9 research outputs found

    Pelanggaran Prinsip Kerjasama dalam Acara Aiman dan Prabowo

    Get PDF
    Pelanggaran maksim kadang dilakukan oleh orang untuk suatu tujuan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelanggaran maksim yang dilakukan oleh Prabowo dalam acara Aiman dan Prabowo. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode observasi dan teknik simak catat. Data penelitian ini berupa video percakapan yang ditranskrip kemudian dianalisis. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat pelanggaran maksim kuantitas dan relevansi yang dilakukan oleh Prabowo. Hal ini dilakukan untuk menjaga kewibawannya di depan publik dan menunjukan kepada masyarakat Indonesia bahwa Prabowo adalah orang yang mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman

    KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA (KEM) SISWA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS DI TASIKMALAYA

    Get PDF
    Kecepatan Efektif Membaca (KEM) merupakan kemampuan membaca  yang memadukan antara kecepatan membaca seseorang dengan pemahaman terhadap isi bacaan. Kecepatan Efektif Membaca ini sangat perlu dilatih dan dimiliki apalagi oleh seorang pelajar sebagai akademisi yang setiap harinya diharuskan membaca berbagai informasi baru dibidang yang sedang ditekuninya. Apalagi di era abad 21 ini pelajar diarahkan untuk memiliki kemampuan berpikir kritis, kretaif, kolaborasi, dan kemampuan komunikasi yang baik itu didasari salah satunya oleh kemampuan membaca. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kecepatan efektif membaca siswa SMA sederajat atau siswa tingkat sekolah menengah atas di Tasikmalaya, baik wilayah kota maupuan kabupaten. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Data tersebut diolah dengan menggunakan statistik deskriptif kemudian disimpulkan. Sumber data penelitian ini adalah 700 siswa yang tersebar di seluruh wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya yang terdiri atas tiga kelompok siswa yaitu kelompok SMA, Kelompok SMK, dan Kelompok MA yang diambil dari berbagai wilayah di Kota dan Kab Tasikmalaya. Dari hasil olah data diketahui bahwa kemampuan efektif membaca siswa di Tasikmalaya 1% berada pada level Tinggi Sekali, 3% berada pada level Tinggi, 23% berada pada level Sedang, 65% berada pada level Rendah, dan 8% berada pada level Sangat Rendah

    GEJALA PERGESERAN BAHASA CIREBON DI RANAH KELUARGA (Studi Kasus di Kota Cirebon)

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian yang berkenaan dengan bahasa Cirebon masih minim dilakukan oleh para peneliti. Hal ini karena bahasa Cirebon yang awalnya sebagai bahasa Jawa dialek Cirebon kini menjadi bahasa yang mandiri berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003. Letak geografis Cirebon yang berbatasan dengan dua provinsi, yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah membuat masyarakatnya multilingual, multietnis, dan multikultural . Wilayah Cirebon terdiri atas Kota dan Kabupaten Cirebon. Pada penelitian ini, peneliti memilih Kota Cirebon sebagai wilayah yang akan diteliti karena Kota Cirebon memiliki IPM yang lebih tinggi dari kabupaten, sehingga tingkat heterogen masyarakatnya juga lebih tinggi. Hal tersebut berdampak pada rawannya fenomena pergeseran bahasa di wilayah ini.  Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori sosiolinguistik yang berhubungan dengan bilingualisme, campur kode, dan pergeseran bahasa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode survey dan membagikan kuesioner ke seratus narasumber yang dibagi secara acak di lima kecamatan di Kota Cirebon.  Hasilnya,  telah terjadi gelaja pergeseran bahasa Cirebon pada ranah keluarga.Kata kunci: pergeseran bahasa, bahasa Cirebon, sosiolinguistikAbstractResearch on Cirebon language is still not widely conducted by researchers. This is because the Cirebon language which was originally as the Javanese dialect of Cirebon has now become an independent language based on the Regional Regulation of West Java Province Number 5 of 2003. Cirebon's geographical area is bordered by two provinces, namely West Java and Central Java. This makes Cirebon people multilingual, multi-ethnic and multicultural. Cirebon region consists of Cirebon City and Cirebon District. In this study, researchers chose Cirebon City as the area to be studied because Cirebon City has a higher HDI than the district, so that the heterogeneous level of the community is also higher. A high level of heterogeneity has an impact on the phenomenon of language shift in the region. This research is based on sociolinguistic theory related to bilingualism, code mixing, and language shifting. This research uses survey method by distributing questionnaires to one hundred speakers randomly distributed in five sub-districts in the city of Cirebon. As a result, there has been a shift in Cirebon language in the family domain.Keywords: language shift, Cirebon language, sociolinguistic

    ANALYSIS OF CONNOTATIVE MEANINGS IN THE SONGS ON THE KONSPIRASI ALAM SEMESTA ALBUM BY FIERSA BESARI

    Get PDF
    Language is the most important communication tool in human life. Every language spoken by a human being has a meaning to be conveyed to its listeners. How to communicate is not only through a conversation, but can be through other media, one of which is with music or songs. Connotative meaning is present when someone wants to convey a language in a subtle way, without having to clearly talk about what you want to convey. The purpose of this study was conducted to find out the connotative meaning, not only in a conversation, but also in song lyrics. Song lyrics are one of the media that is widely used in expressing a feeling or thing to say, without having to say it directly. This research uses a qualitative descriptive method, which can be used in analyzing a connotative meaning in a song lyric. Fiersa Besari has an album entitled Konspirasi Alam Semesta. The story described in the album can be proven by the 14 song lyrics which are related and have connotative meanings. The title of the first song is entitled Konspirasi Alam Semesta, with song lyrics that describe a meeting. In the sentence Kepakkan sayapmu bawa aku terbang then in the sentence Pernahkah kau terjatuh secara sukarela? then in the sentence Cara mengeja rasa tak bernama, seketika itu pula jagat raya berhenti bergerak, jiwamu terbakar, ragamu lebur. The lyrics of the song have the meaning of someone who has feelings for someone of the opposite sex

    ETIKA BERBAHASA NAJWA SHIHAB DAN MENKES BUDI GUNADI SADIKIN DALAM BINCANG PERDANANYA PADA PROGRAM MATA NAJWA

    Get PDF
    Abstrak. Tindak laku berbahasa sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam budaya tertentu disebut sebagai etika berbahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap etika bahasa yang digunakan Najwa Shihab dan Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam bincang perdananya pada program Mata Najwa. Fokus kajian dari penelitian ini bermuara pada aspek kesantunan berbahasa yang terlampir pada setiap ujaran yang diucapkan oleh subjek penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian yang dipilih berasal dari cuplikan video yang diunggah pada kanal youtube milik Najwa Shihab dengan tajuk, Beres-Beres Kursi Menkes: Budi Gunadi Sadikin, Pengisi Kursi Kosong Menkes (Part 1) Mata Najwa yang dipublikasikan pada 7 Januari 2021. Adapun hasil dari penelitian ini ialah terkuaknya pematuhan etika berbahasa yang terinterpretasi dalam berbagai bentuk kesantunan berbahasa oleh subjek penelitian selama perbincangan berlangsung.  Kata kunci: Etika Bahasa, Kesantunan Bahasa, Mata Najw

    EDUKASI GIZI SERTA REVITALISASI PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS FISIK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU

    Get PDF
    Abstrak: Selama masa pandemi covid 19 anak usia sekolah lebih banyak melakukan aktivitasnya di rumah sehingga waktu yang dihabiskan anak di depan layar perangkat digital (screen time) menjadi meningkat. Screen-time yang tinggi, tingkat aktivitas fisik yang rendah, membuat pola makan menjadi kurang sesuai sehingga dalam jangka panjang dapat mempengaruhi status gizi. Edukasi gizi ini bekerjasama dengan SDIT At-Taufiq Al-Islamy dan SDN Cilolohan Tasikmalaya. Adapun jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 83 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar mengenai gizi seimbang dan aktivitas fisik yang diaplikasikan melalui demo masak makanan sehat dan permainan tradisional. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan praktik. Media penyuluhan edukasi yang digunakan adalah power point, booklet dan video. Sedangkan media praktik aktivitas fisik yang digunakan adalah permainan egrang batok dan tarik tambang. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang baik pada pengetahuan siswa mengenai gizi seimbang dan aktivitas fisik.Abstract: During the covid 19 pandemic, school-age children do more activities at home so that the time spent by children in front of the screen of digital devices (screen time) becomes increased. High screen-time, low levels of physical activity, make the diet less appropriate so that in the long run it can affect nutritional status. This nutrition education is in collaboration with SDIT At-Taufiq Al-Islamy and SDN Cilolohan Tasikmalaya. The number of students who participated in this activity was 83 people. This activity aims to increase elementary school students' knowledge of balanced nutrition and physical activity applied through healthy food cooking demos and traditional games. The methods used are counseling and practice. Educational extension media used are power points, booklets and videos. While the medium of physical activity practice used is a game egrang batok and tarik tambang. The results showed that there were good changes in students' knowledge of balanced nutrition and physical activity

    REPRESENTASI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DALAM LIRIK LAGU DANGDUT TAHUN 1990 SAMPAI 2014

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan representasi perubahan sosial budaya dalam lirik lagu dangdut tahun 1990 sampai 2014. Data diperoleh melalui naskah lirik lagu, internet, dan VCD. Teknik penyediaan data menggunakan studi kepustakaan, simak, dan catat. Metode analisis menggunakan padan referensial dengan ancangan semantik dan pragmatik. Hasilnya, representasi sosial budaya dituangkan dalam sapaan, tema, gaya bahasa, dan pilihan kata. Berdasarkan sapaan, sapaan yang digunakan lirik lagu tahun 90-an menggunakan sapaan yang puitis seperti belahan jiwaku, permata hatiku, dll. Sapaan yang digunakan tahun 2000-an menggunakan sapaan puitis namun cenderung menggunakan sapaan biasa seperti kekasih, abang, darling, dll, sedangkan sapaan yang digunakan tahun 2011-an adalah sapaan biasa seperti abang, masbro, aa, dan mas. Berdasarkan tema, tahun 1990-an berkisar tentang cinta (indahnya cinta, kerinduan, disakiti pasangan, cinta tak sampai karena orang tua), dangdut, dan nasihat (religi, sosial, dan nasionalisme). Tahun 2000-an tentang nasihat, cinta, dan goyangan, dan tahun 2011-an tentang perselingkuhan dan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan gaya bahasa, tahun 1990-an umumnya menggunakan kalimat yang tidak langsung atau basa-basi, mengutamakan keindahan diksi, menggunakan keindahan alam sebagai perbandingan, dan belum mendapatkan pengaruh dari bahasa asing. Tahun 2000-an gaya bahasa yang berbelit-belit penuh dengan keindahan diksi menjadi bahasa yang sederhana, tanpa basa-basi, dan gaul. Tahun 2011-an menggunakan bahasa gaul atau slang dan menggunakan makanan sebagai pembanding. Berdasarkan pilihan kata teknologi, tahun 1990-an menggunakan surat sebagai alat komunikasi, tahun 2000-an menggunakan SMS dan telepon, tahun 2011-an menggunakan SMS, telepon dan BB

    Sikap Berbahasa Masyarakat Kota Cirebon pada Bahasa Cirebon

    Get PDF
    Abstrak. Penelitian tentang sikap berbahasa pada bahasa Cirebon sangat penting untuk dilakukan. Hal ini karena bahasa Cirebon yang biasa disebut basa Cerbon telah menjadi bahasa yang mandiri berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003. Secara geografis wilayah Cirebon berbatasan dengan dua provinsi, yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah. Wilayah Cirebon terdiri atas Kota dan Kabupaten Cirebon. Pada penelitian ini, peneliti memilih Kota Cirebon sebagai wilayah yang akan diteliti karena Kota Cirebon merupakan kota yang terdiri atas masyarakat yang multilingual, multietnis, dan multikultural. Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori sosiolinguistik, bilingualisme, dan sikap bahasa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode survey dan membagikan kuesioner ke seratus narasumber yang dibagi secara acak di lima kecamatan di Kota Cirebon.  Berdasarkan tujuh ranah yang diteliti, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa masyarakat Kota Cirebon di 2 ranah (keluarga dan karib) menggunakan bahasa percampuran antara bahasa Cirebon dan Indonesia (skala 3), 1 ranah (tetangga) lebih sering menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Cirebon (skala 4), 3 ranah (pendidikan, umum, dan agama) selalu menggunakan bahasa Indonesia (skala 5). Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini adalah sikap bahasa masyarakat Kota Cirebon pada bahasa Cirebon mengalami kemunduran, tidak positif tetapi berpengaruh ke negatif. Kata kunci : sikap bahasa, bahasa Cirebon, sosiolinguisti

    PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH MAHASISWA DALAM PRESENTASI

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa Indonesia  oleh mahasiswa dalam berpresentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  metode deskriptif kualitatif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan para mahasiswa dalam berpresentasi belum menampilkan penggunaan bahasa Indonesia baku secara utuh. Hal ini dapat dilihat dari ketidakbakuan penggunaan bahasa Indonesia pada bidang fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Ketidakbakuan dalam bidang fonologi adalah berupa (1) penghilangan fonem, penambahan fonem, dan penggantian fonem dan (2) Pengejaan huruf dalam singkatan dan akronim. Ketidakbakuan dalam bidang morfologi adalah berupa penggantian (1) dalam proses nasalisasi konsonan tidak bersuara tidak diluluhkan,  (2) penggantian afiks –nya dengan afiks –kan, (3) penggunaan bentuk kata dengan analogi yang salah, dan (4) penggunaan bentuk pasif yang tidak sesuai dengan personanya. Ketidakbakuan dalam bidang sintaksis adalah berupa (1) penghilangan Subjek (S), Predikat (P), S dan P, (2) penambahan berupa penggunaan S dan P yang ganda. Ketidakbakuan dalam bidang semantik adalah berupa (1) Penambahan kata dan frasa yang tidak perlu dan (2) Penggantian preposisi, konjungsi, klitik, kata baku dengan kata percakapan. Penyebab ketidakbakuan bahasa yang digunakan dalam presentasi adalah kompetensi dan performansi pembicara. Solusi atas ketidakbakuan penggunaan bahasa Indonesia bisa dilakukan dengan menjadikan wacana lisan dalam presentasi sebagai bahan pembelajaran, baik secara terintegrasi dalam mata kuliah berbicara ataupun  dengan bersinergi dengan mata kuliah kebahasaan, yaitu Fonologi, Morfologi, Sintaksis,  dan Semantik. Kata kunci: presentasi, penggunaan bahasa baku, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik
    corecore