1,508 research outputs found
Peranan Rumah Singgah Girlan Nusantara Kabupaten Sleman Da- Lam Pembentukan Karakter Anak Jalanan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan Rumah Singgah Girlan Nusantara Kabupaten Sleman dalam me- mecahkan dan menangani permasalahan anak jalanan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek penelitian adalah anak jalanan yang berada di bawah naungan Rumah Singgah Girlan Nusantara Sleman. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validi- tas data menggunakan teknik triangulasi sumber, teori, dan metode. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif dengan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Singgah Girlan Nusantara Sleman memiliki peranan penting dalam pembinaan anak jalanan. Pada dasarnya anak jalanan memiliki ber- bagai potensi karakter positif seperti sikap religius, toleransi, disiplin, kerja keras, semangat, tanggung jawab, semangat kebangsaan, dan karakter-karakter positif lain- nya. Jika mereka tidak diarahkan dengan baik, karakter-karakter negatif merekalah yang akan mendominasi terlebih dengan adanya pengaruh lingkungan. Untuk itu, Rumah Singgah Girlan Nusantara Sleman dengan berbagai divisinya menyeleng- garakan program-program strategis seperti pendidikan dan pelatihan, pelayanan sosial, kesehatan, bantuan hukum, dan lain sebagainy
Pemanfaatan Abu Terbang Batu Bara (Fly Ash) sebagai Bahan Batako yang Ramah Lingkungan
The use of coal as fuel in industry gives rise to waste such as fly ash and bottom ash. Fly ash has high content of silica and alumina thus can be potentially utilized as construction materials. Fly ash also contains heavy metals of 8.95 ppm Pb , 5.375 ppm Cu and 7.798 ppm Cr. Disposal of this waste in the ash lagoon or stacked inside the industrial area poses a problem for the environment. In this study, fly ash is utilized as raw material for making brick with cement composition to sand ratio 1:6 and replacement of sand by weight of fly ash with variation of 10 , 20 , 30 , 40 % . Compressive strength and leaching test were conducted after 28 days. The result of compressive strenght test showed that block with a variation of 0 % fly ash produces compressive strength of 115 kg/cm2 , 10 % of 155 kg/cm2 , 20 % of 120 kg/cm2 , 30 % of 120 kg/cm2 , 40 % at 95 kg/cm2. TCLP test results showed that most of the heavy metal content of Pb , Cu and Cr are immobilized so well that fly ash can be used as a mixture of brick that are safe for the environment. Keyword : fly ash, soldifikasi, batak
Sejarah Pembuatan dan Makna Simbolik Pakaian Adat Muna
Tujuan penelitian ini adalah: menjelaskan asal-usul pakaian Adat Muna, menggambarkan proses pembuatan pakaian Adat Muna, menjelaskan fungsi pakaian Adat Muna, menjelaskan makna simbolik pakaian Adat Muna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan sejarah. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Sumber yang digunakan merupakan data lapangan melalui participant observation sebagai data primer, dan sumber kepustakaan sebagai data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Asal-usul pakaian Adat Muna sudah lama dikenal oleh masyarakat Muna dan kerajinan ini merupakan salah satu kreativitas mereka yang digunakan dalam acara-acara tertentu, (2) Proses pembuatan pakaian Adat Muna terdiri dari proses menghani/kasoro dan Proses menenun, (3) Pakaian Adat Muna memiliki fungsi etik, estetik, religius, sosial, dan (4) Makna simbolik pakaian Adat Muna yaitu: (a) Mahkota yang berwarna putih dan merah mengandung arti sebagai simbol kesucian dan keberanian (b) Warna sarung yang berwarna biru mengandung arti kepatuhan.The objectives of this study are: to describe the origin of Muna traditional clothes, to describe the process of making Muna traditional clothes, to explain the functions of Muna traditional clothes, to explain the symbolic meaning of Muna traditional clothes in people's lives. The method used in this researchis descriptive qualitative method with a historical approach. Data collection techniques are carried out through field observation and interviews as primary source and document study as secondary source. The results of the study show that: (1) The origins of Muna traditional clothes have long been known by the Muna community and that this craft is one of their creative manifestations used in certain events, (2) The process of making Muna traditional clothes consists of the process of menghani/kasoro and the process of weaving, (3) The functions of Muna traditional clothes have ethical, aesthetic, religious, social dimension, and (4) Symbolic meaning of Muna Traditional namely: (a) White and red crowns mean as a symbol of chastity and wealth, (b) Blue sarong means obedience
Model Penjadwalan Perawat di Rumah Sakit
Dalam penelitian ini dibahas model penjadwalan perawat di rumah sakit yang meminimumkan total deviasi (penyimpangan) hari kerja setiap perawat dengan mempertimbangkan kebutuhan jumlah perawat, shift malam, dan kebutuhan day off dari tiap-tiap perawat serta beberapa kendala teknis lain yang perlu diperhatikan oleh pihak manajemen rumah sakit. Model penjadwalan perawat ini diformulasikan dalam bentuk Integer Linear Programming dan diproses dengan menggunakan software LINGO 8.0
Recent advances in pulmonary arterial hypertension [version 1; referees: 2 approved]
Pulmonary arterial hypertension (PAH) is a rare disorder with a high mortality rate. Treatment options have improved in the last 20 years, but patients still die prematurely of right heart failure. Though rare, it is heterogeneous at the genetic and molecular level, and understanding and exploiting this is key to the development of more effective treatments. BMPR2 , encoding bone morphogenetic receptor type 2, is the most commonly affected gene in both familial and non-familial PAH, but rare mutations have been identified in other genes. Transcriptomic, proteomic, and metabolomic studies looking for endophenotypes are under way. There is no shortage of candidate new drug targets for PAH, but the selection and prioritisation of these are challenges for the research community
MODEL PENJADWALAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT
Dalam penelitian ini dibahas model penjadwalan perawat di rumah sakit yang meminimumkan total deviasi (penyimpangan) hari kerja setiap perawat dengan mempertimbangkan kebutuhan jumlah perawat, shift malam, dan kebutuhan day off dari tiap-tiap perawat serta beberapa kendala teknis lain yang perlu diperhatikan oleh pihak manajemen rumah sakit. Model penjadwalan perawat ini diformulasikan dalam bentuk Integer Linear Programming dan diproses dengan menggunakan software LINGO 8.0
- …