605,791 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) SMAN 1 MUNTILAN

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta merupakan mata kuliah wajib yang ditempuh oleh mahasiswa kependidikan. Kegiatan PPL merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempraktikkan ilmu yang bersifat teoritis yang diterima di perkuliahan. Kegiatan PPL bertujuan untuk mendapatkan berbagai pengalaman mengenai proses pembelajaran dan kegiatan dalam lingkungan sekolah yang digunakan sebagai bekal bagi calon tenaga pendidik yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang digunakan sebagai tenaga pendidik. SMAN 1 Muntilan berlokasi di Dusun Tamanagung, Muntilan, Kabupaten Magelang merupakan salah satu sekolah yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang. Program PPL di SMAN 1 Muntilan dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Kegiatan PPL yang dilakukan meliputi tahap persiapan, praktik mengajar, dan pelaksanaan. Pelaksanaan PPL ini dilakukan dengan mengajar di kelas selama kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pengajaran di kelas pada kegiatan PPL ini diharapkan dapat dilakukan minimal 4 kali pertemuan, namun praktikan dapat melakukan kegiatan pengajaran di kelas sebanyak 50 kali untuk 5 kelas. yaitu kelas X MIA 2,. X MIA 3, X MIA 4, X MIA 5 dan X SOS 3 .Metode yang digunakan dalam pengajaran di kelas antara lain, diskusi, tanya jawab, ceramah, dan praktikum . Untuk mendukung kegiatan pembelajaran digunakan beberapa media, antara lain alat praktikum serta LKS. Banyak kendala dan hambatan selama waktu dilaksanakannya PPL, baik yang bersifat intern maupun ekstern, di antaranya dalam pengelolaan kelas yang sulit untuk dikendalikan, karena peserta didik sangat aktif dan antusias dalam praktikum sehingga segera melakukan praktikum tanpa memperhatikan petunjuk dari guru. Namun, hal ini merupakan suatu kenyataan bahwa anak usia SMA memang dalam perkembangan seperti itu, dan hal ini merupakan suatu proses untuk menuju yang lebih baik. Praktikan mendapat bekal pangalaman dan gambaran nyata tentang kegiatan dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah. Adanya kerjasama, dan disiplin akan sangat mendukung terlaksananya program-program PPL dengan sukses. Dengan terselesaikannya kegiatan PPL ini diharapkan dapat tercipta tenaga pendidik yang profesional dan berkualitas. Program PPL selain sebagai kegiatan untuk pelatihan dan pembelajaran bagi mahasiswa, juga menjadi usaha Universitas Negeri Yogyakarta untuk berkontribusi dalam mengaplikasikan nilai-nilai kependidikan kepada sekolah tersebut. Harapannya, bukan hanya transfer of knowledge yang diberikan mahasiswa, tetapi juga transfer of value. Keberadaan mahasiswa PPL UNY diharapkan dapat membuat perubahan-perubahan sebagai upaya memajukan pendidikan

    ESTETIKA SIMBOLIK PADA DESAIN BANGUNAN KOMERSIL DI KAWASAN PERDAGANGAN CIHAMPELAS

    Get PDF
    Pengertian estetika sejauh ini belum menghasilkan simpulan yang mengkristal sebagai hasil berbagai sudut pandang yang ditawarkan oleh pemerhati. Dari sudut pandang perilaku dan psikologi lingkungan, estetika memperoleh pengertian yang berlandaskan dari pengertian tentang meaning/makna, persepsi dan pengalaman estetika. Dalam filsafat keindahan “pengalaman estetis” menurut pandangan fenomenologi adalah merupakan pengalaman estetis tentang “thing”. Pengalaman estetika berdasarkan pengamatan indrawi di saat yang sama keseluruhan jiwa-raga manusia turut berpartisipasi menimbulkan perasaan terikat, terhanyut, dan terpikat menuju suatu kesenangan dan pengalaman estetis. Pertanyaan yang mengemuka kemudian adalah bagaimana gejala tersebut dapat berpengaruh terhadap perilaku pengaturan dalam arti luas. Jawaban yang baik atas pertanyaan tersebut dapat membuat kita lebih memahami perilaku pengguna dan memberi andil desainer terhadap lingkungan binaan

    Pengalaman menjadi Gay

    Get PDF
    Beren (2013) menyatakan bahwa homoseksualitas terjadi di seluruh lapisan masyarakat dunia dengan perkiraan 21% pria di dunia adalah kaum gay. Pandangan pro dan kontra yang terjadi di masyarakat menyebabkan kaum gay melakukan penyesuaian sosial setelah kaum gay melakukan coming out. Penyesuaian diri pada kaum gay bukanlah hal yang mudah karena kaum gay menghadapi tekanan-tekanan dari dalam dirinya sendiri maupun tekanan dari lingkungan. Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis dengan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Partisipan dalam penelitian ini memiliki karakteristik utama pria homoseksual yang sudah mengungkapkan diri sebagai sebagai gay pada keluarga dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukan faktor pendukung individu menjadi gay adalah pola asuh yang salah, tidak adanya role model laki-laki yang terdapat pada figur ayah sehingga individu mengidentifikasi diri sebagai gay dan memutuskan untuk coming out. Persepsi lingkungan yang menerima atau menolak serta stressor yang dialami oleh gay mengakibatkan ketiga subjek untuk melakukan coping stress berupa sikap menghindar, mengalihkan perhatian, menyembunyikan identitas, dan membatasi pergaulan sebagai usaha untuk berinteraksi dengan masyarakat. Kata kunci: gay, coming out, coping stres

    Kualiti pengalaman pembelajaran pelajar-pelajar sarjana muda kejuruteraan elektrik di Kolej Universiti Teknologi Tun Hussein Onn (KUiTTHO) dari aspek pembelajaran kognitif, psikomotor dan afektif

    Get PDF
    Pembelajaran kognitif, psikomotor dan afektif merupakan pembelajaran yang perlu ditekankan dalam konteks pengajaran dan pembelajaran di institusiinstitusi pengajian tinggi. Ketiga-tiga aspek pembelajaran tersebut amat penting bagi melahirkan graduan yang mempunyai ketrampilan yang tinggi dari segi kreativiti, berinovatif, berkaliber, berkompetensi serta mempunyai motivasi kendiri yang tinggi. Kajian ini adalah satu kajian untuk menilai kualiti pengalaman pembelajaran pelajar-pelajar Saijana Muda Kejuruteraan Elektrik di KUiTTHO. Kajian ini meninjau pengalaman pembelajaran di dalam kelas dan di makmal/bengkel dari aspek pembelajaran kognitif, psikomotor dan afektif. Responden terdiri daripada empat puluh orang pelajar Saijana Muda Kejuruteraan Elektrik semester akhir yang dipilih secara rawak. Instrumen yang digunakan dalam kajian ini ialah jenis soal selidik di mana penilaian dilakukan berdasarkan persepsi responden terhadap pengalaman pembelajaran yang ditempuhi sepanjang pengajiannya serta menjalankan sesi temubual dengan beberapa orang responden. Data-data yang dikumpulkan, dianalisis menggunakan SPSS version 11.0 yang melibatkan skor min dan sisihan piawai. Dapatan kajian menunjukkan kualiti keseluruhan pengalaman pembelajaran pelajar adalah di tahap sederhana (skor min = 3.49). Bagi pengalaman pembelajaran di dalam kelas dan makmal, kualitinya adalah di tahap sederhana (skor min = 3.31 dan 3.67 masing-masing). Sementara kualiti keseluruhan pengalaman pembelajaran dari aspek kognitif, psikomotor dan afektif juga berada di tahap sederhana (skor min = 3.50, 3.39 dan 3.57 masing-masing). Oleh itu, berdasarkan kualiti pengalaman pembelajaran pelajar yang sederhana ini, pengkaji telah membina satu produk cadangan iaitu Sistem Senarai Semak Kualiti Pengajaran dan Pembelajaran bagi membantu pihak pengurusan akademik KUiTTHO meningkatkan kualiti pengajaran dan pembelajaran dari ketiga-tiga aspek kognitif, psikomotor dan afektif

    PENGALAMAN MENJALANI KEHIDUPAN BERKELUARGA BAGI INDIVIDU YANG MENIKAH DI USIA REMAJA

    Get PDF
    ABSTRAK Pengalaman pernikahan pada usia remaja difokuskan pada pengalaman lahiriah dan batiniah yang berkaitan dengan peran remaja pria maupun remaja wanita dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan pengalaman menjalani kehidupan berkeluarga bagi individu yang menikah di usia remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam pada subjek. Data dianalisis menggunakan metode eksplikasi data. Subjek penelitian berjumlah dua orang yaitu satu orang wanita dan satu orang pria yang dipilih menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman menjalani kehidupan berkeluarga bagi kedua subjek yang menikah di usia remaja hampir sama, yaitu: 1) Proses menikah di usia remaja yang dilakukan oleh kedua subjek tidak dipersiapkan dengan matang; 2) Kedua subjek menghadapi konflik hidup berkeluarga yang sulit dipecahkan; 3) Perceraian merupakan pilihan yang ditempuh oleh kedua subjek untuk keluar dari konflik keluarga; 4) Kedua subjek melakukan reorientasi menjalani kehidupan pasca perceraian dengan cara berbeda, yaitu subjek DPJ memilih untuk menunda pernikahan berikutnya apabila sudah siap segalanya. Subjek DAP menikah kembali. Kata kunci: Menikah Di Usia Remaja, Pengalaman, Remaja, Fenomenologi Deskripti

    Kualiti pengalaman pembelajaran pelajar-pelajar kejuruteraan di KUiTTHO dari aspek kognitif dan afektif

    Get PDF
    Pembelajaran kognitif dan afektif merupakan pembelajaran yang perlu ditekankan dalam konteks pengajaran dan pembelajaran dalam pendidikan tinggi kejuruteraan. Kedua-dua aspek pembelajaran kognitif dan afektif amat penting bagi melahirkan graduan yang mempunyai pelbagai kemahiran seperti kemahiran analitikal, menyelesaikan masalah, berfikiran kreatif, komunikasi dan bekerja dalam kumpulan. Kajian ini adalah satu kajian untuk menilai kualiti pengalaman pembelajaran pelajar-pelajar kejuruteraan di KUiTTHO dari aspek kognitif dan afektif. Responden terdiri daripada 155 orang pelajar Saijana Muda Kejuruteraan KUiTTHO semester akhir sesi 2003/2004 yang telah menjalani latihan industri dipilih secara rawak. Instrumen yang digunakan dalam kajian ialah jenis soal selidik dan temubual. Soal selidik digunakan untuk membuat penilaian berdasarkan persepsi responden terhadap pengalaman pembelajaran yang ditempuhi di sepanjang pengajiannya di KUiTTHO. Kaedah temubual digunakan untuk mengenalpasti indikator-indikator pengalaman pembelaj aran pelaj ar-pelaj ar kejuruteraan. Data temubual diperolehi daripada pakar-pakar dalam bidang kejuruteraan di KUiTTHO yang terdiri daripada ketua-ketua jabatan kejuruteraan awam, elektrik dan mekanikal. Data-data yang telah dikumpul, dianalisis menggunakan SPSS version 11.0 yang melibatkan skor min, sisihan piawai dan pengujian hipotesis nul iaitu Ujian-t Berpasangan dan Analisis Varians. Dapatan kajian menunjukkan kualiti keseluruhan pengalaman pembelajaran pelajar-pelajar kejuruteraan di KUiTTHO adalah pada tahap sederhana (skor min = 3.55). Bagi kualiti pengalaman pembelajaran dari aspek kognitif dan afektif adalah pada tahap sederhana (skor min = 3.48 dan 3.61 masing-masing). Dapatan kajian juga mendapati terdapat perbezaan yang signifikan di antara pengalaman pembelajaran pelajar-pelajar kejuruteraan di KUiTTHO dari aspek kognitif dan afektif. Dapatan kajian juga mendapati tidak terdapat perbezaan yang signifikan di antara jabatan kejuruteraan awam, elektrik dan mekanikal dalam pengalaman pembelajaran keseluruhan pelajar-pelajar kejuruteraan di KUiTTHO dari aspek kognitif dan afektif

    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) DI SMA N 2 WONOSARI LOKASI SMA N 2 WONOSARI

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) program semester khusus merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu setelah kegiatan Kuliah Kerja Nyata sebagai bentuk pengembangan ketrampilan mahasiswa sebagai calon pendidik. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan di sekolah terpilih dalam rangka untuk memberikan pengalaman yang nyata kepada mahasiswa dalam kegiatan belajar dan mengajar secara langsung, menambah wawasan dan memperluas ilmu yang dimilikinya. Adapun tujuan dari Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan diantaranya untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenaal, mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah atau lembaga yang terkait dengan proses pembelajaran. Kegiatan PPL dilaksanakan mulai tanggal 10 Agustus hingga 12 September 2015. Praktik pengalaman lapangan yang dilakukan di SMA Negeri 2 Wonosari meliputi kegiatan praktik pembuatan dan pengembangan perangkat pembelajaran, praktik mengajar di kelas dan praktik persekolahan. Praktik mengajar di kelas bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman mengajar. Pada kesempatan ini praktikan sebagai pengajar mata pelajaran Biologi dan melakukan pembelajaran di kelas XI MIA 2, XI MIA 3 dan XI MIA 4. Kegiatan praktik mengajar di kelas mulai dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2015. Sementara kegiatan praktik persekolahan yang telah berlangsung sejak 10 Agustus dimaksudkan agar mahasiswa mengenal manajemen sekolah dan melakukan kegiatan di luar belajar mengajar. Kegiatan persekolahan meliputi kegiatan praktek di BK, piket, Perpustakaan dan Tata Usaha. Kegiatan praktik mengajar di kelas telah dilaksanakan sebanyak 26 kali pertemuan. Dari kegiatan praktik mengajar dan praktik persekolahan yang telah dilaksanakan, maka dapat didapatkan hasil bahwa siswa SMA Negeri 2 Wonosari rata-rata mempunyai kesungguhan belajar yang baik dinilai dari hasil kegiatan belajar dan penilaian sikap pada setiap pembelajaran. Tentunya terwujudnya keberhasilan pembelajaran pada kegiatan belajar siswa ini berkat dukungan secara langsung maupun tidak langsung dari pihak sekolah yang telah berkerjasama secara professional

    EMBODIED EXPERIENCES IN METAPHORS IN BAHASA INDONESIA

    Get PDF
    Metafora merupakan sistem konsep yang memiliki dua aspek, yaitu: ranah target dan sumber. Ranah sumber yang cenderung menunjukkan kategori konkrit digunakan untuk menjelaskan ranah target yang cenderung abstrak. Tulisan ini dimaksudkan untuk menunjukkan faktor yang memotivasi konsep dalam ranah sumber yang memperjelas konsep ranah target. Data yang berupa ungkapan metaforis diambil dengan menggunakan purposive sampling techniques, dari wacana surat pembaca koran harian berbahasa Indonesia yang dipilih secara acak. Metode referencial, distributional, abductive inferencial, dan reflective introspective digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metafora merefleksikan pengalaman yang dirasakan oleh tubuh dan panca indera yang dapat dikelompokkan menjadi pengalaman visual, fisik, indera pengecapan (lidah), dan indera penciuman. Ini mengimplikasikan bahwa bahasa digunakan untuk menunjukkan pengalaman yang terekam dalam manah yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari ketika melakukan interaksi dan komunikasi dengan orang lain

    MAKNA PENGALAMAN PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II (Studi Kualitatif Fenomenologi)

    Get PDF
    ABSTRAK Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang paling banyak dialami masyarakat dunia, dan perkembangannya dari tahun ke tahun cukup pesat yaitu. Penyakit ini bersifat kronis dan dapat mengancam keselamatan jiwa penderita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana makna pengalaman pada penderita DM tipe II. Rancangan penelitian ini, menggunakan pendekatan Interpretative Phenomenologikal Analysis (IPA), pendekatan IPA dipilih karena memiliki prosedur analisis data yang sistematis dan terperinci. Penelitian dilakukan pada 3 penderita DM tipe II yang diperoleh dari teknik pemilihan purposive, dengan lama menderita dari 6 tahun sampai 20 tahun, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Hasil penelitian, menunjukan bahwa penyakit diabetes mellitus tipe II yang diderita subjek sebagian besar bersifat keturunan dari keluarga. Selain keturunan, faktor lain adalah pola hidup yang tidak sehat. Pengalaman DM tipe II yang dialami subjek mempengaruhi emosi psikologis yang berupa kecemasan dalam tahap ringan yaitu kecemasan yang hanya muncul sebentar dan wajar pada setiap individu. Hal ini yang menimbulkan semangat kesembuhan bagi subjek serta mengurangi kecemasan. Kata kunci: Diabetes mellitus tipe II, makna pengalaman, kecemasan, semangat kesembuhan, IP

    READING AUTOBIOGRAPHY OF HELEN KELLER’S THE STORY OF MY LIFE

    Get PDF
    Membaca autobiografi adalah membaca suatu peristiwa, memori dan kenangan yang dituliskan oleh pengarang tentang dirinya sendiri. Persitiwa- peristiwa tersebut lebih banyak mengabarkan tentang sebuah kebenaran subjektif daripada fakta yang sebenarnya. Itu dikarenakan pengarang sebagai subjek yang membaca masa lalunya menjadi tokoh utama dalam autobiografi. Hal ini dapat dikaji dan dibuktikan melalui beberapa aspek di dalam autobiografi. Ruang lingkup dari tulisan ini adalah bagaimana narrator dalam menarasikan cerita dapat membangun wacana dan berbicara langsung dengan narratee. Pengalaman- pengalaman yang diceritakan oleh narrator, identitas yang ditampilkan dan juga peran editor di dalam pembuatan autobiografi. Adapun tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengimplementasikan teori Reading Autobiography yang digunakan untuk menganalisis The Story of My Life yang merupakan autobiografi dari Helen Keller. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian kepustakaan dan metode pendekatan teori membaca autobiografi. Metode yang pertama digunakan untuk mengumpul data dan informasi dari sumber-sumber kepustakaan yang mendukung pembahasan. Metode yang kedua digunakan sebagai acuan utama dalam menganalisis aspek yang dominan dalam autobiografi. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa teknik penceritaan yang digunakan oleh pengarang sangat mengesankan, baik dalam segi penceritaan “aku”, ideologi maupun konsep yang dimiliki banyak memproyeksikan tokoh sebagai tokoh yang sempurna secara fisik. Begitu juga pengalaman yang dialami tokoh sengaja dipilihkan pengalaman yang istimewa Selain itu, identitas yang ditampilkan oleh pengarang bertujuan mengkonstruksikan kesan dirinya seabagai pribadi yang baik kepada pembaca. Di samping itu, adanya peran John Macy sebagai editor di dalam pembuatan autobiografi adalah untuk kepentingan sosial. Hal ini dikarenakan John Macy membantu memproyeksikan Helen Keller sebagai tokoh utama yang hampir sempurna walau dengan keterbatasan fisik. Dia juga mampu membantu Helen dalam mengklarifikasi isu negatif yang berkembang pada masa itu
    • …
    corecore