Anticonvulsant Activity of Capsicum Annum (Red Pepper) Fruit Extract using Pentylentetrazole and Maximum Electroshock Induced Seizure Tests in Rats

Background: Epilepsy is a disorder of brain function characterized by periodic and unpredictable occurrence of seizures that refers to as a transient alteration of behavior due to disordered, synchronous and rhythmic firing of populations of brain neurons. Modern drug therapy of epilepsy is complicated by side effects and inability to control seizures in some patients.Objectives: The present study was conducted to test the anticonvulsant activity of Capsicum annum fruit extract in rat models.Materials and Methods: The methanolic extract of Capsicum annum fruit was tested for its potential anticonvulsant activity using pentylentetrazole (PTZ) and maximum electroshock (MES) induced seizure models in rats. The simple activity meter was used to determine the sedative activity of Capsicum annum fruit extract. Thereafter, the protective index was calculated.Results: Results obtained showed that the extract at concentrations of 5, 9, 10, 20 and 40 mg/kg produced dose dependent anticonvulsant activity. Capsicum annum (40 mg/kg, i.p.) caused 100% protection from seizure induced by PTZ and sedation in 50% of rats (TD50). Fifty percent anticonvulsant activity was produced by 9mg/kg Capsicum annum. Moreover, the protective index was calculated to be more than four. When tested on seizure induced by MES, Capsicum annum extract at doses of 10, 20 and 40 mg\kg showed no seizure protection.Conclusion: It could be concluded that Capsicum annum fruit could be a source for potential antiepileptic agent(s). Further studies are needed to determine the active constituents responsible for the anticonvulsant activity as well as to elucidate their mechanism(s) of action.Key words: Epilepsy, Pentylenetetrazole, electroshock, Capsicum annum, Sudan

ANALISA KADAR GLUKOSA PADA CABAI MERAH DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER VISIBLE (Analysis the Content of Glucose on Red Pepper Using Spectrophotometer Visible)

Red peppers(Capsicum annum) is one ofhorticultural commoditiesthathave high economic valueinIndonesia. There are wide variety of growthtypesandfruit shape. It is estimated thatthere are 20species, mostly livein his native country, Peru. Glucose is onecompositionowned by red peppers. Glucoseis a monosaccharidecontainingsixcarbon atoms. Glucoseis analdehyde(-CHO group containing). Fivecarbonandoneoxygenforminga ringcalled a"pyranosering", the most stable formofaldosehassix carbons. Theglucosewill be separatedfromthe red pepperthrough simple extractionmethod. Wherethe extractwill beanalyzedusing avisiblespectrophotometer. Glucose content inredpepperrangedbetween6-7%. These results indicatethatthe glucose contentdo not vary muchthoughusingdifferent processing methods. Keywords: Capsicum annum, Glucose, Extraction, Conten

Uji Kefektifan Atraktan oryza sativa, capsicum annum, trachisperum roxburgianum pada Trapping nyamuk Aedes Aegypti

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vector penularan demam berdarah dengue. Sampai saat ini belum ada cara yang efektif untuk mengatasi penyakit DBD karena belum ditemukan obat anti virus dengue. Penanggulangan penyakit DBD saat ini yaitu dengan menurunkan kepadatan populasi nyamuk Aedesa egypti salah satunya dengan alat penjebak nnyamuk (Trapping) dengan media atraktan. Namun, saat ini belum diketahui konsentrasi yang paling efektif dari atraktan oryza sativa (jerami), capsicum annum(cabe merah), dan trachisperum roxburgianum (jinten) untuk menjebak nyamuk. Untuk itu perlu diketahui berapa konsentrasi yang paling efektif dari atraktan oryza sativa (jerami), capsicum annum (cabai merah), dan trachysperum roxburgianum (jinten) untuk menjebak nyamuk. Metode penelitian dilakukan dengan melakukan uji efektifitas ketiga jenis atraktan dengan konsenstrasi 2,5 %, 5%, 10%, 15%, dan 20%, dengan melakukan lima kali pengulangan. Berdasarkan uji beda didapatkan bahwa, konsentrasi 15 % pada atraktan capsicum annum (cabai merah) p-value 0,009 dan konsentrasi 20% pada oryza sativa (jerami) p-value 0,020 paling baik memerangkap nyamuk Aedes Aegypti pada trapping. Konsentrasi atraktan trachysperum roxburgianum tidak berbeda nyata dengan kontrol p-value 0,250 dalam memerangkap nyamuk Aedes aegypti. Kata Kunci : Atraktan, Trapping, Aedes aegypt

Pepper (Capsicum annum L.)

This tool focuses on the capsicum crop. It provides information on the plant physiology, the traditional varieties available in Italy as well as the seed production, conservation and selection

PENGARUH MEDIA TANAM ARANG SEKAM DAN BATANG PAKIS TERHADAP PERTUMBUHAN CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.) DITINJAU DARI INTENSITAS PENYIRAMAN AIR KELAPA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara media tanam arang sekam dan batang pakis dengan intensitas penyiraman air kelapa terhadap pertumbuhan Cabai merah keriting (Capsicum annum L.). Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan dua faktor tiga kali ulangan. Dari data pengamatan dianalisis dengan analisis varians (ANAVA) dua jalur dan dilanjutkan dengan uji membandingkan ratarata setiap perlakuan atau Estimated Marginal Means. Hasil penelitian tinggi batang pada minggu I F hitung 4,305 > F tabel 2,508; minggu II F hitung 0,864 < F tabel 2,508; minggu III F hitung 1,190 < F tabel 2,508; minggu IV F hitung 1,812 < F tabel 2,508. Dan diperoleh hasil jumlah daun F hitung 1,389 < F tabel 2,508. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh media tanam arang sekam dan batang pakis berpengaruh terhadap pertumbuhan cabai merah keriting (Capsicum annum L) ditinjau dari intensitas penyiraman air kelapa. Penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan yang paling optimal terjadi pada tanaman cabai merah keriting dengan perlakuan media tanam 2 (1 arang sekam : 3 batang pakis) dan intensitas penyiraman air kelapa yang paling efektif pada perlak uan penyiraman1x4 hari. Kata Kunci: Media tanam arang sekam dan batang pakis, intensitas penyiraman air kelapa, pertumbuhan tanaman cabai merah keriting (Capsicum annum L)

Pengenalan Paprika Hijau (Capsicum annuum L.) Yang Mengandung Vitamin C Sebagai Antioksidan

Paprika hijau (Capsicum annum L.) banyak mengandung karoten (provitamin A), vitamin E serta vitamin C yang berkhasiat sebagai antioksidan. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat&nbsp;ini adalah untuk mengetahui daya antioksidan dari buah paprika hijau (Capsicum annum L)&nbsp;yang mengandung Vtamin C. Hasil kegiatan pelaksanaan program Pengabdian kepada Masyarakat dalam bentuk penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengenalkan paprika hijau yang diketahui mengetahui Vitamin C yang memiliki potensi sebagai Antioksidan. Kesimpulan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah kegiatan sosialisasi pengenalan paprika hijau telah terlaksana sesuai pelaksanaan dan rencana, mendapat sambutan yang baik dari pemerintah setempat dan masyarakat sekitar, sehingga masyarakat sekitar Puskesmas Sibiru-Biru, mendapatkan informasi serta pengetahuan dan menerapkan informasi tersebut bagi keluarga dan masyarakat lainnya

Molecular Interaction of Chili Compounds (Capsicum annum L) as a COX-2 Inhibitor

Curly red chili (Capsicum annum L.) is a vegetable that has health benefits. Besides being used as an addictive substance in traditional medicine, Capsicum annum L. is also used for cough treatment, antiseptic, anti-irritant, anti-inflammatory. This research study aims to analyze the physico-chemical and its molecular interactions with COX-2. Capsaicin (CID: 1548943), dihydrocapsaicin (CID: 107982) and homocapsaicin (CID: 6442566) compounds were downloaded from pubchem. While the COX protein (ID: 6cox) from the Protein Data Bank. Molecular interaction and analized by HEX. 8.0.0 and Discovery Studio. The three compounds contained in curly red chilies have unique physico-chemical characteristics. The results of the interaction show that the curly mera chili has a physiological function by inhibiting the performance of COX-

Botanical insecticides prescription for fish pest control and infestation free protein yield

The dry powders of four local species namely Piper guineense Schum and Thonn, Aframomum melegueta Schum, Zingiber officinale Rose; Capsicum annum Miller at three concentrations of 15g, 20g and 25g.kg were evaluated for their insecticidal effects against the larval of the dried fish weevil Demestes maculates Degeer. All the four species showed some effectiveness with P. guineense given a 100% mortality at the end of 72 hours at the three concentrations. The other species though gave less mortality were able to slow down the rate of development of the larvae to the adult siz