Realisasi UU kebahasaan dalam bidang pendidikan terwujudkah itu?

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 29. Oleh karena itu, sudah kewajiban setiap pihak sekolah merealisasikan aturan tersebut. Untuk mengetahui perihal perealisaian tersebut, maka dilakukan sebuah penelitian

Uji Antibakteri Rhizopus sp. Asal Inokulum Tempe terhadap Vibrio cholerae

Rhizopus sp. merupakan kapang yang digunakan dalam fermentasi tempe. Kapang Rhizopus pada tempe telah dikaji manfaatnya dalam mengurangi kejadian diare pada Escherichia coli dan Salmonella typhidibandingkan pada Vibrio cholerae. Diare kolera yang disebabkan oleh Vibrio cholerae pernah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia, sehingga bakteri kolera sebagai penyebab penyakit pada penderita diare masih ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antibakteri Rhizopus sp asal inokulum tempe terhadap Vibrio cholerae dan mengetahui perbedaan kemampuan antibakteri Rhizopus sp dari beberapa inokulum tempe terhadap Vibrio cholerae. Uji antibakteri Rhizopus sp terhadap Vibrio cholerae dilakukan dengan metode difusi kertas. Isolasi dari inokulum tempe komersial memperoleh dua isolat kapang, yang teridentifikasi Rhizopus sp.IP dan Rhizopus sp. IJ. Hasil uji antibakteri menunjukkan bahwa dua isolat Rhizopussp. tersebut dapat menghambat Vibrio cholerae. dengan kemampuan penghambat kategori sedang dan tidak terdapat perbedaan aktivitas antibakteri Rhizopus sp. IP dan Rhizopus sp. IJ terhadap Vibrio cholerae

Peninjauan Hukum Menurut Hukum Adat Kampar: Sumbangan dalam Mewujudkan Hukum yang Responsif

Perkembangan ketatanegaraan Indonesia terutama dalam bidang pengujian hukum lebih banyak dipengaruhi sistem hukum Eropa Kontinental dan Anglo Saxon yang liberal. Sementara, hukum adat masyarakat Kampar telah memiliki sistem peninjauan hukum berdasarkan filosofi “Adat tali bapilin tigo, tigo tunggku sajoghangan” dengan tujuan puncak “Adat bersendi syara’, syara’ bersendi Kitabullah”. Tulisan ini mengkaji peninjauan hukum menurut Sistem adat Kampar. Tulisan ini menggunakan analisis kualitatif dengan pendekatan historis dan identifikasi hukum tidak tertulis. Konsep penalaran pengujian hukum yang ditawarkan berpatokan pada konsep penalaran validitas pembentukan sistem norma yang memadukan 3 unsur yaitu agama, adat, dan pemerintah (tritunggal). Koherensi konsep Tritunggal dalam sistem judicial review menurut hukum adat Kampar ini, hendaknya menjadi tawaran baru dalam penambahan kewenangan pengujian hukum oleh MK. Pengujian terhadap norma hukum hendaknya dapat diperluas sampai pada tahap pengujian moral. Adapun perluasan tersebut dapat dilakukan dengan mengadopsi konsep penalaran pengujian hukum menurut adat Kampar yang berpangkal dan berujung pada sistem moral.The development of Indonesian constitutional law, especially judicial review, is influenced by the liberal continental and Anglo-Saxon legal systems. Meanwhile, Kampar customary law already has a legal review system with the philosophy "Adat tali bapilin tigo, tigo tunggku sajoghangan" with the ultimate goal "Adat bersendi syara’, syara’ bersendi Kitabullah". This paper examines legal review under Kampar customary law, using qualitative analysis, historical approaches, and the identification of unwritten laws. The concept presented is based on the concept of reasoning for the formation of a norm system that combines three elements, namely religion, custom, and government (the Trinity). The coherence of this concept should be a new offering in the expanded power of judicial review. The review of the legal norms should extend to the level of the ethical review. The expansion can be done by adopting the concept of legal testing reasoning according to Kampar customary law according to the moral system

EKSISTENSI TRADISI BURDAH PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN KELAYU UTARA LOMBOK TIMUR

Talking about traditions, of course every country has its own traditions and every region in a country has different traditions. And of course the tradition is maintained and preserved properly so that it does not become extinct and can be recognized by the next generation. As in one of the villages in Selong District, East Lombok Regency, namely in North Kelayu Village, it still maintains and preserves the old tradition, namely the Burdah tradition. This research aims to; 1) knowing how the existence of the burdah tradition is maintained in the North Kelayu Village, 2) knowing the existence of the values contained in the burdah tradition in North Kelayu Village. This research is a type of qualitative research and uses a descriptive approach. Data collection techniques used are observation and interviews. While the data analysis procedures used are data reduction, triangulation, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate; 1) the existence of the burdah tradition in the North Kelayu Village is maintained with various efforts, including: first, doing routine exercises every 2 times a week, namely on Thursday nights and Sunday nights. Second, teach Burdah to future generations, such as youth and children. Third, Have a good membership structure, starting from the chairman, secretary, and treasurer. Fourth, have programs other than burdah readings, such as procedures for managing corpses, starting from how to bathe corpses to reading talkin. Fifth, every community has an understanding that the burdah tradition is a legacy from one of the Malay figures, namely TGH. Umar, so that it is still guarded and preserved. 2) the values contained in burdah, namely: First, social values, which is about a togetherness. Second, the value of worship, because reading burdah means we are praying to Allah swt. and pray to the Prophet Muhammad. which is an extraordinary worship. Third, cultural values, because the burdah was inherited by the first generation to be maintained and preserved by subsequent generations. From the results of this study, it can be concluded that the existence of burdah tradition is maintained by making various efforts. Then the values contained in the burdah tradition are social values, worship values, and cultural values

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA SMA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa yag mendapatkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran Konvensional, dan untuk mengetahui apakah Self-Regulated Learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran Konvensional, Serta untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara Self-Regulated Learning siswa yang memperoleh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini merupakan kuasa eksperimen dengan desain penelitian kelompok control pretest-posttest dan menggunakan teknik random sampling. Kelas eksperimen mendapatkan model pembelajaran Problem Based Learning dan kelas control mendapatkan modek pembelajaran Konvensional. Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah menengah atas. Populasi penelitian ini adalah SMA dengn sampel penelitian adalah siswa kelas X SMA 7 Pasundan di Bandung Provinsi Jawa Barat dengan responden penelitian adalah Siswa kelas X sebanyak dua kelas yang di pilih secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran Problem Bsed Learning (PBL) lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran Konvensional, Self-Regulated Learning siswa yang memperoleh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran Konvensional, dan terdapat kprelasi positif antara kemampuan brpikir kritis dan Self-Regulated Learning siswa yang memperoleh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan konvensional memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan berpikir kritis dan Self-Regulated Learning siswa SMA. Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis Matematik, Self-Regulated Learning, Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Model Pembelajaran Konvensiona

EFEKTIFITAS GAYA MENGAJAR INDIVIDUAL DAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 KOTA BEKASI

Effectiveness of Reciprocal and Individual Learning Methods on the Learning Outcomes of Volley Ball on Grade VIII Students of SMP Negeri 13 Kota Bekasi: Physical Education Program of Health and Recreation, Faculty of Sport Science, Jakarta State University, June 2017. This study aims to determine the effectiveness of the teaching style of Reciprocal and Individual Learning on the Learning Outcomes of Volley Ball on grade VIII students SMP N 13 Kota Bekasi The implementation of this research using experimental method by using Pre test and post test, that is, two groups were given different treatment of 40 samples with 20 samples of reciprocal teaching style and 20 samples with individual teaching style. The evaluation instrument used the validated top service test, the data analysis technique in testing the hypothesis of this study using the ttest on the trust taf (a) = 0.05 and degrees of freedom 2 (n-1). From the final test results collected on the learning outcomes of volleyball with the teaching style of reciprocal is the mean value = 64.92, the standard deviation (SDx) = 7.90, and the standard deviation of the mean (SDmx) = 2 , 28. While for volleyball service using individual teaching style is mean value = 50,76, standard deviation (SDx) = 5,01, and mean deviation standard (SDmx) = 1,44. From the result of learning service on volleyball of both groups obtained standard deviation of mean difference (SDbm) of 2.69 and t count value 5.26> t table 2.064. This shows the null hypothesis (Ho) is rejected. The working hypothesis (Hi) is accepted or the final test of the two groups is using reciprocal and individual teaching styles there are differences in results Based on the results of the data analysis, the experimental hypothesis states that the reciprocal teaching style is more effective than studying with individual teaching style on the learning outcomes of volleyball on the students of grade VIII SMP N 13 Kota Beka

Regulasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Pola Pendidikan Terhadap Istri yang Nusyuz Menurut HUkum Islam

Skripsi ini merupakan studi tentang regulasi kekerasan dalam rumah tangga (selanjutnya disebut K.D.R.T) dan pola pendidikan terhadap istri yang nusyuz dalam hukum islam. Dalam hal ini menunjuk kepada wanita yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, ditinjau dari Hukum Islam dan undang-undang. Pada dasarnya tujuan perkawinan ialah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Dalam Undang-undang Nomor. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, menyebutkan bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Persoalan undang-undang penghapusan K.D.R.T. dan Hukum Islam mempunyai semangat yang sama yang melandasi dua hukum tersebut, adalah penghormatan terhadap martabat manusia, kaitanya dengan hak-hak suami istri dalam rumah tangga, serta arti kekerasan atau diskriminasi terhadap perempuan. Menurut undang-undang RI Nomor. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (P.K.D.R.T). Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologi, atau penelantaran rumah tangga, termasuk juga hal-hal yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak percaya, atau penderitaan psikis berat pada seseorang. Hanya saja dalam undangundang sudah jelas mengenai ketentuan pidananya, sedangkan dalam hukum islam tidak di dapatkan ketentuan pidana bagi mereka yang melakukan kekerasan terhadap istri dalam rumah tangga, akan tetapi kembali pada konsep perkawinan yaitu sakinah, mawadah, warahmah. Dari sini jelaslah bahwa kekerasan terhadap istri dalam rumah tangga menurut undang-undang penghapusan K.D.R.T dan hukum Islam tidak diperbolehkan. Menyikapi Nusyuz Istri, ada empat tahap jalan keluar yang diajarkan Islam untuk mengatasi nusyuz isteri. Firman Allah, ”Dan perempuan-perempuan (para isteri) yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka, dan jauhilah mereka di tempat-tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi dan Maha Besar.” (QS. An- Nisa’, (4): 34). Sehingga mencoba untuk dijabarkan melalui tiga tahapan dalam skripsi tersebut, yaitu: konsep kekerasan dalam rumah tangga menurut hukum Islam dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004, selanjutnya mencoba untuk menjabarkan macam-macam permasalahan dalam keluarga, lalu kemudian menarik kesimpulan dari hal tersebut

Determinants of Intention To Adopt E-Wallet: Considerations For MSMEs Going Digital

This study aims to determine whether MSMEs' intentions to adopt e-wallets are influenced by perceived ease of use, perceived risk, and promotion. Naturally, the findings of this study should be considered by MSMEs actors in their decision to adopt e-wallets and switch to digital payment methods because MSMEs must be able to adapt to conditions both during and after the pandemic by utilizing E-Wallet as a method of payment. This study relied on quantitative descriptive research to develop its concept, and previous studies carried out the research. The data that will be managed with the help of the Smart PLS tool will be distributed to a total of 250 respondent populations in the Jabodetabek area. The results of this study state that perceived ease of use and perceived risk have a positive and significant effect on the intention to adopt an e-wallet. In contrast, the promotion does not affect the intention to adopt an e-wallet. From the results of this study, it can be a consideration for MSME players to switch to digital and expand payment facilities with e-wallets that are easy to use and low risk so that consumers feel comfortable making payments. Keywords: E-Wallet, Intention to Adopt, Perceived Ease of Use, Perceived Risk, Promotion, MSMEs

TEORI DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MODEL MEDAN

Abstrak: Pendidikan Multikultural sebagai cara pandang tentang realitas, bahwa realitas itu majemuk sehingga pendidikan multicultural merupakan respons terhadap perkembangan keragaman populasi sekolah, sebagaimana tuntutan persamaan hak bagi setiap kelompok. Tulisan ini bertujuan untuk mempersiapkan pesrta didik untuk bersikap terbuka dan inklusif, dalam arti memahami dan menerima perbedaan, mampu menghargai orang lain yang berbeda suku, ras, agama, budaya, dan kelas sosial. Dalam tulisan ini, penulis menggunakan metode kualitatif karena metode ini menggunakan data yang diambil melalui wawancara terhadap pihak yang dinilai dapat memberikan informasi dan data akurat. Untuk itu, dalam mengkaji tulisan ini, penulis menggunakan teori James Banks. Menurut james Banks Pendidikan Multikultural merupakan sebuah ide, sebuah gerakan reformasi pendidikan dan proses. Dengan demikian, hasil penelitian dalam tulisan ini, menemukan bahwa MAN 1 Medan sudah melaksanakan pendidikan yang multicultural. Di sisi lain, sekolah perlu melakukan dialog dengan menempatkan setiap peradaban dan kebudayaan yang ada pada posisi sejajar. Kedua, sekolah perlu mengembangkan toleransi untuk memberikan kesempatan masing-masing kebudayaan saling memahami. Kata kunci: Teori, Pendidikan, Multikultural

Do Small Medium Enterprises (SMEs) Need To Adopt E-wallet? A Study Post- Covid-19 Pandemic

SMEs are not deemed to be moving forward until they quickly implement e-payment systems into their operations. In today’s world, both online and in-person purchases are made via electronics. Many stores and malls currently provide digital payment options like QRIS (Quick Response Indonesia Standard), but few SMEs are willing to adopt it. Therefore, this research is important because during the Covid-19 pandemic, online shopping activities at e-commerce merchants for SMEs in Indonesia increased. Because SMEs must be able to adjust to situations, both during and after the pandemic by using E-Wallet as a form of payment, the results of this study can be taken into consideration by SMEs players to adopt e-wallet and make the move to digital. Based on earlier research used to develop the study’s research hypotheses, quantitative descriptive research was carried out. The Smart PLS program will be used to handle the data for 250 respondent populations dispersed across 5 regions of Indonesia. Based on the study’s findings, SMEs players may want to consider going digital and expanding their payment choices with secure, user-friendly e-wallets so that customers feel comfortable making payments. Keywords: e-wallet, intention to adopt, perceived ease of use, perceived risk, promotio