Kebahagiaan Seorang Maximizer

Maximizer merupakan kajian yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Maximizer merupakan tipe pengambil keputusan yang selalu menginginkan pilihan mutlak terbaik dalam setiap keputusan dengan cara mencari berbagai alternatif pilihan sebelum membuat keputusan. Teori maximizer pertama kali dimunculkan oleh seorang Profesor di bidang Teori Sosial dan Aktivitas Sosial, Barry Schwartz, pada tahun 2002. Sejumlah penelitian menemukan bahwa maximizer cenderung lebih tidak bahagia dibandingkan satisficer karena tidak mudah merasa puas dengan pilihan dan cenderung menyesal setelah membuat keputusan. Artikel ini bertujuan untuk melihat perkembangan penelitian tentang maximizer terutama yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan dan kebahagiaan, apakah seorang satisficer benar-benar lebih bahagia dibandingkan maximizer

Quality of life of college students: The effects of state anxiety and academic stress with self-control as a mediator

College education is expected to equip students with various types of knowledge. In reality, however, the learning process is not always easy. Problems can occur and affect students' quality of life. This study aims to examine the effect of state anxiety and academic stress on the quality of life through the mediation of student self-control. A quantitative method was used involving a sample of 400 students from 24 provinces in Indonesia. The measuring instruments employed were the World Health Organization Quality of Life (WHOQOL), The State Anxiety Scale, the Academic Stress Scale, and the Brief Self-Control Scale. Path analysis was conducted using R software. It was found that self-control partially mediates the effect of state anxiety on the quality of life. State anxiety has a direct effect, with a standardized coefficient of -.351 (p .01), and an indirect one, with a standardized coefficient of -.150 (p .01) on reducing the quality of life through the mediation of self-control. Academic stress has no indirect effect on the quality of life through the mediation of self-control with a standardized coefficient of -.000 (p = .990, p .05). However, it was found to play a direct role in reducing the quality of life, with a standardized coefficient of -.207 (p .01). The findings indicate the multi-dynamic impacts of state anxiety and academic stress toward the quality of life of students. Therefore, the development of anxiety and stress-management skills in students need to be addressed in the higher education management system in order to maintain the quality of life of students

KEPUTUSAN DONASI ONLINE DITINJAU DARI PENGARUH TRUST DAN PERSEPSI RISIKO

ABSTRACTDonation fundraising is considered as one of the strategies to support the achievement of the Sustainability Development Goals (SDGs). The number of digital donations in Indonesia is also growing. According to the World Giving Index survey, Indonesia is the most generous country. On the other hand, the issue of misappropriation of funds from a donation management institution that is quite popular in Indonesia has arisen, which can influence people's decisions to donate. This study aims to empirically examine the effect of trust and perceived risk on donation decisions. The data collection tools used are the donation decision scale, trust scale, and risk perception scale. The study used simple and multiple regression analysis techniques to see the effect partially and simultaneously. The results showed that there was an influence of trust on donation decisions (p 0.000 <0.05). Perceived risk also influences the decision to donate (p 0.000 < 0.05). Simultaneously trust and perceived risk influence the decision to donate (p 0.000 <0.05) with R Square 0.361. This shows that trust and perceived risk together can influence the decision to donate by 36.1%. Transparency of reports from donation management institutions is urgently needed to increase trust and reduce public risk perceptions, to increase the number of donations.Keywords: Donation decision, trust, perceived riskABSTRAKPenggalangan dana donasi dianggap sebagai salah satu strategi untuk menunjang pencapaian Sustainability Development Goals (SDGs). Angka donasi digital di Indonesia juga kian bertumbuh. Bahkan menurut survey World Giving Index, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan. Di sisi lain, muncul isu penyelewengan dana dari salah satu lembaga pengelola donasi yang cukup populer di Indonesia, sehingga dapat mempengaruhi keputusan masyarakat untuk berdonasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh trust (kepercayaan) dan persepsi risiko terhadap keputusan donasi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala keputusan donasi, skala trust, dan skala persepsi risiko. Penelitian menggunakan teknik analisis regresi sederhana dan berganda, untuk melihat pengaruh secara parsial dan simultan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh trust terhadap keputusan donasi (p 0.000 < 0.05). Persepsi risiko juga berpengaruh terhadap keputusan donasi (p 0.000 < 0.05). Secara simultan trust dan persepsi risiko berpengaruh terhadap keputusan donasi (p 0.000 < 0.05) dengan R Square 0.361 Hal ini menunjukkan bahwa trust dan persepsi risiko secara bersama-sama dapat mempengaruhi keputusan donasi sebesar 36.1%. Transparansi laporan dari lembaga pengelola donasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan dan menurunkan persepsi risiko publik, sehingga angka donasi dapat terus meningkat.Kata Kunci: Keputusan donasi, trust, persepsi risik

GAMBARAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA PEGAWAI DI BIDANG PENDIDIKAN DINIYYAH DAN PONDOK PESANTREN DI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH

Psychological well-being is defined as an individual's perception of one's psychological health based on fulfilling the criteria for positive psychological functioning, to realize goals in life that involve thoughts and feelings as well as the ability to actualize oneself well so as to optimize one's potential and abilities at work. Psychological well-being has dimensions that include self-acceptance, positive relationships with others, autonomy/independence, purpose in life, personal growth, and environmental mastery. This research is a survey research using a qualitative approach to phenomenological studies. The technique used to collect research data is to conduct in-depth interviews with informants, with data analysis used is content analysis. The results of this study indicate that employees in the education sector of diniyyah and Islamic boarding schools are good. Someone can be said to have good psychological well-being if someone is able to fulfill positive psychological functions. Whether or not the psychological well-being of an employee is influenced by the process of evaluating life experience while being an employee in a company, because the success or failure of a company's performance is determined by the human resources involved in it. Keywords: Psychological well-being, employee Psychological well-being didefinisikan sebagai persepsi individu mengenai kesehatan psikologis seseorang berdasarkan pemenuhan kriteria fungsi psikologi positif, untuk mewujudkan tujuan dalam hidupnya yang melibatkan pikiran dan perasaan serta kemampuan untuk mengaktualisasikan dirinya dengan baik sehingga dapat mengoptimalkan potensi dan kemampuannya di tempat kerja. Psychological well-beingmemiliki dimensi yang meliputi penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi/kemandirian, tujuan hidup, pengembangan diri, dan penguasaan terhadap lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi fenomenologi. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara mendalam pada narasumber, dengan analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Hasil dari penelelitian ini menunjukkan bahwa pegawai di bidang pendidikan diniyyah dan pondok pesantren adalah baik. Seseorang dapat dikatakan memiliki psychological well-being yang baik apabila seseorang mampu memenuhi fungsi psikologi positif. Baik atau tidaknya kesejahteraan psikologis seorang karyawan dipengaruhi oleh proses evaluasi pengalam hidup selama menjadi karyawan di sebuah perusahaan, karena sukses atau tidaknya kinerja perusahaan ditentukan oleh sumber daya manusia yang terlibat didalamnya. Kata Kunci: Kesejahteraan psikologis, employe

PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF INFLUENCER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TIKTOK SHOP

TikTok is a social media and music video platform that creates a new feature called TikTok Shop as a means to make it easier for brands to attract consumer interest by carrying out attractive and practical marketing through social media. This study aims to determine the effect of influencers' persuasive communication on consumer purchasing decisions at the TikTok Shop. This study uses two research variables, namely persuasive influencer communication and purchasing decisions. Processing techniques and data analysis in this study used the normality test, linearity test as an assumption test, then tested the hypothesis using a simple linear regression test with the help of SPSS software. This research was conducted by distributing questionnaires to 200 TikTok Shop users. The results of the study show that influencers' persuasive communication has a significant influence on consumer purchasing decisions at the TikTok Shop.TikTok merupakan platform media sosial dan video musik yang menciptakan fitur baru yang bernama TikTok Shop sebagai sarana memudahkan brand menarik minat konsumen dengan melakukan pemasaran secara menarik dan praktis melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi persuasif influencer terhadap keputusan pembelian konsumen di TikTok Shop. Penelitian ini menggunakan dua variabel penelitian yaitu komunikasi persuasif influencer dan keputusan pembelian. Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji linearitas sebagai uji asumsi, lalu uji hipotesis menggunakan uji regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 200 orang pengguna TikTok Shop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi persuasif influencer memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di TikTok Shop

ANALISIS MINAT BELI FASHION MUSLIM PADA MAHASISWA UIN WALISONGO SEMARANG MELALUI APLIKASI LAZADA

This study aims to determine the intention to buy Muslim fashion among UIN Walisongo Semarang students through the Lazada application. This research was conducted using a descriptive qualitative approach. Descriptive qualitative research focuses on extracting data by using interviews through Google meet with the subjects to collect in-depth information regarding consumer preferences and needs through focus group discussions. The results of the study show that UIN Walisongo students have a high interest in buying Muslim fashion through the Lazada application. This can be seen from the positive responses given by respondents during interviews conducted through Google Meet. Respondents stated that they often use the Lazada application to buy Muslim fashion. Students, most of whom are young people, are more interested in trending things, namely keeping up with the times (updating). They are interested in wearing any trending fashion so that they appear confident when wearing trending fashionPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat beli Fashion Muslim pada mahasiswa UIN Walisongo Semarang melalui aplikasi Lazada. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif memfokuskan pada penggalian data dengan dengan menggunakan wawancara melalui google meet dengan para subjek untuk mengumpulkan informasi terkait preferensi dan kebutuhan konsumen secara mendalam melalui focus group discussion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa UIN Walisongo memiliki minat yang tinggi untuk membeli fashion muslim melalui aplikasi Lazada. Hal ini terlihat dari respons positif yang diberikan oleh responden pada saat wawancara yang dilakukan melalui google meet. Para responden menyatakan bahwa mereka sering menggunakan aplikasi Lazada untuk membeli fashion muslim. Mahasiswa yang sebagian besar dari kalangan anak muda lebih banyak tertarik dengan hal-hal yang menjadi trend, yaitu mengikuti perkembangan zaman (update). Mereka tertarik untuk memakai fashion apapun yang sedang trend agar mereka tampil percaya diri apabila mengenakan fashion yang sedang trend

PENGARUH VOUCHER DISKON GOFOOD DAN GAYA HIDUP HEDONISME TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PADA MAHASISWA DI APLIKASI GOJEK

One of the service-based applications that provide food purchase is a Gojek through a Gofood feature. A discount voucher on the application can have an effect on the user as well as on college students. The purpose of the study is to test the impact of&nbsp; Gofood discount vouchers on Gojek and hedonism on impulse purchase among students on food product purchases. The method used in this study is the quantitative study method. The data analysis used to test hypotheses on this study using Multiple linear Regression analysis, which is it used to determine the influence of independent variables on the dependent variable. Based on the conducted test, it is shown that there is an influence between variables X and X1 on variable Y with a significance result of 0.000 &lt; 0.05, which means that discount vouchers and hedonistic lifestyle have an influence on impulsive purchasing among students in food product purchases on the Gojek application.Salah satu aplikasi berbasis pelayanan jasa yang menyediakan pembelian makanan adalah Gojek melalui fitur Gofood. Tersedianya voucher diskon di aplikasi ini memberikan pengaruh terhadap penggunanya termasuk di kalangan mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh voucher diskon Gofood pada aplikasi Gojek dan gaya hidup hedonisme terhadap pembelian impulsif pada mahasiswa dalam pembelian produk makanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini menggunakan Uji Regresi Linear Berganda, uji tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan uji yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel X dan X1 terhadap variabel Y dengan hasil signifikansi 0,000 &lt; 0,05 yang artinya voucher diskon dan gaya hidup hedonisme memberikan pengaruh terhadap pembelian impulsif pada mahasiswa dalam pembelian produk makanan di aplikasi Gojek

PENGARUH PEER ATTCHMENT DAN GAYA HIDUP HEDONISME TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF (FASHION) PADA MAHASISWA PENGGUNA SHOPEE

As we know, clothing or fashion is a necessity for all people, one of which is for some students who have a high sensitivity to a trend and consider it something very important. The purpose of this research is intended to; 1) know that there is an influence between Peer attachment on consumptive behavior, 2) there is an influence between hedonism and consumptive behavior, 3) there is an influence between peer attachment and hedonism on consumptive behavior. This research is quantitative research with purposive sampling as a sample collection method. The subjects in this study were students using the Shopee application with an age range of 17-28 years. The data obtained is the result of distributing questionnaires to the subject, namely, there is a simultaneous significant effect between Peer Attachment and Hedonic lifestyle on consumptive behavior with a sig value. 0.000&lt;0.05. However, the Peer Attachment variable partially does not have a significant effect on the consumptive variable with a sig value. 0.807&gt; 0.05, and the hedonic variable has a sig value. 0.000 &lt;0.05 which means that the hedonic variable has a significant effect on the consumptive variable partially.Seperti yang kita ketahui, pakaian atau fashion merupakan kebutuhan semua kalangan salah satunya bagi sebagian mahasiswa yang memiliki kepekaan tinggi terhadap suatu trend dan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang sangat penting. Tujuan dari penelitian ini ditujukan untuk; 1) mengetahui adanya adanya pengaruh antara Peer attachment terhadap perilaku konsumtif, 2) adanya pengaruh antara hedonisme dengan perilaku konsumtif, 3) adanya pengaruh antara peer attachment dan hedonisme terhadap perilaku konsumtif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan purposive sampling sebagai metode pengumpulan sampel. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pengguna aplikasi shopee dengan rentang umur 17-28 tahun. Data yang didapat adalah hasil dari penyebaran kuesioner kepada subjek yaitu terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara Peer Attachment dan gaya hidup Hedonis terhadap perilaku konsumtif dengan nilai sig. 0.000&lt;0,05. Namun secara parsial variabel Peer Attachment tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel konsumtif dengan nilai sig. 0,807&gt;0,05, dan variabel hedonis memiliki nilai sig. 0,000&lt;0,05 yang mana memiliki arti bahwa variabel hedonis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel konsumtif secara parsial