96 research outputs found

    Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Auditor Untuk Melakukan Tindakan Whistleblowing (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Di Surakarta Dan Yogyakarta)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh identitas professional, locus of commitmentdan intensitas moral pada auditor terhadap tindakan whistleblowing di KAP Kota Surakarta dan Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan populasi adalah seluruh auditor yang bekerja pada KAP Surakarta dan Yogyakarta. Sampel yang bersedia untuk diteliti ada 7 KAP diantaranya adalah KAP. Wartono & Rekan, KAP. Dr. Payamta, KAP. Drs. Kumalahadi, KAP. Drs Soeroso Donosapoetro, KAP. Drs. Bismar, Muntalib & Yunus, KAP. Indarto Waluyo, dan KAP. Drs Hadori Sugiarto Adi. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode nonprobabilitas atau secara tidak acak, elemen-elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Alat analisis yang digunakan: Uji Regresi Linear Berganda, Uji t, Uji F (Uji Ketepatan Model) dan Koefisien Determinasi (R2) Hasil analisis yang diperoleh sebagai berikut: 1) Identitas professional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tindakan whistleblowing di KAP Kota Surakarta dan Yogyakarta, sehingga H1 diterima. 2) Locus of Commitment secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tindakan whistleblowing di KAP Kota Surakarta dan Yogyakarta, sehingga H2 diterima. 3) Intensitas moral secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tindakan whistleblowing di KAP Kota Surakarta dan Yogyakarta, sehingga H3 diterima. Kata Kunci: Identitas professional, locus of commitment, intensitas moral dan whistleblowin

    Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali Dilihat Dari Rasio Keuangan Pada APBD 2008-2012

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali ditinjau dari aspek keuangan tahun anggaran 2008-2012.Dan memastikan tingkat perbandingan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) selama tahun anggaran 2008-2012 berdasarkan analisis rasio keuangan.Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintah Daerah sebagai akses untuk menilai kinerja keuangan dan sebagai tolok ukur dalam pelaksanaan kegiatan tugas-tugas pemerintahan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah diskriptif komparatif.Dengan menggunakan beberapa rasio keuangan diantaranya adalah rasio kemandirian keuangan daerah, rasio ketergantungan keuangan daerah, rasio efektivitas pendapatan, rasio belanja operasi dan belanja modal, dan rasio pertumbuhan.Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boyolali.Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik dokumentasi yang dilakukan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rasio kemandirian masih sangat rendah, rata-rata keseluruhan masih diantara 0%-25% yang menunjukkan tingkat kemampuan yang rendah sekali (pola hubungan instruktif). Rasio ketergantungan yang menunjukan persentase total pendapatan terhadap pendapatan transfer >50,01 maka ketergantungan keuangan daerah sangat tinggi.Rasio efektivitas yang rata-rata diatas 100% menunjukkan tingkat efektivitas yang sangat efektif. Rasio Belanja Operasi pada tahun anggaran 2008 sampai tahun anggaran 2010 mengalami peningkatan, dan mengalami penurunan pada tahun anggaran 2011 dan 2012, Rasio Belanja Modal rata-rata menunjukan adanya peningkatan. Rasio pertumbuhan menunjukkan pertumbuhan yang positif mulai tahun anggaran 2009-2012, artinya Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali mampu memperbaiki dan meningkatkan kinerja keuangannya

    Gender equality and religion:a multi-faith exploration of young adults’ narratives

    Get PDF
    This paper presents findings from research on young adults in the UK from diverse religious backgrounds. Utilizing questionnaires, interviews, and video diaries it assesses how religious young adults understood and managed the tensions in popular discourse between gender equality as an enshrined value and aspirational narrative, and religion as purportedly instituting gender inequality. We show that, despite varied understandings, and the ambivalence and tension in managing ideal and practice, participants of different religious traditions and genders were committed to gender equality. Thus, they viewed gender-unequal practices within their religious cultures as an aberration from the essence of religion. In this way, they firmly rejected the dominant discourse that religion is inherently antithetical to gender equality

    Intimacy negotiated: the management of relationships and the construction of personal communities in the lives of bisexual women and men

    Get PDF
    Bringing into dialogue conceptual literature on bisexuality, intimacy, and personal community, this article illuminates the lived experiences of 80 bisexual women and men in the UK. The data were collected through questionnaire and individual interview. The article discusses two empirical themes, beginning with the participants' narratives on their engagement with the dominant sexual and gender order – which hegemonizes 'monosexuality' and 'compulsory monogamy' – in their negotiation of relational intimacy. This is followed by an exploration of the features and functions of their personal communities, especially the significance of friendships. The article argues that, despite the ambivalence and misperception surrounding bisexuality, the participants enacted creative agency in negotiating intimacy and social support in their everyday lives

    Re-imagining bisexuality and Christianity: the negotiation of Christianity in the lives of bisexual women and men

    Get PDF
    Research exploring non-heterosexual sexuality and Christianity has tended to conflate ‘lesbian and gay’, with ‘bisexual’, effacing the latter. This article explores how bisexual women and men in particular understand their Christianity, where they have been denied access to institutionalised Christianity and have re-imagined their faith. I examine how bisexuality is understood by popular Christian denominations and how respondents challenge these standpoints. The respondents reshaped their faith to be more inclusive of bisexuality and re-imagined their sexuality to fit with their religious faith. I draw upon data from 80 self-completion questionnaires and 20 in-depth interviews
    • …
    corecore