampaikan guru kepada siswa perlu dicermati. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah kalimat yang dikomunikasikan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas IX SMP Negeri 43 Padang. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan dari salah seorang guru mata pelajaran bahasa Indonesia kepada siswa dalam kelas ketika sedang berlangsungnya pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 43 Padang. Istrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur yang paling banyak digunakan yaitu tindak tutur ekspresif memuji, sedangkan tindak tutur yang paling sedikit digunakan yaitu tindak tutur ekspresif berbelasungkawa. Strategi bertutur yang paling banyak digunakan yaitu strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi dan strategi bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan positif, sedangkan strategi bertutur yang paling sedikit digunakan yaitu strategi bertutur samar-samar

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PATOGENITAS TRICHOMONAS VAGINALIS

Trichomonas vaginalis is a flagellated protozoan parasite that causes trichomoniasis. Trichomoniasis is a non-viral sexually transmitted infection and is found in the human urogenital tract. The interaction between T. vaginalis with the host is very complex and many factors influence the pathogenicity of T. vaginalis. To determine the factors that influence the pathogenicity of Trichomonas vaginalis. Literature review using the Google Scholar database. The search results for articles matched the criteria with the keyword "pathogenicity of Trichomonas vaginalis". Pathogenicity factors include changes in the trophozoite Trichomonas vaginalis to an ameboid form, cellular pathogenicity (attachment of Trichomonas vaginalis to host cells, cytotoxic and hemolytic activity, phagocytosis), interactions with vaginal flora, symbiont contribution with Trichomonas vaginalis, recognition by the host immune system, and evasion host immune system. Pathogenicity factors include changes in the trophozoite Trichomonas vaginalis to an ameboid form, cellular pathogenicity (attachment of Trichomonas vaginalis to host cells, cytotoxic and hemolytic activity, phagocytosis), interactions with vaginal flora, symbiont contribution with Trichomonas vaginalis, recognition by the host immune system, and evasion host immune system

Systematic Literature Review (SLR): Sistem Informasi Donor Darah Berbasis Teknologi

Sistem Informasi Donor Darah Berbasis Teknologi telah menjadi elemen penting dalam manajemen donor darah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan ketersediaan darah. Penelitian ini menghadirkan Sistematik Literatur Review yang merangkum temuan-temuan penting dari sejumlah penelitian terkait. Temuan utama meliputi peningkatan akses informasi mengenai stok darah, efisiensi dan akurasi dalam manajemen data pendonor dan stok darah, kemudahan dalam mencari informasi tentang pendonor sukarelawan, pemetaan lokasi pendonor darah, serta pentingnya keamanan dan konektivitas web. Tren pengembangan Sistem Informasi Donor Darah berbasis teknologi mencakup penggunaan platform berbasis web, pemetaan lokasi pendonor, dan integrasi dengan teknologi web modern. Hubungan antara temuan-temuan ini dengan tujuan penelitian adalah untuk memahami kontribusi teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem donor darah. Implikasi dari temuan tersebut adalah bahwa pengembangan lebih lanjut dalam Sistem Informasi Donor Darah berbasis teknologi adalah langkah bijak, dan organisasi donor darah serta penyelenggara layanan kesehatan perlu mempertimbangkan penerapan teknologi informasi yang sesuai untuk meningkatkan sistem donor darah mereka