526 research outputs found

    PENERAPAN TOTAL INSTITUTION DI PONDOK PESANTREN AL-AMIEN PRENDUAN SUMENEP

    Get PDF
    Abstrak: Pesantren merupakan sebuah komunitas yang memiliki subkultural tersendiri. Dalam perspektif Goffman, pondok pesantren dipandang sebagai asylum, yakni tempat yang memisahkan penghuninya, terutama santri, dari dunia luar dengan ‘pintu terkunci dan tembok tinggi’. Salah satu pondok pesantren yang dikenal sangat menjunjung tinggi disiplin sehingga membatasi perilaku para santrinya adalah TMI Pondok Pesantren (PP) Al-Amien Prenduan Sumenep. Karenanya, dalam kajian ini dibahas: Pertama, bagaimanakah kehidupan para santri dalam mematuhi berbagai peraturan yang berlaku di lingkungan TMI Pondok Pesantren al-Amien? Kedua, bagaimanakah cara yang dilakukan oleh pengurus TMI Pondok Pesantren al-Amien agar santri mematuhi peraturan yang ada? Dan ketiga, bagaimanakah para santri menyiasati peraturan yang ada untuk dilanggar? Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif berjenis kajian fenomenologis ini menghasilkan temuan bahwa program pendidikan di TMI PP Al-Amien berlangsung selama 24 jam di bawah kontrol dan pengawasan ketat dari petugas penegak disiplin. Abstract: Pesantren is a community with its own subculture. In Goffman's perspective, pesantren is seen as an asylum, a place that separates the residents, especially students, from the outside world with a 'high walls and locked doors'. One of  well-known pesantren that upholds discipline and limits the behavior of the students is TMI Al-Amien Prenduan Sumenep. This study discusses: First, how is the life of the students in complying with various environmental regulations in TMI Amien? Second, what does the board of TMI Al-Amien officers do for students obey the rules? And third, how do the students get around the rules to be broken? The study applies a phenomenological approach. The finding is that the education program at TMI Al-Amien is carried out for 24 hours. under strict supervisors. Kata Kunci: Goffman, Total Institution, santri, TMI PP Al-Amien, disipli

    Modal Sosial Petani Jeruk dalam Memasarkan Buah Jeruk di Nagari Aia Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat

    Get PDF
    Pemasaran buah jeruk di Aia Gadang, petani kurang memiliki peran karena harga jeruk ditentukan oleh pedagang pengumpul. Modal sosial berupa jaringan sosial, kepercayaan, dan norma sosial pada pemasaran hasil pertanian jeruk memungkinkan terjalinnya kerjasama antar aktor pasar. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan modal sosial petani jeruk dalam memasarkan buah jeruk di Nagari Aia Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Teori yang digunakan adalah teori modal sosial yang dikemukakan oleh Coleman. Informan penelitian berjumlah 13 orang yang terdiri dari petani, petani pengumpul dan pedagang. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa: (1) Modal sosial petani jeruk berbentuk jaringan sosial dalam pemasaran buah jeruk di Nagari Aia Gadang yaitu jaringan antara petani dengan petani pengumpul, petani dengan pedagang dan petani pengumpul dengan pedagang/agen. Jaringan sosial dalam pemasaran buah jeruk memberi manfaat yaitu mempermudah pemasaran dan menjaga hubungan antara aktor yang terlibat dalam pemasaran. (2) Modal sosial petani jeruk berbentuk norma sosial dalam pemasaran buah jeruk di Nagari Aia Gadang yaitu mengatur jadwal panen masing-masing petani pada saat panen raya dengan tujuan untuk menjaga pasokan tetap sesuai dengan permintaan pasar dan tidak terjadi persaingan antar petani, petani pengumpul dan pedagang/agen dapat melakukan pemasaran dengan baik dan menjaga harga tetapi stabil. (3) Modal sosial petani jeruk berbentuk kepercayaan dalam pemasaran buah jeruk di Nagari Aia Gadang yaitu kepercayaan antara petani dengan petani pengumpul dan antara petani dengan pedagang/agen bermanfaat pada kemudahan pemasaran, ketersediaan produk dan harga. Adanya kemudahan dalam biaya, yaitu pinjaman pada petani, maka akan menjamin hasil panen buah jeruk akan dibeli oleh pedagang

    Pengaruh Model Pembelajaran The Larning Cell (Sel Belajar) Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Tigo Nagari Kabupaten Pasaman

    Get PDF
    This reseach background is by low learning outcomes in SMA N 1 Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman because many students are just silent and do not want to answer the questions given by the teacher, when given individual training students often neglect the tasks given by the teacher. The purpose of research is to know whether be the effect of learning application Cell learning on learning outcomes on social problem material in class XI of SMAN 1 Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman. That used in this research was kognitivisme theory to Jean Piaget. The Method used real experiment design with class experiment and class control posttest. Sampling was done by purpose sampling with sample completely 52 students, 27 students class experiment and 25 class control.  Data were obtained from posttest in the from of multiple choice as many as 20 questions. The data analysis of the two group using t-test independent test and Regresi Linier Simple Test. The result of data analysis shown that the average learning outcomes of sociology students that apply cell  learning was 79,81and the avarege of learning outcomes sociology students that does not apply  cell learning was 71,8 with value Sig (2-tailed) < 0.05 (0.003 <  0.05). This research shown there is impact of cell learning toward learning outcomes of students

    Pengaruh Penerapan Metode Ceramah terhadap Pemahaman Siswa pada Pelajaran Sosiologi Kelas XII IPS 5 di SMAN 1 Pasaman

    Get PDF
    This research was motivated by teachers at SMAN 1 Pasaman who taught in class XII social studies 5 using the lecture method in the learning process. Judging from the level of students' understanding of the material provided by teachers in Sociology subjects is still relatively low. This study aims to find out 1) an overview of the lecture method, 2) an overview of the level of understanding of students and 3) the influence of the application of the lecture method on the level of understanding of students. The theory used in this study is cognitivism, which emphasizes that a person's behavior is determined by the perception of his understanding of situations related to the purpose of learning. Types of descriptive quantitative research corelation. The population in the study were 34 students of class XII IPS 5 at SMAN 1 Pasaman. Sampling using total sampling technique. The instrument used for research was a closed questionnaire using the Pearson correlation test. The results showed that: (1) the lecture method was in the "Very High" category with a percentage of 67.6%, (2) the level of understanding was in the "Very High" category with a percentage of 70.6%, and (3) there was the relationship between the two variables is positive and significant between the lecture method (X) and the level of understanding (Y) of students with r count > r table, namely 0.906 > 0.338 and t count > t table, namely 2.036. The conclusion is that there is an influence between the two variables which is positive and significant between the lecture method and the level of understanding of students and it is suggested for academics to make the results of this study as teaching materials for sociology education students in applying the lecture method as a teaching method in sociology lessons

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki apakah ada hubungan antara motivasi belajar peserta didik dan prestasi akademik mereka di kelas sosiologi. Penelitian dilakukan pada kelompok yang terdiri dari 28 peserta didik kelas X IPS 3 SMAN 6 Kerinci. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, artinya seluruh peserta didik di kelas diikutsertakan dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus Korelasi Pearson Product Moment. Program SPSS juga digunakan untuk memastikan hasil analisis yang akurat dan tepat. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi (ryx₁) sebesar 0,799 dengan nilai signifikansi (sig) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi

    Makna dan Aktualisasi Dakwah Islam Rahmatan lil‘Alamin di Indonesia

    Get PDF
    Rahmatan Lil'alamin is the term al-Quran refers to the main purpose of propaganda carried by Prophet Muhammad SAW. This term is often used to explain that Islam is a religion of peace, compassion, tolerance, and love of goodness. But in the Qur'an, the hadith and the history of the Prophet Muhammad and his companions show that not all activities aimed at upholding the rahmatan lil'alamin can be presented with peace, compassion, tolerance and love of goodness, but there is also the concept of jihad, amar ma ' ruf nahi munkar and wala 'with fellow believers. This paper tries to explore the meaning of grace in the Qur'an as well as how to make it happen with thematic interpretive method approach. Based on the results of the study found that the meaning of rahmatan lil'alamin will be realized when there is a balance hablun minallah and hablun minannas, which apply twelve activities related to the relationship hablun minallah and twelve activities associated with hablun minannas.Rahmatan Lil‘alamin merupakan istilah yang dipopulerkan oleh al-Quran untuk merujuk kepada tujuan utama dakwah yang diusung oleh Nabi Muhammad SAW. Istilah ini sering digunakan untuk menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang damai, kasih sayang, toleran, dan cinta kebaikan. Sehingga, seetiap tindakan yang bertujuan untuk menegakkan syariat Islam yang terkesan ‘bertentangan’ dengan makna di atas  disebut sebagai tindakan yang tidak ‘rahmatan lil‘alamin.’  Namun dalam al-Quran,hadis dan sejarah dakwah Nabi Muhammad dan para sahabatnya menunjukkan bahwa tidak semua aktivitas yang bertujuan untuk menegakkan rahmatan lil’alamin bisa dihadirkan dengan damai, kasih sayang, toleran, dan cinta kebaikan. Di sana ada jihad, amar ma’ruf nahi munkar dan wala’ dengan sesama mukmin.  Untuk menghindari kesalahan dalam penggunaaan istilah ini dan untuk mewujudkan rahmatan lil’alamin yang sesuai dengan ruh al-Quran itu sendiri maka penelitian ini dilakukan. Tulisan ini mencoba untuk menggali makna rahmat dalam al-Quran serta bagaimana cara mewujudkannya dengan pendekatan tafsir tematik.  Sebagai kesimpulan rahmatan lil’alamin akan terwujud manakala terjadi keseimbangan hablun minallah dan hablun minannas, yaitu menerapkan duabelas aktivitas yang terkait dengan hubungan hablun minallah  dan duabelas aktivitas yang terkait dengan hablun minannas

    LOCAL KNOWLEDGE MASYARAKAT MADURA: Sebuah Strategi Pemanfaatan Ekologi Tegal Di Madura

    Get PDF
    AbstracFor Indonesia, as an agro-country, soil remains the important factor of production that can take its people to prosperity. This has been determined by the ecological structure of a certain region as well. The later factor contributes the enrichment of agriculture production level. Unlike Java island that is dominated by sawah (watery field) farming system, Madura island is covered mostly by tegalan (dry filed). Having such kind of field, Madurese do a series of research and investigation. The result is that they are able to obtain a local knowledge. This is about how to manage local natural resources that sets up an cherished and equal relationship between environment and those people. It can avoid a massive exploitation. Local knowledge is a form of environment wisdom that has been traditionally maintained and inherited from generation to generation. In running the nature, Madurese cultivates a number of plant varieties. They include subsystem plants---rice and corn, and commercial plant such as tobacco. However, not all rice varieties can be planted in tegalan.  Madurese hold safety-first principle meaning they plants a certain rice variety just to complete the family needsKata-kata kuncilocal knowledge, ekologi tegal, pembuatan keputusan, jagung, padi, tembakau,  subsistens

    DÄ«nāmikiyyah Jam’iyyah Nahឍah al-‘Ulamā’ fÄ« Ithbāt Awā’il al-ShuhĆ«r al-Qamariyyah bi IndunÄ«siyā

    Get PDF
    As a largest muslim organization in Indonesia, NU has been admitted as an innovative pioneer of both hisāb and ru’yat studies which has also been academically necessary in the history of hisab and rukyat studies in Indonesia. According to NU’s perspective, the year of 1984 was officially pointed to become the beginning of hisāb and ru’yat movement which is symbolized by the establishment of Lajnah Falakiyah (the agency of Islamic astronomy study) of Nahdlatul Ulama. This research aims at knowing the extent of the dynamical discourse of NU in the development of hisāb and ru’yat inquiry in Indonesia which its result has shown that within 1984-2000 there was a strained relation between NU and Indonesian government in understanding the concept of Islamic lunar month as it can be seen in a lot of differences in the determination of the initial and final month of qamariah. Meanwhile, in the aftermath of 2000s, the relation between both has dynamically walked in the effort of unification in determining the beginning and end of qamariah month
    • 

    corecore