61,570 research outputs found

    PERAN LINGKUNGAN KELUARGA PADA GANGGUAN KESEHATAN MENTAL REMAJA DI INDONESIA: STUDI LITERATUR

    Get PDF
    Masa remaja adalah masa perkembangan yang akan dilewati oleh setiap individu. Pada masa ini remaja mengalami periode perkembangan masa peralihan dari masa anak-anak menuju ke masa dewasa. Hal ini berakibat pada perbedaan karakter baik secara fisik maupun psikis hingga menimbulkan persoalan dan tantangan hingga remaja mengalami gangguan mental. Upaya dari lingkungan keluarga dibutuhkan oleh remaja dalam menghadapi tantangan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi terkini terkait faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja dan bagaimana lingkungan keluarga berperan di dalamnya. Digunakan metode penelitian berupa Literature Review dengan pengumpulan data artikel ilmiah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Didapatkan hasil melalui 9 artikel yang telah disaring. didapatkan hasil bahwa peran lingkungan keluarga berdampak pada gangguan kesehatan mental remaja di Indonesia. Faktor risiko gangguan kesehatan mental berupa pola asuh berisiko besar terhadap gangguan kesehatan mental remaja. Lingkungan keluarga yang mendukung lebih berdampak baik bagi kesehatan mental seorang remaja terutama dari segi pola asuh dan pola komunikasi

    KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA PADA KESEHATAN MENTAL REMAJA DI LINGKUNGAN SEKOLAH

    Get PDF
    Gangguan mental berkontribusi besar beban masyarakat karena kejadian luas dan efek melemahkan. Seperempat populasi dunia adalah anak-anak dan remaja, sejumlah besar di antaranya mengalami gangguan mental sejak usia 14 tahun. Beberapa intervensi telah ditemukan untuk secara efektif mengurangi faktor risiko dan memperkuat faktor pelindung atau pencegahan. Namun, masih ada kebutuhan untuk menekankan strategi promosi kesehatan mental seperti pendidikan agama. Artikel ini bertujuan untuk membahas pentingnya pendidikan agama dalam mempromosikan kesehatan mental. Pendidikan agama dapat menjadi alat untuk meningkatkan kesehatan mental remaja. Secara khusus, dapat: (1) membantu mengembangkan reaksi yang lebih sehat terhadap rangsangan melalui internalisasi moralitas agama; (2) memperkuat mekanisme mengatasi masalah dengan agama yang mengurangi dampak tekanan, meningkatkan keterampilan mengatasi masalah dengan agama, dan mempromosikan gaya hidup yang kurang berisiko; (3) meningkatkan kesadaran tentang keyakinan dan praktik keagamaan dan pengaruhnya terhadap individu, keluarga, dan masyarakat; dan akhirnya, (4) mempromosikan keterhubungan yang dapat meningkatkan harga diri dan kesejahteraan. Namun, hasil kesehatan negatif seperti diskriminasi dan isolasi sosial juga dapat berkembang, terutama di antara kelompok minoritas agama atau gender. Penting untuk merenungkan peran penting pendidikan agama pada kesehatan mental remaja. Strategi pendidikan dan promosi kesehatan mental berbasis sekolah dapat memaksimalkan manfaat dari pendidikan agama dengan menekankan pada implementasi yang efektif dari pendidikan agama untuk secara positif mempengaruhi kesehatan mental remaja

    PENGETAHUAN GIZI, POLA MAKAN DAN KEADAAN MENTAL EMOSIONAL DENGAN STATUS GIZI MAHASISWI GURU

    Get PDF
    Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini status gizi sangatlah penting untuk kesehatan di masa dewasa dan lansia. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi remaja diantaranya pengetahuan gizi, pola makan dan keadaan mental emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor pengetahuan gizi, pola makan dan keadaan mental emosional dengan status gizi remaja. Penelitian ini merupakan penelitian survey observasional dengan desain cross-sectional study. Subjek penelitian merupakan 94 mahasiswi guru di Universitas Darussalam Gontor. Uji Statistik menggunakan uji Gamma untuk mengetahui hubungan antara variabel. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi (p=0,165), pola makan (p=0,156), kedaan mental emosional (0,916) dengan status gizi mahasiswi guru

    Literature review : Dampak pandemi covid-19 terhadap obsessive compulsive disorder pada remaja.

    Get PDF
    Tujuan s tudi: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi covid-19 terhadap gangguan obsesif kompulsif pada remaja. Metodologi: Penelitian ini menggunakan tinjauan literatur, yang merupakan cara untuk mengidentifikasi, menemukan, dan membahas suatu topik. Hasil: Hasil dari analisis terhadap 14 artikel jurnal internasional dan 7 artikel jurnal nasional menggambarkan bahwa terdapat dampak pandemi covid-19 terhadap obsessive compulsive disorder pada remaja. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan tersebut yaitu antara lain usia dini, jenis kelamin, kepribadian, ketakutan kontaminasi, lingkungan yaitu pandemi covid-19, penderita obsessive compulsive disorder, kecanduan penggunaan internet dan penggunaan smartphone. Sedangkan upaya pencegahan perilaku obsessive compulsive disorder yaitu dengan dzikir dan selalu berpikir positif serta dukungan kelurga dan teman dekat Manfaat: Penelitian ini dapat memberikan informasi baru terkait dampak covid-19 pada remaja di bidang kesehatan mental

    Hubungan Perilaku Merokok dan Konsumsi Alkohol dengan Kesehatan Mental Pada Remaja di SMK Negeri 5 Padang Tahun 2023

    Get PDF
    Isu kesehatan mental pada kelompok remaja di Indonesia menjadi permasalahan yang terus meningkat setiap tahunnya. Terganggunya kesehatan mental pada remaja dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Data terbaru oleh Indonesian National Adolescent Mental Health Survey (2022) melaporkan 15 juta remaja Indonesia memiliki satu masalah kesehatan mental dalam setahun terakhir. I-NAMHS mengidentifikasi faktor resiko yang berhubungan dengan gangguan mental remaja salah satunya adalah penggunaan zat (nikotin dan alkohol). Menurut Riskesdas, kebiasaan merokok remaja Indonesia meningkat dan proporsi konsumsi alkohol ditemukan lebih tinggi pada usia remaja pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dan konsumsi alkohol dengan kesehatan mental remaja di SMK Negeri 5 Padang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif analitik yang menggunakan pendekatan studi cross sectional dengan metode proportional random sampling untuk menentukan jumlah sampel sebanyak 235 siswa kelas 10 dan 11. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner MFTQ (Adolescents), AUDIT-C, dan GHQ-12. Penelitian ini diolah dengan uji Chi-Square dengan nilai kemaknaan p<0,05. Hasil uji statistik menunjukkan hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan kesehatan mental dengan nilai p=0,046 (<0,05) dan konsumsi alkohol dengan kesehatan mental dengan nilai p=0,001 (<0,05). Disarankan kepada sekolah untuk memberikan sanksi tegas kepada siswa yang terlibat dalam penggunaan rokok dan alkohol serta memberikan edukasi mengenai cara menjaga kesehatan mental

    HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN KESEHATAN MENTAL REMAJA PADA MASA PANDEMIK COVID-19 DI SMP N 6 SALATIGA

    Get PDF
    Pembatasan sosial yang ditetapkan selama masa pandemik covid-19 membuat remaja harus mengurangi aktivitas mereka di luar rumah. Kondisi tersebut membuat remaja bosan, sehingga berdampak pada kesehatan mental remaja. Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja adalah interaksi teman sebaya. Interaksi teman sebaya yang baik dapat mengembangkan kemampuan terkait penyesuaian diri dan regulasi diri remaja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan interaksi teman sebaya dengan kesehatan mental remaja pada masa pandemik covid-19. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan desain penelitian deskriptif korelatif, melalui pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 741 remaja usia 12-16 tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah Stratified Random Sampling dengan total sampel 260 orang. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner interaksi teman sebaya dan SRQ- 20 (Self Reporting Questionnaire) sebagai instrumen penelitian. Analisis data menggunakan chi square. Hasil : Sebagian besar responden di SMP N 6 Salatiga memiliki interaksi teman sebaya dengan kategori sedang sebanyak 152 responden (58.5%). Sedangkan kesehatan mental remaja di SMP N 6 Salatiga dalam kategori terindikasi dengan frekuensi sebanyak 157 responden (60.4%). Berdasarkan uji Chi Square, didapatkan nilai p-value (0,012) &lt; ɑ (0,05). Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan interaksi teman sebaya dengan kesehatan mental remaja pada masa pandemik covid-19 di SMP N 6 Salatiga Saran : Berdasarkan penelitian ini, diharapkan remaja dapat memahami pentingnya interaksi teman sebaya dan gejala-gejala kesehatan mental agar tidak berdampak pada kehidupan remaja

    Faktor-faktor penyebab remaja laki-laki merokok di Kelurahan Pasar Maga Kecamatan Lembah Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal

    Get PDF
    Saat ini merokok seakan telah menjadi budaya bangsa ini. Rokok sudah menjadi milik semua kalangan baik orangtua sampai anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, orang kaya maupun orang miskin. Bagi remaja merokok dianggap sebagai proses seseorang menjadi dewasa, jati diri sebagai laki-laki dan merupakan salah satu harga diri remaja, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif pada tubuh penghisapnya, tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tapi juga mempengaruhi perilaku dan mental seseorang. Berbagai peringatan yang dikeluarkan mengenai bayaha merokok tidak mengurangi jumlah perokok, sebaliknya jumlah perokok setiap hari semakin bertambah. Hal inilah yang menyebabkan peneliti merasa perlu meneliti faktor-faktor penyebab remaja merokok di Kelurahan Pasar Maga, melihat banyaknya remaja yang merokok pada usia yang belum seharusnya mengisap rokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor penyebab remaja lakilaki merokok di Kelurahan Pasar Maga Kecamatan Lembah Sorik Marapi, bagaimana perilaku remaja perokok di Kelurahan Pasar Maga dan apa upaya masyarakat dalam mengatasi perilaku merokok yang dilakukan remaja di Kelurahan Pasar Maga. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Adapun alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan dan wawancara tidak terstruktur. Teknik penjamin keabsahan data yang digunakan peneliti adalah teknik triangulasi dan ketekunan pengamatan. Hasil penelitian yang ditemukan peneliti adalah faktor-faktor penyebab remaja laki-laki merokok di Kelurahan Pasar Maga Kecamatan Lembah Sorik Marapi dipengaruhi dua faktor: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu rasa rasa ingin tahu, menunjukkan jati diri, kedewasaan dan kepercayaan diri sedangkan faktor eksternal adalah keluarga dan lingkungan masyarakat. Dan faktor yang lebih mempengaruhi remaja merokok di Kelurahan Pasar Maga adalah faktor eksternal yaitu lingkungan masyarakat. Adapun perilaku remaja perokok yang sering terjadi di Kelurahan Pasar Maga adalah mencuri, berbohong, melawan orangtua, membuat keributan dan berbicara keras, Sedangkan upaya yang dilakukan masyarakat dalam mengatasi remaja merokok adalah dengan mengingatkan orangtua untuk memberi perhatian dan kasih sayang serta mengawasi pergaulan anak dan menanamkan nilainilai agama pada anak sejak dini. Memarahi, memukul dan mengurangi jajan anak, menciptakan keluarga yang harmonis, menegur dan menasehati remaja yang merokok serta melaporkan pada orangtuanya

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    Get PDF
    Latar Belakang : Mandi besar setelah menstruasi adalah syarat diterimanya ibadah, dalam tata cara mandi besar terdapat membersihkan organ genetalia untuk menjaga personal hygine. Pentingnya remaja mengetahui dan melakukan mandi besar dengan benar dan tepat karena salah satu rukunya yaitu membersihkan farji (kemaluan) adalah salah satu menjaga organ genetalia, karena organ genetalia sangat mudah terinfeksi ketika mentruasi karena kuman mudah masuk dan menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi (Kusmiran,2012). Banyak faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja tentang mandi besar yaitu, sumber informasi, kebiasaan, budaya, status ekonomi, pendidikan, agama, status kesehatan, cacat jasmani/mental (Notoatmojo, 2010). Tujuan : Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja tentang mandi besar pada siswi SMA 7 Muhammadiyah Yogyakarta. Metode : Metode penelitian deskriptif korelasional dengan jumlah sampel sebanyak 88 siswi SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik kuota sampling, pengukuran pengetahuan diukur dengan kuesioner dengan nilai reliabilitas 0.910, lalu untuk sumber informasi, kebiasaan, dan status ekonomi diukur dengan lembar observasi, lalu dianalisis dengan univariat dan bivariate. Hasil : Terdapat hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan remaja tentang mandi besar di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, dengan p value s sebesar 0.003. Terdapat hubungan antara kebiasaan individu dengan pengetahuan remaja tentang mandi besar di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, dengan p value s sebesar 0.000. Terdapat hubungan antara status ekonomi individu dengan pengetahuan remaja tentang mandi besar di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, dengan p value s sebesar 0.000. Sim pulan dan Saran : Simpulan ada hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan mandi besar pada siswi SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Saran diharapkan sekolah dapat menerapkan praktek mandi besar pada mata pelajaran fiqih (ibadah)
    corecore