88 research outputs found

    Analisis Faktor Penentu Keikutsertaan Peternak Sapi Potong dalam Kelembagaan Kelompok Tani Ternak

    Get PDF
    This study aimed to analyze the factors affecting the participation of farmers in farmer group institution. Source of research data is primary data and secondary data. Sampling county, district, village or farmer groups done purposively. Selection of respondents cattle ranchers done by random of each farmer group. The research variables are the characteristics of farmers, farm characteristics, government policies, the environmental carrying capacity of the farm, as well as the membership status of farmers in farmer groups. Data were analyzed using factor analysis, principal component analysis (PCA), as well as path analysis (path analysis) and structural equation modeling (SEM). The results showed the most decisive factor participation of farmers to be active and participate in farmers groups strongly influenced variable access and the services provided by the extension agent, aged farmers, feeding system and the experience of raising, information about government programs and assistance provided, as well as the number of family and labor potential that exists in the family farmer

    Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Daerah Endemis DBD di Kota Banjarbaru

    Get PDF
    Banjarbaru City is one of dengue endemic area, perticularly Guntung Manggis Village. In 2018, as many as 10 people affected by DHF with the death of  2 people. The purpose of the study was to analyze the environmental conditions related to the existence of Ae. aegypti larvae. The study uses analytic studies with cross-sectional approach conducted in January 2019. The population is all houses in RT 46 RW III Banjarbaru City as many as 168 sample houses, and 63 houses using random sampling techniques. Larva data collection was carried out with the single larva method. Data on environmental conditions were obtained by measuring the degree of acidity (pH) and measurement of water temperature. Data analysis used chi-square test and fisher exact test with significance value (α) 0.05. The results showed that water temperature and type of containers were related to the presence of Ae . aegypti larvae (p-value 0.000). While the degree of acidity (pH) is not related to the presence of Ae. aegypti larvae. (p-value 0.144)

    PENERAPAN TEKNOLOGI PETERNAKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS TERNAK SAPI POTONG PADA PETERNAKAN RAKYAT

    Get PDF
    Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peternak dalam pengetahuan dan keterampilan terhadap pemanfaatan teknologi peternakan dalam upaya meningkatkan produktifitas ternak sapi potong melalui inovasi teknologi peternakan, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak. Kegiatan (PKM) dilakukan pada kelompok peternak sapi potong di Desa Timbuseng Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan. Penentuan lokasi dan kelompok mitra dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa aktivitas mitra selama ini melakukan usaha pemeliharaan ternak sapi potong secara tradisional, bersifat sambilan dan kurang memanfaatkan teknologi peternakan yang aplikatif, sehingga mempengaruhi produktifitas ternak sapi potong. Kegiatan (PKM) dilakukan dengan metode survey, ceramah, wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada mitra anggota kelompok peternak, melakukan demplot dan pendampingan. Implementasi kegiatan dilakukan dengan introduksi teknologi perkandangan dan teknologi pakan. Hasil kegiatan (PKM) menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam memanfaatkan teknologi peternakan yaitu teknologi perkandangan dan teknologi pakan. Untuk itu kegiatan (PKM) ini memberikan manfaat pada kelompok peternak sapi potong dalam upaya peningkatan dan optimalisasi pemeliharaan sapi potong dengan memanfaatkan berbagai teknologi peternakan sehingga dapat meningkatkan produktifitas ternak sapi potong pada peternakan rakyat.Kata kunci: kapasitas peternak, adopsi, teknologi, peternakan

    Persepsi Peternak Terhadap Kinerja Penyuluh Dalam Pengembangan Teknologi Pengolahan Jerami Padi Dan Limbah Ternak Sapi Potong

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi peternak terhadap kinerja penyuluh dalam pengembangan teknologi pengolahan jerami padi dan limbah ternak sapi potong. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Mattirosompe, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan. Penentuan sampel peternak sebagai responden dari populasi peternak ditentukan secara acak pada masing-masing desa, dengan jumlah responden sebanyak 64 peternak. Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner dan focus group discussion.Indikator untuk mengukur kinerja penyuluh mengacu berdasarkan responsivitas, responsibilitas, dan kualitas layanan. Hasil penelitian menunjukkan persepsi peternak terhadap materi, metode dan media penyuluhan dalam rangka pengembangan teknologi pengolahan jerami padi sebagai pakan dan limbah ternak sapi sebagai biogas dan pupuk telah sesuai kebutuhan peternak, materi penyuluhan yang disampaikan adalah materi yang aktual dan mudah dipahami oleh peternak, media dan metode penyuluhan yang dilakukan telah sesuai dengan materi penyuluhan yang diberikan oleh penyuluh. Sebagian besar penyuluh memberikan materi berkaitan dengan pakan sapi potong (73,4%), diikuti oleh materi pengelolaan limbah ternak (60,9%), penyakit dan perkandangan, reproduksi, dan lainnya

    Tingkat Adopsi Inovasi Ib (Inseminasi Buatan) Pada Peternak Sapi Potong Di Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng Adoption Of Innovation Ai ( Artificial Insemination ) Breeder In

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the extent to which farmers in adopting the technology of artificial insemination by measuring the time it takes breeders from receipt of the information to be applied , the quality of AI ( Application and recommendation ) , and Area Applied IB in cattle . The research was conducted in August - September 2014 against 30 respondents from 30 populations breeders who use technology AI ( Artificial Insemination ) . Data were analyzed using descriptive statistics by using tables Distribution Frekuwensi results showed adoption rate of technological innovation Artificial Insemination ( AI ) in beef cattle farms in the district Lalabata Soppeng ie Stage time is needed breeders from the receipt of the information to be obtained on application High category in the sense of the ability of farmers to adopt an innovation has been rapid , stage area located on the application of Low Category this suggests that the broad application of the implementation of the AI in the district as a whole Lalabata the breeder has done these activities , but not all animals in peliharanya apply technology Artificial Insemination ( AI ) , and Phase AI quality is in the category Medium this suggests that the quality of AI in District Lalabata Soppeng ie almost entirely of farmers already know the signs of estrus in livestock before conducting AI. Keywords : Adoption Levels , Artificial Insemination , Beef Cattle Breeder

    QSPM Analysis to Determine the Strengthening Strategy of Livestock Farmer Groups in Barru Sub-District, Barru Regency

    Get PDF
    This study aims to formulate a strategy for strengthening livestock farmer groups and determining priority strategies for strengthening beef cattle farmer groups in Barru District, Barru Regency. The research was conducted in March 2021, employing a qualitative approach with a case study strategy. The research analysis methods utilized in this study were the SWOT analysis method and the QSPM analysis method. The conclusion of this research is that the priority strengthening strategy suitable for the institutional conditions of livestock farmer groups in Sepe'e Village includes: optimizing the role of the group (members and group managers), enhancing human resource capacity, optimizing land functions, improving the quality and market-oriented practices of beef cattle fattening businesses, and fostering partnerships with livestock farming in the field of financial institutions. &nbsp

    PROSES ADOPSI TEKNOLOGI FERMENTASI JERAMI PADI SEBAGAI PAKAN SAPI POTONG PADA PETERNAKAN RAKYAT DI KABUPATEN BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses adopsi teknologi fermentasi jerami padi sebagaipakan sapi potong pada peternakan rakyat, di Kabupaten Bulukumba Propinsi Sulawesi Selatan. Penelitiandilaksanakan dengan metode survey. Penentuan sampel sebagai tahap pertama adalah kecamatan sebagai lokasipenelitian dilakukan berdasarkan kriteria kepadatan ternak berdasarkan lahan usahatani dengan lokasi kecamatandalam kategori padat adalah kecamatan Herlang dan kategori sedang/jarang adalah kecamatan Bulukumpa. Jumlahresponden peternak di kecamatan Herlang 118 peternak, dan kecamatan Bulukumpa 136 peternak, dengan totalsampel peternak adalah 254 peternak. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan observasi,wawancara, kuesioner, dokumentasi/studi literatur, focus group discussion. Penelitian ini menganalisis kecepatanproses adopsi teknologi fermentasi jerami padi sebagai pakan sapi potong. Hasil penelitian menunjukkan bahwapengambilan keputusan peternak dalam proses adopsi teknologi fermentasi jerami padi sebagai pakan sapi potongmenunjukkan bahwa tahap mencoba hingga mengadopsi teknologi pakan, dibutuhkan waktu yaitu lebih dari3-5 minggu sebanyak 46,03% responden, lebih dari 1-3 minggu sebanyak 42,86% responden, dan 0-1 minggusebanyak 11,11%. Adanya peternak yang cepat dan lambat dalam mengadopsi suatu inovasi, karena masingmasingpeternak memiliki kecepatan adopsi yang berbeda-beda. Secara umum, kecepatan adopsi inovasi teknologifermentasi jerami padi sebagai pakan sebagian besar masih berada dalam kategori pengadopsi lambat. Lambatnyaproses adopsi disebabkan oleh kurangnya minat pada inovasi teknologi akibat rendahnya pengetahuan dalampenerapan inovasi teknologi pakan. Penyebab lainnya adalah kurang lancarnya komunikasi informasi tentanginovasi teknologi pakan sehingga peternak takut mengambil resiko jika gagal dalam penerapannya

    ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA PETERNAK UNTUK PENGEMBANGAN INTEGRASI SAPI POTONG DAN TANAMAN PANGAN: The Potential of Farmers Resources for Development in Integration of Beef Cattle and Crops

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi sumberdaya yang dimiliki peternak yaitusumberdaya ternak dan tanaman pangan dalam mendukung prospek pengembangan integrasi sapi potong dantanaman pangan di pedesaan. Data yang dikumpulkan terkait dengan karakteristik peternak, karakteristikkepemilikan ternak dianalisis secara deskriptif. Untuk menganalisis potensi sumberdaya peternak yaitu potensisumberdaya limbah tanaman pangan dan limbah ternak, dilakukan analisis estimasi produksi dan daya dukunglimbah tanaman pangan, dan produksi dan daya dukung limbah ternak sebagai sumber pupuk. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa total produksi limbah tanaman pangan sebagai sumber pakan sapi potong sebesar 222,54ton bahan kering, dengan distribusi jerami padi 102,17 ton bahan kering, dan selebihnya adalah jerami jagung.Dengan jumlah produksi limbah tanaman pangan tersebut, memiliki potensi daya dukung sebagai pakan ternakuntuk sebanyak 97,61 satuan ternak (ST). Dilain pihak, produksi feses yang dihasilkan dari ternak sapi sebanyak43 ST, diperoleh estimasi jumlah feses sebesar 141,26 ton, dan jika dilakukan pengolahan feses menjadi pupukkompos (kandang) dapat dihasilkan pupuk sebanyak 79,10 ton

    Identifikasi Kelas Kemampuan Kelompok Tani Ternak di Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi  tentang kelas kemampuan kelompok tani-ternak. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba. Penentuan lokasi/desa dan kelompok tani-ternak terpilih dilakukan secara sengaja (purposive). Data penelitian diperoleh menggunakan kuesioner, dengan ruang lingkup aspek administrasi, perencanaan, organisasi/kelembagaan, pemupukan modal, hubungan kelembagaan dan teknologi dalam kelompok tani ternak. Penentuan kelas kemampuan kelompok tani ternak mengacu pada pedoman penilaian kelompok tani ternak (Direktorat Jenderal Peternakan, 2003),  sehingga diketahui status kelas kemampuan kelompok tani ternak yaitu kelas pemula, lanjut, madya dan mandiri. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok tani ternak Bontosura kategori kelas madya dengan nilai 705, sementara kelompok tani ternak Bunging Lohe kelas pemula (nilai 315).  Dilain pihak, kelompok tani ternak dalam kelas lanjut adalah Singaraja KWT, Jatia, Bontosura KWT, Garuda, Singaraja, serta Saukeng.Kata kunci : Kelas kelompok tani, Herlang, Bulukumb

    Characteristics of Feed Mills at Farmers Group Scale in Supporting the Development of Beef Cattle

    Get PDF
    One of the strategies to increase the availability of beef cattle feed in small holder livestock farms is to build feed industry of raw material agricultural waste-based. Development of small scale feed mills at the farmers group level is a necessity in supporting their farm. The important thing to consider in feed production not only on the quality aspect, but also the economical aspects need to be considered, which can be affordable by the farmers. The farmer group of Padang Tawang is one of a farmers group that having small-scale feed mill that processing the raw material feed into the feed concentrates and complete feed. Based on identification of the availability of feed raw materials in the region of farmer groups generally available raw material feed is a source of fiber with a crude protein content below 20 % (14 of feed ingredients), and it was only two feed ingredients that are categorized as a protein source with crude protein content above 20 % was coconut meal and shrimp head
    corecore