10,803 research outputs found

    PENGARUH PROBIOTIK PADA DIARE AKUT : PENELITIAN DENGAN 3 PREPARAT PROBIOTIK

    Get PDF
    ABSTRAK Latar belakang. Probiotik diketahui memiliki efek yang menguntungkan dalam pengobatan diare akut pada anak. Probiotik mempengaruhi frekuensi dan durasi diare dengan meningkatkan respon imun, produksi substansi antimikroba dan menghambat pertumbuhan kuman patogen penyebab diare. Probiotik dengan strain spesifik efektif menurunkan frekuensi dan durasi diare. Tujuan. Mengetahui efektifitas suplementasi probiotik tunggal maupun kombinasi pada anak dengan diare akut. Metode. Uji klinis acak tersamar buta ganda terhadap pasien diare akut usia 6-24 bulan dengan diare akut di RS Dr. Kariadi Semarang periode Juli 2010 - Februari 2011. Subyek dibagi dalam 3 kelompok perlakuan (L.reuteri; L.acidophilus dan LGG; L.acidophilus, S.faecium and B.longum) dan kontrol. Probiotik diberikan selama 5 hari. Setiap kelompok mendapat terapi standar berupa rehidrasi dan dietetik. Hasil. Dari 84 anak yang masuk dalam penelitian, rerata durasi diare lebih pendek pada kelompok L.reuteri (37,4 ± 14,4 jam) dan L.acidophilus-LGG (38,6 ± 19,6 jam) dibanding kelompok 3 strain probiotik dan kontrol. Didapatkan perbedaan yang bermakna pada penurunan durasi diare antar kelompok (p=0,002). Rerata frekuensi diare menurun pada kelompok L.reuteri (5,6 ± 2,9 kali) dan L.acidophilus-LGG (6,9 ± 8,4 kali) dibanding dengan kelompok 3 strain probiotik dan kontrol. Didapatkan perbedaan yang bermakna pada penurunan frekuensi diare antar kelompok (p=0,02). Kesimpulan. Probiotik L. reuteri dan L.acidophilus-LGG efektif menurunkan durasi dan frekuensi diare dan dapat digunakan sebagai terapi tambahan pada anak dengan diare akut. Kata kunci: probiotik, diare akut, durasi, frekuensi

    Isolation and identification of lactic acid bacteria from abalone (Haliotis asinina) as a potential candidate of probiotic

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi, menyeleksi dan mengkarakterisasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari induk abalon yang berpotensi sebagai kandidat probiotik pada sistem budidaya abalon. Isolasi selektif BAL dilakukan menggunakan media de Man Rogosa Sharpe Agar. Isolat BAL yang berpotensi sebagai probiotik diskrining. Pemilihan ini didasarkan atas kemampuannya dalam menekan pertumbuhan bakteri patogen, resistensi terhadap kondisi asam, resistensi terhadap bile salt (empedu). Selanjutnya dilakukan karakterisasi dan identifikasi untuk mengetahui spesiesnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 di antara 10 isolat yang berhasil diisolasi dari abalon berpotensi untuk dikembangkan menjadi bakteri probiotik karena mempunyai kemampuan menghambat beberapa bakteri patogen yaitu Eschericia coli, Bacillus cereus dan Staphylococus aureus, mampu tumbuh pada kondisi asam dan toleran terhadap cairan empedu selama inkubasi 24 jam. Berdasarkan uji API Kit, kedua isolat teridentifikasi sebagai anggota spesies Lactobacillus paracasei ssp. paracasei

    PENGARUH PENAMBAHAN BAKTERI BERPOTENSI RNPROBIOTIK KE DALAM PAKAN UNTUK EFISIENSI DAN RNLAJU PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO) RNLOKAL JANTHO

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bakteri berpotensi probiotik hasil isolasi dari saluran pencernaan ikan mas sebagai probiotik dalam pakan komersial untuk meningkatkan meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan mas (Cyprinus carpio). Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan penambahan bakteriberpotensi probiotik yang terdiri dari perlakuan tanpa penambahan bakteri berpotensi probiotik, perlakuan dengan menambahkan bakteri berpotensi probiotik 1, bakteriberpotensi probiotik 2, dan bakteri berpotensi probiotik 3. Bakteri berpotensi probiotik yang ditambahkan sebanyak 16 ml/kg pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bakteri berpotensi probiotik hasil isolasi dari saluran pencernaan ikan mas ke dalam pakan komersial berpengaruh nyata (

    Pengaruh persentase carboxy methyl cellulose (CMC) terhadap waktu leleh, pH, dan sifat sensoris es krim probiotik

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase carboxy methyl cellulose (CMC) terhadap waktu leleh, pH, dan sifat sensoris es krim probiotik. Es krim probiotik menggunakan bakteri probiotik yakni Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulcariccus, dan Streptococcus thermophiles sebagai starter. Bahan-bahan lain yang digunakan adalah: CMC, susu UHT, telur, agar-agar, whipped cream dan susu bubuk serta gula. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan untuk pengujian waktu leleh, dan pH, sedangkan untuk pengujian sensoris (warna, aroma, tekstur, dan cita rasa) es krim probiotik dengan menggunakan uji Skala Hedonik terhadap 45 panelis tidak terlatih. Perlakuan yang di gunakan pada penelitian ini antara lain : tanpa perlakuan P0 : Es Krim Probiotik + 0% CMC, P1 : Es Krim Probiotik + CMC 0,4% , P2 : Es Krim Probiotik + CMC 0,8%, P3 : Es Krim Probiotik + CMC 1,2%, P4 : Es Krim Probiotik + CMC 1,6%, P5 : Es Krim Probiotik + CMC 2,0%. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa penggunaan carboxy methyl cellulose (CMC) memberikan respon berbeda tidak nyata terhadap sifat sensoris warna, tekstur dan aroma es krim probiotik, tetapi berbeda nyata terhadap waktu leleh, pH, dan sensoris (citarasa) es krim probiotik. Untuk variable yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNJ. Berdasarkan hasil pada penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa es krim probiotik penggunaan persentase CMC 1,2% merupakan perlakuan terbaik terhadap  uji waktu leleh, pH dan sensoris (citarasa) es krim probiotik.Kata Kunci : CMC, es krim probiotik, waktu leleh, pH, dan cita ras

    ANALISA PERFORMA DAN EFISIENSI PAKAN PADA IKAN LELE SANGKURIANG MELALUI PENAMBAHAN PROBIOTIK

    Get PDF
    Kebutuhan pakan dalam satu siklus budidaya mencapai 60-70% dari total biaya produksi khususnya pada penggunaan pakan komersil. Tingginya biaya dan rendahnya kualitas pakan merupakan hambatan dalam proses budidaya. Oleh karena itu, diperlukan bahan tambahan (feed additive) yang ditambahkan ke pakan agar diperoleh pertumbuhan ikan dan efisiensi pakan yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa merek probiotik di pasar dalam memberikan performa pada pakan pelet bibit lele sangkuriang terkait dengan laju pertumbuhan bobot spesifik dan efisiensi pakan. Digunakan 2 merek dagang probiotik A dan B. Sampelnya adalah bibit lele sangkuriang sejumlah 20 ekor tiap-tiap wadah perlakuan dengan rerata panjang dan bobot awal 6-7 cm, 1,6-1,8 g. Terdapat tiga perlakuan yang dikenakan pada pakan yaitu pakan tanpa probiotik, pakan dengan probiotik A, dan pakan dengan probiotik B. Tiap-tiap perlakuan terdapat tiga pengulangan. Dengan menggunakan derajat signifikansi 0,05, terdapat perbedaan rerata laju pertumbuhan bobot spesifik (kontrol 3,29 %/hari; probiotik A 4,00 %/hari; probiotik B 4,16 %/hari) dan efisiensi pakan (kontrol 75,36 %; probiotik A 94,17 %; probiotik B 98,56 %) yang signifikan terutama antara pakan tanpa probiotik dengan pakan dengan probiotik. Namun demikian probiotik B menunjukkan pengaruh terbaik terhadap performa laju pertubuhan spesifik dan efisiensi pakan. Fungsi dan peruntukan probiotik adalah spesifik. Ada yang universal untuk perikanan dan pertanian, ada yang khusus perikanan atau pertanian saja. Probiotik untuk perikanan kandungan bakterinya lebih pekat dan sudah diaktifkan sejak dalam kemasan. Probiotik yang spesifik ini dapat memberikan pengaruh lebih baik terhadap laju pertumbuhan ikan dan efisiensi daripada yang universal.Kebutuhan pakan dalam satu siklus budidaya mencapai 60-70% dari total biaya produksi khususnya pada penggunaan pakan komersil. Tingginya biaya dan rendahnya kualitas pakan merupakan hambatan dalam proses budidaya. Oleh karena itu, diperlukan bahan tambahan (feed additive) yang ditambahkan ke pakan agar diperoleh pertumbuhan ikan dan efisiensi pakan yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa merk probiotik di pasar dalam memberikan performa pada pakan pelet bibit lele sangkuriang terkait dengan laju pertumbuhan bobot spesifik dan efisiensi pakan. Digunakan 2 merek dagang probiotik A dan B. Sampelnya adalah bibit lele sangkuriang sejumlah 20 ekor tiap-tiap wadah perlakuan dengan rerata panjang dan bobot awal 6-7 cm, 1,6-1,8 g. Terdapat tiga perlakuan yang dikenakan pada pakan yaitu pakan tanpa probiotik, pakan dengan probiotik A, dan pakan dengan probiotik B. Tiap-tiap perlakuan terdapat tiga pengulangan. Dengan menggunakan derajat signifikansi 0,05, terdapat perbedaan rerata laju pertumbuhan bobot spesifik (kontrol 3,29 %/hari; probiotik A 4,00 %/hari; probiotik B 4,16 %/hari) dan efisiensi pakan (kontrol 75,36 %; probiotik A 94,17 %; probiotik B 98,56 %) yang signifikan terutama antara pakan tanpa probiotik dengan pakan dengan probiotik. Namun demikian probiotik B menunjukkan pengaruh terbaik terhadap performa laju pertubuhan spesifik dan efisiensi pakan. Fungsi dan peruntukan probiotik adalah spesifik. Ada yang universal untuk perikanan dan pertanian, ada yang khusus perikanan atau pertanian saja. Probiotik untuk perikanan kandungan bakterinya lebih pekat dan sudah diaktifkan sejak dalam kemasan. Probiotik yang spesifik ini dapat memberikan pengaruh lebih baik terhadap laju pertumbuhan ikan dan efisiensi daripada yang universal

    Pengaruh Berbagai Minuman Probiotik Terhadap Hambatan Pertumbuhan Streptococcus mutan In Vitro

    Get PDF
    Latar Belakang :Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang diakibatkan oleh bakteri Streptococcus mutan dan merupakan salah satu masalah kesehatan rongga mulut yang banyak dijumpai di Negara berkembang. Probiotik merupakan sediaan sel mikroba hidup yang memiliki efek menguntungkan terhadap kesehatan dan kehidupan inangnya.Bakteri probiotik yang paling sering digunakan adalah asam laktat yang memproduksi bakteri Lactobacillus, Bifidobacterium dan Streptococcus.Probiotik dalam rongga mulut memberikan manfaat berupa mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.Mekanisme antibakteri probiotik dalam rongga mulut berupa interaksi langsung dengan bakteri patogen, mencegah terjadinya adhesi bakteri patogen pada permukaan gigi, memodulasi lingkungan rongga mulut berupa penurunan pH saliva sehingga dapat mencegah pembentukan plak pada permukaan gigi. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh dan perbedaan pengaruh berbagai minuman probiotik terhadap hambatan pertumbuhan Streptococcus mutan. Metode : Penelitian eksperimental murni laboratoris dengan metode post-test control group design. Sampel penelitian adalah Streptococcus mutan.Uji antibakteri probiotik dengan metode difusi sumuran. Daya antibakteri probiotik dilihat dari zona hambat yang terbentuk disekitar sumuran dan diukur dengan jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm. Hasil : Berbagai minuman probiotik berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutan dan terdapat perbedaan daya antibakteri antar kelompok perlakuan (Probiotik I, Probiotik II dan Probiotik III) dengan rerata diameter zona hambat pada masing-masing sumuran sebesar 6,66 mm, 4,82 mm dan 3,23 mm. Hasil uji One-Way ANOVA didapatkan nilai sig 0,000 (sig < 0,05) yang membuktikan bahwa minuman probiotik berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutan. Kesimpulan : Berbagai minuman probiotik berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutan dan terdapat perbedaan daya antibakteri antara minuman probiotik I, II dan III dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutan

    Aplikasi Bioflok yang Dikombinasikan dengan Probiotik untuk Pencegahan Infeksi Vibrio Parahaemolyticus pada Pemelihaaran Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei)

    Full text link
    Budidaya udang yang dilakukan dengan sistem intensif ternyata banyak menimbulkan permasalahan. Adanya masalah penyakit di udang yang disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun koinfeksi merupakan masalah yang harus ditangani. Penggunaan probitik dan bioflok merupakan salah satu cara untuk mengatasi penyakit yang ada. Selain itu, kombinasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan performa sistem imun udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan bioflok yang dikombinasikan dengan probiotik terhadap sistem imun udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang di uji tantang dengan V. parahaemolyticus. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan. Perlakuan yang diberikan yaitu penambahan probiotik komersil dalam media budidaya dengan sistem bioflok pada pakan berupa kontrol negatif (tanpa probiotik + tanpa bioflok) (1), kontrol positif (media budidaya bioflok dan tanpa penambahan probiotik) (2), probiotik I + bioflok (3), probiotik II + bioflok (4), dan probiotik III + bioflok (5).. Hasil yang diperoleh untuk performa performa sistem imun udang. terbaik pada perlakuan 4 (probiotik II + bioflok) dengan hasil SR sebesar 76,67%, THC sebesar 9,7 x 106 ml-1, dan total jumlah bakteri sebesar 1.59 x 107

    In Vitro Fermentation Characteristics and Rumen Microbial Population of Diet Supplemented with Saccharomyces Cerevisiae and Rumen Microbe Probiotics

    Full text link
    The objective of this study was to select three strains of probiotic Saccharomyces cerevisiae and to evaluate the effect of S. cerevisiae and rumen bacteria isolate (MR4) supplementation and their combination on rumen fermentability and rumen microbial population. Experiment 1 was designed in a 4 x 5 factorial randomized block design with 3 replications. The first factor was S. cerevisiae strain consisted of control treatment (without S. cerevisiae supplementation), NBRC 10217, NRRL Y 567 and NRRL 12618, and the second factor was incubation time consisted of 0, 1, 2, 3, and 4 h. Ration was basal ration for feedlot with forage to concentrate ratio (F:C)= 60:40. Dosage of each treatment with S. cerevisiae was 5 x 1010 cfu/kg ration. Experiment 2 was designed in randomized block design with 4 treatments: P0= basal ration of feedlot; P1= P0 + S. cerevisiae; P2= P0 + MR4 isolate (5 x 107 cfu/kg ration); P3= P0 + S. cerevisiae and MR4 isolate. The result of experiment 1 showed that supplementation of S. cerevisiae NRRL 12618 had the highest S. cerevisiae population and increased rumen bacterial population. This strain was selected as probiotic in experiment 2. The result from experiment 2 showed that probiotic supplementation stabilized rumen pH and produced the highest NH3 concentration (P&lt;0.05) and bacterial population (P&lt;0.05). As compared with control, all treatments reduced protozoa population (P&lt;0.05). Combination of S. cerevisiae and MR4 probiotics produced the highest total volatile fatty acids (VFA) and isovalerate (P&lt;0.05). It was concluded that strain S. cerevisiae NRRL 12618 had potential as probiotic yeast. Supplementation with this strain increased fermentability, rumen isoacid and decreased A:P ratio. Those abilities could be improved with MR4 rumen isolate probiotic

    Pengaruh Penambahan Probiotik terhadap Kualitas Air Buangan Budidaya Udang Milik PT. Pulau Mas Khatulistiwa (Studi Kasus: Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah)

    Get PDF
    Budidaya udang tambak merupakan komoditas yang sangat menjanjikan keuntungan, salah satu Perusahaan tambak udang yang ada di Kalimantan Barat adalah tambak udang PT. Pulau Mas Khatulistiwa yang berada di Sungai Pinyuh. Pada proses budidaya udang tambak banyak menghasilkan bahan organik, tingginya bahan organik ini berasal dari sisa pakan (pellet) yang tidak habis, selain itu sisa metabolisme udang juga menghasilkan bahan organik. Oleh sebab itu untuk mengurangi bahan organik yang dihasilkan, PT Pulau Mas menambahkan probiotik (Bacillus sp.) ke dalam pakan udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik terhadap kualitas air buangan budidaya udang tambak dan juga pertumbuhan udang secara fisik. Tahapan penelitian ini yaitu pengumpulan data primer berupa pengambilan sampel air dan pengukuran berat udang. Pengambilan sampel kualitas air menggunakan metode grab sample pada dua kolam berbeda, yaitu kolam dengan penambahan probiotik dan kolam tanpa probiotik. Pengambilan sampel dilakukan dua kali yaitu pada saat udang berumur 2 bulan dan 3 bulan (panen). Adapun parameter yang diujikan yaitu BOD, COD, Amoniak, Nitrit dan pH. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa penambahan probiotik pada pakan udang dapat mempenagruhi kualitas air buangan tambak udang, terlihat dari adanya penurunan konsentrasi yang lebih besar pada kolam dengan penambahan probiotik dibandingkan kolam tanpa probiotik. Kolam dengan probiotik dapat menurunkan BOD sebesar 92%, COD 92% dan Nitrit 75%, sedangkan penurunan yang terjadi pada kolam tanpa probiotik untuk parameter BOD hanya sebesar 74%, COD 69% dan Nitrit 88%. Penambahan probiotik pada pakan udang dapat mempengaruhi pertumbuhan udang. Udang dengan penambahan probiotik memiliki pertumbuhan rata - rata sebesar 0,624 gram/hari, sedangkan udang tanpa penambahan probiotik pertumbuhan rata - ratanya hanya sebesar 0,41 gram/hari. Kata
    • …
    corecore