Pengabdian kepada Masyarakat Peningkatan Kualitas Usaha Keripik Talas Asyifa Oleh-oleh

Talas merupakan bahan pangan lokal di Sumatera Barat mempunyai peranan penting untuk menjaga ketahanan pangan. Talas banyak dimanfaatkan sebagai makanan olahan didaerah-daerah. Permasalahan dijumpai pada UKM Asyifa Oleh-oleh perlu adanya peningkatan kualitas dan penerapan manajemen yang baik. Tujuan pengabdian ini untuk memberikan tambahan informasi penerapan teori KAIZEN untuk peningkatan kualitas produsi kepada UKM Asyifa Oleh-oleh. Metode yang digunakan dalam pengabdian adalah kunjungan lapangan diserta dengan ceramah secara timbal balik dilakukan secara langsung dan daring. Dalam diskusi tidak bersifat menggurui agar pesan inovasi yang ingin disampaikan sampai kepada UKM. Materi diskusi yang disampaikan masalah penerapan teori KAIZEN yaitu UKM perlu adanya perencanaan produksi, proses produksi pengolahan talas yang baik, adanya control terhadap mutu produksi serta kegiatan aktivitas selanjutnya, artinya ada usaha peningkatan mutu secara terus menerus (continuous improvement). Hasil yang diperoleh UKM menyambut baik masukan tersebut, dan kedepan akan dilaksanakan secara bertahap, disesuaikan dengan kemampuan SDM yang dimiliki oleh UKM Asyifa Oleh-Oleh. Saat ini prospek pemasaran kripik talas cukup bagus, pemasaran sudah dilaksanakan di wilayah Sumatera Barat dan luar Sumatera Barat. Keripik Asyifa oleh-oleh belum dikemas dengan baik. Adanya UKM ini sangat membantu peningkatan pendapat masyarakat disekitarnya

Pengabdian kepada Masyarakat Peningkatan Kualitas Usaha Keripik Talas Asyifa Oleh-oleh

Talas merupakan bahan pangan lokal di Sumatera Barat mempunyai peranan penting untuk menjaga ketahanan pangan. Talas banyak dimanfaatkan sebagai makanan olahan didaerah-daerah. Permasalahan dijumpai pada UKM Asyifa Oleh-oleh perlu adanya peningkatan kualitas dan penerapan manajemen yang baik. Tujuan pengabdian ini untuk memberikan tambahan informasi penerapan teori KAIZEN untuk peningkatan kualitas produsi kepada UKM Asyifa Oleh-oleh. Metode yang digunakan dalam pengabdian adalah kunjungan lapangan diserta dengan ceramah secara timbal balik dilakukan secara langsung dan daring. Dalam diskusi tidak bersifat menggurui agar pesan inovasi yang ingin disampaikan sampai kepada UKM. Materi diskusi yang disampaikan masalah penerapan teori KAIZEN yaitu UKM perlu adanya perencanaan produksi, proses produksi pengolahan talas yang baik, adanya control terhadap mutu produksi serta kegiatan aktivitas selanjutnya, artinya ada usaha peningkatan mutu secara terus menerus (continuous improvement). Hasil yang diperoleh UKM menyambut baik masukan tersebut, dan kedepan akan dilaksanakan secara bertahap, disesuaikan dengan kemampuan SDM yang dimiliki oleh UKM Asyifa Oleh-Oleh. Saat ini prospek pemasaran kripik talas cukup bagus, pemasaran sudah dilaksanakan di wilayah Sumatera Barat dan luar Sumatera Barat. Keripik Asyifa oleh-oleh belum dikemas dengan baik. Adanya UKM ini sangat membantu peningkatan pendapat masyarakat disekitarnya

Studi Komparatif Produktivitas Lahan Kopi Di Kabupaten Kepahiang

This study aims to find out what factors cause the difference in coffee land productivity in Merigi District and Muara Kemumu District, Kepahiang Regency. The data used were primary data taken directly from respondents using interview methods and questionnaires using the snowball sampling technique. Data analysis techniques that use the SPSS 25.0 program i.e. by application of chi square test and t-test. The results of the study using chi square test showed there were significant differences in the variables of production, land, number of trees,  fertilizer amount and how to fertilize. For fertilizer type, education, plant age does not occur significant difference. And for the t-test for labor and capital, the significant difference between farmers in Merigi District and Muara Kemumu District. Where this in turn affects the differences in the productivity of the coffee grounds of the two regions.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab perbedaan produktivitas lahan kopi di Kecamatan Merigi dan Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang. Penggunaan data primer yang dikumpulkan langsung dari responden melalui wawancara dan kuesioner dengan teknik snowball sampling. Teknik analisis data menggunakan program SPSS 25.0 yaitu uji chi square dan uji t-test. Hasil penelitian dengan uji chi square menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam variabel produksi, lahan, jumlah pohon, dan jumlah pupuk. Untuk jenis pupuk, pendidikan, dan usia tanaman tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Untuk uji t-test untuk tenaga kerja dan modal menunjukkan perbedaan yang signifikan pada petani di Kecamatan Merigi dan Kecamatan Muara Kemumu. Selanjutnya, hal ini berpengaruh pada perbedaan produktivitas lahan kopi di kedua daerah tersebut

PENYULUHAN DIARE PADA ANAK DI BPM Hj. YUSNIDA PALEMBANG TAHUN 2018

Diare merupakan salah satu penyakit yang banyak ditemukan di daerah tropis.  Penyakit diare ini juga banyak terjadi pada anak-anak. Penyakit diare ini dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi pada anak dan bahkan bisa menyebabkan terjadinya kematian. Penyakit diare ini disebabkan karena pola hidup bersih yang masih kurang. Penyakit diare disebabkan karena pola hidup bersih yang masih kurang. Maka dari itulah orang tua khususnya ibu harus mengetahui tentang bagaimana cara pencegahan dan juga cara perawatan anak dengan diare. Metode yang digunakan untuk dapat mencapai target dari kegiatan ini adalah dengan cara pendekatan dan konseling dalam satu keluarga. Dengan demikian masyarakat akan mendapatkan pelayanan melalui berbagai rangkaian  kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas Kesehatan dan Pendidikan masyarakat tentunya dalam hal ini adalah melalui konseling dengan mengikuti protocol Kesehatan. Luaran akhir dari kegiata ini adalah peserta berpartisipasi dalam mengikuti penyuluhan tentang penyakit diare

ACEHNESE ONOMATOPOEIAS: INVESTIGATING, LISTING, AND INTERPRETING THEIR MEANINGS

Sound-imitating words, called onomatopoeia, presents in most of languages in the world including Acehnese language, one of traditional languages in Indonesia, in which a great deal of onomatopoeias exist in it due to its unique constructions of onomatopoeia. This research aims at finding out kinds of Acehnese onomatopoeias understood and spoken among native Acehnese people by using Pidie dialect. Thus, five people in the Pidie Jaya regency were sorted out to be the subject informants by actualizing purposive and snowball technique. Moreover, a descriptive qualitative method was manifested in the research by actualizing some instruments to get the data such as structured interviewing and documentation. Hence, all of the data were interpreted in words by listing, transcribing their phonetics orderly, as well as describing both their function and meaning. A three-step analysis – data reduction, data verification, and data display-- was employed to describe the data gathered.  Result of the research reveals that Acehnese Onomatopoeias covers a wide range of expressions in sound-imitating words which are categorized into three big classes; Phonomimes which includes auditory impressions of various imitative sounds of nature; Phenomimes -- mimetic words to describe objects’ condition and human’s activities; and Psychomimes – symbolizing psychological state or inner feelings. Still, most of Acehnese onomatopeic words are in forms of repetition and nasalization which seems to be more unique compared to other languages

Causality Analysis Between Unemployment, Poverty, and Economic Growth in the Southern Sumatra Region

This study aims to look at the relationship between poverty, unemployment, and economic growth in five provinces in the Southern Sumatra region (Sumbagsel) from 2000 to 2022 through the use of time series data. The method used is a quantitative approach using the Granger causality model. The results showed that: (1) there is no causal relationship between unemployment and economic growth or vice versa in the five provinces in Southern Sumatra (Sumbagsel), (2) there is a one-way causal relationship between poverty and economic growth in Bangka Belitung Islands Province, while there is no relationship between economic growth and poverty, (3) there is a causal relationship between poverty and unemployment rate and vice versa in Bangka Belitung Islands Province and South Sumatra, while there is a one-way relationship between poverty and unemployment rate in Lampung Province, and a one-way relationship between unemployment rate and poverty in Jambi Province. However, there is no significant causal relationship in Bengkulu Province, either in the form of a one-way or two-way relationship

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PARTISISPASI WANITA BEKERJA SEKTOR INFORMAL DI KOTA BENGKULU

Tenaga kerja merupakan faktor yang potensial untuk pembangunan ekonomi. Trend Angkatan kerja wanita di Bengkulu selalu meningkat dari periode 2006-2011, sehingga perlu diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja. Ketidakmampuan sektor formal menyerap angkatan kerja menjadikan sektor informal sebagai penyelamat. Persoalan umum yang dihadapi kebanyakan wanita dalam kaitannya dengan lapangan pekerjaan adalah sulitnya mendapat pekerjaan dengan tingkat pendapatan yang layak karena kualitas sumber daya manusia masih rendah. Tenaga kerja wanita yang sudah menikah di Kota Bengkulu banyak bekerja pada sektor perdagangan yaitu sebagai pedagang di pasar minggu dan pasar panorama berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, mereka bekerja dengan berbagai alasan tertentu, walaupun mencari nafkah bukan kewajiban mereka, namun tidak jarang pendapatan wanita menjadi penunjang utama ekonomi keluarga. Selain faktor ekonomi terdapat motivasi bekerja yang berbeda antara wanita yang sudah menikah baik dari kalangan ekonomi rendah, menengah, ataupun ekonomi tinggi. Sehingga penulis tertarik untuk mengkaji faktor apa saja yang mempengaruhi wanita yang sudah menikah di Kota Bengkulu ikut berpartisipasi bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor pendapatan, umur, pendapatan suami, tingkat pendidikan, dan jumlah tanggungan terhadap alokasi jam kerja wanita

Students' Perception Toward The Online English Learning Process During Covid-19

Online English learning process, besides providing conveniences, there are also obstacles, this gives rise to various student perceptions. The Purposes of the research are to explore the student perception towards the online English learning process and to provide information about the factor influencing those perception during covid-19 at SMA N 7 Banda Aceh. The research design uses quantitative descriptive. The respondent of the research are students of SMA N 7 Banda Aceh from class X to class XII, while the sample of the research is taken from Class X IPAS 4 there are 21 respondent, class XI IPA 2 there are 27 respondent and class XII IPA 3 there are 20 respondents. Data collecting in this research is used a questionnaire. The data was automatically collected through data answers and recorded in the Google Form as a result of the data input. The majority of students had negative impressions about online English instruction, according to the findings of the study. Students do not understand the subject offered by the teacher, are less appealing, and have negative experience in online learning. Lack of strong signals to access content, a lot of consuming internet quota, less learning atmosphere, and the teacher presented is not maximally accepted by the students are some of the obstacles faced during online learning. For teachers, the approach to overcome online English learning challenges is to learn and share with other teachers, not just from one school, but from other schools as well, so that teaching techniques are more varied. Students are more engaged and enthusiastic to find out other learning references, and for school, there should be a new curriculum program to deal with the prolonged COVID-19 pandemic

PEDAGOGIC COMPETENCIES OF ISLAMIC EDUCATION TEACHERS

Competencies that must be possessed by educators are competencies as learning agents, namely the ability of educators to act as facilitators, motivators, motivators and inspirational learners for students. With the fact that there are still many teachers' abilities in implementing learning are still low, and teachers do not understand the most appropriate learning methods yet. Without good knowledge and skills in choosing and using learning methods, it is very difficult for the quality of teaching and educational outcomes to be achieved properly according to the school-based level curriculum standards. This study aims to determine pedagogical competence in Islamic learning through the understanding of the participants of the students, as well as the development of the curriculum taught. The results of this study provided an understanding of teachers in using pedagogical competencies that are appropriate to the situation of children in the classroom, so that children do not feel bored Keyword: Islamic Religious Education, Pedagogical Competence, Teacher.

The perception of Acehnese parents on heritage language maintenance: A quantitative approach

Family is the ideal platform to maintain the indigenous language, and parents are the core feature in promoting it to the children. Many previous studies have concentrated on the Acehnese younger generations’ declination use of Acehnese. Their perception of the language is initially linked to the parents’ attitude towards it since the parents’ attitude determines the children’s perception of it. Hence, the present research aims to fill in the gap by assessing the language attitude of the Acehnese parents living in the urban areas on Acehnese and searching for their efforts in passing the language to their descendants. Fifty-five respondents from three different districts in Banda Aceh were purposely selected by considering some criteria to fulfill the need of this research. The data were collected by distributing questionnaires and analyzed using a descriptive quantitative model; a five-point Likert Scale, a weighted mean score, a mean combined score, and a score interval to put the results based on their criteria. The result shows that the language attitude of the Acehnese parents is in good criterion (4.2); they honor, respect, and are proud of speaking the language as their identity. Moreover, they also put some genuine efforts into maintaining and inheriting the language by speaking the language while interacting with the spouse, children, and other Acehnese community members; and promoting the language to their children in several ways despite living in urban areas