Formulasi Dan Uji Stabilitas Pasta Gigi Cangkang Telur Ayam Ras (Gallus sp) Dengan Variasi Konsentrasi Na.CMC

Pasta Gigi adalah suatu bahan semi-aqueous yang digunakan bersama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi.. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui serbuk cangkang telur Ayam Ras (Gallus sp) dapat dibuat dalam sediaan pasta gigi dengan variasi konsentrasi Na.CMC yang memenuhi syarat uji stabilitas fisik dan untuk mengetahui Konsentrasi yang memiliki stabilitas yang baik sediaan Pasta Gigi Cangkang Telur Ayam Ras dengan variasi konsentrasi Na.CMC. cangkang yang digunakan terlebih dahulu diserbukkan dengan menggunakan metode perendaman kedalam air panas dan dikeringan menggunakan oven dengan suhu 105 °C. Pada penelitian ini di buat 3 formula sediaan Pasta Gigi dengan variasi konsentrasi Na.CMC yaitu FI 0,25% b/v, FII 0.5% b/v dan FIII 1% b/v. Uji stabilitas fisik pada sediaan dilakukan dengan  climatic chamber yaitu FI, FII, dan FIII sebelum dan sesudah penyimpanan meliputi uji organoleptik, uji pH, uji viskositas, uji homogenitas, uji daya sebar, dan uji tinggi busa. Hasil penelitian menunjukan bahwa serbuk cangkang telur ayam ras dapat dibuat dalam sediaan pasta gigi dengan variasi konsentrasi Na.CMC dan memenuhi syarat uji stabilitas fisik dan konsentrasi yang memiliki stabilitas yang baik pada sediaan pasta gigi cangkang telur ayam ras dengan variasi kontrasi Na.CMC adalah FIII.  Hasil analisis statiktik dengan uji Two Way Anova menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah penyimpanan antara semua kelompok formula dengan nilai signifikan pada uji viskositas p 0,759 > 0,05, uji daya sebar p 0,32 > 0,05, uji pH p 0,747 > 0,05 dan uji tinggi busa p 0,326 > 0,05

Penerapan K3 pada Pelaksanaan Proyek New Sfb di Cikarang yang Dilaksanakan PT. Dwi Tunggal Surya Jaya

Kecelakaan kerja pada proyek konstruksi dapat disebabkan oleh karakteristik proyek konstruksi, lokasi kerja, kondisi cuaca dan kondisi tenaga kerja. Kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian secara ekonomi maupun fisik pekerja. Kerugian tersebut bisa berupa hilangnya harta benda, cacat permanen dan korban jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja sangatlah penting untuk diterapkan dalam setiap aktivitas proyek konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada pelaksanaan proyek New SFB yang dikerjakan oleh PT. Dwi Tunggal Surya Jaya di Kawasan Industri JABABEKA III Cikarang Bekasi. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dengan analisis kuantitatif. Sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui observasi di lapangan serta wawancara terhadap site manager dan para pekerja. Hasil pencapaian pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pekerjaan pemasangan rangka baja adalah 81,48 %, pekerjaan beton mencapai 78,81 % dan pemasangan bata hanya mencapai 74,43 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek New SFB oleh PT. Dwi Tunggal Surya Jaya di Cikarang Bekasi telah terlaksana dengan baik. Kata kunci: keselamatan kerja, konstruksi banguna

Analisis Performansi Jaringan Broadband ADSL untuk dimanfaatkan sebagai backahul Femtocell CDMA 1xEVDO

ABSTRAKSI: Jaringan broadband ADSL dibuat untuk mengoptimalkan jaringan telepon kabel yang sudah digelar. Salah satunya adalah dengan memanfaatkannya sebagai backhaul dari teknologi femtocell. Sebagai penyedia jasa telepon kabel, PT Telkom tentunya memiliki peluang yang lebih besar dari operator-operator lain untuk mengimplementasikan teknologi femtocell tersebut karena tidak harus membangun infrastruktur baru lagi untuk akses backhaulnya. Di sisi lain PT Telkom juga memiliki jaringan eksisting CDMA 1xEVDO yang bisa diintegrasikan dengan teknologi femtocell.Pada penelitian ini telah dilakukan analisis kelayakan jaringan broadband ADSL PT Telkom tersebut apakah sudah memenuhi standar [1] dan [2] untuk dijadikan backhaul dari teknologi femtocell. Pengukuran dilakukan pada 3 produk PT Telkom yaitu paket 1Mbps, 2Mbps, dan 3Mbps baik kualitas transmisi maupun QoS pada layanan VoIP, Download, Video Streaming, serta gabungan ketiganya.Dari hasil pengukuran kualitas transmisi didapatkan rata-rata nilai redaman jaringan sebesar 24,68 dB untuk ketiga paket, serta rata-rata nilai SNR sebesar 26,02 dB. Kedua parameter performansi telah memenuhi standar PT Telkom. Hasil pengukuran QoS menunjukkan bahwa nilai throughput tertinggi didapat pada layanan video streaming pada paket 3 Mbps dan terrendah pada mix trafik paket 1Mbps. Nilai packet loss tertinggi didapat pada layanan mix trafik paket 1 Mbps dan terrendah pada layanan video streaming paket 3 Mbps namun nilai packet loss masih memenuhi standar [1] dan [2] untuk semua layanan. Nilai delay tertinggi didapat pada layanan VoIP paket 1 Mbps dan terrendah pada layanan video streaming paket 3 Mbps namun masih memenuhi standar [1] dan [2] untuk semua layanan. Nilai jitter tertinggi didapat pada layanan mix trafik paket 1 Mbps dan terrendah pada layanan video streaming paket 3 Mbps namun juga masih memenuhi standar [1] dan [2] untuk semua layanan. Analisis sinkronisasi bandwidth ADSL terhadap bitrate air interface CDMA 1x EVDO rev.0, A dan B berdasarkan line rate dan attainable rate disimpulkan bahwa jaringan ADSL PT telkom hanya bisa dimanfaatkan untuk backhaul femtocell CDMA 1xEVDO Rev.0Kata Kunci : Femtocell, CDMA 1xEVDO, broadband ADSL, backhaul, QosABSTRACT: ADSL broadband network created to optimize the wired telephone network that has been held. One way is to use it as a backhaul of femtocell technology. As a wired telephone service provider, PT Telkom thus has a greater chance than other operators to implement technologies such as femtocells do not have to build new infrastructure to access backhaulnya again. On the other hand PT Telkom also has a network of existing CDMA 1xEvDO that can be integrated with femtocell technology. In this study we analyzed the feasibility of PT Telkom ADSL broadband network if it meets the standards [1] and [2] to be used as backhaul of femtocell technology. Measurements were made on 3 products PT Telkom 1Mbps package, 2Mbps and 3Mbps better transmission quality and QoS on VoIP service, Download, Streaming Video, as well as all three combined. From the results of the transmission quality measurements obtained average value of 24,68 dB attenuation network for all three packages, as well as the average value of SNR is 26,02 dB. Both parameters have met the performance standards of PT Telkom. QoS Measurement results show that the highest throughput value obtained on the video streaming service at 3 Mbps and lowest packet at 1Mbps packet traffic mix. Obtained the highest value of packet loss on VoIP service pack 1 Mbps and lowest at 3 Mbps video streaming service but the value of packet loss still meet the standards [1] and [2] for all services. Highest delay values obtained on a mix traffic service pack 1 Mbps and lowest at pack 3 Mbps video streaming service yet still meets the standards [1] and [2] for all services. Highest jitter values obtained on amix trafik service pack 1 Mbps and lowest on video streaming service pack 3 Mbps but still meet the standards [1] and [2] for all services. Analysis of ADSL bandwidth to synchronize bitrate CDMA 1x EVDO air interface rev.0, A and B based on the line rate and the rate attainable concluded that PT Telkom\u27s ADSL network can only be used for CDMA femtocell backhaul 1xEvDO Rev.0Keyword: Femtocell, CDMA 1xEVDO, broadband ADSL, backhaul, Qo

Effectiveness of Team-Based Learning-Inquiry Learning Tools on Online Learning

The learning process carried out online today is still less effective, which makes it difficult for students to understand the material and concepts being taught. The purpose of this study was to find out how effective the use of team-based learning-inquiry devices is in online learning with WhatsApp assisted and zoom meetings. The research was conducted at SMAN 1 Telaga Biru, and class X MIPA3 was selected as the research sample using simple random sampling. The results showed that the average percentage of student activity for four meetings after being implemented in team-based learning-inquiry tools reached 86.60%, with high criteria. In addition, there was an increase in student learning outcomes in the cognitive domain individually at the first and second meetings with an N-gain score of 0.71 and for the third and fourth meetings with an N-gain score of 0.74. In the cognitive domain as a group, at the first and second meetings, they achieved an N-gain score of 0.95, and at the third and fourth meetings, they obtained an N-gain of 1. The average student learning outcomes for the affective and psychomotor domains during the four meetings reached 86.60% and 86.61%, with a high category. This study concludes that the physics learning device developed with the team-based learning model is effective in increasing students' activities and learning outcomes in physics

Perancangan Putaran Motor Induksi Tiga Phasa Tanpa Sensor Kecepatan Dengan Pengendali Vektor Arus Dan Full Dan Reduced Observer Berada Pada Sumbu Dq

Design of Induction Motor Drive Without Velocity Sensor Using Current Vector Controller with Full andReduced Observer Moving to DQ Axis. The observer is used in estimation velocity sensor usually in α-β axis,therefore this situation will need an extra transformation when we want to add compensator because the flux model is indirect and quadrature-axis dq. Every used the transformation to make possible emerge an error. So in this simulation isused a method to estimate the velocity of induction motor drive with observer that is moved to dq-axis. The model ofactual motor used is in alfa-beta axis, but the observer use the motor models in rotor flux oriented control (RFOC).Thismatter, also to prove that the different models of motor drives can be used between the actual and estimated one. the simulation results with C-MEX S-function Matlab/Simulink 6.5 to show that the full order observer in dq axis gives better performance than the reduced order observer

STUDI KESESUAIAN TAMBAK UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI DESA OENSULI KABUPATEN MUNA SULAWESI TENGGARA

Keberhasilan budidaya udang windu (Penaeus monodon) di pertambakan Desa Oensuli akan tercapai jika lokasinya memenuhi kriteria untuk budidaya udang windu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan aktual tambak udang windu yang dikelola dengan sistem intensif, dan ekstensif di Desa Oensuli, Kabupaten Muna. Metode yang digunakan yaitu dengan cara membandingkan hasil pengukuran atau hasil analisis data dengan kriteria kelayakannya/kualitas lahan untuk budidaya udang windu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada beberapa parameter dikategorikan cukup sesuai seperti nilai suhu 30-35 oC, kecerahan 24-30 cm, dan beda pasang surut 2,93 m. Tingkat kesesuaian lahan aktual tambak udang windu di Desa Oensuli Kabupaten Muna secara umum tergolong dalam kategori cukup sesuai (S2a1,2h) dan masih dapat mendukung untuk kegiatan budidaya udang windu.The success on aquaculture of tiger shrimp (Penaeus monodon) in Oensuli Village will be achieved if its location meets the criteria for tiger shrimp aquaculture. Therefore, it is important to conduct this research to find out the level of suitability of the actual land of tiger shrimp aquaculture that is managed with high, and low production in Oensuli Village, Muna Regency. The method used is to compare the measurement results or the results of data analysis with the eligibility criteria/land quality for tiger shrimp aquaculture. The results of this study indicate that several parameters are categorized enough suitable, such as temperature values ​​of 30-35 oC, the brightness of 24-30 cm, and tidal difference of 2.93 m. The level of actual land suitability of tiger prawn ponds in Oensuli Village, Muna Regency, is generally in enough suitable category (S2a1.2h) and can still support tiger prawn cultivation activities