10 research outputs found

    Dampak Kesehatan dan Adaptasi Lintas Budaya Akibat Gegar Budaya pada Mahasiswa

    Get PDF
    Disebabkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia belum merata, maka bermunculan mahasiswa lintas budaya. Hal tersebut memicu terjadinya gegar budaya akibat interaksi dengan lingkungan baru. Diketahui bahwa terdapat gejala kejadian gegar budaya pada mahasiswa bukan etnis Jawa di Universitas Airlangga sebagai salah satu perguruan tinggi yang menjadi referensi studi lanjut bagi mahasiswa dari luar Pulau Jawa. Sehingga, perlu untuk mengidentifikasi dan menganalisis adaptasi lintas budaya yang dilakukan mahasiswa bukan etnis Jawa dalam menghadapi dampak kesehatan akibat gegar budaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan adalah mahasiswa bukan etnis Jawa angkatan 2015 di Universitas Airlangga. Penelitian dimulai dengan skrining informan dengan kuesioner, dilanjutkan wawancara mendalam untuk mengambil data utama, dan focuss group discussion sebagai triangulasi. Analisis data dimulai dengan reduksi, narasi, kesimpulan, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian yaitu dampak kesehatan akibat gegar budaya dari aspek fisik, mental, dan sosial. Bentuk adaptasi lintas budaya yang dilakukan yaitu personal skills digunakan informan dalam mengatasi dampak kesehatan fisik, mental, dan sosial. People skills digunakan dalam mengatasi dampak kesehatan mental dan sosial. Sedangkan, perception skills digunakan untuk mengatasi dampak kesehatan sosial. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu hampir seluruh informan telah melakukan adaptasi yang adaptif. Institusi pendidikan terutama perguruan tinggi dapat memfasilitasi mahasiswa lintas budaya dalam beradaptasi untuk mengatasi dampak kesehatan akibat gegar buday

    Determinan Sosial dan Dampak Kesehatan Pernikahan Dini di Lombok Timur

    Get PDF
    Tujuan: Penelitian ini menganalisis determinan sosial dan dampak yang berkaitan dengan kesehatan dari kejadian pernikahan dini di Kabupaten Lombok Timur. Metode: Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan melalui studi pustaka dari jurnal terkait dan wawancara mendalam kepada dua orang informan berdasarkan purposive sampling. Analisis data menggunakan Social Cognitive Theory untuk mengidentifikasi determinan sosial terkait pernikahan dini di Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, peneliti juga melakukan analisis dampak kesehatan berdasarkan aspek fisik, mental, dan sosial. Hasil: Determinan sosial kejadian pernikahan dini di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan hasil penelitian ini yaitu: (1) faktor personal meliputi pendidikan rendah dan faktor agama; (2) perilaku yaitu kehamilan di luar pernikahan, dan (3) pengaruh lingkungan meliputi lingkungan keluarga, budaya lokal, dan pola pikir masyarakat setempat. Sedangkan dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan dari pernikahan dini berdasarkan penelitian ini antara lain: (1) aspek fisik meliputi infeksi menular seksual, komplikasi dalam melahirkan, dan gangguan kesehatan anak yang dilahirkan; (2) aspek mental yaitu beban pikiran; dan (3) aspek sosial meliputi gunjingan di tengah masyarakat, permakluman terhadap hal negatif yang tidak diinginkan, dan memicu tindakan kriminal. Simpulan: Sehubungan dengan perencanaan intervensi dalam menanggulangi permasalahan pernikahan dini di Kabupaten Lombok Timur, pihak yang terlibat harus memperhatikan prinsip relativisme budaya setempat. Oleh karena itu, beberapa upaya yang dapat dilakukan berkaitan dengan masalah ini yaitu: (1) memahami budaya lokal pernikahan dini secara komprehensif; (2) melakukan komunikasi lintas sektor; (3) melibatkan partisipasi masyarakat setempat; dan (4) menyusun program dengan memperhatikan budaya lokal masyarakat.Tujuan: Penelitian ini menganalisis determinan sosial dan dampak yang berkaitan dengan kesehatan dari kejadian pernikahan dini di Kabupaten Lombok Timur. Metode: Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Pengambilan data pada Bulan Oktober 2017 dilakukan melalui studi literatur jurnal terkait dan wawancara mendalam kepada dua orang informan yang berasal dari pemangku kepentingan yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Analisis data menggunakan Social Cognitive Theory untuk mengidentifikasi determinan sosial terkait pernikahan dini di Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, peneliti juga melakukan analisis dampak kesehatan berdasarkan aspek fisik, psikologis, dan sosial.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini, determinan sosial kejadian pernikahan dini di Kabupaten Lombok Timur meliputi faktor personal yang terdiri dari pendidikan yang rendah, faktor agama, perilaku seks pranikah, dan pengaruh lingkungan baik lingkungan keluarga, budaya lokal, maupun pola pikir masyarakat setempat. Sedangkan dampak kesehatan akibat pernikahan dini terdiri dari aspek fisik yang meliputi masalah infeksi menular seksual, komplikasi saat bersalin, hingga gangguan kesehatan pada anak, aspek psikologis berupa beban pikiran, dan aspek sosial seperti celaan masyarakat, permakluman terhadap kasus menikah dini terlebih akibat perilaku seks pra nikah, hingga memicu tindakan kriminal.Kesimpulan: Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam perencanaan intervensi untuk menanggulangi permasalahan pernikahan dini di Kabupaten Lombok Timur, dengan cara meningkatkan komunikasi lintas sektor, melibatkan partisipasi masyarakat setempat, dan menyusun program dengan memperhatikan prinsip relativisme budaya

    Optimalisasi jendela informasi kesehatan terkini sebagai media promosi kesehatan di puskesmas

    Get PDF
    Salah satu strategi dalam upaya promosi kesehatan di puskesmas adalah optimalisasi media promosi kesehatan. Salah satunya dengan media JIMAT (Jendela Informasi Kesehatan Terkini) di Puskesmas Bontang Utara 2. Media informasi JIMAT mengalami hambatan dalam pembaharuannya, sehingga perlu dilakukan optimalisasi JIMAT sebagai media promosi kesehatan di puskesmas. Program dilakukan pada Bulan Maret 2021. Perencanaan dan pelaksanaan pembaharuan JIMAT dilakukan bersama pihak Promosi Kesehatan Puskesmas. Sementara evaluasi pembaharuan JIMAT dilakukan bersama petugas dan pengunjung puskesmas. JIMAT terletak di ruang tunggu dan terdiri dari enam majalah dinding (mading). JIMAT diisi dengan variasi topik informasi kesehatan yaitu kesehatan lingkungan, gizi, penyakit infeksi, penyakit tidak menular (PTM), kesehatan ibu dan anak, dan COVID-19. Evaluasi dilakukan mulai dari input, proses, dan output. Evaluasi input dilakukan dengan melihat jumlah SDM pelaksana, sarana dan prasarana mading, serta dana yang dibutuhkan untuk membuat mading. Evaluasi proses dilakukan dengan melihat lokasi mading, dan proses pembuatan mading. Evaluasi output dilihat oleh penilaian terkait dengan media dan jumlah pengunjung yang membaca mading. Evaluasi output dilakukan dengan menggunakan lima stiker penilaian yang dipasang pada bagian bawah mading. Oleh karena itu, perlu adanya penanggungjawab JIMAT di puskesmas

    Pendampingan dan Fasilitasi dalam Mempersiapkan Pertemuan Tatap Muka Terbatas Sesuai Protokol Kesehatan di SDN 001 Sungai Kunjang Kota Samarinda

    Get PDF
    Online learning has the potential to affect a students’  academic achievement. Therefore, schools are encouraged to hold limited face-to-face meetings as COVID-19 cases begin to decrease. All schools should immediately begin preparing the requirements for getting permission to use limited face-to-face meetings. SDN 001 Sungai Kunjang Samarinda is one of them, and it is still having problems fulfilling these requirements. The activity's goal is to facilitated SDN 001 ready to meet the requirements of limited face-to-face meetings. Method of this community service implementation were consists of five stages, namely stage 1 licensing and policy identification, stage 2 awareness of problems, stage 3  the implementation of assistance and facilitation of limited face-to-face meetings preparation, stage 4 socialization of rules and Standard Operating Procedure (SOP) of limited face-to-face meetings implementation, and stage 5 the evaluation stage of activities. The results of this series of activities show that through the assistance of the school is able to arrange the rules and flow chart of limited face-to-face meetings implementation.  After socializing to all teachers and education personnels, they understand the guidance of the implementation of limited face-to-face meetings in the education unit of the Joint Decree (SKB) 4 ministry. All teachers feel confident that they can be disciplined in carrying out health protocols in school after socialization. Furthermore, to strengthen the readiness of schools to implement limited face-to-face meetings, it is expected that this socialization will also be carried out to students and their parents

    KELAPA “Kelompok Pengangkut Sampah” : Pemberdayaan Masyarakat (Ikatan Pemuda Aktif Mandiri) Sebagai Upaya Mewujudkan Lingkungan Yang Sehat

    Get PDF
    Saah satu komponen penting dalam mewujudkan kesehatan masyarakat yakni kesehatan lingkungan. Namun seringkali ditemukan di masyarakat permasalahan lingkungan khususnya pengelolaan sampah yang belum optimal dalam penyelesaiannya. Fenomena serupa juga terjadi di  Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Sungai Dama, Samarinda. Diketahui bahwa sebagian masyarakat jarang membuang sampah di TPS (Tempat Pembuangan Sampah), dikarenakan letak geografis lingkungan tempat tinggal yang kurang mendukung. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa diperlukan upaya dan peran masyarakat untuk menangani masalah tersebut. Untuk itu dilakukan pemberdayaan masyarakat yang merupakan salah satu strategi promosi kesehatan untuk menggerakan dan memampukan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Kegiatan pemberdayaan dilakukan dengan beberapa kegiatan di antaranya yaitu pembentukan divisi lingkungan pada organisasi IPAM (Ikatan Pemuda Aktif Mandiri), kemudian dilanjutkan dengan penentuan tim yang menjadi pengangkut sampah dan terakhir sosialisasi program kepada masyarakat. Kegiatan pemberdayaan tersebut diharapkan mampu mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Kelompok pengelola yang telah terbentuk juga diharapkan mampu mensosialisasikan dan menambah jumlah partisipasi masyarakat bergabung dalam pengangkutan sampah

    “SALAM Sehat”: Upaya Health Promoting University melalui Media Komunikasi Kesehatan berbasis Organisasi Mahasiswa di FKKMK UGM

    Get PDF
    Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengembangan media komunikasi kesehatan “SALAM Sehat” berbasis organisasi mahasiswa di FKKMK UGM. Metode: Pengembangan media dilakukan melalui survei online, literature review, wawancara dan observasi sebagai bentuk analisis kebutuhan civitas akademika FKKMK UGM dan dalam prosesnya dilakukan dengan pemberdayaan mahasiswa melalui organisasi mahasiswa FKKMK UGM. Media yang telah dikembangkan berupa penyebaran media online poster dan video filler melalui akun dan grup organisasi mahasiswa. Metode evaluasi dilakukan secara kualitatif dengan desain studi kasus melalui Focus Group Discussion dengan anggota Organisasi Mahasiswa FKKMK UGM. Hasil: Program pengembangan media kesehatan dinilai telah mendukung Health Promoting University dan sesuai untuk meningkatkan kesadaran terhadap perilaku sehat. Media kesehatan yang telah dibuat mudah dipahami dan informatif, namun dalam prosesnya memiliki hambatan pada pengembangan media seperti kebingungan dalam mendesain konsep poster, dan menyesuaikan jadwal anggota tim. Pengembangan media ini didukung oleh adanya proses pembagian tugas di tim, terdapat SOP yang disepakati, dan adanya kerjasama antar organisasi. Pengembangan media diharapkan terus berlanjut denganadanya regenerasi tim untuk keberlanjutan program. Simpulan: Pengembangan media komunikasi kesehatan membutuhkan pengembangan media yang konsisten, terintegrasi dengan kebijakan, didukung dengan pengadaan fasilitas yang memadai, serta perlu kerjasama yang lebih luas agar media komunikasi dapat menjangkau seluruh civitas akademika FKKMK UGM.Objective: “SALAM Sehat” merupakan kampanye kesehatan SAntap buah dan sayur setiap hari, LAkukan aktivitas fisik secara rutin dan Menjaga kesehatan mental yang dilakukan sejak bulan Juni hingga Oktober 2018 di FKKMK UGM. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengembangan media komunikasi kesehatan “SALAM Sehat” yang berbasis organisasi mahasiswa di FKKMK UGM. Method: Pengembangan media beserta konten media dilakukan dengan pemberdayaan mahasiswa melalui organisasi mahasiswa FKKMK UGM. Media yang telah dikembangkan berupa poster online dan video filler melalui akun dan grup organisasi mahasiswa. Metode evaluasi dilakukan secara kualitatif dengan desain studi kasus melalui Focus Group Discussion dengan anggota Organisasi Mahasiswa FKKMK UGM. Result: Program pengembangan media “SALAM Sehat” dinilai telah mendukung Health Promoting University dan sesuai untuk promosi hidup sehat. Media kesehatan yang telah dibuat mudah dipahami dan informatif, namun dalam prosesnya memiliki hambatan pada pengembangan media seperti kebingungan dalam mendesain konsep poster, dan menyesuaikan jadwal anggota tim. Pengembangan media ini didukung oleh adanya proses pembagian tugas di tim, terdapat SOP yang disepakati, dan adanya kerjasama antar organisasi. Pengembangan media diharapkan terus berlanjut dengan adanya regenerasi tim untuk keberlanjutan program. Conclusion: Pengembangan media komunikasi kesehatan membutuhkan pengembangan media yang konsisten, terintegrasi dengan kebijakan, didukung dengan pengadaan fasilitas yang memadai, serta perlu kerjasama yang lebih luas agar media komunikasi dapat menjangkau seluruh civitas akademika FKKMK UGM

    MEKANISME KOPING PERILAKU SEHAT MAHASISWA BUKAN ETNIS JAWA YANG MENGALAMI GEGAR BUDAYA DI UNIVERSITAS AIRLANGGA

    Get PDF
    Salah satu tujuan dari institusi pendidikan adalah menciptakan generasi yang sehat. Kesehatan merupakan hal yang perlu diperhatikan khususnya di Perguruan Tinggi seperti Universitas Airlangga yang memiliki mahasiswa lintas budaya. Salah satu hal yang dapat memberikan dampak kesehatan baik dari segi fisik, mental, dan sosial bagi mahasiswa yaitu gegar budaya yang dapat dialami oleh mahasiswa bukan etnis Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme koping perilaku sehat mahasiswa Universitas Airlangga bukan etnis Jawa yang mengalami gegar budaya. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan bersifat observasional. Penentuan informan dengan purposive sampling dengan salah satu kriteria yaitu melihat derajat gegar budaya. Setelah itu, dilakukan wawancara mendalam kepada informan, dilanjutkan dengan FGD sebagai triangulasi. Hasil penelitian didapatkan tujuh orang informan yang dominan berasal dari luar Pulau Jawa. Hasil dari variabel penilaian primer didapatkan dominan informan merasa parah dan rentan terhadap gegar budaya. Penilaian sekunder menunjukkan hasil bahwa informan merasa mampu mengendalikan kejadian gegar budaya dan emosi akibat gegar budaya. Sebagian besar informan melakukan upaya koping manajemen dampak kesehatan dengan pemecahan masalah dan upaya koping regulasi emosi dengan pengingkaran masalah. Dukungan sosial telah didapatkan dari teman dan masyarakat sekitar yang dominan dalam upaya koping manajemen dampak kesehatan. Selanjutnya, hampir seluruh adaptasi perilaku kesehatan yang dilakukan bersifat adaptif. Kesimpulan dari penelitian yaitu sebagian besar mahasiswa bukan etnis Jawa yang mengalami gegar budaya di Universitas Airlangga telah melakukan mekanisme koping perilaku sehat

    Annisa Nurrachmawati, Nur Rohmah, Lies Permana, Rina Tri Agustini, Khumairotul Zahroh AA

    No full text
    Abstrak: Pernikahan dini menimbulkan berbagai risiko dan permasalahan yang berkaitan dengan aspek ekonomi, sosial, dan kesehatan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian pernikahan dini yaitu melalui pendidikan kesehatan bagi usia remaja. Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan efikasi diri remaja usia SMP yang ada di lingkungan masyarakat di Pulau Maratua tentang pendewasaan usia pernikahan melalui aplikasi metode experiential learning pada promosi kesehatan. Sasaran program ini 54 siswa SMP. Program berupa edukasi dan pelatihan bagi remaja SMP berbasis EXL dengan menggunakan media edukasi kesehatan berupa papan permainan ular tangga dan booklet. Paska edukasi 90.6 siswa setuju menikah dini akan menghambat pencapaian cita-cita. Sebesar 63% siswa menyatakan berani menolak untuk menikah muda. Peserta juga menyatakan bahwa mereka merasakan manfaat yang besar dari prosesexperiential learning ini (88.68%), dari keseluruhan proses experiential learning yang paling diminati peserta yaitu saat bermain ular tangga (66.67%). Edukasi menggunakan experiential learning bejasil membentuk sikap positif dan efikasi diri siswa mengenai pendewasaan usia perkawinan.Abstract: Early marriage raises various problems related to economic, social and health aspects. One strategy that could be used to prevent the incidence of early marriage is through health education for adolescents. This program aims to increase knowledge, attitudes and self-efficacy of junior high school age adolescent on Maratua Island regarding prevention of early marriage through the Experiential Learning (EXL) method in health promotion The target of this program is 54 junior high school students. Activities begin with building partnerships with local schools and health centers. The next stage is providing education and training for junior high school adolescent based on EXL and using health education media in the form of snakes and ladders game boards and booklets. After education, 90.6 students agreed that early marriage would hinder the achievement of their dreams. As many as 63% of students said they dared to refuse early marriage. Participants also stated that they felt great benefits from this experiential learning process (88.68%), of the entire experiential learning process the participants were most interested in playing snakes and ladders (66.67%). Education using experiential learning could form positive attitudes and student self-efficacy regarding prevention of early marriage

    Psychologists’ Role in Mental Health Promotion Program at Public Health Centre

    No full text
    Introduction: One of the initiations in Daerah Istimewa Yogyakarta is related to mental health workers who are expected to conduct mental health efforts, including optimal optimization promotive efforts through the placement of psychologists in Public Health Centre. Purpose of the study was to analyze psychologists' roles in mental health promotion programs at Public Health Centre in Sleman District. Methods: This was case study approach in qualitative study. Data collection through indepth interviews and focus group discussions were conducted with 32 informants selected by purposive sampling from two Public Health Centres in Sleman District based on extreme cases. Thematic analysis was performed considering four aspects of Normalization Process Theory. Result: Analysis results from psychologists' roles in mental health promotion program at Public Health Centre based on the Normalization Process Theory included, (1) coherence: a difference was observed with the presence of psychologists in the education system, community, and mental health services, (2) cognitive participation: participants were involved from inside and outside of Public Health Centre, (3) collective action: there was coordination between psychologists with cross-profession to promote mental health (4) reflexive monitoring: there were internal and external assessments of psychologists’ roles. Conclusion: The conclusion of this study is psychologists played their roles in mental health promotion programs such as communication, giving information, and education

    Psychologists’ Role in Mental Health Promotion Program at Public Health Centre

    No full text
    Introduction: One of the initiations in Daerah Istimewa Yogyakarta is related to mental health workers who are expected to conduct mental health efforts, including optimal optimization promotive efforts through the placement of psychologists in Public Health Centre. Purpose of the study was to analyze psychologists' roles in mental health promotion programs at Public Health Centre in Sleman District. Methods: This was case study approach in qualitative study. Data collection through indepth interviews and focus group discussions were conducted with 32 informants selected by purposive sampling from two Public Health Centres in Sleman District based on extreme cases. Thematic analysis was performed considering four aspects of Normalization Process Theory. Result: Analysis results from psychologists' roles in mental health promotion program at Public Health Centre based on the Normalization Process Theory included, (1) coherence: a difference was observed with the presence of psychologists in the education system, community, and mental health services, (2) cognitive participation: participants were involved from inside and outside of Public Health Centre, (3) collective action: there was coordination between psychologists with cross-profession to promote mental health (4) reflexive monitoring: there were internal and external assessments of psychologists’ roles. Conclusion: The conclusion of this study is psychologists played their roles in mental health promotion programs such as communication, giving information, and education. © 2022 IJPH
    corecore