57 research outputs found

    PENGARUH VARIASI WARNA LAMPU PADA ALAT PEREKAT LALAT TERHADAP JUMLAH LALAT RUMAH (Musca Domestica) YANG TERPERANGKAP

    Get PDF
    Lalat mempunyai peran penting dalam kesehatan masyarakat, terutama dalam permasalahan sampah. Spesies lalat yangmampu berkembangbiak dengan cepat adalah lalat rumah Musca domestica. Lalat mempunyai sistem penglihatan yangsangat baik, dapat mengenal dan membedakan jenis warna. Letak tempat pemotongan ayam Sayap Mekar berdekatan dengan pemukiman penduduk, kondisinya terbuka dan kurang bersih. Kepadatan lalat di tempat tersebut tinggi. Tujuanpenelitian mengetahui pengaruh variasi warna lampu pada alat perekat lalat terhadap jumlah lalat rumah yang terperangkap,dan warna lampu yang paling efektif untuk memerangkap lalat rumah. Penelitian eksperimen semu dengan desain post testonly with control group. Lokasi penelitian di tempat pemotongan ayam Desa Margoagung, Kecamatan Seyegan, KabupatenSleman. Variabel bebas adalah variasi warna lampu pada alat perekat lalat, variabel terikatnya jumlah lalat yangterperangkap. Analisis data secara deskriptif dan analitik menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dan one-way ANOVAdengan taraf signifikan 0,05 dilanjutkan uji Post Hoc Test. Jumlah lalat terperangkap lebih banyak pada perangkap denganpenambahan lampu warna biru rata-rata sebanyak 30 ekor. Hasil analisis menunjukkan ada pengaruh variasi warna lampubiru, ungu dan hijau pada alat perekat lalat terhadap jumlah lalat yang terperangkap (p= 0,000). Kesimpulan hasil penelitianini yaitu alat perekat lalat dengan lampu biru paling efektif untuk memerangkap lalat

    PENGARUH EKSTRAK DAUN LEGUNDI (Vitex trifolia Linn) TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes albopictus

    Get PDF
    Pengendalian Aedes albopictus penting dilakukan karena merupakan salah satu vektor penyakit yang mampu membawa dan menularkan virus Chikungunya. Di antara cara pengendalian yang perlu dikembangkan adalah pengendalian secara hayati, karena aman bagi manusia dan organisme lain serta ramah lingkungan. Pengendalian hayati yang dapat digunakan adalah daun Legundi (Vitex trifolia linn). Vitex trifolia linn telah diketahui mengandung bahan aktif alkaloid, saponin, flafonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Vitex trifolia linn terhadap kematianlarva Aedes albopictus. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment, menggunakan Post Test OnlyControl Group Design. Obyekpenelitian ini adalah 750 ekor larva Aedes albopictus instar IV yang berasal dari hasil penangkaran di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah. Ekstrak etanol daun Vitex trifolia linn dibuat dari daun Legundi segar yang didestilasi dengan suhu 100oC sampai pekat. Setiap kelompok media (gelas) penelitian diisi 100 ml air sumur, dan ekstrak etanol daun Vitex trifolia linn dengan konsentrasi 2,5 %, 5 %, 7,5 %, 10 %, 12,5 % dan 0 % (kontrol). Selanjutnya pada setiap media dimasukkan 25 ekor larva Aedes albopictus, penghitungan kematian larva dilakukan setiap jam ke 1, 2, 4, dan 24. Replikasi dilakukan sebanyak 5 kali. Hasil uji statistik dengan Oneway Anova diperoleh p=0,000, sehingga (p<0,05) artinya ada perbedaan yang bermakna, yaitu ekstrak daun Vitex trifolia linn dapat mematikan larva Aedes albopictus. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan ekstrak daun Vitex trifolia linn dengan konsentrasi 12,5 % paling efektif terhadap kematian larva Aedes albopictus

    Pengaruh Ekstrak Daun Legundi (Vitex Trifolia Linn) Terhadap Kematian Larva Aedes Albopictus

    Full text link
    Pengendalian Aedes albopictus penting dilakukan karena merupakan salah satu vektor penyakit yang mampumembawa dan menularkan virus Chikungunya. Di antara cara pengendalian yang perlu dikembangkan adalahpengendalian secara hayati, karena aman bagi manusia dan organisme lain serta ramah lingkungan. Pengendalian hayatiyang dapat digunakan adalah daun Legundi (Vitex trifolia linn). Vitex trifolia linn telah diketahui mengandung bahan aktifalkaloid, saponin, flafonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Vitex trifolia linnterhadap kematianlarva Aedes albopictus.Jenis penelitian ini adalah quasi experiment, menggunakan Post Test OnlyControl Group Design. Obyekpenelitian ini adalah 750 ekor larva Aedes albopictus instar IV yang berasal dari hasil penangkaran di Balai BesarPenelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah. Ekstrak etanol daunVitex trifolia linn dibuat dari daun Legundi segar yang didestilasi dengan suhu 100oC sampai pekat. Setiap kelompokmedia (gelas) penelitian diisi 100 ml air sumur, dan ekstrak etanol daun Vitex trifolia linn dengan konsentrasi 2,5 %, 5 %,7,5 %, 10 %, 12,5 % dan 0 % (kontrol). Selanjutnya pada setiap media dimasukkan 25 ekor larva Aedes albopictus,penghitungan kematian larva dilakukan setiap jam ke 1, 2, 4, dan 24. Replikasi dilakukan sebanyak 5 kali.Hasil uji statistik dengan Oneway Anova diperoleh p=0,000, sehingga (p<0,05) artinya ada perbedaan yangbermakna, yaitu ekstrak daun Vitex trifolia linn dapat mematikan larva Aedes albopictus. Kesimpulan penelitian ini adalahpenggunaan ekstrak daun Vitex trifolia linn dengan konsentrasi 12,5 % paling efektif terhadap kematian larva Aedesalbopictus

    The Effect of Variations in the Colour of Light Equipment Adhesive Flies to the Number of House Flies (Musca Domestica) Trapped A

    Full text link
    Lalat mempunyai peran penting dalam kesehatan masyarakat, terutama dalam permasalahan sampah. Spesies lalat yangmampu berkembangbiak dengan cepat adalah lalat rumah Musca domestica. Lalat mempunyai sistem penglihatan yangsangat baik, dapat mengenal dan membedakan jenis warna. Letak tempat pemotongan ayam Sayap Mekar berdekatandengan pemukiman penduduk, kondisinya terbuka dan kurang bersih. Kepadatan lalat di tempat tersebut tinggi. Tujuanpenelitian mengetahui pengaruh variasi warna lampu pada alat perekat lalat terhadap jumlah lalat rumah yang terperangkap,dan warna lampu yang paling efektif untuk memerangkap lalat rumah. Penelitian eksperimen semu dengan desain post testonly with control group. Lokasi penelitian di tempat pemotongan ayam Desa Margoagung, Kecamatan Seyegan, KabupatenSleman. Variabel bebas adalah variasi warna lampu pada alat perekat lalat, variabel terikatnya jumlah lalat yangterperangkap. Analisis data secara deskriptif dan analitik menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dan one-way ANOVAdengan taraf signifikan 0,05 dilanjutkan uji Post Hoc Test. Jumlah lalat terperangkap lebih banyak pada perangkap denganpenambahan lampu warna biru rata-rata sebanyak 30 ekor. Hasil analisis menunjukkan ada pengaruh variasi warna lampubiru, ungu dan hijau pada alat perekat lalat terhadap jumlah lalat yang terperangkap (p= 0,000). Kesimpulan hasil penelitianini yaitu alat perekat lalat dengan lampu biru paling efektif untuk memerangkap lalat

    EVALUASI GANGGUAN OTOT RANGKA PADA PEMBATIK DI INDUSTRI BATIK TULIS KELURAHAN WIJIREJO, PANDAK, BANTUL, YOGYAKARTA

    Get PDF
    Musculuskeletal merupakan gangguan otot rangka yang dapat terjadi pada bagian tubuh seperti pinggang, leher, bahu, siku, lengan, dan pergelangan tangan. Kejadian ini disebabkan oleh sikap kerja, cara kerja, posisi kerja maupun lingkungan kerjanya. Dewasa ini di Indonesia terdapat berbagai industri kreatif, dalam proses produksinya masih dilakukan secara manual. Sehingga terjadi tekanan fisik terus-menerus dan monoton pada pekerja. Banyak komplain terjadi baik secara fisik maupun psikis, sehingga akan menurunkan performance kerja yang dapat menghambat produktifitas. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini, yaitu evaluasi gangguan otot rangka pada pembatik di industri batik tulis Kelurahan Wijirejo, Kecamatan Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Evaluasi ini dilakukan dengan survei gangguan otot rangka menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM). Hasil kegiatan ini didapatkan bahwa dari 12 pembatik memperoleh skor 50-70, dengan kriteria gangguan otot rangka tingkat sedang sebanyak 11 orang, dan tingkat tinggi satu orang.  Pembatik mengalami gangguan otot rangka, sehingga perlu adanya perbaikan cara kerja pembatik yang ergonomi

    Aplikasi Penyemprotan Perasan Daun Kamboja (Plumeria acuminata) Terhadap Kematian Lalat Rumah (Musca domestica)

    Get PDF
    Abstract: Spraying application leaf squeeze kamboja (plumeria acuminata) to death fly house (musca domestica). Housefly (Musca domestica) is a vector for transmission of various types of mechanically transmitted diseases such as diarrhea, dysentery, cholera, typhoid, salmonellosis and viral gastrointestinal diseases. One of the control flies using environmentally friendly plant-based insecticides.  Researchers used insecticides in the form of freshly squeezed vegetable leaf with frangipani (Plumeria acuminata). The objective was to knowing the influence of leaf squeeze spraying frangipani with a concentration of 40 percent, 50 percentand and 60 percent of the death house fly. This study uses experimental design With Post Test Only Control Group Design. The object of this study is the 480 flies were obtained from the TPS Market Tlagareja. This research was carried out by spraying the leaf squeeze frangipani at a concentration of 40%, 50% and 60%. Counting the number of deaths house fly performed after 24 hours. The results of this research are there meaningful influence of sraying the frangipani leaf squeeze againts the death house flies and the value of sig 0,000. Concentration of 40%, 50%, and 60% respectively can be deadly flies an average of 5 tails, 10 tails and 15 tails. The most effective concentration was 60% obtained from the LSD test with significance level of 0.000 and Different Mean values (IJ) is the largest 10.00000. The conclusion is an effect spraying frangipani leaf squeeze with a concentration of 40%, 50%, and 60% of the death house fly. The most effective concentration to kill flies is at 60%, with an average mortality of flies 15 tails. Keywords: frangipani leaf, house flies, insecticide plan

    MANFAAT JUS NENAS (Ananas Comossus (L) Merr) UNTUK MENURUNKAN KELELAHAN KERJA

    Get PDF
    Kelelahan kerja merupakan suatu keadaan yang dialami para tenaga kerja yang dapat mengakibatkan penurunan vitalitas dan produktivitas kerja. Kelelahan kerja memberikan kontribusi 50% terhadap terjadinya kecelakaan kerja (Setyawati, 2010). Data dari International Labour Organization (ILO) menyebutkan hampir setiap tahun sebanyak 2 juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor kelelahan. Buah Nenas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan salah satu jenis buah tropis. Komposisi alami nenas terdiri dari kalori, mineral (kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, magnesium, tembaga, mangan dan selenium), dan vitamin (A, B1, B2, B6 , B12, C, E, K).Vitamin B yang paling membantu dalam melawan kelelahan antara lain pyridoxine atau Vitamin B6; thiamine atau vitamin B1; asam pantothenic atau vitamin B5. Jenis vitamin B saling bekerjasama untuk melakukan fungsi metabolisme dasar yang mengatur tingkat vitalitas dan energi dari tubuh. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian manfaat jus Nenas (Ananas comosus (L.) Merr) untuk menurunkan kelelahan kerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui manfaat jus Nenas (Ananas comosus (L.) Merr) untuk menurunkan kelelahan kerja. Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen dengan desain penelitian Non Equivalent Control Group Design. Subyek penelitian ini adalah 30 buruh gendong yang ada di Pasar Induk Buah Gemah Ripah. Subyek penelitian 30 buruh gendong dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan sebanyak 20 responden dan kelompok kontrol sebanyak 10 responden. Pengukuran kelelahan kerja menggunakan reaction timer. Hasil pengukuran uji Normalitas Data dengan uji Shapiro-Wilk menunjukkan p-value signifikan 0,05, berarti data tersebut berdistribusi normal. Setelah diperoleh distribusi data normal pengujian dilanjutkan dengan menggunakan T-test Bebas. Hasil yang diperoleh yaitu nilai penurunan tingkat kelelahan kerja pada kelompok perlakuan dengan diberikan jus Nenas (Ananas comosus (L.) Merr) sebesar 32,4%, sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan hasil sebesar 25,3%. Berdasarkan hasil uji T-Test Bebas didapatkan nilai Asymp sig. sebesar 0,000 (α<0,005), sehingga ada perbedaan bermakna penurunan tingkat kelelahan kerja setelah pemberian jus Nenas (Ananas comosus (L.) Merr). Kesimpulan penelitian ini adalah jus Nenas (Ananas comosus (L.) Merr) dapat menurunkan kelelahan kerja sebesar 7,1%

    MANFAAT JUS NENAS (Ananas Comossus (L) Merr) UNTUK MENURUNKAN KELELAHAN KERJA

    Get PDF
    Kelelahan kerja merupakan suatu keadaan yang dialami para tenaga kerja yang dapat mengakibatkan penurunan vitalitas dan produktivitas kerja. Kelelahan kerja memberikan kontribusi 50% terhadap terjadinya kecelakaan kerja (Setyawati, 2010). Data dari International Labour Organization (ILO) menyebutkan hampir setiap tahun sebanyak 2 juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor kelelahan. Buah Nenas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan salah satu jenis buah tropis. Komposisi alami nenas terdiri dari kalori, mineral (kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, magnesium, tembaga, mangan dan selenium), dan vitamin (A, B1, B2, B6 , B12, C, E, K).Vitamin B yang paling membantu dalam melawan kelelahan antara lain pyridoxine atau Vitamin B6; thiamine atau vitamin B1; asam pantothenic atau vitamin B5. Jenis vitamin B saling bekerjasama untuk melakukan fungsi metabolisme dasar yang mengatur tingkat vitalitas dan energi dari tubuh. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian manfaat jus Nenas (Ananas comosus (L.) Merr) untuk menurunkan kelelahan kerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui manfaat jus Nenas (Ananas comosus (L.) Merr) untuk menurunkan kelelahan kerja. Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen dengan desain penelitian Non Equivalent Control Group Design. Subyek penelitian ini adalah 30 buruh gendong yang ada di Pasar Induk Buah Gemah Ripah. Subyek penelitian 30 buruh gendong dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan sebanyak 20 responden dan kelompok kontrol sebanyak 10 responden. Pengukuran kelelahan kerja menggunakan reaction timer. Hasil pengukuran uji Normalitas Data dengan uji Shapiro-Wilk menunjukkan p-value signifikan 0,05, berarti data tersebut berdistribusi normal. Setelah diperoleh distribusi data normal pengujian dilanjutkan dengan menggunakan T-test Bebas. Hasil yang diperoleh yaitu nilai penurunan tingkat kelelahan kerja pada kelompok perlakuan dengan diberikan jus Nenas (Ananas comosus (L.) Merr) sebesar 32,4%, sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan hasil sebesar 25,3%. Berdasarkan hasil uji T-Test Bebas didapatkan nilai Asymp sig. sebesar 0,000 (α<0,005), sehingga ada perbedaan bermakna penurunan tingkat kelelahan kerja setelah pemberian jus Nenas (Ananas comosus (L.) Merr). Kesimpulan penelitian ini adalah jus Nenas (Ananas comosus (L.) Merr) dapat menurunkan kelelahan kerja sebesar 7,1%

    PENGARUH KONSENTRASI SERBUK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI REPELLENT KECOA (Periplaneta americana)

    Get PDF
    Latar Belakang : Kecoa merupakan vektor yang dapat memindahkan beberapa mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia seperti disentri, diare, virus hepatitis A dan lain-lain. Guna mencegah terjadinya penyakit tular vektor maka perlu dilakukan pengendalian verktor. Penggunaan insektisida kimia sintetis telah terbukti efektif untuk pengendalian vektor, tetapi insektisida kimia sintetis berdampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Untuk itu perlu dicari alternatif insektisida yang lebih ramah lingkungan, seperti daun salam (Syzygium polyanthum) yang mengandung minyak atsiri (sitral dan eugenol), flavonoid, dan tannin, bahan aktif dari tanaman ini mudah terurai serta aman untuk kesehatan. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh berat serbuk daun salam (Syzygium polyanthum) yang paling efektif sebagai repellent kecoa (Periplaneta americana). Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Quasi Eksperiment dengan menggunakan Post Test Only Design With Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2018 dengan menggunakan hewan uji sebanyak 240 ekor Kecoa dengan ukuran yang sama. Penelitian dilaksanakan dengan memaparkan hewan coba (kecoa) pada variasi berat serbuk daun salam yaitu 7 gram, 8 gram dan 9 gram dan kontrol diamati setiap 10 menit selama tiga kali pengamatan (30 menit) setiap 3 jam dalam waktu 9 jam. Hasil penelitian : Menunjukkan bahwa pada berat 7 gram memiliki daya proteksi 56,5%, berat 8 gram memiliki daya proteksi 78% dan berat 9 gram memiliki daya proteksi 81,5%, sedangkan pada kontrol 30%. Kesimpulan : Variasi berat serbuk daun salam yang paling efektif dalam mengusir kecoa yaitu pada variasi berat sebuk 9 gram dengan daya proteksi 81,5%
    corecore