49 research outputs found
PEMENUHAN HAK NARAPIDANA KHUSUS DIFABEL DI LAPAS KELAS IIA KARAWANG.
Narapidana merupakan seseorang yang melanggar norma atau hukum yang berlaku di masyarakat maupun bangsa dan Negara , dalam prosesnya narapidana akan di tuntut di depan pengadilan lalu ketika dinyatakan bersalah atau inkrah maka seorang tersebut dijatuhi hukuman sesuai dengan tingkat kejahatanya. Disamping itu tidak semua narapidana memiliki kondisi fisik yang sempurna , dari sebagian narapidana memiliki kondisi fisik yang kurang dalam melakukan aksi kejahatanya , entah itu karna terpaksa atau untuk memenuhi kebutuhanya sehari-hari . akan tetapi di dalam hukum semua disama ratakan , seseorang yang dinyatakan bersalah akan mendapatkan hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku, dalam prosesnya narapidana yang berkebutuhan khusus tentunya memerlukan alat bantu ataupun kebutuhan khusus dalam beraktivitas sehari- hari , maka dari itu pihak lembaga pemasyarakatan hendaknya bisa memenuhi kebutuhan yang diperlukan , guna menunjang aktivitas narapidana tersebut. Seseoang yang melanggar norma atau peraturan sejatinya akan mendapatkan hukuman. seperti yang telah diatur dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 “Negara Indonesia adalah Negara hukum” dimana seorang yang melanggar hukum akan menjalani masa pidananya di lembaga pemasyarakatan sesuai dengan masa pidana yang di jatukan terhadap terpidana di depan hakim ,dengan melihat bukt-bukti yang real dan dapat di pertanggungjawabkan sesuai dengan apa yang dilakukan oleh terpidana tsb, disamping itu seorang narapidana juga berhak mendapatkan hak-hak dasar yang telah di anugerahi sejak ia lahir yaitu Hak Asasi Manusia. Dimana petugas pemasyarakatan tidak boleh memperburuk narapidana tersebut dari ketika sebelum ia masuk ke dalam lembaga pemasyarakatan
Keragaman Alat Evaluasi dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Ditinjau dari Aspek HOTS
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan keragaman soal alat evaluasi pada buku teks Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Kurikulum 2013 yang berstandar HOTS yang terdiri dari C4 (analisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta). Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif, sumber data yang digunakan yaitu buku teks Bahasa Indonesia Cerdas Berbahasa Indonesia Kelas XI SMA Kurikulum 2013,data yang digunakan adalah alat evaluasi pilihan ganda sebanyak 10 bab materi menggunakan teknik dokumentasi. Peneliti menemukan hasil dari seratus soal alat evaluasi yang dianalisis soal alat evaluasi berstandar HOTS hanya sebanyak 34 soal yang terdiri dari kategori C4 (analisis) pada kata kerja operasional membedakan sebanyak 13 alat evaluasi, kata kerja operasional mengorganisasi sebanyak 12 alat evaluasi, dan kata kerja operasional mengatribusikan sebanyak 6 alat evaluasi. Jumlah total keseluruhan sebanyak 31 alat evaluasi dengan persentase yaitu 91,18% . kategori C5 (mengevaluasi) pada kata kerja operasional memeriksa sebanyak 3 alat evaluasi, kata kerja operasional mengkritik sebanyak 0 alat evaluasi atau tidak ditemukan, dan jumlah keseluruhan sebanyak 3 alat evaluasi dengan persentase yaitu 8,82%. kategori C6 (mencipta) pada ketiga kata kerja operasinal merumuskan, merencanakan, dan memproduksi sebanyak 0 alat evaluasi atau tidak ditemukan dengan jumlah persentase 0 %. Hasil uraian di atas temuan tiap-tiap kategori standar HOTS maka dapat diketahui bahwa persentase kategori C4 (analisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta) belum didistribusikan secara merata terlihat dari temuan sebaran alat evaluasi yang berstandar HOTS setiap bab pada tes formatif hanya ditemukan sedikit dan terbatas
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PENGUKURAN DENGAN ADOBE FLASH DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
TEKNIK PENGUKURAN DENGAN ADOBE FLASH
DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL
Oleh:
Andy Wibowo
06503241034
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui pengetahuan siswa sebelum
dan setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media Adobe
Flash, 2) Mengetahui pengetahuan siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan
pembelajaran tanpa menggunakan media Adobe Flash, 3) Mengetahui perbedaan
pengetahuan siswa yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan
media Adobe Flash dengan siswa yang tidak diberi perlakuan pembelajaran
dengan menggunakan media Adobe Flash, 4) Mengetahui besarnya efektivitas
media Adobe Flash dalam meningkatkan pengetahuan siswa.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi
Experimental, dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul, dengan subjek
penelitian kelas 1 TP 3 39 siswa (kelas eksperimen) dan kelas 1 TP 2 39 siswa
(kelas kontrol). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi
perlakuan. Teknik analisis data menggunakan uji-t.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Terdapat perbedaan pengetahuan
siswa kelas eksperimen sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran dengan
media Adobe Flash, yaitu 40,46 menjadi 69,72 dengan hasil uji-t menunjukkan t
hitung 13,87 lebih besar dari t tabel 2,00. (2) Terdapat perbedaan pengetahuan
siswa kelas kontrol sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran tanpa media
Adobe Flash, yaitu 41,62 menjadi 62,67 dengan hasil uji-t menunjukkan t hitung
11,76 lebih besar dari t tabel 2,00. (3) Peningkatan pengetahuan siswa kelas
eksperimen lebih besar atau lebih cepat daripada peningkatan pengetahuan siswa
kelas kontrol yaitu 69,72 > 62,67. (4) Besarnya efektivitas penggunaan media
pembelajaran Adobe Flash dalam meningkatkan pengetahuan siswa adalah
sebesar 8,21 sehingga menunjukkan penggunaan media pembelajaran Adobe
Flash memberikan kontribusi yang positif dan lebih efektif daripada yang tidak
menggunakan media pembelajaran Adobe Flash
Factors that Influence the Increase in Business Income in the MSMEsCommunity of the Leather Industry Center of Yogyakarta City
The research aims to evaluate the impact of independent variables (product, price, distribution, and promotion ) on the dependent variable, which is the economic business income of MSMEs at the Yogyakarta City Leather Industry Center. This study surveyed 100 consumers from the MSMEs at this industrial center. The sample was selected using simple random sampling, and statistical data analysis was conducted using SPSS 25. The T-test results showed that each independent variable individually exerts a positive and significant effect on the dependent variable, the economic business income of the Yogyakarta MSME community. The calculated t values for the product, price, distribution, and promotion were 2.602, 2.111, 6.101, and 6.648, respectively, all exceeding the t-table value of 1.65, with probabilities of 0.011, 0.037, 0.000, and 0.000, respectively, all below the 0.05 threshold. Additionally, the F-test results indicated that the combined influence of the independent variables on the dependent variable was significant, with an F calculated value of 128.419 surpassing the F-table value of 3.87, and a probability value of 0.000, which is less than 0.05. Thus, it can be concluded that the independent variables collectively have a positive and significant impact on the economic business income of the MSME community
Uji Deteksi Objek Bentuk Bola Dengan Menerapkan Metode Circular Hough Transform
Abstrak— Deteksi objek bentuk bola merupakan salah satu penerapan dari teknologi image processing yang saat ini banyak digunakan untuk teknologi robotika. Kemampuan dalam mengenali objek tertentu dalam berbagai kondisi lingkungan merupakan salah satu syarat teknologi image processing ini disebut handal. Untuk mengetahui kehandalannya maka perlu dilakukan pengujian. Uji deteksi objek berwarna bentuk bola dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap perubahan kondisi lingkungan dimana objek tersebut berada, diantaranya dengan pengujian deteksi objek bentuk bola dengan variasi ukuran bola, pengujian deteksi objek bentuk bola dengan variasi perubahan intensitas cahaya dan pengujian deteksi objek bentuk bola dengan variasi perubahan jarak objek terhadap kamera. Dengan tiga pengujian yang telah dilakukan dengan metode hough transform yang diterapkan pada deteksi objek bentuk bola ini, diperoleh kesimpulan bahwa deteksi objek mampu mengenali variasi ukuran bola dengan diameter 16,9mm, 31mm, 63,7mm dan 95,8mm. Deteksi objek mampu mengenali bola dengan baik pada intensitas cahaya antara 80lux – 117lux. Dan deteksi objek mampu mengenali bola pada jarak 30cm – 140cm
Kepemilikan Common Property Pada Pengetahuan Tradisional
This article discusses the concept of traditional knowledge and examines policy directions related to common property in Indonesia. Protection of traditional knowledge is not only the existence of intellectual works produced by indigenous peoples, but solely due to environmental factors and indigenous peoples which give special characteristics to products produced by an indigenous community. Thus traditional knowledge can provide protection to an object that is part of common property and not part of private property. This research is normative juridical research with a conceptual approach related to copyright and common property. The results of the study show that the concept of collective-communal ownership basically originates from the existence of a community unit that feels a sense of togetherness in owning something with the same interests and refers to the existence of rights that can be enjoyed by many people or groups. Meanwhile, in relation to traditional knowledge as part of common property, it can be interpreted that society as a whole has the same opportunity to enjoy the potential contained in this traditional knowledge. From the study of collective and communal concepts in the realm of customary law, the ownership of traditional knowledge is inherent in collective communal characteristics. The existence of this special characteristic of ownership indicates the need for the development of principles in the realm of copyright. Therefore, Indonesia should have a law specifically related to common property
Aplikasi Sharing Informasi Masyarakat Dan Forum Opini Publik
Surabaya is the capital city of this province, East Java. Therefore, it is not a surprise when Surabaya has the largest population throughout East Java. With the Surabaya's characteristic, there are always many urban problems which is occurred everyday. These urban problems become more complex along with the growth of population in Surabaya. With the increasing of the population, then there'll be more to happen some urban problems such as traffic jam, garbage control, broken infrastructure, lawlessness, renovation of city structure, and many more. Because of that, the effect of various urban issues can be minimalized if there's some contribution from the citizen theyself. The contribution can be information sharing about urban problem to others so the citizen knows where it occurs, when it happen, and what they should do. Besides that, it would be nice if there's a facility of public discussion forum so the citizen can directly discuss about problem they are facing right now.After the testing of this application, it has various benefit such as location-based urban problems reporting, public discussion forum, and a social media where citizen meets and greets each other
Studi Perancangan Kapal Katamaran Multifungsi Dikawasan Sungai Banjir Kanal Barat Semarang
Dengan menurunya peranan sungai Banjir Kanal Barat Semarang bahkan menjadi sebuah kawasan yang dianggap sebagai kawasan pinggiran yang tidak teratur dan tidak tertata dengan baik serta memiliki kecenderungan sebagai daerah kumuh. Padahal Sungai Banjir Kanal Barat merupakan ruang kota dengan view yang bisa dioptimalkan sebagai ruang rekreasi bagi kota Semarang. Adanya penelitian ini mengenai perancangan kapal katamaran multifungsi sebagai kapal wisata, water bus, SAR diharapkan bisa menghidupkan peranan sungai Banjir Kanal Barat Semarang yang mengalami penurunan. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal. Serta pemilihan peralatan kapal dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal. Hasil perancangan kapal katamaran multifungsi ini didapatkan ukuran utama kapal LOA = 11.00 m, LWL = 10.12 m, T = 0.5 m, H = 1.1 m, B = 3.8 m, Bl = 1 m . Dari hasil hidrostatik, kapal katamaran multifungsi sungai Banjir Kanal Barat Semarang mempunyai displacement = 6.012 ton, Cb = 0.298, LCB = 0,049 didepan midship. Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan kapal multifungsi mempunyai stabilitas yang stabil titik M berada diatas titik G pada semua kondisi. Pada tinjauan olah gerak, kapal katamaran multifungsi memiliki olah gerak yang baik terbukti tidak terjadi deck wettnes. Kemudian pada hasil gambar rencana umum, kapal katamaran multifungsi memiliki space yang cukup untuk menata tempat duduk penumpang, peralatan keselamatan, peralatan komunikasi dan navigasi. Hambatan yang dialami kapal multifungsi 10 knots (efisiensi 75%) sebesar 1,89 kN dan membutuhkan daya mesin induk 16,28 HP
Antimicrobial Test of 1-(2.5-Dihydroxi Phenyl)-(3-Pyridine-2-Il) -Propanone Compound in Enterococcus Faecalis and Escherichia Coli Bacteria Using a Well Diffusion Method
1-(2.5-dihydroxy phenyl)-(3-pyridine-2-il)-propenone compound is a compound synthesized by reacting the pyridine-2-carbaldehyde and 2.5-dihydroxyacetophenone compound without solvent with K2CO3 (Potassium Carbonate) catalyst in the microwave. The 1-(2.5-dihydroxy phenyl)-(3-pyridine-2-il)-propenone compound is a chalcone derivative compound substituted by two hydroxy groups on ring A and has 2-pyridyl groups on ring B. Chalcone is a secondary metabolite compound from the flavonoid group, which has several activities as anti-platelet, anti-bacterial, immunomodulator, anti-hyperglycemic, and anti-inflammatory. This study aims to determine the antibacterial effect of 1-(2.5-dihydroxifenil)-(3-pyridine-2-il)-propenone compound against Enterococcus faecalis and Escherichia coli bacteria. This study used TLC (Thin Layer Chromatography) and Melting Point Test to analyze the purity of 1-(2.5-dihydroxy phenyl)-(3-pyridine-2-il)-propenone compound. Meanwhile, the test for antibacterial activity used a well diffusion method. Concentration variation for 1-(2.5-dihydroxifenyl)-(3-pyridine-2-il)-propenone compound as antibacterial in Escherichia coli were 0.25 mg/100 μl, 0.5 mg/200 μl, and 0.75 mg/300 μl. Meanwhile, the concentration variation for Enterococcus faecalis bacteria was 5%, 2.5%, 1.25% and was replicated three times. The results of the compound purity test using the melting point test and Thin Layer Chromatography (TCL) showed that the 1-(2.5-dihydroxy phenyl)-(3-pyridine-2-il)-propenone compound was pure. The results of the antibacterial activity test for 1-(2.5-dihydroxiphenyl)-(3-pyridine-2-il)-propenone compound showed no zone of inhibition at each test concentration. In conclusion, the 1-(2.5-dihydroxifenyl)-(3-pyridine-2-il)-propenone compound did not have an antibacterial effect on Enterococcus faecalis and Escherichia coli bacteria