891 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Program PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka Praktik tentang keilmuan kepada masyarakat/lembaga. Kegiatan yang termasuk lingkup PPL diarahkan ke implementasi bidang studi yang juga berkaitan dengan dunia kependidikan. Lokasi kegiatan PPL yaitu di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di Tirtomartani Kalasan Sleman Yogyakarta yang memiliki lahan yang cukup luas namun dalam situasi sedang dibangun gedung baru sebagai pembaharuan bangunan lama. PPL dilaksanakan mulai tanggal 3 Agustus sampai dengan 4 September 2015 yang diawali dengan koordinasi, observasi ke lokasi, analisis situasi dan kebutuhan, serta identifikasi permasalahan yang dapat diselesaikan oleh teknolog pendidikan. Berdasarkan beberapa hal diatas, maka diagendakan beberapa program, dan disusunlah proposal kegiatan PPL. Berbagai program kegiatan PPL yang telah direncanakan meliputi Program PPL kelompok dan PPL individu. Kenyataanya berbagai program tersebut tidak dapat terlaksana dengan baik, namun secara tidak langsung kami juga memperoleh pemahaman tentang proses bekerja di lingkungan pemerintahan, memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan teknis maupun non teknis yang ada di LPMP DIY, memperoleh pengalaman dan ketrampilan untuk melaksanakan pembelajaran Kepelatihan, Pengelolaan Kelas, Pengelolaan Data Diklat, dan implementasi pembelajaran lain dalam suatu lembaga

    Spatial and Temporal Patterns of Macrozoobenthic Community Inhabiting Sediments Under Tropical Fish Farming

    Get PDF
    Macrozoobenthic animals is one of biota that may be used to assess the impact of the activities. They inhabit sediment of water ecosystem and may respond vary at different spatiotemporal scales. The purpose of this study is to study spatial and temporal patterns of macrozoobenthic community under fish farming activities at coastal area of Tembelas Island, Kepulauan Riau Province, Indonesia. The macrozoobenthic assemblages were assessedat three sampling locations, i.e. policulture [IMTA], monoculture and reference sites. Each sampling location consisted of three stations with three replicates for each station. The data obtained were analyzed using PRIMER software V.6.1.5. to compare number of taxa (S), Shanon- Wiener diversity index (H’), and Pielou’s evenness index (e) and K-dominance cumulative curves between sites and times. The results showed that diversity index at fish farming locations (IMTA and monoculture) exhibited lower than those at reference site, between 1.58 – 2.19 and between 1.99-2.84, respectively. However, diversity at all locations were considered moderate diverse ecosystem. Meanwhile, Pielou’s evenness indexbetween locations and sampling time showed no majordifference, ranging between 0.96-0.98. Based on K-dominance curves, P3T2 station curve was positioned on the top among other curves, implying certain taxa has dominated the assemblages, i.e. Nassarius sp. (Gastropod). Keywords: aquaculture, macrozoobenthic community, organic enrichment, diversity index, and evenness inde

    Upaya Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MI Ma’arif Giriloyo II Bantul Yogyakarta

    Get PDF
    This research is a field that discuss management headmaster in improving the quality of education in MI Ma'Arif Giriloyo 2 Bantul Yogyakarta, which are qualitative. The results of this study were (1) the management headmaster in MI Ma'Arif Giriloyo 2 Bantul Yogyakarta include: educator, managerial, administrator, supervisor, leader, innovator and motivator. (2) improving the quality of education can be accomplished by efforts to improve the professionalism of teachers by providing opportunities for teachers to continue their studies to a higher level and includes the seminars, workshops, and computer training. Religious activities and provide additional tutoring subjects to students for national exams. (3) factors affecting the implementation of management headmaster include factors: the availability of funds, personnel, infrastructure and the presence of MI 1 that become obstacles for MI 2 in making innovations, because MI 1 and MI 2 under the auspices of the same foundation

    Efficiency Analysis of Rural Bank and Islamic Rural Bank in Central Java: Non Parametric Approach

    Get PDF
    The purpose of this study is to examine the efficiency of the Islamic banking business in Indonesia, specially Rural Banks and Islamic Rural Banks. As a component of Indonesia's Islamic banking ecosystem, it is critical to understand the extent to which the two types of banks work optimally together to support the development of Islamic finance, particularly during the Covid-19 pandemic, and to realize public welfare, particularly through productive financing consistent with Sustainable Developmen Goals Objectives. In the periode of   2016 until 2020, this study examined a sample of 22 Rural Bank and 20 Islamic Rural Bank in central Java. The study was conducted using a non-parametric approach known as DEA (Data Envelopment Analysis). The intermediation strategy was used to determine the input and output variables in this study. Fixed assets, operational costs, and third-party money are included as input variables. Meanwhile, the output variable is made up of the quantity of finance granted and the amount of operating income earned. The findings of this study reveal that the efficiency of Rural Bank and Islamic Rural Bank in Central Java has a shifting tendency across the 2016–2020 timeframe, with the average bank experiencing a decline in efficiency during the COVID-19 pandemic. Additionally, when comparing the two types of banks in Central Java, Islamic Rural Bank has a greater efficiency level than Rural Bank. Additionally, this study assesses the possibility for improvement of inefficient programs using input and output data. The primary source of inefficiency is in the output variable, particularly in terms of customer financing. Additionally, this research makes recommendations to a variety of stakeholders, including practitioners, academics, and regulator

    Pengaruh Perbandingan Jarak Antar Ruffles Terhadap Hasil Manipulating Fabric High Massed Ruffles Pada Sarung Bantal Kursi

    Get PDF
      Abstrak   Manipulating fabric high massed ruffles merupakan teknik menghias kain yang dijahit dengan jarak tertentu namun berdekatan antara lajur ruffle yang satu dengan lainnya sehingga tepi ruffle mencuat ke atas dan saling menopang menyebabkankan tepi ruffle tegak berdiri. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui hasil jadi high massed ruffles dengan jarak antar ruffles 0,5 cm, 1 cm, dan 1,5 cm, (2) mengetahui pengaruh perbandingan jarak antar ruffles terhadap hasil high massed ruffles pada sarung bantal kursi dan (3) hasil jadi high massed ruffles yang terbaik antar jarak antar ruffles 0,5 cm, 1 cm dan 1,5 cm. Penelitian ini temasuk penelitian eksperimen. Metode penelitian yang digunakan untuk pengambilan data adalah metode observasi dengan pengamatan secara langsung, selanjutnya data dianalisis menggunakan anava tunggal dengan bantuan program SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil jadi high massed ruffles dengan jarak antar ruffles 0,5 cm sangat baik, 1 cm cukup baik dan 1,5 kurang baik serta ada pengaruh perbandingan jarak antar ruffles terhadap hasil manipulating fabric high massed ruffles pada sarung bantal kursi. Hasil jadi high massed ruffles dengan mean tertinggi yaitu pada jarak antar ruffles 0,5 cm sebesar 3,86. Berdasarkan hasil penelitian untuk mendapatkan hasil jadi high massed ruffles yang terbaik sebaiknya menggunakan jarak antar ruffles 0,5 cm.    Kata Kunci: High Massed Ruffles, Jarak Antar Ruffles, Sarung Bantal Kursi     Abstract   Manipulating fabric high massed ruffles is a technique to decorate fabric sewn by certain length but adjacent among ruffle strips to another one, thus ruffle edge will be sticking out and sustaining each other then make ruffle edge straighten up. The purpose of this research were to know: (1) the product of high massed ruffles with inter ruffles distance 0.5 cm, 1 cm, and 1.5 cm, (2) the effect of inter ruffles distance comparison toward the product of high massed ruffles on seat cushion cover and (3) the best product of high massed ruffles among inter ruffles distances 0.5 cm, 1 cm, 1.5 cm. This research was included in experimental research. The method used to collected data was observation method by direct observation, then data analyzed with one way anava using SPSS 17 program. Results of the research shows that product of high massed ruffles with inter ruffles distance 0.5 cm was very good, 1 cm was good enough, and 1.5 cm was not good and there was an effect of inter ruffles distance toward the product of manipulating fabric high massed ruffles on seat cushion cover. The outcome of high massed ruffles with highest mean was at inter ruffles distance 0.5 cm, it was 3.86. Based on that result, to obtain the best product of high massed ruffles should be used inter ruffles distance 0.5 cm.   Keywords: High Massed Ruffles, inter ruffles distance, seat cushion cover &nbsp

    Menganalisis Metode Pembelajaran IPA di Kelas IV pada SD Al Ittihadiyah

    Get PDF
    Studi ini bermaksud untuk menganalisis tentang metode yang digunakan pendidik saat proses belajar mengajar. Dengan tujuan adanya metode peserta didik dapat lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru, serta hal ini dapat meningkatkan daya tarik peserta didik saat belajar. Diketahui bahwa metode pengajaran adalah satu kesatuan yang utuh dari penerapan metode, strategi, teknik, model dan taktik pengajaran. Oleh karena itu,  guru harus mampu menguasai berbagai metode pengajaran yang disesuaikan dengan karakteristik dan gaya belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi deskripsi, studi analisis/observasi dan studi literatur. Pada pembelajaran IPA siswa masih kesulitan untuk memahami materi yang diberikan oleh guru dengan metode diskusi, dikarenakan sebagian siswa kurang mampu dan kurang aktif dalam untuk melakukan pembelajaran dengan metode tersebu

    PROSEDUR PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PPH FINAL PASAL 4 AYAT (2) ATAS JASA KONSTRUKSI PENATAAN PEKARANGAN GEDUNG KANTOR DI DINAS PETERNAKAN ACEH

    Get PDF
    Jasa kontruksi merupakan salah satu objek pajak penghasilan yang bersifat final. Dalam PPh pasal 4 ayat (2) disebutkan bahwa jasa konstruksi termasuk satu jenis kegiatan yang penghasilannya dikenakan PPh final. Pengenaan PPh final ini mulai di terapkan sejak 2009. Penulis melalakukan Praktek Kerja di Kantor Dinas Peternakan Aceh, yang sudah berdiri sejak 18 Mei 1817. Tujuan Penulisan LKP (Laporan Kerja Praktek) ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh Final pasal 4 ayat (2) atas Jasa Konstruksi Penataan Pekarangan Gedung Kantor di Dinas Peternakan Aceh. Pemotongan dan penyetoran PPh pasal 4 ayat (2) di Dinas Peternakan Aceh telah sesuai dengan PMK No. 187/PMK.03/tahun2008, sedangkan Pelaporan PPh pasal 4 ayat (2) di Dinas Peternakan Aceh tidak sesuai dengan PMK No. 187/PMK.03/tahun 2008 pasal 6 ayat (1). Metode untuk memperoleh data-data yang mendukung dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja adalah pengumpulan data, wawancara dan tinjauan pustaka

    Perbandingan kadar protein dalam daging ikan Tuna (Thunnus Sp) yang diawetkan menggunakan garam dan khitosan

    Get PDF
    Ikan Tuna (Thunnus sp) merupakan sumber protein yang sangat potensial, tetapi memiliki kelemahan yaitu mudah membusuk. Oleh karena itu, perlu diupayakan untuk mengantisipasi agar ikan tersebut tidak cepat membusuk yaitu dengan melakukan pengawetan. Pengawetan itu sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan menggunakan garam. Alternatif lain yang bisa digunakan yaitu dengan khitosan. Ikan yang diawetkan dengan menggunakan garam dan khitosan tentu akan berpengaruh terhadap kadar protein yang terkandung dalam daging ikan Tuna itu sendiri. Hal ini dapat terjadi karena pada saat pengawetan terjadi reaksi-reaksi yang menyebabkan terdenaturasinya protein. Berdasarkan latarbelakang di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kadar protein dalam daging ikan Tuna yang diawetkan menggunakan garam dan khitosan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tadris Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang dari tanggal 17 sampai dengan 25 Januari 2014. Analisis kadar protein ini dilakukan dengan uji kuantitatif metode Biuret. Teknik analisis data penelitian ini adalah dengan melakukan beberapa tahapan yaitu penentuan panjang gelombang maksimum, pembuatan kurva standar dan penentuan kadar potein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein ikan Tuna (Thunnus sp) yang tidak diawetkan yaitu 11.460 ppm. Pada pengawetan yang menggunakan khitosan diperoleh kadar protein terbanyak dengan konsentrasi 20 % dengan lama pengawetan 24 jam yaitu 11.340 ppm dan kadar yang paling terendah yaitu pada konsentrasi 8% lama pengawetan72 jam yaitu sebesar 10.230 ppm. Sedangkan pada pengawetan menggunakan garam diperoleh kadar protein terbanyak dengan konsentrasi 8% lama pengawetan 24 jam yaitu 11.080 ppm, dan kadar yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi20% lama pengawetan 72 jam yaitu 10.590 ppm. Berdasarkan Uji ANAVA diperoleh hasil harga Ftabel pada taraf signifikasi 5%. Hal ini menunjukkan Ha ditolak dan HO diterima. Sehingga perbedaan kadar protein dengan 2 perlakuan tersebut berbeda tidak nyata (tidak signifikan). Kadar protein ikan tuna dengan perlakuan penggaraman dan pemberian khitosan jika dibandingkan dengan kadar protein ikan tuna segar tidak berbeda jauh. Hal tersebut menunjukkan perlakuan pengawetan dengan metode penggaraman dan pemberian khitosan dapat mempertahankan kadar protein dalam daging ikan tuna
    • …
    corecore