93 research outputs found

    Analisa Metode Proyek Terhadap Kreativitas Anak Di Masa Karantina Covid 19

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dikarenakan adanya permasalahan kreativitas anak selama di sekolah dan juga selama masa karantina covid 19 di Taman Kanak – Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal Cirarab. Dan metode proyek yang sudah sering dilaksanakan disekolah,  dialihkan dirumah karena BDR (Belajar Dari Rumah) dengan menggunakan video tutorial yang guru buat untuk diikuti oleh anak di rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengetahui bagaimana metode proyek dari pengembangan kegiatan kreativitas anak selama masa karantina covid 19, penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan mengungkapkan fakta – fakta yang ada. Subjek dari penelitian ini adalah berjumlah 4 anak dari kelas TK B. Pengumpulan data dengan cara menganalisa video rekaman proyek bubur kertas sebanyak 4 kali yang dilakukan oleh siswa dirumah dengan orang tua sebagai fasilitator, instrumen wawancara dan dokumentasi. Penilaian kreativitas berdasarkan 4 tahapan kreativitas yaitu : persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Hasil setelah anak diberikan video tutorial proyek bubur kertas yaitu anak menjadi lebih semangat dalam berkreativitas, senang dengan hasil karya, termotivasi untuk mengerjakan proyek hingga selesai, dan metode proyek bisa dilaksanakan dirumah maupun disekolah untuk terus mengasah kemampuan kreativitas ana

    Analisa Frekuensi Scaling Pada Redaman Hujan Terhadap Propagasi Gelombang Milimeter

    Get PDF
    In this final project, rain attenuation is predicted in PENS �ITS environment by synthetic storm technique. Wind angle and wind speed are needed as parameters to find rain attenuation beside rainfall rate. Rainfall rate data is measured by rain gauge tipping bucket. Wind data is came from Badan Meteorologi dan Geofisika Juanda Surabaya. Then that data will be processed until we get value of rain attenuation. This rain attenuation become main data to inserted in frequency scaling method, in this case use Simple Power Law Model and ITU-R. From those model we will get value of frequency scaling (n). This value is different each other beside of frequency (10 until 40 Ghz).From that frequency range we get constant n value, its mean that method is good using as rain attenuation predictor for other frequency, which rain attenuation data for that frequency still few or nothing

    PENGARUH LAMA FERMENTASI KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DENGAN BAKTERI ASAM LAKTAT Lactobacillus plantarum B1765 TERHADAP MUTU PRODUK (THE EFFECT OF FERMENTATION TIME OF ARABICA COFFEE (Coffea arabica) WITH Lactobacillus plantarum B1765 LACTIC ACID)

    Get PDF
    Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru

    Gambaran Efisiensi Emisi Metana Terhadap Produksi Susu Sapi Perah di Kabupaten Semarang

    Get PDF
    ABSTRAK Peningkatan populasi sapi perah merupakan upaya untuk meningkatkan produksi susu, namun di sisi lain peningkatan populasi meningkatkan emisi metana. Pelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana gambaran efisiensi emisi metana terhadap produksi susu sapi perah di Kabupaten Semarang berdasarkan data populasi dan produksi susu. Emisi metana dihitung menggunakan metode tier 1. Data populasi sapi perah laktasi dan data produksi susu tahun 2015-2020 digunakan untuk menghitung efisiensi emisi metana terhadap produksi. Populasi sapi perah induk laktasi dari tahun 2015-2017 mengalami penurunan sebanyak 452 ekor (4,8%) dibandingkan tahun 2015. Namun, pada tahun 2018-2019 meningkat sebanyak 872 (9,8%) dibandingkan tahun 2017. Emisi metana dari fermentasi enterik dan pengelolaan kotoran ternak tahun mengalami penurunan pada tahun 2015-2017 namun, kembali meningkat pada tahun 2018-2020. Emisi metana tertinggi pada tahun 2019 dan tahun 2020 sedangkan yang terendah pada tahun 2017. Rata-rata emisi metana fermentasi enterik tahun 2015-2020 yaitu 9,9 CO2-e Gg/tahun sedangkan rata-rata emisi metana pengelolaan kotoran ternak 5,0 CO2-e Gg/tahun. Efisiensi emisi terhadap produksi dari tahun 2015-2020 rata-rata 5,6-7. Efisiensi emisi terhadap produksi paling baik yaitu pada tahun 2017 yaitu sebesar 5,4-7, sedangkan yang paling buruk yaitu pada tahun 2016 yaitu sebesar 5,8-7. Dapat disimpulkan bahwa, peningkatan populasi perlu diikuti dengan peningkaan produksi susu supaya emisi yang dihasilkan semakin sedikit untuk memproduksi susu per satuan unitnya. Tahun 2017 merupakan gambaran efisiensi produksi per emisi yang paling baik di Kabupaten Semarang yaitu terjadi peningkatan efisiensi sebesar 6,9%. Kata kunci: efisiensi, emisi metana, produksi susu, sapi perah.The Overview of Methane Emission Efficiency on Dairy Cow Milk Production in Semarang RegencyABSTRACT The increase in the population of dairy cows is in an effort to increase milk production, but on the other hand, the increase in population increases methane emissions. This study aims to evaluate the overview of the efficiency of methane emissions on milk production of dairy cows in Semarang Regency based on population and milk production data. Methane emissions were calculated using the Tier 1 method. Data on the population of lactating dairy cows and data on milk production for 2015-2020 were used to calculate the efficiency of methane emissions on production. The population of lactating dairy cows from 2015-2017 decreased by 452 heads (4.8%) compared to 2015. However, in 2018-2019 it increased by 872 (9.8%) compared to 2017. Methane emissions from enteric fermentation and management of manure decreased in 2015-2017 but increased again in 2018-2020. The highest methane emission was in 2019 and 2020 while the lowest was in 2017. The average enteric fermentation methane emission in 2015-2020 was 9.9 CO2-e Gg/year while the average methane emission from manure management was 5.0 CO2-e Gg/year. The efficiency of emissions to production from 2015-2020 on average 5.6-7. The best emission efficiency towards production is in 2017 which is 5.4-7, while the worst is in 2016 which is 5.8-7. It can be concluded that an increase in population needs to be followed by an increase in milk production so that fewer emissions are produced to produce milk per unit. The year 2017 is the best overview of production efficiency per emission in Semarang Regency, which is an increase in efficiency of 6.9%.Keywords: efficiency, methane emissions, milk production, dairy cow

    SISTEM PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PEMBUATAN KERAMIK TANAH LIAT DI GALO GANDANG (Studi Kasus : Jorong Galo Gandang Nagari Andaleh Kec. Luhak Kab. Lima Puluh Kota

    Get PDF
    ABSTRAK Ary Prima Kurniawan. 2017. “Sistem Pengetahuan dan Teknologi Pembuatan Keramik Tanah Liat Galo Gandang”. Skripsi. Jurusan Antropologi Keramik tanah liat atau tembikar telah dikenal oleh umat manusia sejak beribu tahun silam, Galo Gandang adalah salah satu tempat yang menjadi pusat kerajinan keramik tanah liat atau tembikar di Minangkabau. Sebelum mengenal logam, masyarakat Galo Gandang telah membuat berbagai peralatan dapur (sagalo) yang terbuat dari tanah liat dan cara pembuatan yang unik, yakni seperti orang menggendang (manggandang). hal inilah yang akhirnya melekat sebagai nama Galo Gandang. Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan dan mengungkap fenomena yang terjadi di Jorong Galo Gandang Nagari Andaleh tentang : Jenis tanah yang digunakan untuk membuat keramik di Galo Gandang;keramik yang dibuat di Galo Gandang; Jenis alat dan serta cara membuat keramik tanah liat yang diajarkan secara turun temurun di Galo Gandang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara bebas mendalam. Pemilihan informan menggunakan teknik purpossive sampling. Analisis data dilakukan dengan cara mengklasifikasikan data-data yang diperoleh dari lapangan ke dalam tema-tema, kategori-kategori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Galo Gandang terdapat dua jenis tanah yang menjadi bahan baku pembuatan keramik: tanah liat hitam dan putih, yang terdapat di sawah danau. Saat ini di Galo Gandang hanya terdapat tiga keluarga yang masih mempertahankan profesi sebagai pengrajin keramik tanah liat atau tembikar. Jenis kerajinan yang dibuat sangat banyak, akan tetapi seiring berjalan waktu hanya beberapa yang masih bertahan seperti : Pariuak Sigulamin; Balango; Cerek atau Teko; Kumbuak; dsb. Disisi lain terdapat salah satu kerajinan keramik yang tidak pernah berproduksi sejak tahun 2010 yakni cawan pamadu ameh, yang khusus dibuat dari tanah liat hitam

    KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORM SHEET DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KEMBALI DONGENG YANG PERNAH DISIMAK PADA SISWA KELAS VII SMP N 1 WONOSARI GUNUNGKIDUL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis kembali dongeng yang pernah disimak yang signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan teknik brainstorm sheet dan siswa yang belajar tanpa menggunakan teknik brainstorm sheet. Penelitian ini juga bertujuan menguji keefektifan teknik brainstorm sheet untuk pembelajaran menulis kembali dongeng yang pernah disimak pada siswa kelas VII SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksperimen semu dengan desain penelitian pretest-posttes nonequivalent control group. Variabel bebas penelitian ini yaitu teknik brainstorm sheet dan variabel terikatnya yaitu kemampuan menulis kembali dongeng yang pernah disimak. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Wonosari, Gunungkidul dengan sampel kelas VII A sebagai kelompok kontrol dan kelas VII B sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes menulis individual. Teknik analisis data menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5%, serta memperhatikan uji normalitas dan homogenitas. Hasil uji-t sampel bebas menggunakan SPSS 16.0 terhadap skor pascates antara kelompok kontrol dan eksperimen menunjukkan thitung sebesar 6,283; df 46; dan ttabel 2,013. Kemudian, hasil uji-t sampel berhubungan terhadap skor pascates antara kelompok kontrol dan eksperimen menunjukkan bahwa thitung sebesar 12,318 dengan df 23 dan ttabel 2,069. Berdasarkan hasil uji-t, dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat perbedaan kemampuan menulis kembali dongeng yang pernah disimak yang signifikan antara siswa kelas VII SMP N 1 Wonosari yang mengikuti pembelajaran menggunakan teknik brainstorm sheet dan yang tanpa menggunakan teknik brainstorm sheet, (2) penerapan teknik brainstorm sheet juga terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran menulis kembali dongeng yang pernah disimak

    The implementation of Climbing grammar mountain game to improve students’ noun phrase achievement in descriptive text of the first grade students at SMA Negeri 15 Bandar Lampung

    Get PDF
    This present study aimed to find out 1) whether there is a significant difference in students’ noun phrase achievement in their descriptive writing, 2) what aspect of noun phrases improves the most. The population and sample of this research is the first year of SMAN 15 Bandar Lampung in the academic year of 2021/2022. The data were analyzed using SPSS 16.0. The results showed there was a statistically significant difference of students’ noun phrase achievement between the pretest and posttest of writing descriptive tests with the significant level on both tests is below 0.005. That is inferred, the climbing grammar mountain could aid students’ noun phrase achievement. The t-value is 19.706 (higher than t-table 2.048). Furthermore, climbing grammar mountain had a statistically significant effect on every single aspect of noun phrase. In addition, pre-determiner is noun phrase aspect improves the most and followed by post modifier, central determiner, post determiner, pre modifier, head. The implementation of climbing grammar mountain provides students with descriptive writing as media where students can absorb and relate the materials being learnt with their real lif

    The effect of dietary protein levels on body weight gain, carcass production, nitrogen emission, and efficiency of productions related to emissions in thin-tailed lambs

    Get PDF
    Aim: This study was aimed to evaluate dietary crude protein (CP) level on performance of body weight (BW) gain, carcass production, and nitrogen emission on lambs. Materials and Methods: A total of 12 male thin-tailed lambs (15.2±1.8 kg initial BW and aged 3-4 months) were assigned to completely randomized design for 84-day feeding trial. The animals were divided into three different levels of CP (i.e., 14%, 16%, and 18% with isocaloric diets and 60% total digestible nutrients) with four replications. Results: Increasing CP level was not significantly affected on average daily gain (ADG), carcass production, N and N2 O emissions, and efficiency of emissions related to the productions. The average of ADG, carcass production, meat production, meat protein production, N emission, and N2 O emission was 141.4 g, 11.6 kg, 6.8 kg, 0.9 kg, 53.1 g/day, and 0.3 g/day, respectively. The efficiency of ADG, carcass production, meat production, and meat protein related to N emissions were 119.7 g/kg, 4.4 g/kg, 2.5 g/kg, and 56.6 g/kg, respectively, while N2 O emissions related to ADG, carcass production, meat production, and meat protein were 2.4 g/kg, 0.027 g/kg, 0.36 g/kg, and 0.34 g/kg, respectively. Conclusion: It can be concluded that the increase of CP level up to 18% did not affect productivity, N emissions, and efficiency of emissions per unit product because the increase of CP was not balanced by energy content in feed
    • …
    corecore