1,300 research outputs found

    THE EFFECT OF RELATED PARTY TRANSACTIONS ON TAX AVOIDANCE: REAL EARNINGS MANAGEMENT AS A MEDIATING ROLE (Empirical Study on Manufacturing Company listed in Indonesian Stock Exchange)

    Get PDF
    This research aimed to examine the effect of related party transactions (RPT) on tax avoidance using real earnings management as a mediating role. This research used Book Tax Differences (BTD) to measure the tax avoidance conducted by the company while real earnings management is measured with real activities manipulation proxie. Population of this research was all Indonesian Listed Companies in Indonesian Stock Exchange (IDX) in the year of 2012-2014. The samples of this research were listed manufacturing company which have at least three transactions between related party and reports their financial statements in Indonesian Currency (Rupiah). The sample selection based on of manufacturing company because real earnings management can only be identified through real activity conducted by the company. Partial Least Square (PLS) Analysis on SmartPLS 3.0 is used to examine the data. This research proved that related party transactions have not a direct effect on tax avoidance, however real earnings management mediates the relationship between related party transactions and tax avoidance. It can be conclude that related party transactions significantly have a positive effect on tax avoidance through real earnings management as a mediating role

    KONSEP KEWIRAUSAHAAN MODERN PERSPEKTIF ISLAM DAN PRAKTIKNYA DI INDONESIA

    Get PDF
    Al-Qur’an merupakan kitab suci yang memberikan petunjuk kepada jalan yang benar, memberi kabar gembira pada muslim yang mengajarkan amal shaleh. Al-Qur’an diturunkan Allah SWT yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad Saw dengan membawa kebaikan dan kebenaran. Tujuan diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk (hudâ), penerang jalan hidup (bayyinât), pembeda antara yang benar dan yang salah (furqân), penyembuh penyakit hati (syifâ), nasihat atau petuah (mau,idzah) dan sumber informasi (bayân). Sebagai sumber informasi Al-Qur’an mengajarkan banyak hal kepada manusia; dari persoalan keyakinan, moral, prinsip-prinsip ibadah dan muamalah sampai kepada asas-asas ilmu pengetahuan dalam berdagang (wirausaha). Implementasi konsep berwirausaha syariah masyarakat Indonesia pada dasarnya memiliki dua dimensi yaitu dimensi horizontal dan dimensi vertikal, dimana dimensi vertikal berkaitan dengan hubungan manusia dengan tuhan (hablumminallah) dan dimensi horizontal berkaitan dengan hubungan manusi dengan manusia (hablumminannas)

    REKAYASA ULANG PROSES BISNIS PENGABDIAN MAHASISWA KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

    Get PDF
    The University of Muhammadiyah Malang has programs that support the organization's vision and mission, one of which is the Student Community Service Program (PMM), which is overseen by the Directorate and Community Service (DPPM). The PMM Program is included in the Semester Credit Unit (SKS), so that the program's objectives have been planned, managed, reported on, and evaluated. However, it has been discovered that the technique is inefficient in its implementation. For example, students must wait for the field supervisor's signature on the proposal and confirm the final score once the PMM is completed, therefore in order to deal with these issues, efficiency and effectiveness processes must be implemented in existing business processes. This research tries to re-engineer existing business processes in order to improve their efficiency and effectiveness. The application of the Business Process Reengineering technique in this study increased the value of business process efficiency. The throughput efficiency test results for the four business processes that have been operating were 83% for the Registration process, 100% for Provisioning, 97% for Implementation, and 84% for Assessment. The throughput efficiency value of each process is increased after re-engineering business processes with process redesign upgrades. The Registration Process accounts for 12% of the entire processing time, whereas Implementation accounts for 3% and Assessment accounts for 16% of the total processing time

    SAPAAN HUBUNGAN KEAKRABAN DALAM BAHASA GAYO DIALEK UKEN

    Get PDF
    ABSTRAKKata Kunci: sapaan hubungan keakraban, bahasa Gayo dialek UkenPenelitian yang berjudul Sapaan Hubungan Keakraban dalam Bahasa Gayo Dialek Uken ini mengangkat masalah (1) sapaan yang digunakan untuk menyatakan hubungan keakraban dalam bahasa Gayo dialek Uken dan (2) faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan sapaan hubungan keakraban dalam bahasa Gayo dialek Uken. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan jenis pene- litian ini adalah penelitian kualitatif dengan memanfaatkan data yang diperoleh ber-dasarkan latar alamiah. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik pengamatan dan wawancara. Selanjutnya, sumber data penelitian ini adalah masya-rakat penutur bahasa Gayo dialek Uken yang berdomisili di Kecamatan Lut Tawar, Kebayakan, dan Bintang. Data penelitian ini diolah dan dianalisis setelah semua data terkumpul melalui hasil pengamatan (observasi) dan wawancara. Data dari hasil pengamatan (observasi) dianalisis untuk melihat dan membuktikan secara nyata situasi pemakaian sapaan hubungan keakraban dalam bahasa Gayo dialek Uken di Kecamatan Lut Tawar, Kebayakan, dan Bintang, di Kabupaten Aceh Tengah. Sementara itu, data yang diperoleh melalui wawancara diolah dan dianalisis serta dipadukan dengan data yang diperoleh dari pengamatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk sapaan hubungan keakraban dalam bahasa Gayo dialek Uken meliputi awan dan/atau kakek untuk menyapa orang yang sebaya dengan kakek, anan dan/atau nenek untuk menyapa orang yang sebaya dengan nenek, ama dan/atau bapak untuk menyapa orang yang sebaya dengan ayah, ama, ama uwe, ama kul, pak uwe, pak kul, dan/atau bapak untuk menyapa orang yang sebaya dengan abang ayah/ibu dan suami kakak ayah/ibu, ine, ine uwe, ine kul, mak uwe, mak kul, mamak, dan/atau ibu untuk menyapa orang yang sebaya dengan kakak ayah/ibu dan istri abang ayah/ibu, ama, ama ucak, cicik, pak cik, dan/atau bapak untuk menyapa orang yang sebaya dengan adik laki-laki ayah/ibu dan suami adik ayah/ibu, ine, ine ucak, ibi, bibi, mamak, dan/atau ibu untuk menyapa orang yang sebaya dengan adik perempuan ayah/ibu dan istri adik ayah/ibu, abang mayak, abang win, abang ipak, abang + nama anak pertama, abang + nama diri, dan abang untuk menyapa orang yang sebaya dengan abang, akan mayak, akan win, akan ipak, akan + nama anak pertama, aka, kak + nama diri, dan kakak untuk menyapa orang yang sebaya dengan kakak, aman mayak, aman win, aman ipak, aman + nama anak pertama, win, adek, dek+ nama diri, dan nama diri untuk menyapa orang yang sebaya dengan adik laki-laki, inen mayak, inen win, inen ipak, inen + nama anak pertama, ipak, adek, dek + nama diri, dan nama diri untuk menyapa orang yang sebaya dengan adik perempuan. Selain itu, terdapat pula bentuk sapaan yang disesuaikan dengan pekerjaan/jabatan/pangkat seseorang seperti pak dokter, bu bidan, pak camat, pak bupati, pak letnan, pak sersan, pak dandim, dan pak kapolres. Kemudian, terdapat pula bentuk sapaan berdasarkan bentuk fisik dan warna kulit seseorang seperti gemok dan/atau mok untuk menyapa orang yang berpipi tembam, onot dan/atau not untuk orang yang bertubuh kecil atau pendek, ganyong dan/atau nyong untuk orang yang bertubuh tinggi, utih untuk orang yang berkulit cerah/putih, dan item untuk orang yang berkulit gelap/hitam. Ada pun faktor yang memengaruhi pemilihan bentuk sapaan hubungan keakraban dalam bahasa Gayo dialek Uken adalah perbedaan umur, perbedaan jabatan/pekerjaan, perbedaan situasi, perbedaan status sosial, perbedaan keakraban, perbedaan jenis kelamin, serta perbedaan bentuk fisik dan warna kulit

    PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah pembelajar bahasa Indonesia Penutur asing baik yang belajar secara formal maupun nonformal. Banyak diantara mereka yang ingin belajar bahasa Indonesia tetapi terbatas ruang, jarak dan waktu sehingga kurang memungkinkan jika harus mengikuti pembelajaran formal seperti yang dilakukan di kelas-kelas karena beberapa hal. Kemajuan internet di zaman sekarang memungkinkan seseorang belajar sesuatu tanpa batas.Banyak kelas-kelas nonformal yang dibuka secara maya untuk memfasilitasi minat belajar seseorang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen subjek tunggal (Single subject design) serta melalui tahap baseline -1, intervensi dan baseline -2.Teori yang melandasi penelitian ini adalah pernyataan yang dikemukakan oleh Frankael dan Wallen (1993: 258).Berdasarkan penelitian tersebut, pembelajaran menggunakan metode langsung dalam pembelajaran dalam grup facebook terbukti dapat meningkatkan kemampuan kosakata pembelajar BIPA tingkat dasar. Kata kunci: Metode penelitian subjek tunggal, BIPA, metode langsung, kosakata Abstract: This research is motivated by the increasing number of foreign Indonesian language learners both in formal and informal ways. Many of those who want to learn Indonesian language has limited chances, long distances, short times and many other challenging reasons and all these reasons make attending a class that follows a formal way of teaching less probable. Recent advences on internet today allows one to learn something exceeding boundaries. Many non-formal classes are opened to the interest of people and facilitate virtual learning. The method used in this study is a single subject design as well as the baseline phase -1, -2 and baseline intervention. The theory laying the groundwork of this study is the statement put forward by Frankael and Wallen (1993: 258). Based on these studies, we are using the direct method of learning through a facebook group that increases the ability of learning basic vocabulary for our study of BIPA

    PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DENGAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI FUNGI KELAS X DI SMA PASUNDAN 2 KOTA CIMAHI

    Get PDF
    PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DENGAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI FUNGI KELAS X DI SMA PASUNDAN 2 KOTA CIMAHI . Pembimbing 1 Prof. Dr. H. Toto Sutarto Gani Utari, M.Pd. dan Pembimbing 2 Drs. Hj. Lilis Suhaerah, M.kes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran Direct Instruction dengan Problem Based Learning pada materi Fungi kelas X di SMA Pasundan 2 Cimahi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain pretest - posttest group design . Populasi dalam p enelitian ini adalah siswa kelas X SMA Pasundan 2 Cimahi sebanyak 2 kelas yang masing - masing ber jumlah 30 orang siswa . Pengambilan sample dilakukan dengan teknik random sampling . Instrument yang digunakan berupa test pengetahuan berupa pilihan ganda sebanyak 22 soal yag disesuaikan dengan pencapaian indakator pembelajaran yang sudah di uji cobakan. D alam penelitian ini siswa kelas X SMA Pasundan 2 Cimahi kurang memahami materi fungi, selain siswa kurang memahami materi Fungi siswa juga merasa monoton dengan model pembelajaran biasanya. Dari hasil penelitian didapatkan nilai rata - rata pre - test pada kel ompok Direct Instruction sebesar 55 dan post - test sebesar 88 . S edangkan pada kelompok Problem Based Learning diperoleh rata - rata pre - test sebesar 61 , dan pada post - test diperoleh rata - rata sebesar 87. Setelah itu peneliti melanjutkan dengan uji - t pada kel ompok Direct Intruction, dengan kriteria jika – t (1 – 1/2α) < t hitung < (1 – 1/2α) untuk hal lain hipotesis ditolak , oleh karena t hitung ( - 37,47) tidak berada di t tabel (2,045), maka hipotesisnya (Ho) ditolak dan (H 1 ) diterima dengan peningkatan hasi l belajar siswa sebesar 60%. Untuk kelompok Problem Based Learning, dengan kriteria jika – t (1 – 1/2α) < t hitung < (1 – 1/2α) untuk hal lain hipotesis ditolak , oleh karena t hitung ( - 54,49 ) tidak berada di t tabel (2,045), maka hipotesisnya (Ho) ditola k dan (H1) diterima dengan peningkata n hasil belajar siswa sebesar 42,62 %. Selanjutnya kelompok model pembelajaran Direct Intruction dengan Problem Based Learning terhadap hasil belajar materi fungi, dengan kriteria terima (H 0 ) thitung ≤ ttabel, untuk hal lain hipotesis (H 0 ) ditolak, oleh karena t hitung (6,46) ≥ t tabel (2,002) maka hipoteisinya (H 0 ) ditolak dan (H 1 ) diterima, dengan persen beda sebesar 21,11%. Maka model pembelajaran Direct Intruction lebiih berpengaruh dibandingkan dengan model pembelaj aran Problem Based Learning terhadap materi fungi kelas X di SMA Pasundan 2 Cimahi. Kata Kunci : Perbedaan hasil belajar, Direct Instruction , Problem Based Learnin

    Analisis Penyelenggaraan Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina Padang Tahun 2016

    Get PDF
    UNIVERSITAS ANDALAS Skripsi, November 2016 MIA AUDIA A.E No. BP : 1210331010 ANALISIS PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PADANG TAHUN 2016 xii + 110 halaman, 14 tabel, 2 gambar, 23 lampiran ABSTRAK Tujuan Penyelenggaraan rekam medis rawat inap RSI Ibnu Sina Padang masih terdapat permasalahan baik dari keterlambatan pengembalian dokumen > 1x 24 jam, dan peningkatan ketidaklengkapan dokumen rekam medis pada 2 Triwulan sebanyak 2,04 % serta permasalahan akibatnya meningkatnya jumlah kunjungan pasien BPJS. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui informasi penyelenggaraan rekam medis rawat inap di RSI Ibnu Sina Padang tahun 2016. Metode Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan sistem dari input, proses, dan output. Informan penelitian 15 orang, dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Pengolahan data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan analisa data dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil Hasil penelitian didapatkan tenaga rekam medis sudah mencukupi, namun permasalahannya pada pengorganisasian dan tanggung jawab tenaga yang ada. Dana rekam medis dari rumah sakit belum mencukupi sepenuhnya. Sudah ada SOP dalam penyelenggaraannya, namun belum berjalan sesuai yang diharapkan. Alat dan bahannya belum cukup memadai. Sarana dan prasarana belum memadai. Pendaftaran pasien terkendala data pasien yang tidak lengkap. Pengisian rekam medis belum lengkap dan jelas. Penataan rekam medis belum maksimal. Analisis dan pelaporan sudah berjalan, namun terkendala waktu dan tenaga dalam pembuataannya. Pengarsipan rekam medis sudah sesuai SOP. Kesimpulan Penyelenggaraan rekam medis rawat inap belum berjalan dengan baik yaitu dilihat dari input yang masih kurang memadai baik dana, metode, alat dan bahan, sarana parasarana, proses pada pengisian rekam medis belum lengkap dan outputnya keterlambatan penyerahan rekam medis. Disarankan untuk ketersediaan input lebih diptimalkan, terutama tempat penyimpanan, serta proses sesuai SOP, sehingga output tercapai. Daftar Pustaka : 30 (1997-2015) Kata Kunci : Analisis rekam medis, rawat inap FACULTY OF PUBLIC HEALTH ANDALAS UNIVERSITY Undergraduate Thesis, November 2016 MIA AUDIA A.E No. BP : 1210331010 THE ANALYSIS OF INPATIENT MEDICAL RECORD IMPLEMENTATION AT ISLAMIC HOSPITAL (RSI) IBNU SINA IN PADANG 2016 xii + 110 pages, 14 tables, 2 images, 23 attachments ABSTRACT Objective Implementation of inpatient medical records RSI Ibn Sina Padang is still a problem either late return of documents> 1x 24 hours, and an increase in incomplete medical record documents on 2nd Quarter of as much as 2.04% and as a result problems BPJS increasing number of patient visits. The purpose of this study was to determine the organization of information inpatient medical records in RSI Ibn Sina Padang in 2016. Method This type of research is a qualitative research approach of systems of input, process and output. The informants of 15, with a sampling technique is purposive sampling. The data collection was done by in-depth interviews, a document review and observations. Data processing was performed with data reduction, data presentation and conclusion and data analysis was done by triangulation of sources and methods. Result Results obtained medical records personnel are sufficient, but the problem is in the organization and responsibilities of existing personnel. Fund medical records from the hospital entirely inadequate. Already there SOP in its implementation, but has not run as expected. The tool and the material has not been sufficient. Inadequate facilities and infrastructure. Patient enrollment constrained patient data is incomplete. Charging medical record is incomplete and unclear. Structuring the medical record is not maximized. Analysis and reporting is already running, but is constrained time and energy in pembuataannya. Archiving medical records was appropriate SOP. Conclusion Implementation of inpatient medical records have not been going well, namely in terms of input that is still lacking both funds, methods, tools and materials, the means parasarana, the charging process is not yet complete medical record and output delay in delivery of medical records. It is advisable to over-optimized availability of inputs, especially storage, as well as the process according to SOP, so the output is reached. References : 30 (1997-2015) Keywords : Analysis of medical records, inpatien

    Performance of REITS in comparison to other financial assets

    Get PDF
    This is the first empirical study examining the impact of dividend tax rate changes on the performance of Malaysian Real Estate Investment Trusts (REITs). The Malaysian Government announced several tax incentives during the annual budget presentation in 2007, 2009, and 2012. The period of study is between January 1999 and December 2014 and specifically before and after the implementation of the 2007 tax incentives. Malaysian REITs performance are measured with three risk-adjusted performance measures (Sharpe, Treynor, and Jensen). The results indicate that, before 2007, Malaysian REITs showed unfavorable performance against the KLCI, KLPI, value weighted tax-adjusted REITs index, and Malaysia 3-month Treasury Bills. After 2007, Malaysia REITs outperformed the KLCI, KLPI, value weighted tax-adjusted REITs index, and Malaysia 3-month Treasury Bills. These findings show that the Malaysian government has made the right move in implementing the tax incentive as the REITs industry development has improved ever since its establishmen

    PEMBELAJARAN MENGEVALUASI PENGAJUAN, PENAWARAN, DAN PERSETUJUAN DALAM TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS X SMK PASUNDAN 2 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    Get PDF
    Menulis merupakan suatu kegiatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Penulis tertarik melakukan penelitian pembelajaran mengevaluasi pengajuan, penawaran, persetujuan dalam teks negosiasi dengan model Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas X SMK Pasundan 2 Bandung. Rumusan masalah yang penulis ajukan adalah: (1) Mampukah penulis merencanakan, melaksanakan, dan menilai kegiatan pembelajaran mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Pasundan 2 Bandung? (2) Mampukah siswa kelas SMK Pasundan 2 Bandung melaksanakan kegiatan pembelajaran mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi? (3) Efektifkah model Contextual Teaching and Learning diterapkan dalam pembelajaran mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi terhadap siswa kelas X SMK Pasundan 2 Bandung? (4) Adakah perbedaan hasil belajar siswa menggunakan kelas eksperimen dan kontrol? Adapun hasil penelitiannya sebagai berikut. (1) Penulis mampu merencanakan, melaksanakan, dan menilai kegiatan pembelajaran mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi. Hal ini terbukti dari hasil nilai perencanaan sebesar 3,67 dan pelaksanaan sebesar 3.71. (2) Siswa kelas X SMK Pasundan 2 Bandung mampu melaksanakan pembelajaran mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi. Hal ini terbukti dari hasil nilai rata -rata pretes 27,8 dan nilai rata-rata postes sebesar 85,8. Jadi, adanya peningkatan 58. (3) Model Contextual Teaching and Learning efektif diterapkan dalam pembelajaran mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi terhadap siswa. Hal ini terbukti dari hasil thitung > ttabel yaitu yaitu 7,72 > 2,08 (4) Adanya perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model Contextual Teaching and Learning dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model Discovery Learning. Hal ini terbukti dari selisih data pretes dan postes kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol yaitu 5,81 > 2,08. Berdasarkan penelitian, penulis mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas X SMK Pasundan 2 Bandung terlaksana dengan baik dan berhasil. Kata Kunci: Pembelajaran, mengevaluasi, pengajuan, penawaran, dan persetujuan, teks negosiasi, contextual teaching and learning

    ANALISIS UNIT PRODUKSI BAKERY SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

    Get PDF
    Unit produksi bakery merupakan suatu kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh Kompetensi Keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur untuk mengembangkan kompetensi kerja siswa dalam bidang bakery. Peningkatan kinerja unit produksi perlu diprioritaskan untuk meningkatkan kesesuaian kurikulum SMK Kompetensi Keahlian TPHP SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur dengan kompetensi kebutuhan industri pertanian. Metode Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu metode yang bergerak dari kebutuhan pelanggan yang sangat spesifik kepada proses yang meyakinkan bahwa kebutuhan pelanggan itu akan terpenuhi. Analisis menggunakan metode QFD dapat memberikan gambaran kebutuhan konsumen (industri) akan kompetensi kerja dan gambaran upaya peningkatan kualitas yang harus dilaksanakan UP bakery sehingga terciptanya relevansi (kesesuaian). Atas dasar itu dilaksanakan penelitian yang bertujuan (1) untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode QFD pada UP bakery SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur dan (2) untuk mengetahui prioritas kepentingan teknik apa sajakah yang harus dikembangkan oleh UP bakery sehingga dapat mengembangkan kompetensi kerja siswa agar sesuai dengan kebutuhan industri donat. Kajian mengenai sejauh mana penerapan metode QFD pada UP bakery dilaksanakan melalui kegiatan wawancara dengan Guru Pembimbing UP bakery. Metode QFD dapat dikatakan telah diterapkan jika telah melaksanakan tahapan penerapan QFD, yaitu penjaminan kualitas produk dan jasa, penilaian konsumen terhadap produk dan jasa, pembuatan angket kebutuhan konsumen, survei konsumen, penyusunan daftar periksa serta pembuatan matriks House of Quality (HOQ). Selain itu, analisis menggunakan metode QFD juga dilakukan guna menemukan upaya atau teknik peningkatan kualitas yang harus dikembangkan UP bakery SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur berdasarkan kebutuhan kompetensi kerja industri donat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) UP bakery telah menerapkan 57,14% tahapan metode QFD, yakni tahapan penjaminan kualitas produk dan jasa, penilaian konsumen, angket penilaian konsumen, dan kebutuhan konsumen; dan (2) prioritas kepentingan teknik yang harus dikembangkan oleh UP bakery agar dapat mengembangkan kompetensi kerja siswa yang sesuai dengan kebutuhan industri donat adalah pembelajaran mata pelajaran produktif dan peningkatan pengawasan.;---Bakery production unit is a business activity which implemented by the Competency of Agricultural processing technology expertise SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur to develop the student work competence in Bakery. The performance of appraisal in production unit needs to be prioritized in order to improve the suitability of curriculum SMK of competence expertise TPHP SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur with competence needs of agriculture industry. Quality Function Deployment (QFD) method is a method that works in a very specific customer need to process that assures customer needs are fullfilled. The analysis using QFD method can give an overview of customer need (industry) to work competence and an overview of quality improvement which have to be implemented by UP Bakery untill the suitability is created. According to this basic, the research has two goals, (1) to know untill what stage the QFD method has been implemented by UP Bakery SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur and (2) to know what the priority of tehnique interest should be developed by UP Bakery so that can develop student work competence suits with Donat industry needs. The impelementation study of this QFD method on UP Bakery held through interview activity with UP Bakery Supervisor. QFD method can work good if the stages of QFD are done, those are quality product and service guarantee, customer assessment on product and service, making questionnaire of customer needs, customer surveys, drafting checklists and making matrix House of Quality (HOQ). In addition, the analysis using QFD method can find out effort or tehnique of quality improvement which can be developed by UP Bakery SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur based on work competence needs in Donat industry. The result of this study shows that (1) UP Bakery has implemented 57,14% the stages of QFD method, those are the stage of quality product and service guarantee, customer assessment, customer questionnaire and customer need, and (2) The priority of tehnique interest which must be developed by UP Bakery in order to develop student work competence that suits with Donat industry needs, both are learning productive subject and increasing supervision
    • …
    corecore