815 research outputs found

    PENCABUTAN BAP OLEH TERDAKWA DI MUKA PERSIDANGAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah akibat hukum pencabutan BAP oleh terdakwa di muka persidangan dalam sistem peradilan pidana dan bagaimana implikasi pencabutan BAP oleh terdakwa di muka persidangan terhadap putusan akhir. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. Pencabutan BAP oleh terdakwa dimuka persidangan dalam sistem peradilan pidana akan mengakibatkan pemanggilan saksi verbalisan demi penilitian lebih lanjut oleh hakim terhadap alasan alasan yang digunakan terdakwa dalam mencabut keterangannya dalam BAP. Pencabutan BAP yang diterima oleh hakim akan mengakibatkan keterangan yang tertuang dalam BAP dianggap sebagai keterangan yang tidak valid dan keterangan yang digunakan oleh hakim adalah terangan baru yang diungkapkan terdakwa di muka persidangan. Sebaliknya pencabutan BAP oleh terdakwa di muka persidangan dalam sistem peradilan pidana yang ditolak oleh hakim akan mengakibatkan keterangan baru yang diungkapnya di muka persidangan dianggap sebagai keterangan yang tidak valid dan keterangan yang digunakan oleh hakim adalah keterangan terdakwa di luar persidangan yang tertuang dalam BAP. 2.  Implikasi yang timbul adalah ketika pencabutan BAP diterima maka secara tidak langsung akan mengubah salah satu dasar yang digunakan oleh jaksa untuk menyusun dakwaan kepadanya, karena keterangan terdakwa yang baru pastilah akan lebih menguntungkan terdakwa. Perubahan ini akan menyebabkan hal-hal yang dijelaskan dalam dakwaan akan lebih sulit untuk dibuktikan. Ketika dakwaan menjadi lebih sulit dibuktikan maka hal ini akan menyebabkan hakim dapat beranggapan sebaliknya dari pada apa yang didakwakan, sehingga akan lebih menguntungkan pihak terdakwa.Kata kunci: Pencabutan BAP, Terdakwa, Persidangan, Sistem Peradilan Pidana

    Identifikasi Bakteri Probiotik pada Saluran Pencernaan Ikan Semah (Tor Sp.)

    Get PDF
    The purpose of this study was to isolate and identify the type of probiotic potential bacteria in the digestive tract of semah fish (Tor sp.) originating from Batang Merangin river, Jambi Province. Semah fish sampling was carried out at three observation stations namely Batang Merangin river watershed, Station I was located in Talang Kawo Village, station II was located in Guguk Village and station III was located in Muara Emat Village. In Station I, 4 fish were obtained, station II obtained 5 fish and station III obtained 2 fish. The total length of the fish obtained ranges from 16cm-22 cm. Of all the samples of semah fish obtained, all are species of Tor tambroides. Conclusion, the results of isolation and identification of potential probiotic bacteria in the digestive tract of fish (Tor tambroides) living in the Batang Merangin river obtained two genus of probiotic potential bacteria namely Bacillus sp. and Alcaligenes sp. Keywords: Semah Fish, Isolation, Identification, Probiotic

    Peran Pemberdayaan Perempuan Melalui Decision Suport System Terhadap Pengambilan Kebijakan di Pemerintahan Desa Nglongsor Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek

    Get PDF
    Pemberdayaan perempuan merupakan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) / Sustainable Development Goals (SDGs). Perempuan dapat dikatakan berdaya apabila bisa menjadikan dirinya sebagai makhluk yang mempunyai manfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya, serta dengan bebas mengapresiakian dirinya untuk berkontribusi dalam setiap kesempatan. Pada era sekarang ini perempuan mempunyai kedudukan yang sama dengan laki-laki dengan adanya kesetaraan gender. Kebijakan pemberdayaan perempuan di Indonesia ditujukan untuk memenuhi kebutuhan strategis dan praktis perempuan. Pemberdayaan perempuan di desa Nglongsor Kecamatan Tugu ini, mulai digerakkan dengan menyediakan akses yaitu Organisasi PKK. Dimana ujung tombak dari pelaksaan program PKK adalah Kelompok Dasawisma. Dengan terbentuknya dasawisma ini diharapkan dapat menggugah masyarakat agar termotivasi untuk selalu dinamis, serta dapat mengubah keadaan kepada yang lebih maju lagi. Seperti dalam hal upaya peningkatan kesejahteraan keluarga dan peningkatan mutu dalam masyarakat. Dasawsima harus lebih mampu untuk berperan di masyarakat, baik sebagai motivator, komunikator, dinamisator yang mampu menyerap segala informasi dari masyarakat untuk kembali dipenuhi sebagai wujud kebijakan yang diambil pemangku kepentingan. Melalui dasawisma tersebut diharapkan dapat menyediakan data lengkap melalui kegiatan pendataan yang sesuai di lapangan sehingga dihasilkan suatu informasi penting sebagai Decision Suport System (DSS). Dengan adanya DSS ini diharapkan mampu menjadikan dasar dalam pengambilan kebijakan di Pemerintah Desa Nglongsor

    Profiles of Cortisol, Triiodothyronine, Thyroxine and Neutrophil/Lymphocyte Ratio as Stress Indicators in Swamp Buffaloes 15 Days Post-Transportation

    Full text link
    Transportation may cause stress that affects livestock\u27s health. This research was conducted to observe the effect of transportation on the profiles of blood cortisol, triiodothyronine (T3), thyroxine (T4) and neutrophil/lymphocyte (N/L) ratio as stress indicators during 15 days post-transportation. Four females swamp buffaloes, 2-yr-old were used in this research. The animals were transported using an open truck, along 15 kilometers distance for 2 h. During acclimatization, the animals were fed grass twice a day and access to water ad libitum. Blood was collected at the time of arrival and everyday for 15 d post-transportation. Cortisol, T3 and T4were analyzed using Radioimmunoassay (RIA) method. Blood smears were also prepared and stained with Giemsa for leukocyte differential counts. Results showed a significant relation (P<0.05) between transport and an increase in cortisol and T4 level on day-1 post-transportation compared to the normal levels. The level of T3 was also increased on day-3 post-transportation. Total leukocyte counts were 8.91-18.83×10³/μL. Neutrophil, eosinophil, monocyte, and lymphocyte counts were 4.87-10.41×10³/μL, 0.66-1.75×10³/μL, 0.11-0.58×10³/μL, and 2.98-6.21×10³/μL, respectively. N/L ratio was 1.23-3.49 with >1.5 in average throughout the period of the research. It is concluded that transportation causes stress and therefore changes metabolic process

    Activity of arabica green coffee bean (Coffea arabica) extract as an immunomodulator in mice (Mus musculus) infected with Staphylococcus aureus

    Get PDF
    Arabica green coffee bean is the most widely produced coffee bean in Indonesia. Studies have shown that arabica green coffee beans are rich in polyphenols and antioxidants, stimulating immune cell proliferation. This study investigated the immunomodulatory activity of arabica green coffee beans (Coffea arabica). Thirty mice (Mus musculus) with an average body weight of 30 g were divided into five groups: negative control, positive control, and groups administered arabica green coffee bean powder extract at doses of 0.03, 0.06, and 0.18 mg/30 g BW. It was orally administered once daily for 14 days. On the 15th day, the mice were intraperitoneally injected with non-pathogenic Staphylococcus aureus. After an hour, mice were necropsied for peritoneal fluid collection. Peritoneal fluid was stained with a peripheral blood smear, and the number of macrophages and lymphocytes was observed under a microscope. Data were analyzed using one-way analysis of variance (ANOVA), followed by Tukey’s test. The group administered with 0.18 mg/30 g body weight (BW) dose showed the highest average of macrophage and lymphocytes compared to the negative control group and any other groups. Arabica green coffee bean powder extract was shown to have immunomodulatory activity, with the highest activity observed at a dosage of 0.18 mg/30 g BW

    Pemanfaatan Media Pembelajaran E-Learning Menggunakan Whatsapp sebagai Solusi di Tengah Penyebaran Covid-19 di SDN Gembong 1

    Get PDF
    In the modern era, information technology has experienced very rapid development, especially in education, the use of the internet in education continues to grow. E-leraning is a form of learning that utilizes electronic devices, whether using internet access or not. In the world of education itself, the use of internet access has been widely used for the use of applications / systems as a learning medium. The world of education is currently being shocked by the emergence of the spread of the Covid-19 virus, which indirectly has an impact on the world of education. One of the effects that we feel today is the implementation of online learning for students, from all levels throughout Indonesia. As educators, of course they must be able to adapt appropriately so that the learning process can still run optimally, even though learning is carried out with an online system, of course one of the things that must be prepared by an educator, in order to implement online learning is effectiveness and accuracy in selecting learning media by adjusting the condition of students. One of the media that can be used is Whattshap, because Whattshap has many features such as sending messages, sending pictures, videos, sounds, creating groups and others and is easy to operate. In this paper, we will try to describe how useful WA is in supporting student distance learning, the constraints faced and how the advantages / advantages are

    Aplikasi Peminjaman Dan Pengembalian Buku Perpustakaan Di Sekolah Tinggi Teologi Injili Di Palembang

    Get PDF
    Perkembangan Teknologi Informasi saat ini telah memasuki semua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan yang saat ini banyak sekali dipengaruhi oleh Teknologi Informasi. Sarana pendidikan yaitu Sekolah tidak lepas dari perkembangan Teknologi Informasi itu sendiri, terutama dibidang perpustakaan. Tetapi perpustakaan STTIP belum memanfaatkan teknologi informasi dalam pencatatan transaksi peminjaman dan pengembalian buku, semua masih dicatat secara manual Dalam pembangunan sistem ini, menggunakan pengembangan sistem waterfall model serta menggunakan Visual Studio 2010 sebagai tampilannya dan SQL Server 2000 sebagai pengolah database. Waterfall dipilih sebagai metode pengembangan sistem perpustakaan STTIP karena dari awal pembangunan sistem tidak terdapat perubahan permintaan dan tersedianya data-data yang lengkap sehingga langkah-langkah metode waterfall dapat terpenuhi yaitu communication, planning, modeling, construction, deployment. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah berupa suatu aplikasi peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan di STTIP. Fitur yang disedikan adalah menu anggota, menu buku, menu transaksi peminjaman, menu transaksi pengembalian, menu ubah password dan notifikasi bagi anggota yang terlambat pengembalian buku. Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi STTIP karena dengan adanya aplikasi ini dapat mempercepat watu transaksi peminjaman dan pengembalian buku serta penentuan denda
    • …
    corecore