17 research outputs found
SAFE ROUTING MODEL AND BALANCED LOAD MODEL FOR WIRELESS SENSOR NETWORK
Wireless Sensor Networks (WSNs) play a very important role in providing realtime data access for Big Data and Internet. However, the open deployment, energy constraint, and lack of centralized administration make WSNs very vulnerable to various kinds of malicious attacks. In WSNs identifying malicious sensor devices and eliminating their sensed information plays a very important role for mission critical applications. Standard cryptography and authentication schemes cannot be directly used in WSNs because of the resource constraint nature of sensor devices. Thus, energy efficient and low latency methodology is required for minimizing the impact of malicious sensor devices. This paper presents a Secure and Load Balanced Routing (SLBR) scheme for heterogeneous clustered based WSNs. SLBR presents a better trust-based security metric that overcomes the problem when sensors keep oscillating from good to bad state and vice versa, and also SLBR balances load among CH. Thus, aids in achieving better security, packet transmission, and energy efficiency performance. Experiments are conducted to evaluate the performance of proposed SLBR model over existing trust-based routing model namely Exponential Cat Swarm Optimization (ECSO). The result attained shows SLBR model attains better performance than ECSO in terms of energy efficiency (i.e., network lifetime considering first sensor device death and total sensor device death), communication overhead, throughput, packet processing latency, malicious sensor device misclassification rate and identification
ANALISA KOEFISIEN UJUK KERJA MESIN PENDINGIN (CHILLER) UNIT 1 PADA POWER HOUSE
Each refrigerant has different characteristic properties which affect the refrigeration effect and the resulting coefficient of performance (COP). A refrigeration machine that works by cooling water is called a refrigeration machine chillers. Chiller is an air conditioner with no cooling system direct. In this indirect cooling system, the refrigeration engine does not instantly cools the air in every room. Refrigeration machine cools water demin first, then this cold demin water is used for cool the air in the room. Cold demin water as cooling medium to reduce the temperature of a wide room at power house (PH) PLTA Musi. The method used in working on this practical work report is:by making observations or observations in the field, conducting interviews (interview) with supervisors and practical work supervisors regarding theoretical data (specification data). In this study, the Cooling Performance Coefficient (COP) was analyzed On Power House (PH) PT PLN (PERSERO) UL PLTA Musi The results of this study get the conclusion, namely: The coefficient of performance (COP) on the machine chiller unit 1 in Power House PLTA Musi by 4.22 is smaller than specification coefficient. This indicates that the cooling system is working properly optimal
PERBEDAAN PENURUNAN KANDUNGAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DENGAN PEMBERIAN KLORIN PADA LIMBAH CAIR RSUD dr. H. KOESNADI BONDOWOSO
Rumah sakit merupakan penghasil limbah klinis terbesar. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, dan gas. Berdasarkan data pemeriksaan limbah cair Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Koesnadi Bondowoso untuk parameter total coliform setelah pemberian klorin terdapat inkonsistensi hasil. Penelitian menggunakan pendekatan eksperimen murni dengan rancangan pre and posttest control group. Sebelum perlakuan pada semua kelompok dilakukan pengukuran awal (pretest) untuk menentukan nilai awal sebelum perlakuan. Pada kelompok perlakuan diberikan intervensi sesuai dengan control dan pada kelompok control tidak dilakukan intervensi atau dilakukan intervensi standar. Setelah perlakuan dilakukan pengukuran akhir (posttest) pada semua kelompok untuk menentukan efek perlakuan. Sampel limbah cair yang diambil adalah sampel limbah cair di outlet instalasi pengolahan air limbah RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso dimana masing – masing sampel yang diuji laboratorium. dilakukan dengan pemberian klorin sebanyak 0,6 gr/l, 0,8 gr/l, dan 1,0 gr/l. Hasil uji statistik yang digunakan adalah one way anova dan diperoleh hasil nilai signifikan (sig.) < 0,001 sehingga kesimpulannya adalah terdapat perbedaan penurunan kandungan bakteri Escherichia coli dengan pemberian klorin pada limbah cair RSUD dr. H. Koesnadi Bondowos
Interaktivitas Ilustrasi pada Ruang Belajar Siswa SD Kelas 1 – 3 di Bali
Penelitian ini dilatar belakangi fenomena interaktivitas ilustrasi sebagai rangsang visualpada ruang belajar dalam upaya menumbuhkan motivasi belajar siswa Sekolah Dasarkelas 1 – 3. Penelitian ini bertujuan memahami ‘value’ sebuah ilustrasi yang berperan dalamupaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Analisis kualitatif dengan metode proseduralini diawali dengan mengumpulkan data melalui observasi terhadap siswa yang diberikanperlakuan menggambar bebas sesuai dengan keinginannya masing–masing. Hasil penelitianmenyatakan bahwa Siswa kelas 1 – 3 memiliki kecenderungan menggambar tema alam danlingkungan rumah tempat tinggal. Sedikit siswa yang tertarik untuk memisualisasikan sebuahilustrasi yang bersifat tematik sesuai dengan konten pelajaran saat penelitian dilakukan.Proses mengekspresikan ilustrasinya yang terkesan dipolakan sesuai ‘memorable experience’,jika diinstruksikan menggambar maka secara ‘otomatis’ mereka cenderung menggambarseperti contoh atau pengalaman sebelumnya yang diberikan oleh guru atau sumber lainnya.Menumbuhkan kreativitas diri untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dibutuhkan ruangbelajar yang ekspresif dalam keterlibatan ilustrasi.Kata Kunci: Interaksi Visual, Ilustrasi, Siswa SD, Bal
PELATIHAN RENANG GAYA DADA UNTUK PENYEMBUHAN ASMA MASYARAKAT KURANG MAMPU DI SURAKARTA
Dalam program PKM Pengabdian Masyarakat ini kami bertujuan untuk
melakukan pelatihan renang gaya dada untuk menyembuhkan asma masyarakat
kurang mampu di Surakarta. Secara tidak langsung program kami membantu
pemerintah dalam memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat kurang mampu di
Surakarta.
Melalui pelatihan ini kami akan memberikan pelatihan renang yang sesuai untuk
penyembuhan penderita asma, sebagai alternatif penyembuhan yang murah meriah
namun efektif dalam penyembuhan. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan
masyarakat kurang mampu di Surakarta yang tidak mampu membiayai pengobatan
asmanya di dokter spesialis paru-paru dapat menggunakan pelatihan ini sehingga
dapat sembuh dari asma dan kualitas kesehatannya pun meningkat.
Karena sasaran pelatihan ini adalah masyarakat kurang mampu, maka dalam
pelaksanaannya peserta pelatihan tidak dikenakan biaya sepeserpun, mulai dari biaya
sewa kolam, sarana dan prasarana pelatihan seperti: kacamata renang, pelampung,
dan P3K dan juga nantinya peseta pelatihan akan mendapatkan konsumsi extra
feeding yang gizinya diharapkan dapat menunjang aktivitas pelatihan.
Untuk menjamin keberlanjutan program ini, maka kami akan melakukan program
TOT (Training of Trainer). Program TOT ini bertujuan untuk menyeleksi peserta
pelatihan yang nantinya akan menjadi asisten pelatih. Asisten pelatih ini yang
nantinya akan melanjutkan keberlangsungan program pelatihan ini, dengan
menyalurkan ilmunya ke masyarakat penderita asma yang belum sempat tersentuh
pelatihan ini
PERANCANGAN DIMENSI ANTENA ULTRA WIDE BAND (RUGBY BALL) YANG PALING EFEKTIF UNTUK MONOSTATIC MICROWAVE RADAR
Tujuan penelitian ini adalah merancang dimensi antenna Ultra Wide Band (Rugby Ball) yang paling efektif untuk aplikasi Monostatic Microwave Radar melalui simulasi komputer. Bahan substrat antenna yang digunakan adalah Alumunium dengan substrat layer udara dan impedansi karakteristik saluran 50Ω. Dimensi atau bentuk elemen peradiasi antenna merupakan pengembangan dari antenna Planar Inverted Cone (PICA). Pada simulasi tidak digunakan feeder karena perbedaan bandwith yang menjadikan pemakaian feeder menjadi tidak efektif. Rugby Ball antenna terbentuk dari dua setengah lingkaran yang memiliki diameter yang berbeda. Untuk lingkaran kecil bagian bawah memiliki diameter 135 mm (r = 67.5 ), untuk lingkaran yang lebih besar memiliki diameter 144 cm ( r = 72). Berdasarkan hasil simulasi antenna dengan program IE3D, diperoleh kesimpulan untuk perbandingan HA: WA = 115 : 135 merupakan perbandingan yang optimal karena memiliki bandwith yang paling besar, yaitu sebesar 9.344 GHz. Karena perbandingan yang optimal telah didapat maka ukuran di luar dimensi tersebut baik lebih besar maupun lebih kecil menjadi tidak efektif karena menyebabkan penyempitan bandwith dan efisiensi bahan antenna
ANALISA STRUKTUR BANGUNAN TINGKAT TINGGI BINUS SQUARE DENGAN METODE PEMBEBANAN LANGSUNG DAN PEMBEBANAN BERTAHAP DENGAN MEMPERHITUNGKAN PENAMPANG RETAK BETON DAN PENGARUH RANGKAK
ANALISA STRUKTUR BANGUNAN TINGKAT TINGGI BINUS SQUARE DENGAN METODE PEMBEBANAN LANGSUNG DAN PEMBEBANAN BERTAHAP DENGAN MEMPERHITUNGKAN PENAMPANG RETAK BETON DAN PENGARUH RANGKAK
New insights into modern human behaviour at Liang Bua (Flores, Indonesia) based on the temporal distribution of pottery and mollusks during the past 5,000 Years
In addition to preserving a rich archaeological record spanning from ~190 thousand years
ago (ka) until the terminal Pleistocene, Liang Bua (Flores, Indonesia) also preserves a rich and
relatively complete Holocene stratigraphic sequence with dense accumulations of faunal
remains, stone artifacts, and pottery. In this study, the abundances of pottery sherds and various
mollusk taxa were examined across nine stratigraphic units to explore temporal variation during
the past 5,000 years. This temporal period is important because it is during this time that human
populations living in this area shifted from a foraging to a sedentary, agricultural lifestyle. Using
data obtained from new archaeological excavations at the site, the first aim of this study was to
improve knowledge of when pottery was first introduced as previous research has suggested that
this occurred either ~4 ka or ~3 ka. The second aim of this study was to increase understanding
about the mollusk assemblage at Liang Bua in terms of its temporal range and taxonomic
composition. Particular emphasis was placed on determining whether humans were responsible
for accumulating all or part of this large assemblage, which included 3,515 three-dimensionally-
plotted specimens and 4,270 specimens recovered from sieved sediments.
The results show that pottery was most likely first introduced to the site ~3.3 ka and used
regularly after ~3 ka, likely signaling a shift to increased sedentism or farming in this area. The
main shell midden at Liang Bua was deposited between ~4.4 and 3.3 ka and includes mostly
freshwater species. Interestingly, 63.1% of Tarebia granifera and 66.7% of Melanoides
tuberculata recovered in Sectors XXXII-XXIX showed signs that they were deliberately cut at
their apices. Deliberately cutting the apex of a shell is almost certainly a strategy to obtain the
meat of the clam for human consumption. Furthermore, the presence of 12 culturally modified
marine shells at Liang Bua suggests that, after ~4.4–4.3 ka, past peoples living around Liang Bua
had strong social and/or symbolic connections to coastal areas either through their own foraging
ranges or through trade networks with other peoples living nearer to the ocean