111 research outputs found
Perancangan Sistem Informasi “Problem Solving Management” Case User Menggunakan BOT Telegram Berbasis Web Pada PT. Gunung Amal Solution International
Sistem Informasi Problem Solving Management (PSM) merupakan suatu sistem yang membantu suatu perusahan agar lebih mudah me-manage problem atau pekerjaan dan mendelegasikan problem atau pekerjaan tersebut kepada solver yang berkompeten untuk menaganinya. Sistem Aplikasi PSM terdiri dari dua komponen utama yakni aplikasi PSM dari sisi admin dan aplikasi Telegram dari sisi user yang melakukan pelaporan incident problem request suatu aplikasi, dan aplikasi sisi server yang menampung data suatu incident request dalam berupa message atau biasa di sebut dengan tiket incindet yang akan di tampung dalam aplikasi PSM dan akan di solving oleh admin. Seiring berjalan nya waktu, Sistem Aplikasi PSM sangat diperlukan untuk mengelola pekerjaan secara tepat, cepat dan efisien. Oleh karena itu penulis merancang Sistem Aplikasi PSM untuk membantu jalan nya pekerjaan di PT. Gunung Amal Solution International. Aplikasi PSM akan dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman javascript dengan text editor berupa Visual Studio. Database aplikasi ini menggunakan SQL Graph DB Neo4j database
Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Cigondewah Hilir Setelah Pembangunan Industri Plastik
Masyarakat senantiasa mengalami banyak perubahan, perubahan yang terlihat akibat adanya Industri plastik itu adalah perubahan struktur masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Perubahan sosial, perubahan ekonomi, dan perubahan mata pencaharian. Perubahan-perubahan ini terjadi di dalam kehidupan masayarakat dan dapat di alami oleh masyarakat itu sendiri. Di Desa Cigondewah Hilir Kecematan Margaasih Kabupaten Bandung, dengan danya Industri plastik menyebabkan perubahan sosial ekonomi masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang perubahan sosial ekonomi yang terjadi di Desa Cigondewah Hilir, penelitian ini menggambarkan Desa Cigondewah Hilir sebelum adanya industri plastik dan setelah adanya industri plastik, oleh karena itu masyarakat bisa mengetahui tentang perubahan yang terjadi di Desa ini dari masa dahulu hingga masa modern ini.
Teori yang digunakan adalah teori perubahan sosial Karl Marx dan teori perubahan sosial Emile Durkheim. Karl Marx mengatakan bahwa ada beberapa tahap yang di lalui oleh masyarakat, yaitu: tahap 1. Masyarakat primitif, 2. Struktur sosial komunal purba, 3. Sistem feodal, 4. Tahap borjuis, 5. Tahap perkembangan kapitalis, dan tahap 6. Tahap komunis. Begitu juga dengan Emile Durkheim dalam teori perubahan sosialnya membagi masyarakat pada dua tipe yaitu: 1. Solidaritas Mekanik, 2. Solidaritas Organik. Semua teori ini sesuai dengan apa yang terjadi di Desa Cigondewah Hilir yang telah mengalami banyak perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat.
Penelitian ini mengunakan metode kualitatif yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan masalah yang akan diteliti. Kemudian penulis menggunakan wawancara terstruktur yang melalui tahap-tahapan dan persiapan dalam melakukan wawancara dan wawancara bebas untuk mencari data tentang perubahan sosial ekonomi masyarakat setelah adanya Industri Plastik di Desa Cigondewah Hilir.
Temuan penelitian di Desa Cigondewah Hilir dengan adanya pembangunan Industri Plastik berdampak pada lunturnya kekeluargaan dan kegotongroyongan masyarakat. Selain itu di Desa Cigondewah Hilir ini banyak mengalami perubahan, perubahan itu meliputi perubahan sosial seperti sudah di bangunnya infrastruktur jalan, ruko-ruko, tempat pengumpul plastik, dan lain-lain, selanjutnya meliputi perubahan ekonomi yaitu meningkatnya taraf ekonomi dalam masyarakat, perubahan mata pencaharian masyarakat yang sebelumnya hanya bertani, sekarang menjadi karyawan pabrik dan juga membuka usaha-usaha sendiri.
Kesimpulan dalam hasil penelitian setelah adanya Industri Plastik di Desa Cigondewah Hilir ini telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat. Karena dibangunya Industri Plastik disini telah membawa masyarakat agraris menjadi masyarakat industri
PROFIL PSIKOLOGI DAN KONDISI FISIK ATLET KARATE PUTRA JABAR PON XIX DI JAWA BARAT TAHUN 2016
Permasalahan yang penulis ajukan pada penelitian ini mengenai profil kondisi fisik dan psikologis atlet karate putra Jawa Barat. Penulis ingin mengetahui bagaimana kondisi fisik yang dimiliki oleh setiap atlet dalam menghadapi PON XIX di Jawa Barat serta ingin mengetahui bagaimana psikologis yang ditimbulkan oleh setiap atlet. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 11 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah parameter tes kondisi fisik dan tes angket motivasi untuk mengetahui perkembangan secara psikologis. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data bahwa, profil kondisi fisik setiap atlet karate putra Jawa Barat memiliki kondisi fisik yang baik dan memiliki motivasi yang baik dalam menghadapi event terbesar setiap 4 tahun sekali tebukti tim karate putra Jawa Barat memberikan hasil yang baik denga perolehan 3 medali emas dan 1 medali perunggu untuk Jawa Barat sehingga menjadikan juara umum pada cabang olahraga karate pada PON XIX di Jawa Barat.-----The problems that the authors propose in this study on the profile of physical and psychological conditions karate athlete son team of West Java. The writer wanted to know the extent of the physical condition of every athlete in the face of national sports week 19 in West Java and the development of psychologically induced by each athlete. The method used is descriptive method with a sample size of 11 people. The research instrument used is the physical condition of test parameters and test motivation questionnaire to determine psychological development. Based on the results of processing and analysis of data that profiles the physical condition of each athlete karate son of West Java has a good physical condition and have a good motivation in the face of the biggest event every four years TEBUKTI karate team men's West Java gives good results premises acquisition of three gold medals and 1 bronze medals for West Java, making the overall champion in the sport of karate in PON XIX in West Java
PERBANDINGAN LEVEL SELF CONFIDENCE DAN ANXIETY ATLET BERDASARKAN JENIS OLAHRAGA : Studi Komparasi Atlet Olahraga Beladiri, Permainan, dan Ekstrim
Rasa percaya diri dan kecemasan yang di miliki setiap manusia tentu akan berbeda-beda ada yang mempunyai rasa percaya diri dan kecemasan yang sangat tinggi ada pula yang mempunyai rasa percaya diri dan kecemasan yang sangat rendah. Namun setiap manusia bisa merubah semua hal tersebut dengan berbagi metode atau cara diantaranya dengan olahraga-olahraga yang bisa meningkatkan rasa percaya diri dan menurunkan tingkat kecemasan yang sangat tinggi seperti dalam olahraga Beladiri (Anggar, Taekwondo, Pencak silat, Karate), olahraga permainan (Futsal, Bulutangkis, Bola voli, Bola basket), dan Olahraga ekstrim (Skateboard, Bmx, pendakian gunung, Slackline). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan level self confidence dan anxiety yang signifikan antara atlet olahraga beladiri, permainan dan ekstrim. Dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan semua atlet hampir mempunyai level self confidence dan anxiety yang baik pada saat akan menghadapi pertandingan.
Kata kunci : level self confidence dan anxiety atlet berdasarkan struktur olahraga
Self-confidence and anxiety in every human being would have to be different there that have self-confidence and anxiety is very high there are who have the confidence and anxiety are very low. But every man can change all that by sharing methods or means such as by sports can improve self-esteem and lower levels of anxiety are extremely high as in sport martial arts (Fencing, Taekwondo, Pencak Silat, Karate), sports games (Futsal , Badminton, Volleyball, Basketball) and extreme sports (skateboarding, BMX, mountain climbing, Slackline). Results of the study showed that there is no difference in the level of self-confidence and significant anxiety among athletes martial sports, games and extreme. It can be seen from the results of research that shows nearly all athletes have self confidence and anxiety levels were good at the time of the match will face.
Keywords: self-confidence and anxiety level athletes based on the structure of sports
PERENCANAAN AGREGAT PADA USAHA PEMBUATAN KERANJANG DESA BINJAI, KALIMANTAN BARAT
Usaha Kecil Menengah memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap sektor perekonomian. Tanpa pengendalian produksi yang baik, UKM berpotensi mengalami kerugian. Perencanaan agregat dapat menjadi upaya pengendalian produksi sehingga kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik. Perencanaan agregat adalah perencanaan produksi untuk membuat rencana dalam jangka waktu 3 sampai 18 bulan. Berdasarkan salah satu metode perencanaan agregat, subkontrak merupakan metode yang efektif dan efisien digunakan oleh pengrajin keranjang di Desa Binjai Kalimantan Barat untuk rencana proses produksi. Dengan menggunakan metode subkontrak, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 3.805.000,00, nilai ini lebih rendah dibandingkan penggunaan metode lembur dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 6.710.000,00
Identifikasi Peluang Peningkatan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Pada Bidang Produksi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting perekonomian negara dan daerah terutama dimasa pandemi saat ini. Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung saat ini mencatat terdapat kurang lebih 6000 UMKM yang aktif di berbagai bidang usaha. Berbagai kendala dihadapi oleh pelaku UMKM diantaranya adalah kurangnya akses UMKM terhadap pasar yang lebih luas yang menyebabkan usahanya sulit untuk berkembang. Pada bidang produksi, beberapa kendala dihadapi oleh pelaku UMKM, diantaranya kurangnya manajemen pada bidang produksi yang mengakibatkan proses produksi yang tidak berjalan secara maksimal serta kurangnya perhatian pelaku UMKM terhadap aspek sistem produksi usaha yang dijalankan. Pada penelitian ini dilakukan proses identifikasi aspek-aspek yang dapat dikembankan untuk peningkatan usaha mikro kecil dan menengah terutama pada bidang produksi
Readiness factor identification Bandung city MSMEs use blockchain technology
MSMEs in Indonesia are expected to be able to face competition in the era of industrial revolution 4.0. However, there are many problems and obstacles in competitiveness, especially facing global competition, including access to capital, access to information and technology, access to organization and management, and access to business networks and partnerships. Besides, it is often difficult for them to get additional capital through banks or other lenders to increase their business scale. Moreover, a lack of financial and digital literacy causes the low validity of MSMEs' data to lenders. The adoption of blockchain technology is one of the considerations to minimize these MSMEs problems. Meanwhile, this technology is still relatively new to be applied to MSMEs but positively impacts the future. This study aims to measure and analyze MSMEs' readiness in using blockchain technology on a business scale with the TRAM model. This model integrates the Technology Readiness Index (TRI) and Technology Acceptance Model (TAM) models. This study aims to test several variables, including TRI, perceive ease of use, perceive ease of usefulness, attitude toward, and intense use of blockchain technology. Data processing uses the partial least square path modelling (PLS-PM) method. The results showed that TRI was significant on perceived ease of usefulness and perceived ease of usefulness. Then, perceive ease of use is significant towards perceive ease of usefulness and intention to use. Besides, perceive ease of usefulness is significant for attitude. The attitude toward variable is significant for the intention to use in the acceptance of blockchain technology.UMKM di Indonesia diharapkan dapat menghadapi persaingan pada era revolusi industri 4.0. Tetapi, banyak persoalan dan kendala dalam berdaya saing, terutama menghadapi persaingan global diantaranya akses modal, akses informasi dan teknologi, akses organisasi dan manajemen, serta akses pembentukan jaringan usaha dan kemitraan. Selain itu, sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan tambahan modal lewat perbankan maupun pemberi pinjaman lainnya untuk melakukan peningkatan skala bisnis. Hal ini dikarenakan kurangnya literasi finansial dan digital yang menyebabkan rendahnya validitas data yang diberikan UMKM kepada pemberi pinjaman. Adopsi teknologi blockchain merupakan salah satu pertimbangan untuk meminimalisasi permasalahan UMKM tersebut. Sementara itu, teknologi ini masih terbilang baru untuk diterapkan pada UMKM, namun berdampak positif untuk kedepannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis kesiapan UMKM dalam penggunaan teknologi blockchain dalam skala bisnisnya dengan model TRAM. Model tersebut merupakan integrasi model Technology Readiness Index (TRI) dan Technology Acceptance Model (TAM). Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa variable meliputi: TRI, Perceive Ease Of Use, Perceive Ease Of Usefulness, Attitude Toward dan intense to Use pada technology blockchain.Pengolahan data menggunakan metode partial least square path modelling (PLS-PM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, TRI signifikan terhadap Perceive Ease Of Usefulness dan Perceive Ease Of Usefulness. Kemudian, Perceive Ease Of Use signifikan terhadap Perceive Ease Of Usefulness dan intention to use. Selain itu, Perceive Ease Of Usefulness signifikan terhadap Attitude. Variabel Attitude Toward signifikan terhadap intention to use pada penerimaan technology blockchai
PENGARUH IDE PEMBAHARUAN ABDUH DI MESIR PADA TRADISI TAFSIR DI INDONESIA: KAJIAN TERHADAP TAFSIR QUR’AN KARIM KARYA MAHMUD YUNUS
Qur’anic Interpretation in Indonesia has been long interconnected with the tradition in the Middle East, especially in Haramayn and Egypt. Many Indonesians studied many Islamic disciplines from prominent ulama in these regions. One of them is Mahmud Yunus, who studied at Al-Azhar University, Cairo. He was influenced by the prominent ulama of Al- Azhar, i.e., M. Abduh. Abduh is famous for his thought of Islamic revivalism. This research investigates the possible influence of Abduh’s reformation thought to Mahmud Yunus Qur’anic interpretation, which called tafsir Qur’an Karim. This research employs a qualitative method with a historical approach and content analysis to analyze the data. This research shows that Mahmud Yunus is influenced significantly by Abduh’s reformation thought and can be seen from Yunus’ interpretation in his tafsir. The influence includes combating blind taqlid (unquestioning acceptance of religious thoughts), rationalizing the ‘mythical’ understanding of the Qur’anic texts, and emphasizing the belief that the Qur’an is compatible with science and the changing social reality. Kajian tafsir di Indonesia memiliki keterkaitan yang erat dengan pemikiran tafsir di Timur Tengah. Hal ini dapat dipahami karena banyak ulama Indonesia belajar di sana terutama Haramayn dan Mesir. Salah satu ulama yang memiliki keterpengaruhan tersebut adalah Mahmud Yunus yang sempat belajar di Al-Azhar, Kairo, Mesir. Secara spesifik, Yunus banyak mengadopsi pemikiran pembaharuan dari tokohpembaharu Mesir yakni M. Abduh. Penelitian ini bermaksud menelusuri keterpengaruhan pemikiran pembaharuan Mahmud Yunus dalam karya Tafsirnya Qur’an Karim dari pemikiran pembaharuan M. Abduh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggali kajian pustakaatas naskah tafsir Mahmud Yunus dan Al-Manar dengan menggunakan analisi isi dan historis. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh pembaharuan Abduh terlihat dalam penafsiran yang dilakukan oleh Mahmud Yunus dalam Tafsirnya berkaitan dengan beberapa aspek diantaranya adalah: penolakan atas taqlid, bid’ah dan khurafat, rasionalitas atas beberapa pemahaman yang bersifat mitis dan kesesuaian antara al-Qur’an dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan masyarakat
On comparison between logistic regression and geographically weighted logistic regression: with application to Indonesian poverty data
The linear models generally rely on the assumption of independence. This assumption is not accomplished in social sciences in which observations are usually correlated. In the case of socioeconomic data, the phenomenon of spatial dependence will lead to the problem of spatial-nonstationarity. There are many methods proposed in dealing with spatial-nonstationarity, including geographically weighted regression (GWR), to accommodate local-spatial effect on the observations. The method estimates local parameters in each location rather than single parameter in the global model. GWR can be applied to linear, logistic and Poisson regression. This paper explores properties of GWR for logistic regression, i.e. geographically weighted logistic regression. Application of the model to Indonesia poverty give a contradict results compared to the global logistic model. Statistical tools of model comparison are residuals sum of square, Pearson X², deviance, log likelihood, Akaike information criterion, Bayesian information criterion, spatial autocorrelation coefficient and power of classification accuracy. In general, the logistic GWR performed better than the global one
Operational Performance of an Agile Supply Chain: A Cash to Cash Approach
In recent business history, operational innovation has a central role in the success stories of businesses like Dell, Toyota and Wal-Mart, and firms are on their way to make the supply chains more agile. The cash conversion cycle is also playing key role in determining the supply chain performance. Therefore, the main objective of the current study is to examine the impact of agile supply chain on the supply chain operational performance of manufacturing firms operating in Indonesia. In addition to that we have also examined the direct and indirect impact of cash conversion cycle in the relationship between agile supply chain and supply chain operational performance. Of the current stud. The data is collected from the operation managers, production managers and finance managers of manufacturing firms listed in Indonesian Stock Exchange. The results of the study have shown a great deal of agreement with our proposed hypothesis. The study which is among pioneering studies on the issue will be helpful for policy makers and managers in understanding the role of agency theory in supply chain management
- …