112,491 research outputs found

    Enhancement of Xe-129 polarization by off-resonant spin exchange optical pumping

    Get PDF
    A high power narrow line width (38 W, 0.09 nm full width at half maximum) external cavity diode laser is investigated for rubidium spin exchange optical pumping of Xe-129. This tunable photon source has a constant line width, independent of operating power or wavelength within a 1 nm tuning range. When using this laser, an increase in the Xe-129 nuclear polarization is observed when optically pumping at a lower wavelength than the measured Rb electron D-1 absorption. The exact detuning from D1 for the highest polarization is dependent upon the gas density. Furthermore, at high power and/or high Rb density, a reduction in the polarization occurs at the optimum wavelength as previously reported in spin exchange optical pumping studies of He-3 which is consistent with high absorption close to the cell front face. These results are encouraging for moderate high throughput polarization of Xe-129 in the midpressure range of (0.5-2.0 amagat). (C) 2010 American Institute of Physics. [doi: 10.1063/1.3478707

    A puzzle about rates of change

    Get PDF
    Most of our best scientific descriptions of the world employ rates of change of some continuous quantity with respect to some other continuous quantity. For instance, in classical physics we arrive at a particle’s velocity by taking the time-derivative of its position, and we arrive at a particle’s acceleration by taking the time-derivative of its velocity. Because rates of change are defined in terms of other continuous quantities, most think that facts about some rate of change obtain in virtue of facts about those other continuous quantities. For example, on this view facts about a particle’s velocity at a time obtain in virtue of facts about how that particle’s position is changing at that time. In this paper we raise a puzzle for this orthodox reductionist account of rate of change quantities and evaluate some possible replies. We don’t decisively come down in favour of one reply over the others, though we say some things to support taking our puzzle to cast doubt on the standard view that spacetime is continuous

    Dampak Penetapan Daerah Perlindungan Laut (DPL) terhadap Eksistensi Hak Nelayan Tradisional di Kabupaten Kepulauan Selayar

    Get PDF
    Penetapan Daerah Perlindungan Laut (DPL) sebagai upaya perlindungan bagi ekosistem terumbu karang merupakan daerah larang ambil sehingga menciptakan opini akan adanya dampak negatif yang akan ditimbulkan terhadap eksistensi hak nelayan tradisional.\ud Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui dampak penetapan Daerah Perlindungan Laut (DPL) terhadap eksistensi hak nelayan tradisional di Kabupaten Kepulauan Selayar dan (2) mengetahui upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan hukum bagi eksistensi hak nelayan tradisional atas penetapan Daerah Perlindungan Laut (DPL) di Kabupaten kepulauan Selayar.\ud Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2012 sampai Januari tahun 2013 dengan lokasi penelitian di Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar dan merupakan penelitian empiris bersifat deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) dan data sekunder yang diperoleh dari kajian buku-buku, karya ilmiah, literatur dan bahan pustaka lainnya\ud Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) penetapan Daerah Perlindungan Laut (DPL) berdampak positif terhadap eksistensi hak nelayan tradisional yang ada di Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar. (2) Upaya perlindungan hukum bagi eksistensi hak nelayan tradisional atas penetapan Daerah Perlindungan Laut (DPL) dilakukan dengan memberikan hak pengelolaan dan pengawasan kepada masyarakat nelayan atas Daerah Perlindungan Laut (DPL) tersebut sehingga nelayan merasa tidak kehilangan hak atas keberadaan Daerah Perlindungan Laut (DPL)

    TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN (STUDI PUTUSAN No. 001/Pid.B/2013/PN.Mrs)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan hukum pidana\ud terhadap pelaku tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan\ud kematian dan untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menjatuhkan\ud sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana penganiayaan yang\ud mengakibatkan kematian.\ud Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Maros dengan memilih instansi yang\ud terkait dengan perkara ini, yakni penelitian ini dilaksanakan di Pengadilan\ud Negeri Maros. Metode Pengumpulan data yang digunakanadalah metode\ud Kepustakaan dan Metode Wawancara, kemudian data yang diperoleh\ud dianalisis secara deskriptif kualitatif sehingga mengungkapkan hasil yang\ud diharapkan dan kesimpulan atas permasalahan.\ud Hasil penelitian menunjukkan bahwaL 1) Putusan Majelis Hakim yang\ud menyatakan bahwa terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan\ud melanggar Pasal 351 ayat (3) KUHPidana yaitu Penganiayaan yang\ud Mengakibatkan Kematian sudah tepat. Haltersebut sejalan dengan\ud dakwaan Subsidair Penuntut Umum dan telah berdasarkan pada fakta\ud yang terungkap dipersidangan serta alat bukti yang sah. Dakwaan\ud Penuntut Umum pada perkara Putusan Nomor 01/Pid.B/2013/PN.Mrs ini\ud berbentuk dakwaan Primair yaitu, dakwaan melanggar Pasal 351 ayat (3)\ud KUHPidana. 2) Majelis hakim Pengadilan Negeri Maros dalam\ud pertimbangannya masih terdapat beberapa kekurangan-kekurangan,\ud terutama dalam pertimbangan subyektifnya yaitu pada pertimbangan hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa. Majelis Hakim\ud menjatuhkan pidana 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan penjara kurungan\ud seluruhnya dari masa penahanan yang telah dijalani terdakwa. Sanksi ini\ud lebih ringan dari tuntutan Penuntut Umum yaitu 4 (empat) tahun penjara\ud kurungan seluruhnya dari masa penahanan yang dijalani terdakwa

    TINJAUAN YURIDIS TERHADAP DELIK PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH OKNUM ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA (Studi Kasus PutusanNo. PUT/159-K/PM III-16/AD/XII/2009/Mks)

    Get PDF
    2014SURAHMAN (B111 06 739), Dengan Judul Skripsi ???Tinjauan Yuridis \ud Terhadap Delik Pencurian Yang Dilakukan Oleh Oknum Anggota \ud Tentara Nasional Indonesia (Studi Kasus Putusan No.PUT/159-K/PM \ud III-16/AD/XII/2009/Mks)???, Di Bawah Bimbingan Bapak Andi Sofyan \ud Selaku Pembimbing I dan Abd Azis Selaku Pembimbing II. \ud \ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan hukum \ud pidana materil dalam perkara delik pencurian yang dilakukan oleh oknum \ud anggota tentara nasional Indonesia dan unutk mengetahui pertimbangan \ud hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap delik pencurian yang \ud dilakukan oleh oknum anggota tentara nasional Indonesia dalam perkara \ud putusan No.PUT/159-K/PM III-16/AD/XII/2009/Mks. \ud \ud Penelitian ini dilaksanakan di instansi Pengadilan Militer III-16 \ud Makassar. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan teknik \ud pengumpulan data berupa penelitian pustaka, penelitian lapangan dengan \ud melakukan wawancara langsung terhadap nara sumber pada instansi \ud tersebut. Selanjutnya data yang diperoleh disajikan secara deskriptif. \ud \ud Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Penerapan hukum \ud pidana materil dalam putusan No.PUT/159-K/PM III-16/AD/XII/2009/Mks \ud telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Kitab Undang-Undang \ud Hukum Pidana Pasal 362 atau Kitab Undang-Undang Hukum Pidana \ud Militer Pasal 141. Hakim dalam menjatuhkan pidana penjara terhadap \ud terdakwa memiliki banyak pertimbangan, mulai dari tuntutan Oditur Militer, \ud terpenuhinya unsur-unsur sesuai dengan pasal yang didakwakan dan \ud tidak ada alasan pembenar, sehingga dinyatakan bersalah, serta hal-hal \ud yang memberatkan dan meringankan sehingga terdakwa harus \ud mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan putusan yang \ud dijatuhkan oleh Majelis Hakim, dengan menjalani pidana penjara selama 7 \ud (tujuh) bulan dan membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (lima ribu \ud rupiah). (2). Pertimbangan hukum Hakim dalam menjatuhkan putusan \ud terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh oknum anggota \ud Tentara Nasional Indonesia dalam putusan No.PUT/159-K/PM III-16/AD/XII/2009/Mks ialah karena perbuatan terdakwa mengambil barang \ud kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan \ud hukum sehingga terdakwa dapat meresahkan masyarakat, serta \ud petimbangan-pertimbangan hakim dimana dalam pertimbangan tersebut \ud ada hal yang meringankan dan ada hal yang memberatkan

    PENGARUH ROTASI GIGI TERHADAP INDIKASI KARIES

    Get PDF
    2014Background : The condition s of teeth irregularities sometimes be polemic for some \ud people . One of the disorder is the rotation of teeth is usually caused due arch \ud unbalanced condition with the condition of the dental arch . This is what causes the \ud rotation of the tooth to be one of the causes of dental caries, because the teeth are \ud experiencing the tilt of the axis of the teeth will be crammed with adjacent teeth that \ud have an impact on the more difficult dental cleaning done, beca use that is not optimal \ud cleaning teeth then dental rotation potential as a means of plaque buildup that will \ud eventually be used as a retention tartar so much stronger for oral bacteria that would \ud damage the structure of dental hard tissue and lead to caries. \ud Purpose : the purpose of this study is to see is there any indication of the effect of \ud rotation on the occurrence of dental caries, as well as its impact on neighboring teeth \ud of the gear rotation . \ud Methods of study : This study is an observational study using a design research \ud Analytical cross - sectional study . Total sample of 30 people who met the study \ud criteria that has been set . Examination will be undertaken is a direct examination of \ud the sample in which the researcher wants to see the effect of rotation on the dental \ud caries and see is there any indication that the impact occurred on neighboring teeth of \ud the gear rotation . \ud Results of research conducted no visible effect on the cause of the rotation of the \ud too th because of caries in teeth rotation on 30 samples contained 21 or ( 70.0 % ) with \ud caries were significantly positive , which means more than half of the sample rotation \ud experienced tooth taken caries . While the non- experienced dental caries in rotation \ud only around 9 or ( 30.0 % ) . From the statistical results obtained chi-square test p = \ud 0.002 value which means that there is an influence on the incidence of dental caries \ud rotation . p value is far below the alpha value of 0.05 ( p < 0.05 ) Based on the results \ud of statistical tests of significance at the level of 73.5 % was obtained p value of 0.002 \ud is much smaller than the alpha value of 0.005 means there is a significant relationship \ud between the rotation of teeth as one different causes caries . \ud Conclusion : Rotation teeth or tooth position slope factors influence the occurrence \ud of caries for being a good retention for the remnants of food in the oral cavity . This is \ud proved by obtaining the p value of 0.002 which means to have an effect on caries \ud indication . \ud \ud Keywords : Effect of Rotation , Rotation Dental , Dental Carie

    PERSEPSI DIRI TERHADAP ESTETIKA GIGI DAN SENYUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN

    Get PDF
    2014PERSEPSI DIRI TERHADAP ESTETIKA GIGI DAN SENYUM \ud PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI \ud UNIVERSITAS HASANUDDIN \ud \ud Hardianti Usman \ud \ud ABSTRAK \ud Latar Belakang: Estetika dalam kedokteran gigi bertujuan untuk menciptakan \ud keindahan dan daya tarik guna untuk meningkatkan harga diri pasien, dan \ud membuatnya merasa puas terhadap bagian penting dari tubuh mereka, sehingga \ud merasa ekspresif serta dihargai secara sosial. Persepsi dan sikap mengenai estetika \ud gigi dan senyum dari satu orang dengan orang lain dipengaruhi oleh beberapa \ud faktor, salah satunya adalah usia. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi \ud Universitas Hasanuddin pada semester I masih berada dalam kisaran usia 17-19 \ud tahun yang termasuk dalam kelompok remaja akhir, sedangkan mahasiswa \ud Kepaniteraan berada dalam kisaran usia 23-26 tahun yang termasuk dalam \ud kelompok usia dewasa muda. Oleh karena itu berdasarkan dua kelompok usia \ud diatas, peneliti tertarik untuk meneliti persepsi diri terhadap estetika gigi dan \ud senyum pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. \ud Tujuan: Ada perbedaan persepsi diri terhadap estetika gigi dan senyum pada \ud mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Bahan dan \ud Metode: Pengisian kuesioner untuk melihat persepsi responden mengenai \ud persepsi diri terhadap estetika gigi dan senyumnya. Data dianalisis dengan uji \ud SPSS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 90,5% dari subyek merasa percaya \ud diri ketika tersenyum di depan orang lain. Sebaliknya, 78,0% meyakini ada orang \ud lain yang memiliki senyum yang lebih baik. Keinginan memiliki warna gigi yang \ud lebih putih lebih banyak ditunjukkan pada mahasiswa semester I yaitu 78,0%, \ud sedangkan mahasiswa kepaniteraan hanya sekitar 37%. Tingkat pendidikan \ud menunjukkan bahwa mahasiswa Kepaniteraan memiliki kepuasan yang lebih \ud tinggi dibandingkan mahasiswa semester I. Kesimpulan: tingkat pendidikan \ud mempengaruhi persepsi diri terhadap estetika gigi dan senyum pada mahasiswa \ud Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. \ud Kata Kunci: Persepsi diri, estetika gigi

    Sistem Neurobehaviour

    Get PDF
    Sistem neurobehavior sebagai hubungan antara fungsi saraf otak dengan perilaku dan proses bepikir manusia adalah salah satu cabang ilmu yang dipelajari dalam bidang keperawatan. Karena terkait pula dengan kejiwaan seseorang, terdapat asuhan keperawatan khusus yang diberikan tenaga kesehatan terhadap klien dengan gangguan pada sistem neurobehavior. Perawatan yang diberikan pada tiap tingkatan usia juga harus tetap memperhatikan aspek legal etik. Oleh karena itu, perlu dipelajari manajemen keperawatan yang kelak diterapkan oleh tenaga kesehatan. Buku Sistem Neurobehavior ini memaparkan secara sistematis konsep neurobehavior dimulai dari penjelasan sistem anatomi, penyakit yang kerap ditemukan, hingga pendekatan asuhan keperawatan. Untuk meningkatkan kemampuan pembaca, buku dielangkapi dengan contoh kasus terkait dengan sistem neurobehavior serta teknik bagaimana mewawancarai pasien dengan gangguan kejiwaan. Buku yang disusun berdasarkan Kurikulum Pendidikan Ners, Impelementasi Kurikulum KBK tahun 2010 ini diperuntukkan untuk mahasiswa keperawatan ataupun kesehatan lainnya hingga praktisi klinik

    Tinjauan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Kejahatan Imigran di Makassar (Tahun 2012-2013)

    Get PDF
    2014Muhammad Randi Ramli (B111 10 134) dengan judul ???Tinjauan \ud Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Kejahatan Imigran di Makassar \ud (Tahun 2012-2013)???. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Muhadar, S.H., M.S \ud selaku Pembimbing I dan Abd. Asis, S.H., M.H selaku pembimbing II. \ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dua hal. Pertama, faktor-faktor penyebab terjadinya kejahatan penyelundupan imigran dan yang \ud kedua adalah untuk mengetahui upaya-upaya penegak hukum dalam \ud melakukan pencegahan terhadap kejahatan penyelundupan imigran. \ud Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research) \ud dan metode penelitian lapangan (field research) dalam bentuk wawancara \ud dengan bagian penanganan imigran dan dilaksanakan di kantor imigrasi di \ud Makassar. Penelitian ini guna memperoleh informasi faktor-faktor \ud penyebab terjadinya kejahatan imigran sekaligus upaya-upaya yang \ud dilakukan dalam melakukan pencegahan terjadinya penyelundupan \ud imigran. Peneliti juga melakukan pengumpulan data berkenaan dengan \ud objek penelitian dan melakukan studi kepustakaan dengan cara menelaah \ud buku-buku serta literature yang berkaitan dengan masalah yang dibahas \ud dalam skripsi ini. \ud Hasil yang diperoleh Penulis dalam penelitian ini, antara lain bahwa \ud : (1) Faktor-faktor penyebab terjadinya penyelundupan imigran adalah \ud faktor ekonomoi baik dari sisi pelaku penyelundupan maupun dari pihak \ud yang membantu atau memfasilitasi penyelundupan. (2) Upaya aparat \ud hukum yang berwenang dalam menanggulangi terjadinya kejahatan \ud penyelundupan imigran meliputi upaya Pre-emptif, Preventiv, Represif. \ud Selain itu, dalam upaya pencegahan terjadinya penyelundupan imigran \ud diharapkan peran serta masyarakat di samping peranan dari lembaga-lembaga kemasyarakatan baik LSM maupun organisasi non-pemerintahan \ud lainnya

    Робоча навчальна програма "Практична німецька мова і переклад" 3 курс

    Get PDF
    для студентів спеціальності 035 Філологія освітнього рівня першого (бакалаврського) рівня вищої освіти освітньої програми 035.04.02 Мова і література (німецька) спеціалізації 035.04 Германські мови і літератури (переклад включно
    corecore