295 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN KETAATAN BERAGAMA DENGAN SIKAP TERHADAP HUBUNGAN SEKS PRANIKAH (STUDI PADA SISWA KELAS II SMAN 1 SEMARANG) CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE OF REPRODUCTION HEALTH, RELIGIOUSNESS OBEDIENCE AND ATTITUDE TO PREMARITAL SEXUAL INTERCOURSE (STUDY ON THE SECOND GRADE STUDENTS OF SMAN 1 SEMARANG)

    Get PDF
    Kesehatan reproduksi remaja saat ini sudah menjadi isu global. Jumlah remaja yang besar dan secara seksual tergolong aktif, namun mempunyai pengetahuan kesehatan reproduksi yang relatif rendah sehingga kurang mendukung terciptanya remaja berkualitas. Selain itu aspek moral atau agama sangat diperlukan sebagai kontrol perilaku remaja khususnya yang berkaitan dengan hubungan seks pranikah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi dan ketaatan beragama dengan sikap terhadap hubungan seks pranikah. Penelitian ini bersifat explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas II SMAN 1 Semarang sebanyak 79 orang yang diambil secara simple random sampling. Hasil penelitian diperoleh 68,4% responden berumur 16 tahun dan 83,5% memeluk agama islam. Tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi responden 63,2% termasuk kategori cukup. Ketaatan beragama responden 78,5% termasuk kategori cukup. Sikap responden terhadap hubungan seks pranikah 51,8% termasuk kategori cukup. Hasil uji statistik dengan korelasi Rank Spearman antara variabel pengetahuan kesehatan reproduksi dengan variabel sikap terhadap hubungan seks pranikah diperoleh nilai r=0,425 dan p-value=0,000. Sedangkan untuk variabel ketaatan beragama dengan variabel sikap terhadap hubungan seks pranikah diperoleh nilai r=0,451 dan p-value=0,000. Secara statistik ada hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dan ketaatan beragama dengan sikap terhadap hubungan seks pranikah. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dan ketaatan beragama dengan sikap terhadap hubungan seks pranikah. Disarankan kepada (1) pihak sekolah untuk memberikan informasi kesehatan reproduksi melalui pendekatan pengetahuan dan moral atau agama, (2) kepada BKKBN untuk membentuk kelompok remaja/siswa Peduli Kesehatan Reproduksi Remaja sebagai motivator dalam memasyarakatkan kesehatan reproduksi remaja di sekolah. Health of adolescent has become global issue this time. The great amount of adolescent and they pertained as sexually active, but relatively lack of knowledge about reproduction health so that less of supporting the creation of adolescent behavioral control specially related to premarital intercourse. The purpose of this research is to know the correlation between knowledge of reproduction health, religiousness obedience and attitude of premarital sexual intercourse. This research is explanatory research with approach of cross sectional study. Sample used in this research is 79 students of SMAN 1 Semarang at second grade taken by simple random sampling. Result of this research obtained by 68,4% responder`s are 16 years old anf 83,5% are moslem. The level of responder`s knowledge of reproduction health 63,2% are included to enough category. Responder`s religiousness obedience 78,5% are included to enough category. Responder`s attitude of premarital sexual intercourse 51,8% are included to enough category. Result of statistical test with correlation of Rank Spearman between knowledge of reproduction health variable and attitude of premarital sexual intercourse variable obtained value 0f r = 0,425 and p-value = 0,000. Meanwhile for the variable of religiousness obedience and attitude of premarital sexual intercourse variable obtained value of r = 0,451 and p-value =0,000. Statistically, there is correlation between knowledge of reproduction health and religiousness obedience and attitude of premarital sexual intercourse. The conclusion of this research is there is correlation between knowledge of reproduction health and religiousness obedience and attitude of premarital sexual intercourse. Suggested to (1) school party, that they need to give information about health reproduction through moral and knowledge or religion approach, (2) BKKBN to form a group of adolescent /students Care of Adolescent Reproduction Health as motivator in socializing health of adolescent reproduction at school. Kata Kunci: :Kesehatan reproduksi, ketaatan beragama, hubungan seks pranikah. Reproduction health , religiousness obedience, premarital sexual intercourse

    PENDIDIKAN ISLAM MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG

    Get PDF
    Sejarah perjalanan bangsa Indonesia, tidak terlepas dari peran umat Islam, khususnya dalam perjuangan mengusir penjajah dari muka bumi Indonesia. Melalui bidang pendidikan, para tokoh-tokoh Islam menetapkan pendidikan Islam untuk memperkuat pondasi agama dan bagi rakyat untuk melawan sistem pendidikan yang dibawa oleh penjajah Belanda. Sistem pendidikan Islam menjadi satu-satunya pendidikan formal yang memiliki sistem dan pengelolaan tersendiri yang berbeda dengan sistem pendidikan yang dibawa oleh Belanda. Peraturan-peraturan pemerintah Belanda yang demikian ketat dan keras terhadap aktivitas madrasah dan pondok pesantren di Indonesia, tidak membuat pendidikan Islam menjadi lumpuh dan porak poranda. Sebaliknya, jiwa Islam tetap terpelihara dengan baik, di mana para ulama dan kyai bersikap non cooperative dengan Belanda dan mereka pun menyingkir dari tempat yang dekat dengan Belanda. Tekanan yang serupa dialami sistem pendidikan Islam di jaman pendidikan Jepang. Di mana pemerintah Jepang mewajibkan guru untuk belajar bahasa Jepang dan mewajibkan hormat kepada Tenno (Kaisar). Kekuatan prinsip para ulama tokoh pendidik Islam telah menunjukkan kemampuan pendidikan Islam bertahan sesuai dengan prinsip Islam, tanpa pengaruh dari kekuatan manapun yang sedang berkuasa.Kata Kunci: Pendidikan Islam; Masa Penjajahan; Tekanan Penjaja

    MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM

    Get PDF
    Sangat sulit mendapatkan pengetahuan yang komprehensif saat membahas tentang manusia, karena manusia adalah makhluk Allah yang sangat kompleks. Bukan hanya struktur tubuhnya, tetapi juga masalah yang dihadapi cukup kompleks. Mendidik manusia bukan hanya sekedar mendidik, teapi harus mengetahui hakikat dari manusia itu. Keterbatasan pengetahuan manusia tentang dirinya disebabkan karena perhatian manusia hanya tertuju pada alam materi. Pengetahuan tentang manusia disebabkan karena manusia adalah salah satu makhluk yang dalam unsur penciptaannya terdapat roh ilahi sedangkan manusia tidak diberi pengetahuan tentang roh kecuali sedikit. Seorang manusia menampakkan dirinya sebagai manusia jika ia menggunakan akalnya dalam segala hal. Akal adalah segala aspek penting dalam hakikat manusia. Manusia lahir dengan potensi kodratnya berupa cipta, rasa dan karsa. Cipta adalah kemampuan spritual yang secara khusus mempersoalkan nilai kebenaran. Rasa adalah kemampuan spritual yang secara khusus mempersoalkan nilai keindahan. Sedangkan karsa adalah kemampuan spritual, yang secara khusus mempersoalkan nilai kebaikan. Dengan ketiga potensi itu manusia selalu mendorong untuk ingin tahu dan bukan mendapatkan nilai-nilai kebenaran, keindahan, dan kebaikan yang terkandung dalam segala sesuatu yang ada. Manusia dalam Pandangan Islam adalah makhluk yang diberikan amanah oleh Allah swt dan wajib ditunaikan. Manusia juga memiliki berbagai macam karakter, yang dengan karakter tersebut, antara yang satu dengan yang lainnya menjadi kelebihan sekaligus kekurangannya. Sementara potensi yang dimiliki oleh manusia telah ada sejak ia lahir, sehingga potensi yang baik harus ditumbuhkan dan dipelihara.Kata Kunci: Akal, Makhluk Allah, Manusi

    PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

    Get PDF
    Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai ragam budaya dan adat istiadat yang melekat dengan ragam etnis, ras budaya serta agama yang majemuk. Sehingga diperlukan suatu pendidikan multikultural, yaitu pendidikan yang menghargai perbedaan, agar tidak menjadi sumber konflik dan perpecahan. Sikap saling toleransi ini yang akan menjadikan keberagaman yang dinamis, kekayaan budaya yang menjadi jati diri bangsa yang patut untuk dilestarikan. Dalam pendidikan multikultural, setiap peradaban dan kebudayaan berada dalam posisi yang sejajar dan sama. Salah satu tujuan penting dari konsep pendidikan multikultural adalah untuk membantu peserta didik agar memperoleh pengetahuan, dan menghargai orang lain yang berbeda suku, budaya dan nilai kepribadian. Pendidikan multikultural mempunyai empat nilai yaitu: Nilai Kesetaraan, Nilai Toleransi, Nilai demokrasi, dan Nilai Pluralisme. Nilai-nilai di atas mempunyai pandangan yang saling melengkapi satu sama lain dalam mensikapi pendidikan multikulturalisme. Dengan demikian, pendidikan multikultural merupakan pendidikan yang memberikan penekanan terhadap proses penanaman cara hidup yang saling menghormati, tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman budaya hidup di tengah-tengah masyarakat dengan tingkat pluralitas yang tinggi.Kata Kunci: Pendidikan Multikultural; Toleransi Beragama; Adat Buday

    Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain karena Ischialgia Di RSUD Dr Moewardi Surakarta

    Get PDF
    Ischialgia merupakan suatu mono neuritis , dimana ada rasa nyeri yang menjalar sepanjang perjalanan N. Ischialgia dan kedua cabangnya yaitu N. Peroneus Comunis dan N. Tibilais . Akibat terjadi penekanan pada sarafnya diikuti adanya keterbatasan LGS pada trunk, adanya spasme otot pada vertebara, adanya kelemahan otot yang disarafinya. Tujuan pengambilan karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui proses pengurangan nyeri, pengurangan spasme oto, peningkatan LGS trunk, kekuatan otot, dan meningkatkan kemampuan aktifitas fungsioal. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, instrument pengukuran yang digunakan Manual Muscle Testing (MMT) untuk mengetahui kekuatan otot, pengukuran derajat nyeri dengan skala VDS (Verbal Descriptive Scale), lingkup gerak sendi dengan menggunakan midline dan kemampuan aktivitas fungsional dengan Indeks Barthel. Setelah dilakukan 6 kali terapi dengan modalitas fisioterapi yang berupa SWD dan terapi latihan William Flexion Exercise didapatkan hasil sebagai berikut: Nyeri berkurang yaitu nyeri diam T1=2 menjadi T6=1, nyeri tekan T1=3 menjadi T6=2, nyeri gerak T1=5 menjadi T6=4; tidak ada peningkatan LGS yaitu gerakan fleksi trunk T1=45cm menjadi T6=45cm, extensi trunk T1=41cm menjadi T6=41cm, gerakan side flexi dextra T1=44cm menjadi T6=44, dan gerakan side flexi sinistra T1=43cm menjadi T6=43cm; adanya penurunan spasme otot dari T1=2 menjadi T6=1; adanya peningkatan kekuatan otot yaitu gerakan flexsor trunk T1=3+ menjadi T6=4+, extensor trunk T1=3 menjadi T6=4, flexsor hip T1=3+ menjadi T6=4+, extensor hip T1=3+ menjadi T6=4+; tidak ada peningkatan aktivitas fungsional T1=95 menjadi T6=95. Kata Kunci: Fisioterapi, Ischialgi

    Efektivitas dan Perilaku Petani dalam Memanfaatkan Teknologi Informasi Berbasis Cyber Extension

    Full text link
    Information technology based on cyber extension is one of agricultural communication tools to achieve farmers welfare. Cyber extension is a technology innovation to accelerate communication of agricultural information to the user , so that information can be obtained more quickly, precisely and relevant to farmer demands.The study aimed to analyze the effectiveness and behavior of farmers in using cyber extension as a medium of communication and information in support of agricultural development. The study method was survey with 86 farmer as sample respondents. The data were analyzed descriptively and using path analysis. The results show that the effectiveness of cyber extension is influenced by the farmer characteristics, farmers interaction and farmer perception. The effectiveness of cyber extension is the most strongly influenced by farmer characteristics (coefficient rate 0.328 ), and can be seen from the availability of information technology facilities and motivation of farmers to seek required information for farming activities. On the other hand, farmer\u27s behavior is directly influenced by farmer perception and farmer effectiveness in using cyber extension. In addition, cyber extension is strongly effective to influence farmer behaviour with a coefficient of 0.413

    Perilaku Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Peningkatan Kinerja Guru Pada MAN 1 Parepare

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak gaya kepemimpinan dan budaya organisasi MAN 1 Parepare terhadap kinerja guru sekolah. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa tingkat kinerja individu dan kolektif dalam suatu bisnis sangat dipengaruhi oleh kualitas kepemimpinan yang ditunjukkan, serta budaya perusahaan yang berlaku. Budaya perusahaan yang patut dicontoh berkontribusi pada penanaman etos kerja yang positif, meningkatkan keterlibatan karyawan, dan meningkatkan efisiensi karyawan. Demikian pula, kepemimpinan yang efektif memainkan peran penting dalam memberikan bimbingan, inspirasi, dan dukungan kepada tenaga kerja. Sebaliknya, kepemimpinan yang kurang efektif dan budaya organisasi yang beracun dapat memberikan dampak negatif terhadap kinerja dan menghambat kapasitas organisasi untuk mencapai tujuannya. Temuan studi ini menunjukkan bahwa pembentukan budaya organisasi yang kuat sangat penting untuk mengoptimalkan kinerja guru. Hal ini memerlukan penerapan banyak tindakan signifikan. Strateginya mencakup penerapan gaya kepemimpinan yang mendorong hasil positif, penyampaian prinsip-prinsip dasar dan keyakinan organisasi dengan baik, menumbuhkan budaya organisasi yang tangguh dan unik, dan dengan penuh perhatian mempertimbangkan elemen-elemen yang membentuk budaya organisasi. Penelitian ini mengusulkan perlunya penyelidikan lebih lanjut terhadap berbagai faktor yang berkontribusi terhadap kinerja guru. Faktor-faktor ini termasuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan tertentu, menilai dampak budaya organisasi, mengeksplorasi interaksi antara kepemimpinan dan budaya organisasi, mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi kinerja guru, dan mempertimbangkan potensi penerapan temuan penelitian di berbagai sekolah dan lembaga pendidikan

    Perancangan Pengendali Pitch Blade Pada Wind Turbiune Horizontal Di Desa Gresik Menggunakan Genetik Algorithm

    Get PDF
    Wind power plants are renewable plants that depend on the kinetic energy of the wind which is converted into electrical energy by wind turbines. The highly fluctuating characteristics of wind are one of the problems with wind turbines for optimizing electrical power conversion, which results in unstable torque output, thus affecting power output as well. Therefore, it is necessary to control the blade pitch in the wind turbine to optimize the power conversion produced by the wind turbine. This research uses a servo motor controlled by proportional integral derivative (PID) using the Genetic Algorithm method. This control uses input wind speed (m/s) and angle. With an angle value that has been adjusted to the specified wind speed. The PLTB system that uses the GA tuning PID controller gets slightly better output by reducing excess power to 389.3 watts at time T=1. And if you use PID Tuning GA control with an angle graph that tries to follow the motion of the input it still doesn't reduce the power spike at time T=1 of 657.3 watts. Meanwhile, the system without control still does not respond to the power surge which is worth 508.5

    Manajemen Pemberian Pakan Sapi Bali

    Get PDF
    Hal pokok yang perlu diperhatikan untuk menjamin keberlangsungan dan kontinuitas usaha peternakan yaitu breeding (bibit/bakalan), feeding (pakan), dan management (manajemen), yang saling terkait satu sama lain dan saling melengkapi. Studi ini bertujuan untuk memahami metode penggemukan sapi di Enhal farm khususnya manajemen pemberian pakan pada peternakan sapi potong yang dijalankan di Enhal Farm. Studi ini dimulai dari tanggal 15 mei sampai dengan 15 juni 2020 di usaha peternakan penggemukan sapi bali Enhal farm Dusun Tombolo, Desa Tompobulu,  Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros. Studi berfokus pada manajemen pemberian pakan sapi bali yang meliputi  jenis  pakan yang diberikan, pencampuran pakan, cara memperoleh pakan, jumlah pemberian pakan, frekuensi pemberian pakan, cara pemberian pakan dan pemberian air minum. Pakan hijauan yang diberikan di Enhal Farm berupa rumput Gajah dan jerami padi, sedangkan konsentrat berupa campuran dari beberapa bahan pakan seperti jerami fermentasi (seperti tongkol jagung, dedak, molases, bungkil kelapa, mineral mix, garam). Pemberian pakan hijauan berupa rumput gajah dan jerami padi juga didasarkan berat badan sapi kemampuan sapi dalam mengonsumsi ransum diukur dalam bentuk bahan kering. Semakin tinggi bobot badan sapi akan semakin menurun persentase kemampuannya mengonsumsi bahan kering ransum. Air minum diberikan secara ad libitum

    Perancangan Dan Pengembangan Alat Bantu Jalan(Kruk) Yang Praktis Dan Ergonomis

    Get PDF
    Dalam menggunakan suatu produk kita akan selalu mencari yang lebih praktis, baik dalam penggunaan maupun dalam penyimpanan. Dengan bertambahnya waktu produk akan selalu mengalami inovasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena keberhasilan industri dalam menghadapi persaingan ditentukan oleh keberhasilan dalam merancang dan mengembangkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Kekurangan yang banyak dialami suatu produk adalah kurang flexsibelnya suatu alat atau produk terhadap ukuran tubuh pengguna. Di dunia kesehatan kita telah mendengar alat bantu jalan (kruk) yaitu berupa tongkat yang dilengkapi penopang ketiak dan genggaman tangan. Dari survei awal yang telah dilakukan pengguna mengeluhkan susahnya mereka dalam memakai kruk pada waktu mereka bepergian baik pada waktu naik motor atau naik mobil karena ukuran alat yang panjang. Dari permasalahan yang ada penulis kemudian mencoba untuk merancang alat bantu jalan (kruk) yang praktis dalam penggunaan maupun penyimpanan. Hal yang sangat ber pengaruh dalam perancangan produk ini adalah aspek ergonomi yaitu studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, psikologi, fisiologi, engineering, manajemen dan perancangan. Data yang digunakan adalah data antropometri yaitu data pengukuran dimensi tubuh manusia. Untuk perancangan dan pengembangan produk menggunakan metode QFD (Quality Function Deployment) yaitu: sebuah sistem pengembangan produk yang dimulai dari merancang produk, proses manufaktur sampai produk tersebut ke tangan konsumen, dimana pengembangan produk berdasarkan keinginan konsumen. Hasil yang didapat adalah sebuah desain produk baru yang didasari dari keinginan konsumen atau pemakai
    corecore