161 research outputs found

    Analysis of Factors Affecting Indicators of Community Welfare in South Sulawesi Using Path Analysis Method

    Get PDF
    The welfare of the community can be measured by several indicators such as education, health, economy, employment, etc. It’s indicators that have been established as indicators of community welfare by the Central Statistics Agency (BPS) that can support national development. This research aims to analyze the factors that influence the indicators of community welfare using the path analysis method. The results of the analysis show that health indicators significantly influence economic indicators, in this case GRDP and employment indicators which are measured through the workforce level with the scope of research is South Sulawesi.Keywords: Community Welfare, Education, Health, Labor Force, GRDP, Path Analysi

    Persepsi Orang Tua Murid Terhadap Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMA 1 Campalagian

    Get PDF
    ABSTRAK ADIATMA, 2015. Persepsi Orang Tua Murid Terhadap Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMA 1 Campalagian. Skripsi. Dibimbing oleh M. Ridwan Said Ahmad dan A. Octamaya Tenri Awaru Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Persepsi orang tua murid terhadap dana bantuan operasiaonal sekolah (BOS) di SMA 1 Campalagian 2) Masalah-masalah yang di hadapi oleh pihak sekolah di SMA 1 Campalagian dalam penggunaan dana BOS. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun bentuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Adapun teknik analisis data yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Tahap pengabsahan data menggunakan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Persepsi orang tua murid terhadap Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yaitu: baik atau positif karena Orang tua murid merasakan manfaat dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS); dimana dana BOS digunakan untuk membantu seluruh siswa, khususnya siswa miskin; Orang tua murid sudah tidak memberikan uang tambahan lagi kepada anaknya untuk membeli buku paket di sekolah; dan orang tua murid juga sudah tidak memberikan uang tambahan kepada anaknya untuk membeli alat habis pakai di sekolah; serta biaya untuk mengadakan kegiatan di Sekolah atau kegiatan diluar Sekolah seperti Pramuka dan Porseni; dengan ini dana BOS cukup membantu siswa-siswi yang kurang mampu atau yang tergolong miskin; dimana dana BOS telah digunakan untuk membantu siswa dalam membebaskan dari iuran sekolah; selain itu dana BOS juga digunakan untuk memperbaiki atau renovasi sekolah; maka dengan ini dana BOS sangat bermanfaat bagi orang tua siswa karna dana tersebut sudah digunakan untuk membiayai perlengkapan sarana dan prasarana di sekolah; dan sudah dilaksanakan sesuai dengan petunjuk juknis BOS dimana dana BOS digunakan untuk membantu memenuhi biaya operasional non-personalia di sekolah; Adapun persepsi orang tua murid terhadap Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yaitu: kurang baik atau negatif karena kurangnya komunikasi antara Orang tua murid dengan pihak sekolah; dan kurangnya sosialisasi dari pihak sekolah mengenai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), maka dengan ini ada beberapa orang tua murid yang kurang mengerti/memahami mengenai dana BOS. 2) Masalah-masalah yang dihadapi oleh pihak sekolah dalam penggunaan dana bantuan operasional sekolah yaitu dana yang ada tidak bebas untuk dibelanjakan, sedangkan ada sarana yang di butuhkan seperti lcd, proyektor, namun tidak bisa dibeli karna dana dibatasi, ada pos; kemudian faktor penghambat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMA 1 Campalagian adalah kesibukan dan kelelahan yang dihadapi oleh pengelolah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hal ini dikarenakan bendahara yang merupakan pengelolah dana BOS juga bertugas untuk mengajar

    Panel Data Regression Analysis with GLMM Approach (Case Study: HDI in South Sulawesi Province)

    Get PDF
    South Sulawesi is a province consisting of several regencies/cities. To understand well the HDI of South Sulawesi, it takes a good understanding of the HDI situation of each Regency/City. The HDI situation which continues to increase from year to year can be used as an indicator to measure success in human development efforts. HDI can also determine the ranking or level of development of a region/country. This study aims to determine the factors that have a significant effect on HDI and to find out the best panel data regression model for HDI in South Sulawesi. The method used in this study is panel data regression analysis with the Generalized Linear Mixed Model (GLMM) approach. The results showed that the variable life expectancy (AHH), average length of school (RLS) and per capita expenditure (PP) had a significant effect on the human development index (HDI) in South Sulawesi Province in 2014-2018.Keywords: HDI, Panel Data Regression, Generalized Linear Mixed Model

    PERANCANGAN SISTEM PEMETAAN SUHU DI PERMUKAAN KAWASAN KAWAH IJEN BERDASARKAN CITRA SATELIT LANDSAT-8 DENGAN METODE SUPERVISED IMAGE SEGMENTATION BERBASIS LOGIKA FUZZY

    Get PDF
    Pemetaan suhu akan berpengaruh terhadap eksplorasi sumber daya panas bumi. pada 11 Februari 2013 satelit Landsat-8 diluncurkan untuk meneruskan misi dari satelit sebelumnya. Dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang pengolahan data Landsat khususnya untuk pemetaan suhu di permukaan kawasan kawah Ijen. Citra yang digunakan pada penelitian ini berukuran 242 x 237 dengan besar data 336 KB. Kanal- kanal pada satelit Landsat-8 yang digunakan adalah kanal 6, kanal 5, kanal 3, kanal 10, kanal 11. Penggunaan kanal tersebut berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing sensor yaitu Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS). Metode Supervised Image Segmentation digunakan untuk klasifikasi dengan input sebanyak 36 kelas dan hasil output 3 kelas. Berdasarkan aturan pada membership function logika fuzzy yang digunakan, 3 kelas tersebut menyatakan kategori dingin, kategori sedang dan kategori panas. Nilai minimum suhu yang diperoleh dari perhitungan surface temperature adalah 288 K. Sedangkan nilai maksimum suhu yang diperoleh adalah 309 K. Dari 13 titik koordinat yang dijadikan acuan untuk validasi data, maka diperoleh kesalahan pengukuran pada perangkat lunak terhadap pengukuran di lapangan sebesar 7

    PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA N 1 SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa S1 Kependidikan, yang pelaksanaannya dilakukan disebuah institusi pendidikan dalam hal ini sekolah. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini memiliki misi yaitu untuk menyiapkan dan menghasilkan tenaga kependidikan yang mamiliki nilai, sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang profesional. Kegiatan PPL ini juga bertujuan untuk menyiapkan dan membakali mahasiswa untuk memasuki realita dunia kependidikan dan masyarakat. Kegiatan PPL ini dilaksanakan di SMA N 1 SEWON, yang beralamatkan di Jalan Parangtritis KM. 5, Bantul, Yogyakarta. Dalam pelaksanaan PPL ini, mahasiswa praktikan mengampu mata pelajaran Biologi. Pembelajaran ini dilaksanakan selama satu semester atau kurang lebih 17 kali pertemuan untuk setiap kelasnya dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 4 x 45 menit untuk setiap kali pertemuan. Pembelajaran terbagi menjadi pembelajaran teori dan praktik. Namun berdasarkan jadwal yang ditentukan oleh Universitas Negeri Yogyakarta maka KBM yang dilaksanakan mahasiswa praktikan sebanyak 6 kali pertemuan untuk setiap kelas. Jumlah kelas yang diampu adalah 6 kelas yaitu XI MIA 1, XI MIA 2, XI MIA 3, XI MIA 4, XI MIA 5, dan XI MIA 6. Bab yang disampaikan adalah materi pertama tentang SEL dan materi ke dua tentang JARINGAN. Hasil pembelajaran untuk kelas XI MIA dengan nilai rata-rata seluruh kelas adalah dan dinyatakan lulus karena nilai Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) sebesar 76,0. Dari kegiatan PPL ini mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman yang belum pernah diperoleh di perkuliahan, terutama dalam mengajar di kelas dan penguasaan kelas, baik di kelas teori maupun di kelas praktik. Dalam pelaksanaan kegiatan PPL ini tidak terlepas dari hambatan-hambatan, namun hambatan tersebut dapat teratasi dengan manajemen yang lebih baik

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SLB-A YAYASAN KESEJAHTERAAN TUNANETRA ISLAM YOGYAKARTA Jalan Parangtritis No. 46 RT.66 RW.18 Mantrijeron, Yogyakarta 55641

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Program PPL II dilaksanakan di SLB-A Yaketunis yang dimulai pada tanggal 10 Agustus 2014 sampai tanggal 12 September 2014. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam pelaksanaan praktik mengajar siswa tunanetra. Program PPL II juga bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam mengelola administrasi sekolah, penyusuan RPP, serta pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Program PPL II di SLB-A Yaketunis terdiri dari 2 kegiatan, yakni kegiatan kurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler terdiri dari praktik mengajar yang dilaksanakan sebanyak 7 kali pertemuan dengan sistem roling kelas, serta kegiatan menggantikan guru mengajar di kelas. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari pendampingan kegiatan pramuka, upacara bendera hari Senin, serta pembaharuan administrasi sekolah. Kegiatan lainnya yang dilaksanakan adalah kegiatan insidental yang terdiri kunjungan, perayaan HUT Ri ke-70, serta pendampingan pemilihan pengurus OSIS. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan PPL II memiliki peranan yang penting untuk mahasiswa kependidikan. Mahasiswa mampu memperoleh pengalaman nyata dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah sebagai bekal pengalaman di masa mendatang. Program PPL II juga memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan warga sekolah yang terdiri dari guru, karyawan, orang tua, serta siswa, terutama siswa tunanetra sebagai bekal kehidupan di masyarakat

    Efektivitas Perbandingan Media Leaflet dan Video dalam Penyuluhan Pembuatan Konsentrat Sapi Potong di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali

    Get PDF
    Usaha peternakan sapi potong pada umumnya dilakukan sebagai usaha sampingan dari usaha tani tanaman pangan sebagai usaha pokoknya. Hal ini menyebabkan produktivitas ternak sapi potong tidak optimal. Peningkatan hasil usaha peternakan perlu dilakukan sebagai upaya peternak untuk meningkatkan produktivitas ternaknya, salah satunya dengan perbaikan kualitas pakan. Usaha untuk meningkatkan perbaikan pakan yaitu dengan pemberian pakan penguat atau konsentrat. Kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan peternak tentang konsentrat dan pembuatannya adalah dengan kegiatan penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkat pengetahuan peternak sapi potong, mengetahui efektivitas media penyuluhan dan mengetahui karakteristik demografis yang berpengaruh pada perubahan tingkat pengetahuan peternak tentang konsentrat. Penelitian ini dilaksanakan pada 27 Januari – 17 Maret 2015 di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental design atau semu dengan desain penelitian one Group Pretest – Posttest. Teknik penentuan lokasi dan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut mempunyai populasi ternak sapi potong yang cukup tinggi dengan jumlah ternak sapi potong 13.266 ekor. Data diperoleh dari wawancara dan kuesioner. Variabel independen yang digunakan adalah umur (X1), pendidikan terakhir (X2), pengalaman beternak (X3) dan pendapatan (X4). Variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah perubahan pengetahuan peternak sapi potong tentang pembuatan konsentrat. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan paired t test dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian dengan uji paired t test menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang sangat signifikan sebelum dan sesudah penyuluhan, serta dari uji tersebut dapat diketahui bahwa secara uji statistik tidak ada perbedaan efektivitas antara media leaflet dan video. Uji F menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel independen X1, X2, X3 dan X4 berpengaruh sangat signifikan terhadap variabel dependen (Y) dengan nilai P 0,05). Koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel independen (umur, pendidikan, pengalaman beternak, dan tingkat pendapatan) yang diteliti mampu menjelaskan 73,3% terhadap peningkatan pengetahuan sedangkan sisanya 26,7% dijelaskan oleh variabel independen lain yang tidak diteliti. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah terjadi perubahan pengetahuan sesudah penyuluhan, tidak ada perbedaan efektivitas antara media leaflet dan video, serta variabel umur, pendidikan dan pengalaman berpengaruh sangat signifikan terhadap perubahan tingkat pengetahuan. Kata kunci : Efektivitas, konsentrat, media leaflet, media video, penyuluhan

    Adaptasi Nelayan Terhadap Perubahan Iklim dalam Model Pemanfaatan Ruang Pesisir di Desa Batu Belubang, Bangka Tengah

    Get PDF
    ABSTRACT Bangka island as a whole has undergone a significant change related thereto. Group of fishermen coastal communities are the most vulnerab le to changing weather and coastal environment. In the village of Batu Belubang, frequent extreme weather phenomena of the cyclone and the rapid change of we ather, had forced the population to adapt to climate change. The livelihoods of fishermen who rely heavily on natural conditions cause the dependence on weather patterns and ocean activities. This research uses qualitative analysis with the positivistic approach. The method of data collection is done with the interview focused and observational field to see the real conditions and survey agencies to obtain preliminary data regarding the level of climate change that occurred in the region. The analysis is done by assessing the linkages/relationship of the destructive effects of climate change on livelihoods of fishermen. From the analysis carried out, the main reason for the occurrence of the transition is economic livelihood. This transition is triggered by vulnerability due to climate change and the existence of externalities, namely a deterioration of Tin prices and the pepper in the international market in 1990 which was then backed up by policy changes after regional autonomy in 2001. The welfare obtained from short-term floating mines have huge consequences for the coastal environmental damage that would lead to a condition in which a new vulnerability. Keywords : livelihood, adaptation, fisherman x

    Model Sur-Sar Dengan Pendekatan Bayesian Pada Tingkat Kasus Kriminalitas Di Jawa Timur==================================== Sur-Sar Model With Bayesian Approach On Crime Rate In East Java

    Get PDF
    Kriminologi adalah ilmu pengetahuan tentang kejahatan atau kriminalitas yang dapat dilihat dari perspektif biologis, sosiologis dan lain-lain. Tindakan kriminalitas di Indonesia semakin meningkat baik variasi maupun jumlahnya setiap tahun. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya kasus kriminalitas, keterkaitan secara spasial antar wilayah perlu diperhatikan karena berkaitan dengan suatu lokasi atau wilayah. Namun, fenomena yang sering terjadi pada kasus yang melibatkan data spasial terdapat kecenderungan adanya heteroskedastisitas karena setiap wilayah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Dengan demikian diperlukan salah satu pendekatan metode yang sesuai dengan kondisi tersebut yaitu metode Bayesian. Di sisi lain, pemodelan suatu fenomena seringkali melibatkan beberapa persamaan diantaranya adalah Seemingly Unrelated Regression (SUR). SUR adalah salah satu model ekonometrika yang terdiri atas beberapa persamaan regresi dan antar persamaan tersebut terjadi kaitan satu sama lainnya yaitu dengan adanya korelasi antar error dalam persamaan yang berbeda. Model SUR-SAR dengan pendekatan Bayesian diharapkan mampu mengatasi heteroskedastisitas. Penelitian ini dilakukan untuk memodelkan tingkat kasus kriminalitas dari sudut pandang spasial atau kewilayahan. Model SUR-SAR dengan pendekatan Bayesian menggunakan fungsi likelihood dengan error berdistribusi independe
    • …
    corecore