924 research outputs found
Teacher professional learning for technology integration in mathematics classrooms through online learning communities : a thesis presented in partial fulfilment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy in Information Technology at Massey University, Albany, New Zealand
The new school curricula in Indonesia emphasise the integration of technology
into instructional practices. The infusion of technology in mathematics education
requires teachers to align their teaching practices with ongoing technological
innovations. Integrating technology into mathematics classrooms requires teachers
to have a good knowledge of mathematics content, technology and pedagogy.
Teachers also need to consider their school environments. Existing teacher
professional development programmes are seen to be failing to meet teacher needs
regarding content delivery that sometimes does not match the existing school
conditions.
The premise underlying this research is that the use of an online learning
community (OLC) may present a possible solution to the current challenges.
Thus, the intention of this study was to investigate the potential of OLCs to help
develop teachers’ learning to fulfil their professional needs in integrating
technology with the teaching of mathematics.
An ethnographic approach was used to investigate the phenomenon of teacher
learning within an OLC and the implementation of the new knowledge acquired in
their mathematics teaching practices. Empirical data from five case studies were
used to examine how participation in the OLC affected teaching practices for five
teachers. The results revealed that teacher participation in an OLC offered
opportunities and challenges. Teachers de-privatized their practices as they
actively engaged in social learning interactions to share knowledge and help each
other with the appropriate use of technology in teaching mathematics. Teachers
also faced some challenges, which impeded them. These challenges included
differences in school policies, such as restrictions on using social media and
limited technical infrastructure, which hindered teachers from fully leveraging the
OLC. Teachers with less experience in teaching with technology and with low
levels of technology skills tended to be passive in the OLC. Cultural contexts
revealed that lack of experience and caution about expressing opinions made
teachers feel ewuh pakewuh, a shyness in openly expressing their thoughts.
Despite these barriers, the study provided evidence that teachers improvised and
dealt with situations as they rose.
The findings of this study provided evidence that participation in the OLC had
significant impacts on teachers’ professional learning. Teachers altered their mode
of using technology either as a partner or as an extension of self as they gained
more confidence in their own learning. The teachers gradually transformed their
participation from peripheral to full participation in promoting the use of
technology for teaching mathematics. The research provides new insights into
ways teachers can be helped to develop their professional learning in the use of
technology for teaching mathematics through participation in OLCs. Particularly
for Indonesia, the findings of this research provide an OLC-based model that
could be implemented in other contexts that share similar technology landscapes
and sociocultural heritages
Tinjauan atas Penerapan Self Assesment System Pph Orang Pribadi Di KPP Pratama Makassar Selatan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Self Assesment
System PPh orang pribadi di KPP pratama makassar Selatan dan untuk
mengetahui kendala yang dihadapi dalam penerapan Self Assesment System di
KPP Pratama Makassar Selatan. Objek penelitian ini yaitu penerapan Self
Assesment System. Pengumpulan Data menggunakan teknik observasi,
dokumentasi dan wawancara. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan
menggunakan analisis deskrptif kualitatif dengan melakukan mendiskripsikan
penerapan Self Assessment System PPh orang pribadi di KPP Pratama Makassar
Selatan dengan meninjau kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif kualitatif penerapan Self Assesment
System PPh orang pribadi pada KPP Pratama Makassar Selatan, telah sesuai
dalam menjalankan tahapan-tahapan pelayanan perpajakan. Penerapan Self
Assessment System pada KPP Pratama Makassar Selatan sudah tercapai dengan
baik, namun aparat pajak harus lebih meningkatkan pelayanan lebih dekat dengan
masyarakat dan lebih sering mengadakan pelatihan mengenai pengisian SPT, agar
wajib pajak bisa menghitung sendiri pajak terutangnya maupun penyuluhan
mengenai pentingnya membayar dan mendaftarkan diri sebagai wajib pajak,
sehingga wajib pajak lebih peduli mengenai haknya sebagai wajib pajak
PENGARUH SISTEM PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI KJKS PERAMBABULAN TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN EKONOMI NASABAH
ZAENAL ABIDIN : PENGARUH SISTEM PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
DI KJKS PERAMBABULAN TERHADAP
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN EKONOMI
NASABAH
Lembaga keuangan mikro syari’ah (BMT/KJKS) yang mampu memberikan
dampak yang cukup signifikan bagi usaha kecil, terbukanya akses terhadap sumber
modal memberikan potensi yang amat besar bagi kelangsungan dan perkembangan
usaha kecil. Pengembangan aspek-aspek produksi dan investasi dalam usaha sangat
diperlukan untuk meningkatkan perkembangan usaha di sekala kecil dan menengah.
Di antara pembiayaan yang sudah umum di kembangkan oleh KJKS Perambabulan
Celancang adalah Pembiayaan Musyarakah, atau pembiayaan yang berakad bantuan
kerjasama modal.
Perumusan dalam skripsi ini adalah bagaimana mekanisme pembiyaan
musyarakah di KJKS Perambabulan Celancang, bagaimana tingkat kesejahteraan
ekonomi nasabah KJKS Permababulan dan bagaimana pengaruh pembiayaan
musyarakah terhadap tingkat kesejateaan ekonomi nasabah KJKS Perambabulan
Celancang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pembiyaan musyarakah
di KJKS Perambabulan Celancang. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan ekonomi
nasabah yang menggunakan jasa pembiayaan Musyarakah. Mengetahui pengaruh
sistem pembiayaan musyarakah terhadap tingkat kesejahteraan ekonomi nasabah di
KJKS Perambabulan Celancang.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka digunakan pendekatan kuantitatif.
Adapun dalam upaya penyusunan bahan penelitian ini, teknik yang digunakan 4
metode pengumpulan data. yaitu: wawancara, angket, observasi, dan studi
dokumentasi. Adapun dalam pengolahan data digunakan teknik korelasi.
Hasil penelitian dan pembahasan ini dapat disimpulkan dalam akad musyarakah
kedua belah pihak ikut andil dalam penyertaan modal (equity participation), dan
masing-masing dapat pula terjun langsung secara bersama-sama dalam proses
manajemen. Bila usaha yang dijalankan mendapatkan untung, maka keuntungan akan
dibagi berdasarkan nisbah bagi hasil yang ditentukan dimuka atas dasar kesepakatan
kedua pihak, secara proposional. Biasanya bergantung pada besar kecilnya modal
yang disertakan dan dan pembagian keuntungan menganut azas”profit and loss
sharing contract”. Pengaruh sistem pembiayaan musyarakah terhadap tingkat
kesejahteraan ekonomi di KJKS Perambabulan Celancang memiliki pengaruh sebesar
43,9% dengan r = 0,663 (kuat dan positif) terhadap tingkat kesejahteraan ekonomi
nasabah. Sisanya 56,1% dipengaruhi oleh faktor lain seperti program-program yang
memberdayakan yang dimiliki KJKS Perambabulan Celancang
Analisis penerapan bisnis berbasis syari’ah pada wirausahawan muslim (studi kasus sentra konveksi di Desa Padurenan Kudus)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah wirausahawan Muslim di Desa Padurenan telah menerapkan bisnis berbasis syariah dalam kegiatan bisnisnya dan sejauhmana wirausahawan Muslim Desa Padurenan dalam menjalankan bisnis yang sesuai dengan bisnis berbasis syari’ah.
Islam memberikan keleluasaan kepada kita untuk menjalankan usaha ekonomi, perdagangan atau bisnis apapun sepanjang bisnis (perdagangan) itu tidak termasuk yang diharamkan oleh syariah Islam, semua hukum dan aturan yang ada dilakukan untuk menjaga pebisnis agar mendapatkan rejeki yang halal dan di ridhai oleh Allah SWT serta terwujudnya kesejahteraan distribusi yang merata.Bisnis dengan basis syariah akan membawa wirausahawan Muslim kepada kesejahteraan dunia dan akherat dengan selalu memenuhi standar etika perilaku bisnis, yaitu: dalam berbisnis tidak mengandung unsur kedzaliman, barang yang dijual halal, tidak ada penipuan, mengedepankan ta’awun (tolong-menolong), mengedepankan etika kenyamanan antara pengusaha dengan karyawan.
Penulis menggunakan penelitian kualitatif yang dilakukan secara langsung ke lapangan. Kemudian hasil penelitian dideskripsikan berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara dan data yang diperoleh dari kantor Pemerintah Desa Padurenan.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa, hamipr semua wirausahawan telah menerpakan bisnis yang sesuai dengan aturan Islam. Wirausahawan Desa Padurenan dalam menjalankan usahanya agar tetap pada batasan - batasan yang benar, barang yang di jual halal, menjual barang yang tidak membahayakan atau merugikan orang lain dan halal, tidak ada unsur penipuan, tolong-menolong menjadi sebuah keharusan karena apapun yang kita kerjakan membutuhkan pertolongan dari orang lain, hubungan antara pengusaha dengan karyawan, keputusan perekrutan karyawan, cara memeberikan upah yang adil, penghargaan bagi karyawan yang kinerjanya bagus, merupakan acuan yang diterapkan oleh wirausaha Muslim Desa Padurenan dengan karyawannya. Bagaimana perilaku wirausahawan Muslim di Desa Padurenan dalam menjalankan usahanya mereka berpedoman bahwa dalam berbisnis atau berwirausaha berniat semata-mata adalah beribadah kepada Allah, segala usaha yang dilakukan disertai dengan do’a, pengusaha dan karyawan diwajibkan melaksanakan apa yang telah di perintahkan oleh Allah, Shalat, Zakat dan Puasa, melaksanakan amalan sunah seperti beramal dan amalan-amalan lain
SIKAP MASYARAKAT MUSLIM PELAKU YOGA DI SURABAYA TENTANG BERITA FATWA MUI HARAMKAN YOGA
Metode penelitian menggunakan metode deskriptif, kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan,
meringkas berbagai kondisi, berbagai berbagai variable yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek
penelitian
Populasi dalam penelitian adalah masyarakat muslim pelaku yoga di Surabaya yang sebanyak 918 orang,
Pengambilan Sampel menggunakan rumus Yamane, jumlah sample diperoleh berdasarkan ukuran-ukuran
yang ditetapkan antara ± 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, sehingga sampel ditetapkan sejumlah 100
orang.
Pengumpulan sampel diperoleh dari data primermelalui pengisian jawaban dari responden. Sedang data
primer diperoleh dari dokumentasi dari instansi terkait. Metode analisis data menggunakan tabel frekuensi
data yang telah diklasifikasikan dan dihitung untuk dipresentase masing-masing data yang menggambarkan
hasil wawancara responden.Data yang diperoleh diolah untuk mendeskripsikan. Pengolahan data dari hasil
kuisioner terdiri dari: Mengedit, mengkode, dan memasukan data tersebut dalam tabulasi data untuk
dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan.
Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh presentase yang diinginkan peneliti dengan kategori
tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya akan disajikan dalam tabel yang disebut tabulasi agar mudah dibaca
dan diinterpretasikan
Hasil penelitian disimpulkan bahwa sebagian warga mengetahui berita tentang fatwa MUI haramkan yoga
merupakan berita yang cukup penting sebagai tambahan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat
muslim khususnya pelaku yoga dimana hasil kategori negatif memiliki prosentase hanya 6,6%. Artinya
responden tidak sepenuhnya mendukung kemunculan berita tentang fatwa MUI haramkan yoga.Sedang
pada aspek afektif, terdapat selisih prosentase antara kategori positif dan netral sebanyak 3,3%, hal ini
karena responden menerima kemunculan berita tentang fatwa MUI haramkan yoga sebagai informasi yang
bermanfaat
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN METODE MIND MAPPING
This study aims to describe the increase in the ability to write exposition text using the mind mapping method in class X SMK Negeri 3 Berau. This research is classified into classroom action research (Clasroom Action Reaserch) which consists of two cycles. Each cycle is carried out in three stages, namely: (a) planning, (b) action / observation, (c) reflection. This research data uses descriptive qualitative data and quantitative data. Qualitative data were obtained from observation sheets and field note sheets in each action implementation and quantitative data were obtained from the final test of each cycle. The data collection techniques used were observation and exposition text writing test. The results showed that the application of the mind mapping method as a learning method was very effective in improving the ability to write exposition text of class X students of SMK Negeri 3 Berau. Based on the results of the assessment, both the process assessment and the assessment of the results of writing the exposition text, the application of the mind mapping method was declared successful. From the results of the assessment based on the set intervals, the students' skills in writing the exposition text got satisfactory results. All students studied got a score of 65 and above. Finally, it can be concluded that the mind mapping method can improve the ability to write exposition text for tenth grade students of SMK Negeri 3 Berau
REHABILITASI SOSIAL ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI LEMBAGA INDONESIA SAFE HOUSE KOTA MALANG
abstrakMencermati masalah sosial di Indonesia, dalam satu dekade ini mengalami perkembangan yang signifikan. Profil-profil penyandang masalah kesejahteraan sosial semakin bervariasi bahkan memerlukan penanganan yang komprehensif dan integratif.Ă‚Â Terlebih masalah-masalah terkait dengan anak. Kasus-kasus yang menimpa anak di beberapa wilayah di Indonesia, sampai saat ini masih berlangsung mulai dari bentuk kasus yang sederhana bahkan yang sangat berat termasuk pembunuhan.Langkah diversi dan keadilan restoratif diharapkan anak dapat kembali ke lingkungan sosialnya secara wajar dan mampu untuk mengubah perilakunya setalah menyadari masalah hukum yang pernah dialami anak. Langkah diversi dan keadilan restorasi oleh hukum harus ditunjang dengan rehabilitasi sosial yang memadai oleh lembaga yang ditunjuk pemerintah yakni LPKS. Kendati demikian, keberadaan LPKS masih belum optimal, baik masalah SDM, fasilitas maupun dukungan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, karena kekhususan LPKS untuk pelaku ABH di Malang Raya. Subjek penelitian ini adalah Direktur INSAFH dan Manager Layanan INSAFH dengan contoh klien dampingan di shelter adalah W.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses rehabilitasi sosial ABH di INSAFH dilaksanakan cukup baik dengan skema penguatan klien dan keluarga secara langsung. Namun, dalam aspek jumlah sumber daya manusia untuk mendampingi klien dan mitra lembaga masih kurang baik dalam jumlah maupun peran-peran mutualisme antar lembaga mitra. Apabila aspek sumber daya manusia dan jejaring atau mitra ini dapat diselesaikan maka rehabilitasi sosial klien akan terlaksana dengan baik dan efektif sesuai dengan kebutuhan klien. Ă‚Â Kata Kunci: Rehabilitasi Sosial, Anak Berhadapan dengan Hukum, INSAFHĂ‚
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS AGAMA, BUDAYA, DAN SOSIOLOGI
Manajemen peningkatan mutu pendidikan karakter sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan , ia merupakan seni dan sekaligus ilmu dalam mengelola sumberdaya pendidikan karakter untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Apabila tata kelola sebuah lembaga pendidikan menggunakan sistem manajemen yang baik, maka akan menghasilkan mutu pendidikan yang baik dan siap bersaing dengan lembaga lain. Para stakeholder pendidikan sangat berharap adanya pendidikan atau lembaga pendidikan yang bermutu. Hal ini harus terus menerus diupayakan oleh semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengusaha, lembaga pendidikan,para guru, dosen, tenaga kependidikan, dan masyarakat akademis lainnya yang peduli terhadap dunia pendidikan. Di sisi lain, lembaga pendidikan harus dapat memberikan pelayanan yang baik dan bermutu agar tidak ditinggalkan, dan dengan cara inilah lembaga pendidikan akan tetap eksis dan dapat bertahan hingga akhir zaman. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sejatinya diimbangi dengan penguatan nilai-nilai agama, budaya, dan sosiologi. Karena tujuan pendidikan pada hakikatnya bukan hanya mencerdaskan anak didik secara intelek saja. Akan tetapi juga nilai-nilai apektif dan psikomotorik jangan dilupakan. Oleh karena itu, pendidikan karakter yang berbasis agama, budaya, dan sosiologi mutlak diperlukan, karena untuk mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat dan menggelobal ke semua penjuru dunia tanpa kecuaili Indonesia
- …