208 research outputs found

    Pengembangan Usaha Petani Ubi Ungu di Rokan Hilir

    Get PDF
    Produksi ubi ungu di Provinsi Riau mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang diiringi dengan peningkatan jumlah penanaman. Pada tahun 2010 merupakan triwulan IV dengan luas panen 187,00 ha dengan produktivitas 1.602.400,00 kg, sedangkan pada tahun 2011 berada pada triwulan IV dengan luas panen 218,00 ha dengan produktivitas 2,30.000,00 kg. Dengan produsen ubi ungu dalam Provinsi Riau meliputi 10 kabupaten / kota, yaitu Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Siak, Rokan Hilir, Rokan Hulu, RokanHilir, Bengkalis, Pekanbaru dan Dumai. (BPS Provinsi Roau, 2011). Daerah penghasil ubi ungu di Kota Pekanbaru meliputi empat kecamatan, yaitu Kecamatan Tampan, Kabupaten Tenayan Raya, Kabupaten Rumbai dan Kabupaten Rumbai Pesisir. Daerah ini merupakan daerah dataran rendah dimana banyak petani yang membudidayakan tanaman ubi ungu untuk memenuhi kebutuhan buah di Kota Pekanbaru.Untuk mengatasi masalah limbah buah hortikultura seperti ubi ungu dapat dilakukan dengan cara membuat jajanan sehat seperti kripik ubi ungu. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggali ide-ide inovatif, meningkatkan kreativitas, menanamkan jiwa wirausaha, melatih mental dan mengajar untuk bekerja keras dan bertanggung jawab. Ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu (1) keterbatasan modal. (2) Rendahnya motivasi wirausaha dengan bahan utama ubi jalar. (3) Tidak ada keragaman produk olahan ubi jalar. (4) Tidak adanya pengemasan dan pemasaran ubi ungu. Kegiatan yang akan dilakukan dalam program PKM ini antara lain upaya pengembanga

    PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PETANI IKAN LELE DI BANGKINANG PROVINSI RIAU

    Get PDF
    Abstrak: Kabupaten Kampar merupakan salah satu daerah penghasil ikan lele terbesar  di Provinsi Riau. Ikan lele adalah salah satu ikan air tawar yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Ikan lele memiliki berberapa keunggulan, yaitu harga murah, pertumbuhan yang cepat, kemampuan beradaptasi terhadap lingkunang yang tinggi, rasa yang enak dan kandungan gizi yang cukup tinggi. Selama ini ikan lele hanya dijual dalam keadaan segar kepada pengepul atau pembeli dengan harga murah, sedangkan harga bibit dan pakan tinggi oleh karena itu dilakukan pengabdian ini untuk mencari cara dengan metode yang digunakan  dalam kegiatan ini yaitu: 1. Memberikan motivasi kepada petani ikan lele untuk berwirausaha. 2. Pelatihan atau praktek membuat olahan produk pangan dari ikan lele, hal ini dilakukan mengingat ikan lele segar yang sangat melimpah di Kabupaten Kampar, namun pengolahannya masih sangat kurang. Varian yang produk yang ditambahlan adalah nugget dan lele pop. 3. Packing atau pengemasan  produk. Produk akan dikemas dengan pengemasan lebih menarik. 5. Perubahan strategis pemasaran. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk membantu petani ikan lele dalam meningkatkan harga jual ikan lele dengan mengolah ikan lele menjadi produk pangan yaitu nugget, dan lele pop. Abstract: Kampar Regency is one of the largest catfish producing areas in Riau Province. Catfish is one of the freshwater fish that is most in demand by the public. Catfish has several advantages, namely low price, fast growth, high adaptability to the environment, good taste and high nutritional content. So far, catfish is only sold fresh to collectors or buyers at low prices, while the price of seeds and feed is high, therefore this service is carried out to find ways with the methods used in this activity, namely: 1. Provide motivation to catfish farmers to entrepreneurship. 2. Training or practice of making processed food products from catfish, this is done considering that fresh catfish is very abundant in Kampar Regency, but its processing is still very lacking. The product variants that are added are nuggets and catfish pop. 3. Packing or product packaging. Products will be packaged with more attractive packaging. 5. Changes in marketing strategy. The purpose of this PKM activity is to assist catfish farmers in increasing the selling price of catfish by processing catfish into food products, namely nuggets and catfish pop

    Pengaruh Garbage Classification Game Terhadap Peningkatan Pengetahuan Anak Kelas 4-5 SD Swasta 016 LPM Rantau Panjang Desa Salo Kecamatan Salo

    Get PDF
    Pengetahuan ialah hasil dari terjadinya pengindraan terhadap obyek tertentu pada hal-hal tertentu oleh seseorang. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu pengelihatan, pendengaran, penciuman, dan raba. Pengetahuan merupakan semua ide dan gagasan yang dimiliki manusia tentang isi dunia termasuk manusia dan kehidupannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Garbage Classification game terhadap Peningkatan Pengetahuan Anak Kelas 4-5 SD Swasta 016 LPM Rantau Panjang Desa Salo Kecamatan Salo. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen design dengan pendekatan pretest dan postest. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10-24 September 2022, populasi penelitian ini adalah seluruh anak kelas 4-5 di SD Swasta 016 LPM Rantau Panjang Desa Salo Kecamatan Salo jumlah populasi sebanyak 50 anak dan sampel sebanyak 15 anak teknik pengambilan sampel dengan random sampling. Tingkat pengetahuan sebelum diberikan perlakuan garbage classification game sebagian besar anak memiliki pengetahuan tidak baik sebanyak 10 orang (66,7%) dan yang berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (33,3%). Setelah diberi perlakuan yang berpengetahuan tidak baik yaitu 3 orang (20,0%) dan yang tingkat pengetahuan baik menjadi 12 orang (80,0%). Nilai signifikansi 0,000 yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara bermain garbage classification game terhadap peningkatan pengetahuan anak kelas 4-5 SD. Diharap  kepada anak-anak agar dapat memilah sampah dengan benar terlebih dahulu sebelum membuang ketempatnya agar lingkungan dapat terjaga

    PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE II DI DESA KUMANTAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG KOTA

    Get PDF
    DM   tipe   II   adalah   suatu   sindrom   yang   terjadi   karena   gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta terjadinya komplikasi akut dan kronis Di dunia DM tipe II merupakan penyakit degeneratif dengan prevalensi tertinggi yaitu urutan nomor 4 (Tara, 2006). DM tipe II merupakan jenis penyakit DM yang sebagian besar diderita yaitu sekitar 90% hingga 95%. Penderita DM tipe II paling banyak diderita oleh orang dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun dan cenderung semakin parah secara bertahap (Manganti, 2014).       iiiJenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi exsperimen) dengan rancangan non–equivalentpretest–posttest. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian ekstrak kayu manis 2x sehari pada pagi dan  sore  selama  7  hari.  Metode  non–equivalent  pretest–posttest ini  digunakan untuk melihat pengaruh konsumsi ekstrak kayu manis terhadap penurunan kadar gula   darah   penderita   diabetes   mellitus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus   di  Desa   Kumantan   wilayah   kerja puskesmas Bangkinang kota. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskrifitif meliputi data karakteristik responden dan analisis inferensia meliputi pengaruh ekstrak kayu manis terhadap penurunan kadar gula darah pada responden.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan kadar gula darah responden setelah intervensi ekstrak kayu manis, yaitu sebesar 37.75 mg/dl, dimana kadar glukosa darah sebelum intervensi sebesar 263,40 mg/dan setelah intervensi sebesar 225,65 mg/dl. Diharapkan untuk penelitian selanjutkan menggunakan sampel kelompok pembanding dengan periode intervensi lebih lama agar penurunan kadar gula darah mencapai normal dan ditambahkan intervensi lain untuk pengontrolan penurunan kadar gula darah berupa pendidikan gizi, komsumsi pangan, dan aktivitas fisik

    Penyuluhan tentang Kenakalan Remaja

    Get PDF
    Masa remaja, adalah masa dimana seorang manusia sedang berada dalam pencarian jati dirinya, ingin mengenal siapa dirinya sebenarnya. Seorang manusia dikatakann remaja, jika ia sudah menginjak usia 17 tahun. Dalam usia ini, seorang manusia mengalami masa yang dinamakan masa pubertas. Saat pubertas, biasanya manusia ingin mencoba segala suatu yang baru dalam hidupnya, muncul berbagai macam gejolak emosi, dan banyak timbul masalah baik dalam keluarga maupun lingkungan sosialnya. Bentuk kenakalan remaja banyak sekali, antara lain : Narkoba, free sex, tawuran, pergaulan bebas, dll. Kenakalan remaja kebanyakan dilakukan oleh mereka yang gagal dalam mengembangkan emosi jiwanya, mereka tidak bisa menahan diri terhadap hal baru yang masuk kedalam dirinya, yang menimbulkan sikap yang tidak seharusnya dilakukan. Kegiatan ini dilakukan di SD 001 Pulau dan diikuti oelh 22 anak remaja kelas VI.  Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada remaja apa saja yang temasuk kenakalan remaja, akibat kenakalan remaja.. diharapkan setelah penyuluhan, remaja mampu mencari jati dirinya dan tidak melakukan hal-hal negatif terhadap dirinya, orang lain dan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 03 Desember 2022 di SD Negeri 001 Pulau. Hasil dari penyuluhan ini, remaja mengetahui apa itu kenakalan remaja, akibat dan bagaimana supaya remaja terhindar dari perilaku kenakalan remaja.  Diharapkan agar dapat melakukan penyuluhan ditempat yang lain

    AN ANALYSIS OF FIGURATIVE LANGUAGE ON POETRY WILLIAM BLAKES ENTITLED THE TIGER

    Get PDF
    This research focused in analyzing of figurative language that used in The Tiger poetry by William Blake. The objective of this research was to find out kinds of the figurative that used in The Tiger poetry by William Blake. Having analyze and classifying each line of the poetry, this research used the theory of Giroux, it is that Figurative language is language which departs from the straight-forward use of words. It created a special effect, clarifies an idea, and makes writing more colorful and forceful. Accordingly, there are 18 kinds of figurative languages; Simile, Metaphor, Personification, Allegory, Hyperbole, Litotes, Irony,  Oxymoron, Paralysis, Zeugma, Paradox, Metonym, Synecdoche, Allusion, Alliteration, Repetition. So it was concluded that the result of this research found hyperbole is a kind of figurative language that dominant use in The Tiger poetry. Which Hyperbole is a figure of speech which addres’s exaggeration. Found there are 3 lines of hyperbole in the tiger poetry. In line 2 of the second stanza” Burning the fire of your eyes. This sentence mean is burning the eyes like fire. This is exaggeration of statement. And the next are 2 lines as metonym, and 2 lines as repetition, which the other only one line in each kinds of the figurative language. Key words: Figurative Language, The Tiger poetr

    PENYULUHAN TUMBUH KEMBANG ANAK DI KABUPATEN KAMPAR

    Get PDF
    Usia dini merupakan periode emas tumbuh kembang anak mengingat pada tahapan ini akan terjadi perkembangan yang sangat pesat pada anak. Perkembangan anak usia dini sendiri merupakan indikator strategis dalam membentuk modal manusia guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Penilaian perkembangan pada anak sangat penting dilakukan agar apabila ditemukan kecurigaan penyimpangan dapat segera dilakukan stimulasi dan intervensi dini sebelum kelainan terjadi. Adanya kasus stunting dan keterlambatan dalam bicara pada anak di Desa Balung menjadi latar belakang penulis untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Penyuluhan Tumbuh Kembang Anak di Kabupaten Kampar. Jumlah partisipan yang ikut dalam penyuluhan ini sebanyak 10 orang. Diharapkan orangtua mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai usia. Jika didapatkan pertumbuhan dan perkembangan tidak sesuai dengan usia, orangtua bisa secara dini membawa anaknya ke tenaga kesehatan.   &nbsp

    Analisis Peran Bendahara Pengeluaran Terhadap Pelaksanaan APBD di Kabupaten Rokan Hulu

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis peran Bendahara Pengeluaran dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)dan faktor-faktor apa sajayang menjadi kendala Bendahara Pengeluaran dalam melaksanakan perannya serta upaya apa saja yangdapat dilakukan untuk mengatasi kendalayang ada.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, ada 4 Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) yang menjadi objek dalam penelitian yaitu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, Sekretariat Dewan Pengawas Korpri, Rumah Sakit Umum Daerah dan Dinas Kesehatan Kab. Rokan Hulu.Teknikanalisis data pada penelitian ini menggunakan model interaktif melalui 3 tahapan, yaitu reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwaada beberapa peran yang belum sesuai dengan peraturan yang ada. Dalam melaksanakan perannya Bendahara Pengeluaran menemui beberapa kendala, yaitu adanya perubahan pada sistem dan informasi dari pihak Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPKA) mengenai proses pencairan dana, kegiatan yang tidak sesuai dengan perencanaan, penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD)dan penyampaian Surat Pertanggungjawaban (SPJ)yang sering tidak tepat waktu serta penerapan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang belum optimal. Kendala tersebut diupayakan dapat teratasi dengan adanyapemberian informasi ataupun sosialisasi dari pihak DPKA, ketelitian dan kecermatan dari PPTK dalam membuat perencanaan, penambahan personil entri data SPD di DPKA, disiplin yang tinggi dari pemegangjabatan serta pengoptimalan penggunaan aplikasi SIMDA di masing-masing satker. Kata Kunci : peran, bendahara pengeluaran, APB

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN KADER JUMANTIK DALAM PEMEBERANTASAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR

    Get PDF
    Peran jumantik  di bidang kesehatan berarti keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan secara mandiri. Peran jumantik memiliki kedudukan yang demikian penting, sehingga peran diharapkan dapat semakin bermutu sesuai dengan proses dan tingkat kemajuan yang terjadi dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peran para kader Jumantik terhadap pemberantasan DBD. Ini merupakan penelitian kuantitatif cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 responden, keseluruhan kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dalam pemberantasan DBD. dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang bermakna antara pendidikan, penghasilan, dan jenis pekerjaan dengan peran kader jumantik dalam pemberantasan penyakit DBD dengan nilai (p value 0,000,  0,039 dan 0,030 ) sedangkan faktor ketersediaan fasilitas tidak mempengaruhi dengan nilai p value 0,719. Adapun saran bagi peneliti melakukan penelitian dengan variabel yang berbeda dan melakukan penelitian sampai ke analisis multivariat sehingga kita akan mengetahui seberapa besar nilai-nilai dalam setiap variabel yang diteliti tentang pengaruh antar variabel

    PENGEMBANGAN USAHA SINGKONG SEBAGAI JAJANAN SEHAT DI KAMPAR RIAU

    Get PDF
    Ubi kayu (Singkong) merupakan salah satu tanaman jenis umbi-umbian yang dapat dengan mudah dijumpai di lahan masyarakat, terutama dipedesaan. Cara menanam ubi kayu ini tergolong lebih mudah jika dibandingkan dengan Padi atau Jagung. Singkong juga memiliki kandungan pati yang tinggi sebagai sumber karbohidrat, Kandungan gizi yang terdapat didalam singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun miskin akan protein. Antioksidan yang terdapat didalam singkong dapat untuk melindungi tubuh dari efek dari radikal bebas, mencegah penyakit jantung.  Antioksidan yang terdapat didalam singkong diperoleh dari kandungan vitamin C, vitamin A dan beta-karoten didalam nya. Oleh karena itu singkong sangat bagus untuk dikonsumsi sebagai pengganti makanan pokok. Kampar merupakan daerah daratan rendah yang banyak petani mengusahakan tanaman ubi kayu untuk memenuhi permintaan akan umbi-umbian. Untuk mengatasi permintaan pasar akan ubi kayu yang begitu tinggi dapat kita lakukan dengan berbagai cemilan sehat seperti getuk, tujin dan kerupuk ubi kayu. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggali ide-ide inovatif, meningkatkan kreatifitas, menanamkan jiwa berwirausaha, melatih mental dan mengajarkan untuk bekerja keras dan bertanggung jawab. Ada beberapa kendala yang dihadapi mitra yaitu (1) Keterbatasan modal. (2) Rendahnya motivasi untuk wirausaha dengan bahan pokok singkong. (3) Tidak adanya keanekaragaman produk olahan singkong. (4) Tidak adanya kemasan dan pemasaran singkon
    • …
    corecore