13,716 research outputs found

    TATA RIAS KARAKTER TOKOH PANGERAN EUGENE FITZHERBERT DALAM CERITA RAPUNZEL PADA PERGELARAN FAIRY TALES OF FANTASY

    Get PDF
    Pembuatan Proyek Akhir ini bertujuan untuk: 1) merancang tata rias wajah, penataan rambut, body painting/ face painting, dan kostum tokoh pangeran Eugene Fitzherbert dalam cerita Rapunzel pada pergelaran Fairy Tales of Fantasy. 2) menerapkan tata rias wajah, penataan rambut, body painting/ face painting dan kostum tokoh Eugene Fitzherbert dalam cerita Rapunzel pada pergelaran Fairy Tales of Fantasi. 3) menampilkan tokoh pangeran Eugene Fitzherbert dalam cerita Rapunzel pada pagelaran Fairy Tales of Fantasy. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan, yaitu: 1) merancang dengan cara mengetahui alur cerita dongeng Rapunzel dan mengkaji teori untuk mempelajari karakter tokoh pangeran Eugene Fitzherbert, mencari sumber ide dan merancang tata rias wajah karakter, penataan rambut, body painting/ face painting dan kostum. 2) menerapkan dengan melakukan tes rias wajah, penataaan rambut, gladi kotor yang meliputi pengaplikasian tata rias wajah, penataan rambut, body painting/ face painting dan kostum dengan menampilkan tokoh diatas panggung serta penyesuaian tata cahaya dan musik. 3) menampilkan tokoh Eugene Fitzherbert pada pergelaran Fairy Tales of Fantasy dengan menyusun kegiatan (latihan, gladi kotor, gladi bersih dan penyelenggaraan pergelaran). Hasil Proyek Akhir, yaitu: 1) terciptanya tata rias wajah karakter, penataan rambut, body painting/ face painting, dan kostum tokoh pangeran Eugene Fitzherbert dalam cerita Rapunzel pada pergelaran Fairy Tales of Fantasy. 2) terwujudnya tata rias wajah karakter, penataan rambut, body painting/ face painting, dan kostum tokoh pangeran Eugene Fitzherbert dalam cerita Rapunzel pada pergelaran Fairy Tales of Fantasy. 3) terselenggaranya pergelaran Fairy Tales of Fantasy di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 17 Maret 2012, dengan menampilkan tokoh pangeran Eugene Fitzherbert dalam cerita Rapunzel

    AMISH TEENAGERS VIEWING THE WORLD IN A DOCUMENTARY FILM AMISH ON BREAK

    Get PDF
    Agama telah menjadi ulasan menarik disetiap negara sejak dulu kala tak terkecuali di Amerika Serikat. Agama juga seolah sudah menjadi bagian penting di dalam kehidupan bermasyarakat dan berbudaya. Keanekaragaman budaya yang masuk ke Amerika juga berdampak pada beragamnya kepercayaan atau agama yang ada di sana. Salah satu yang menarik adalah Komunitas Amish yang terkenal dengan kehidupannya yang sangat religius dan sederhana. Di tengah kemajuan teknologi yang berkembang sangat pesat di Amerika, komunitas Amish masih ada dengan segala nilai-nilai kehidupan religiusnya yang sangat sederhana tanpa mengindahkan kemajuan teknologi yang ada. Konsep ketuhanan yang dipercaya memicu seseorang menjadi religius kemudian membentuk komunitas yang mempunyai kepercayaan yang sama, bisa menjadi sangat kuat, berkembang dan bertahan lama. Mereka berfikir, bereaksi dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai religius yang telah mereka terima sejak kecil hingga dewasa tanpa boleh mengajukan pertanyaan. Nilai-nilai tersebut yang mereka yakini akan mengantarkan mereka pada kehidupan terbaik di dunia maupun setelah kematian yaitu surga

    PENINGKATAN APRESIASI SASTRA TERHADAP NOVEL AYAT-AYAT CINTA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN MODEL SINEKTIK BERDASARKAN KURIKULUM KTSP PADA SISWA KELAS XII IPA SMA AL ISLAM I SURAKARTA TAHUN 2008 – 2009

    Get PDF
    Secara umum penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan apresiasi sastra dengan metode pembelajaran sinektik di SMA Al Islam I Surakarta. Tujuan secara khusus (1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra terhadap novel Ayat-Ayat Cinta dengan strategi pembelajaran model sinektik berdasarkan kurikulum KTSP pada siswa kelas VII IPA 3 SMA Al Islam I Surakarta. (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan apresiasi sastra terhadap novel Ayat-Ayat Cinta setelah diterapkannya strategi sinektik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Setiap siklus meliputi empat tahapan : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengamatan, wawancara, dokumen, dan angket. Teknik analisis data menggunakan teknik kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 3 SMA Al Islam I Surakarta. Pelaksanaan berlangsung selama satu semester mulai bulan Juli 2008 sampai Desember 2008. Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan : (1) pelaksanaan proses belajar mengajar dalam pembelajaran apresiasi sastra di kelas XII IPA 3 SMA Al Islam I Surakarta dapat berjalan secara efektif dan suasana pembelajaran menjadi lebih hidup setelah diterapkannya metode pembelajaran sinektik. Hal ini ditandai dengan motivasi dan keaktifan siswa yang semakin meningkat dalam proses belajar mengajar. (2) Kemampuan apresiasi sastra siswa meningkat, dengan diterapkannya pembelajaran sinektik, baik peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar maupun peningkatan nilai reratanya. Peningkatan jumlah ketuntasan belajar dari siklus I sebesar 47,36%, siklus II 60,52%, dan siklus III sebesar 84,21%. Nilai reratanya pada akhir siklus III mencapai 73,00. Nilai tersebut telah memenuhi batas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan. Dari hasil pengamatan proses pembelajaran apresiasi sastra dapat dikatakan bahwa penggunaan strategi pembelajaran sinektik ternyata dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pula kemampuan siswa dalam mengapresiasi sastra. Siswa merasa lebih senang dan mudah dalam mengapresiasi sastra khususnya novel. Dengan demikian melalui penelitian ini dapat direkomendasikan bahwa strategi pembelajaran dengan metode sinektik dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran apresiasi sastra khususnya novel di SMA Al Islam I Surakarta

    Pengaruh Suplementasi Seng Dan Probiotik Pasca Perawatan Diare Akut Cair Anak Terhadap Kejadian Diare Berulang

    Get PDF
    Background. Diarrhea remains a major health problem among children under five years old in developing countries due to its high morbidity. Prevention of diarrhea is needed to reduce the high incidence. Zinc has a function to shorten duration of diarrhea and the use of probiotics preventing and treat acute diarrhea. Objective. To prove effect of zinc and probiotic suplementation on the incidence of recurrent acute watery diarrhea in children aged 6-24 months post-hospitalization. Method. Seventy five subjects aged 6-24 months with acute diarrhea in Dr. Kariadi Hospital, the subject of study I, was observed. The subjects were randomly divided into four groups and received treatment in the form of zinc supplementation, supplementation with probiotics, or a combination of zinc and probiotics and one group as control. Each group received the standard form of rehydration therapy and dietetic. Survival analysis was used to analyze the incidence of recurrent diarrhea and Kruskal wallis was used to analyze the difference of frequency and duration of recurrent diarrhea between four groups. Result. The group who received zinc in conjunction with probiotics had mean recurrent of diarrhea longer than the other three groups (10.94 weeks 95% CI 9.24 - 12.65). There was no statistically significant difference in the mean survival of diarrhea in the four groups (p = 0.892). No significant differences in frequency and duration of recurrent diarrhea in four groups at first, second and third month postsupplementation. Conclussion. There were no significant differences between groups of zinc, probiotics and a combination of zinc and probiotics on the average recurrent diarrhea, duration and frequency of diarrhea. Keyword : acute watery diarrhea, recurrent diarrhea, zinc, probiotic

    Jenis Kalimat Dan Diksi Dalam Ucapan Selamat Idul Fitri 1432 H Melalui Short Message Service (SMS)

    Get PDF
    Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan yang disampaikan secara lisan maupun tertulis. Skripsi ini menyoro ti ucapan selamat Idul Fitri 1432 H melalui Short Message Service (SMS) di daerah Karanganyar pada bulan September 2011. Pemilihan tahun tersebut karena memiliki ucapan yang menarik dan isi pesannya sangat bervariasi dalam mengungkapkannya. Tujuan penelitian ini yaitu 1) mendiskripsikan jenis kalimat dalam ucapan selamat Idul Fitri 1432 H melalui SMS di daerah Karanganyar pada bulan September 2011. 2) Mendi skripsikan variasi diksi dalam ucapan selamat Idul Fi tri 1432 H melalui SMS. 3) Mendi skripsikan varia si pesan dalam ucapan selamat Idul Fitri1432 H melalui SMS. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik Simak meliputi taknik simak bebas lipat cakap dan teknik catat. Teknik analisis yang digunakan adalah metode padan ekstralingual yaitu dengan menghubung- bandingkan bunyi - bunyi bahasa. Data yang diteliti adalah ucapan selamat Idul Fitri 1432 H melalui SMS di daerah Karanganyar pada bulan September 2011. Pemilihan ucapan selamat Idul Fitri tersebut karena memiliki ucapan yang menarik dan isi pesannya bervariasi dalam mengungkapkannya. Hasil dari penelitian ini yaitu 1) Jenis kalimat berita sebanyak enam puluh kalimat, s edangkan kalimat permintaan sebanyak dua puluh kalimat, dan kalimat langsung sebanyak dua puluh kalimat . Dari dua puluh hasil parafrase , jenis kalimat yang mendominasi adalah kali mat berita. 2) Ada empat diksi yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu terkait dengan nama hari, ucapan selamat, penggambaran suasana, dan harapan atau permohonan. 3) Ditemukan sejumlah sembilan diksi terkait dengan nama hari. 4) Ditemukan dua belas diksi terkait ucapan selamat. 5) Ditemukan dua belas diksi terkait penggambaran suasana yang memiliki nilai estetika tinggi. 6) Ditemukan delapan belas diksi yang terkait dengan harapan atau permohonan. 7) D itemukan tujuh belas parafrase yang mempunyai isi pesan yang sama yaitu ucapan selamat dan harapan atau permohonan. Isi pesan yang dimaksud adalah ucapan selamat menyambut hari kemenangan yaitu Idul Fitri 1432 H dan harapan atau permohonannya ditandai dengan kata memohon bukakan pintu maaf atau mohon maaf lahir dan batin

    Examining the trip experience on competitive advantage creation in tourism

    Get PDF
    Researchers thanked for the support by Directorate of Research and Community Service. Directorate General of Strengthening Research and Development. Ministry of Research, Technology, and Higher Education of Indonesia for the funding in year 2019.Purpose: This study aims to examine the trip experience on competitive advantage creation in Indonesia tourism. Trip experience includes transportation, accommodation, tour guide, and tourism activities. Design/Methodology/Approach: The research population consists of all international tourists who visited Indonesia through Soekarno Hatta International Airport (Jakarta) and Ngurah Rai International Airport (Bali). The questionnaire was constructed in English and translated into Arabic and Mandarin. Convenience sampling techniques were used to collect data. Out of 500 questionnaires distributed, only 415 were valid and used for analysis. Partial Least Square by SMART-PLS 3.0 software was used for data analysis. Findings: Result shows that transportation, accommodation and tourist activities are positively significant factors on tourist loyalty and mediated by tourist satisfaction. Whereas, tour guides have positively but not significant influence on tourist loyalty and mediated by tourist satisfaction. Practical implications: The study provides a practical implication which requires a close relationship of state governments and tourism companies in order to have good cooperative and coordination to competitive advantage creation. Originality/Value: As this study is based on recent studies on tourism destination in competitive advantage creation it brings a new insight of analyzing the two cities of highest tourists visits in order to understand the condition of overall Indonesian tourism.peer-reviewe

    A phytosociological study of a lowland forest at the Tesso Nilo National Park, Riau.

    Get PDF
    A  phytosociological study of a lowland forest was carried out at the Tesso Nilo National Park (TNNP), Riau. The objective of the study was to obtain quantitative data on the floristic composition and structure of the above-mentioned lowland forest. By establishing a plot of 1.0 ha, the quadrat method was used to collect the data. We recorded a total of 1,303 individuals of trees and saplings with diameters ≥ 2 cm, comprising 304 species, 153 genera, and 62 families. Using the dominance and density of two tree species, the forest community in the plot can be designated as Sloetia elongata-Pimelodendron griffithianum Association. The species sharing the dominance were Sloetia elongata (Importance Value, IV = 14.43), Pimelodendron griffithianum (IV = 6.17), Santiria laevigata (IV = 5.45) and Xylopia caudata (IV = 5.17). Diameter records showed that 80% of trees in the plot were dominated by small individuals with diameters between 10-30 cm. Trees with diameters 30 cm were Dracaena cf. porteri (diam. 75.6 cm), Artocarpus elasticus (63.3 cm), and Ctenolophon parviflorus (62.1 cm).  Dipterocarp species was not important since they contributed only 4%, while non-dipterocarps shared 96% comprising 61 families. The highest basal area was shared by nine species, including one dipterocarp, Shorea leprosula. Several dipterocarp species occurring in TNNP have been listed in the IUCN Red List of Threatened Species, including Anisoptera megistocarpa, Hopea ferruginea, Hopea pachycarpa, Shorea atrinervosa, Shorea faguetiana,   Shorea lepidota and Vatica gamosepala. The presence of a large number of small trees and a few large trees indicated that the forest in the plot was regenerating after heavy disturbances. Regenerating species were divided into five categories, in which 13 species were regenerating well with Sloetia elongata being the best regenerating species while dipterocarps were represented by Shorea acuminata. The occurrence of the majority of trees with a height of 20 m further confirmed the dynamic status of the forest. The importance of primary and secondary forests in TNNP was discussed. Restoration to the original forest was recommended by planting primary forest species, including endemic, rare, and endangered tree species
    • …
    corecore